NovelToon NovelToon
Diary Marsya Si Gadis Bar-bar

Diary Marsya Si Gadis Bar-bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Kebangkitan pecundang / Keluarga / Romansa / Trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rainy_day

Orang tua yang bercerai, keluarga yang berantakan, cinta yang menyakitkan di masa lalu sampai meninggalkan trauma yang mendalam, membuatnya tumbuh menjadi gadis yang nakal, suka membangkang, sering mabuk-mabukan, dan mengikuti balap liar. Sering kali dia ingin menyerah atas hidupnya, tetapi dia tidak senekat itu untuk mengakhiri nyawanya sendiri.
Marsya hanya sering menyakiti dirinya sendiri seperti menyayat lengannya, hanya untuk menyamarkan rasa sakit di hatinya.
Setelah lelah hidup di lingkungan yang menurutnya berantakan, ia memutuskan untuk pulang ke kota kelahirannya, menempati rumah mendiang neneknya,
akankah setelah merantau kehidupan Marsya akan membaik dan bisa melupakan traumanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rainy_day, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terjebak

Setelah beberapa hari menjadi pengangguran, Rayhan memberi tahu Marsya bahwa ada pekerjaan baru untuknya di sebuah factory outlet yang menjual berbagai macam pakaian, accessories, tas, sepatu dll khusus anak muda, dan kebetulan tempat kerja baru nya pun jaraknya tidak jauh dari tempat kerjanya yang dulu.

Marsya menyukai pekerjaan baru nya itu, karena dia hanya bekerja sebagai freelance, dia bekerja selama empat hari selama seminggu, dengan jam kerja hanya delapan jam per hari, dan yang lebih menyenangkan bagi Marsya, ia tidak perlu memakai seragam apalagi merias wajahnya.

Marsya cukup santai di tempat pekerjaannya yang baru, meskipun basic nya sama saja seperti di tempat kerjanya yang dulu, tetapi Marsya merasa lebih bebas, dan dia tidak harus berdiri selama bekerja, terlebih dia pun selalu mendapatkan bonus khusus karyawan di setiap bulannya.

"Haii Marsyaaa"

"wah Mona, Riana, kalian sengaja dateng kesini?" ucap Marsya merasa senang di kunjungi oleh teman-temannya.

"iyaa, biasa, nanti malam minum yuk" ucap Mona berbisik ke telinga Marsya.

"ahh ayoklah gass, udah lama nih" ucap Marsya senang, sudah lama juga ia tidak minum-minum.

"istirahat jam berapa?" ucap Riana

"kenapa emang?" ucap Marsya.

"istirahat bareng lah ayok, kita sengaja kesini buat ngajak kamu istirahat bareng" ucapnya lagi.

"oh okee sebentar" Marsya pun berpamitan kepada rekan kerjanya yang lain untuk beristirahat.

Marsya, Riana, dan Mona beristirahat di rumah makan Padang, mereka bercerita banyak hal menceritakan keadaan tempat kerjanya yang dulu setelah Marsya mengundurkan diri dari sana. Sambil mengobrol Marsya mengabari Rayhan jika nanti malam dia akan bermain dengan teman-temannya itu.

Marsya :

Ray, nanti malam Mona, sama Riana ngajakin minum.

Rayhan :

aku lembur Sya, pulang malam, nanti kabarin aja ya kamu main dimana, biar nanti aku nyusul.

Marsya merasa ada yang kurang ketika dia harus bermain bersama teman-temannya tetapi Rayhan tidak ikut bersama mereka.

Marsya :

iya nanti aku kabarin

Rayhan :

Sya, apa kamu gabisa jauhin mereka? Mereka ga akan pernah berhenti ngajakin kamu minum-minum, aku takut kamu kenapa-napa, apalagi kalau aku gak bisa nemenin kamu.

Marsya merasa gundah setelah membaca pesan dari Rayhan, sebetulnya dia juga ingin berhenti minum-minum, tetapi dirinya sudah kecanduan, terlebih dia memang butuh teman, hanya mereka berdua saja teman dekat Marsya di kota ini.

Marsya : akan aku usahakan Ray

Setelah menghabiskan jam istirahat, mereka kembali ke tempat kerja masing-masing, karena Marsya pulang sekitar jam 7 jadi Mona dan Riana menungguinya di depan tempat kerjanya, tentu saja setelah mereka berdua mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih sexy.

"nanti kita minum dimana Mon?" ucap Riana yang sedang membenarkan riasan di wajahnya.

"di rumah temen aku aja, di daerah C" ucap Mona menyisir rambutnya menggunakan jemari tangannya.

Setelah hampir 30 menit menunggu, akhirnya Marsya pun keluar dari tempat kerjanya.

"Sorry, lama ya?" ucap Marsya merasa tidak enak karena membuat kedua temannya menunggu lama.

"gapapa santai aja, ganti dulu bajunya Sya" ucap Mona memberikan paper bag kepada Marsya.

"ah nggak usah lah aku begini aja" ucap Marsya, ia saat ini memakai celana cargo hitam di atas lutut, dengan atasannya memakai kaos oblong berwarna putih, di balut dengan Hoodie berwarna hitam, dia tidak membawa tas.

"ah gak seruu" ucap Mona cemberut.

"ck udah lah ayok kelamaan nanti, kemana kita?" ucap Marsya merangkul kedua temannya.

"ke daerah C" ucap Mona singkat lalu menghampiri pacarnya. Mereka membawa pasangannya masing-masing, membuat Marsya berdiam di tempatnya.

"ayok bertiga" ucap Mona.

"gapapa nih?" ucap Marsya sedikit meringis.

"ya gapapa"

Setelah mendapat persetujuan dari Mona, Marsya pun menaiki motor pacar Mona dengan posisinya duduk di paling belakang.

*****

"Yoooo Yosiiii" ucap Mona

"Wah ramean nih, ayo masuk masuk" ucap tuan rumah, dia adalah seorang pria yang memiliki tubuh yang tinggi, berkulit putih, bersih, wangi, dan raut wajahnya yang menurut Marsya sedikit menyeramkan.

"ini kita minum di sini? Aku kira kita ke club atau ke karaoke" ucap Marsya sedikit ragu untuk melangkah masuk ke dalam kamar kost lelaki itu.

"udah lah ayok masuk" ucap pacar Riana.

"kenalin ini temen aku namanya Marsya, Sya, kenalin ini temen aku namanya Yosi" Mona memperkenalkan Marsya kepada lelaki pemilik kamar kost itu, Marsya menjabat tangannya, lalu mereka duduk di dalam kamar kost milik Yosi, Marsya merasa tidak nyaman berada di tempat itu, tetapi dia tetap memaksakan diri, mereka pun memulai acara minum-minum di tempat itu, sambil sesekali mengobrol, dan bercanda.

"boleh aku minta kontak kamu" ucap Yosi kepada Marsya, Marsya tidak ingin memberikan nomor ponsel kepadanya tetapi dia merasa tak enak kepada Mona saat Mona menatapnya.

"kasih aja lah Sya, buat nambah temen" ucap Mona, akhirnya Marsya pun memberikan nomor ponselnya kepada Yosi, dan Yosi langsung menelepon ke nomer ponselnya, dia ingin memastikan apakah itu benar nomor ponsel Marsya atau bukan.

"itu nomor ponsel aku" ucap Yosi saat ponsel Marsya berdering, Marsya pun terpaksa menyimpan nomor kontak milik Yosi.

Waktu berlalu, mereka sudah banyak menghabiskan minuman keras, Marsya mulai merasa mabuk, tidak biasanya dia seperti ini, sebanyak apapun dirinya mabuk biasanya dia tidak akan teler seperti ini, entah karena dia sudah lama tidak minum, atau minumannya yang berbeda dari minuman yang biasa dia minum, Marsya mulai merasa pandangannya kabur, dia tetap memfokuskan pandangan, dan menahan tubuhnya agar tidak ambruk di tempat itu.

'sialan harusnya gua gak ikut kesini tadi, mana Rayhan gak ikut lagi'

Marsya membuka ponselnya, dilihatnya jam sudah menunjukan pukul 10.30, dengan pandangan yang kabur dia mencoba menghubungi Rayhan.

Marsya :

Ray, kamu udah dimana? Aku di daerah C, kamu bisa kesini sekarang?

'ughhh" Marsya memijat pelipisnya, pandangannya semakin kabur, tak kunjung ada pesan balasan dari Rayhan, dia pun menelpon Rayhan berkali kali tetapi nihil, nomornya tidak aktif.

"ughhh siallll, ah Yos, toilet dimana ya?" Marsya merasa perutnya sangat tidak nyaman saat ini.

"itu di depan sebelah kanan"

setelah mendengar jawaban Yosi, Marsya bergegas keluar dari dalam kamar kost dan menuju toilet, ia mengunci diri di dalam toilet itu dan memuntahkan isi perutnya.

"sialaannn, Mona ngasih minuman apaan sih, gak biasanya gua begini, ughhh"

Marsya kembali memuntahkan isi perutnya, hingga ia merasa lemas.

Setelah dia merasa sudah tidak ada lagi yang akan keluar dari dalam perutnya, ia mencuci wajahnya dan mencepol asal rambutnya karena dia merasa sangat gerah saat ini, lalu ia melangkahkan kakinya untuk kembali memasuki kamar kost, tetapi saat dia masuk ke dalam kamar kost, dia tertegun saat tidak mendapati teman-temannya, dan hanya ada Yosi yang berbaring di ranjangnya, Marsya menggosok kedua matanya, ia khawatir bahwa itu adalah halusinasinya saja karena terlalu mabuk, tetapi sama, dia tetap tidak melihat teman-temannya.

Plakkkk

Marsya menampar pipinya sendiri untuk sedikit menghalau pandangannya yang kabur

"sshhhhh bangsat, gua di tinggal? Serius?" Marsya mengeraskan rahangnya dia merasa kesal setengah mati kepada teman-temannya yang meninggalkannya di daerah yang tidak dia ketahui.

1
Diana (ig Diana_didi1324)
hallo thor salam kenal ya
jika berkenan mampir juga dikarya baruku trimakasih😊
Rainy_day: salam kenal juga Kakakkuu, terimakasih sudah mampir dan baca ceritaku🫶🏼
total 1 replies
Maira_ThePuppetWolf
Aku tahu pasti thor punya banyak ide kreatif lagi!
Killspree
Sudah jadi bagian hidupku. 🤗
Rainy_day: tunggu update selanjutnya yaa☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!