NovelToon NovelToon
ASI, Untuk Majikanku

ASI, Untuk Majikanku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:57.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Aneh Tapi Nyata. Nathan mengidap sebuah penyakit yang sangat aneh dan langka. Dia selalu bergantung pada Asi untuk menjaga kestabilan tubuhnya. Hampir setiap bulan sekali penyakitnya selalu kambuh sehingga Nathan membutuhkan Asi untuk mengembalikan tenaganya. Pada suatu ketika, stok ASI yang dia miliki benar-benar habis sementara penyakitnya sedang kambuh. Kedatangan Vivian, pelayan baru di kediaman Nathan mengubah segalanya. Mungkinkah Nathan bisa sembuh dari penyakit anehnya, atau dia harus terus bergantung pada Vivian? Hanya waktu yang mampu menjawab semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Akan Selalu Melindunginya

Malam hari adalah panggung bagi mereka yang hidup dalam bayang-bayang, di mana keheningan mengiringi langkah-langkah mereka yang berkecimpung dalam dunia gelap.

Di sang hari, Nathan adalah seorang CEO yang dihormati, mengenakan setelan rapi, menandatangani kontrak bernilai jutaan dolar dengan senyuman dingin dan tatapan tajam. Namun, ketika malam tiba, persona sebagai Bos mafia seringkali mengambil alih.

Nathan memegang kendali penuh atas kerajaannya, tidak ada satu pun yang berani menantang otoritasnya. Di bawah komandonya, organisasi mafia ini bergerak dengan presisi dan disiplin yang mengerikan. Bagi mereka yang berani mengusik ketenangannya, tidak ada ampun.

Setiap malam, kota berubah menjadi medan permainan bagi Nathan dan anak buahnya. Transaksi gelap, perjanjian rahasia, dan strategi berbahaya dijalankan dengan keheningan yang mematikan. Dalam kegelapan malam, Nathan menjadi maestro, mengorkestrasi simfoni kekuasaan, memastikan bahwa namanya akan selalu terukir dalam bayang-bayang kota yang tidak pernah tidur.

"Tuan Muda," Max memulai, suaranya berbisik namun tegas. "Saya membawa informasi penting tentang, Arnold."

Nathan mengangkat wajahnya, tatapannya dingin dan tajam, memancarkan aura kekuasaan yang tak terbantahkan. "Bicara," katanya singkat, tanpa basa-basi.

"Arnold sedang menyelidiki tentang, Nyonya," lanjut Max, menjaga nada suaranya tetap tenang. "Dia ingin tahu apa hubungannya dengan Anda."

Sebuah kilatan marah tampak di mata Nathan, namun ekspresinya tetap dingin. "Vivian adalah orang yang paling ku lindungi," Nathan menjawab dengan suara datar namun penuh dengan amarah. "Dan, Arnold, membuat kesalahan besar jika dia sampai berani menyentuhnya!"

Max mengangguk, "Apa langkah kita selanjutnya, Tuan Muda?"

Nathan berdiri, berjalan menuju dinding kaca dibelakang meja kerjanya. "Aku tidak bisa membiarkan Arnold bermain-main dengan urusan pribadiku. Pastikan setiap gerakannya diawasi. Jika dia sampai berani mendekati Vivian, beri dia pelajaran yang tidak akan pernah dia lupakan."

Max mengangguk. "Akan segera dilaksanakan, Tuan Muda."

Nathan kembali duduk, tatapannya kembali ke dokumen-dokumen di hadapannya. "Pergi sekarang, Max. Dan pastikan tidak ada kesalahan."

Max mengangguk. Pria itu keluar dari ruangan, meninggalkan Nathan yang kembali tenggelam dalam lembaran kertas yang penuh dengan ratusan dolar tersebut.

***

Malam telah menyelimuti kota dengan kegelapannya, memberikan ruang bagi mereka yang bergerak dalam bayang-bayang. Arnold, seorang tokoh yang sama-sama dihormati dan ditakuti, duduk di sebuah ruangan dengan pencahayaan redup. Aura kekuasaan dan ketegasan mengelilinginya. Di hadapannya, berdiri Jack, anak buah yang setia, membawa informasi penting.

Arnold, menatap Jack dengan sorot mata yang dalam dan penuh perhitungan. "Apa yang kau bawa untukku, Jack?" tanyanya, suaranya berat dan penuh otoritas.

Jack membungkuk hormat sebelum memulai laporannya. "Tuan, saya telah menemukan lebih banyak informasi tentang wanita itu."

Arnold mengangkat alisnya, menandakan minatnya yang mendalam. "Teruskan," katanya singkat, tetapi sarat dengan tuntutan.

"Dia adalah istri bajingan itu," lanjut Jack, hati-hati dalam memilih kata-katanya. "Dia seorang wanita yang sangat dilindungi. Nathan, tidak membiarkan siapa pun mendekatinya. Dia tinggal di sebuah mansion yang dijaga ketat."

Arnold mengepalkan tangannya, kemarahan yang tertahan mulai muncul di wajahnya. "Nathan," gumamnya pelan, nyaris seperti berbisik, "pria itu selalu menjadi duri dalam dagingku. Kini, dia memiliki kelemahan."

Jack mengangguk, merasakan ketegangan di udara. "Apa langkah kita selanjutnya, Tuan?"

Arnold berdiri, menunjukkan postur tubuh yang mengintimidasi. "Nathan, harus dihancurkan. Tetapi kita harus melakukannya dengan cermat. Kita akan terus menyelidiki tentang wanita itu termasuk latar belakangnya. Cari tahu setiap detail tentangnya, setiap langkahnya. Nathan, mungkin terlihat tak terkalahkan, tetapi semua orang memiliki titik lemah."

Jack menundukkan kepala, menerima perintah itu dengan penuh dedikasi. "Akan segera dilaksanakan, Tuan. Saya akan mengerahkan anak buah saya untuk mengatasi masalah ini." ujarnya.

Arnold menatap Jack dengan pandangan tajam. "Jangan buat kesalahan, Jack. Nathan, tidak akan memberikan kita kesempatan kedua. Pastikan semuanya dilakukan dengan sempurna. Aku ingin mengetahui setiap gerakannya, setiap rencana yang dia miliki. Dan jika perlu, kita akan mengambil langkah yang lebih drastis."

"Dimengerti, Tuan," jawab Jack sebelum meninggalkan ruangan, meninggalkan Arnold dengan pikirannya yang berputar-putar tentang bagaimana cara terbaik untuk menghancurkan Nathan.

***

Sementara itu, di sisi lain kota, Nathan tengah mempersiapkan langkah berikutnya. Di sebuah ruangan yang penuh dengan layar monitor dan peta kota, dia memimpin pertemuan dengan beberapa bawahannya. Max berdiri di sampingnya, siap menerima perintah.

"Arnold, tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang diinginkannya," kata Nathan, tatapannya tak pernah meninggalkan layar di depannya. "Dia tahu tentang istriku. Itu artinya kita harus lebih waspada."

Max mengangguk. "Kita akan memperketat pengamanan, Tuan Muda. Tidak akan ada yang bisa mendekati, Nyonya Vivian, tanpa sepengetahuan kita."

Nathan mengangguk, puas dengan jawaban itu. "Bagus. Kita akan menghadapi, Arnold, dengan cara kita sendiri. Dia mungkin berpikir dia bisa menyusup ke kehidupan pribadiku, tetapi dia tidak tahu dengan siapa dia berhadapan."

Nathan mengepalkan tangannya. Dia tidak akan membiarkan siapapun mendekati Vivian apalagi menyakitinya. Tidak akan Nathan biarkan dia terlibat dalam masalah pribadinya, dendam itu hanya antara dirinya dan Arnold, tidak ada hubungannya dengan Vivian sama sekali.

.

.

Malam yang tenang seolah-olah menjadi saksi bisu dari gejolak yang berputar di dalam benak Nathan. Setelah memberi instruksi terakhir kepada anak buahnya, Nathan meninggalkan ruangan penuh strategi dan ketegangan itu.

Langkahnya tenang, namun hatinya berdebar keras saat dia menuju kamarnya. Di sana, di balkon, dia melihat Vivian berdiri memandang langit malam yang bertabur bintang. Wajah cantiknya memerah karena udara malam yang dingin.

Nathan menghela napas dalam-dalam sebelum mendekatinya dengan langkah tanpa suara. "Vivian," panggil Nathan dengan suara berat dan penuh perasaan.

Vivian menoleh, matanya bertemu dengan tatapan suaminya. Dia bisa melihat kepanikan yang tersembunyi di balik dinginnya tatapan itu. "Kenapa kau terlihat tegang? Apakah ada sesuatu yang terjadi?" tanyanya dengan nada penuh kekhawatiran.

Nathan menggeleng pelan, mencoba menutupi kebenaran yang membebani pikirannya. "Tidak ada apa-apa," jawabnya singkat, suaranya tetap tenang.

Namun, Vivian tahu ada sesuatu yang tidak beres. Sebelum dia sempat bertanya lebih lanjut, Nathan menariknya ke dalam pelukan. "Bagaimanapun situasinya, aku pasti akan menjaga dan melindungimu, Vivian," bisiknya lirih, suara yang biasanya penuh dingin kini terdengar begitu lembut dan rapuh.

Vivian membalas pelukan suaminya, merasakan kehangatan dan perlindungan yang selalu diberikan Nathan. Namun, tiba-tiba, Nathan merasakan sesuatu yang aneh. Jantungnya mulai berdetak kencang, nafasnya naik turun tak beraturan. Keringat dingin mengucur deras dari keningnya. Tubuhnya terasa lemas seperti kehilangan seluruh tenaganya.

Vivian merasakan perubahan dalam tubuh suaminya dan menatapnya dengan cemas. "Nathan, ada apa denganmu?" tanyanya, suaranya penuh kekhawatiran.

Nathan tidak bisa menjawab. Dia tahu penyakit anehnya kambuh lagi, dan hanya ada satu hal yang bisa membantunya saat ini. Dengan cepat, dia mendorong Vivian ke dalam kamar, menghimpit tubuhnya ke dinding. Dengan tangan gemetar, Nathan membuka kanciing piyama Vivian, mata mereka saling bertatapan, penuh dengan emosi yang campur aduk.

Vivian mengerti apa yang sedang terjadi. Tanpa ragu, dia membiarkan Nathan melakukan apa yang harus dia lakukan. Dengan dessahan halus, Vivian merasakan saat Nathan mulai menghisap cairan yang keluar dari payuddaranya. Dessahan hebat keluar dari bibirnya, campuran antara rasa lega dan kehangatan yang menenangkan.

Selama beberapa menit yang terasa seperti selamanya, Nathan menghisap dengan penuh kebutuhan. Perlahan, dia merasakan tubuhnya mulai pulih. Jantungnya yang berdetak kencang mulai tenang, nafasnya kembali teratur, dan kekuatan mulai mengalir lagi dalam tubuhnya. Keringat dingin yang tadi mengucur deras kini mulai mengering.

Nathan melepaskan Vivian dengan lembut, menatap wajah Vivian. "Maafkan aku, Vivian," ucapnya, suaranya kembali normal, penuh dengan penyesalan.

Vivian mengelus pipinya, memberikan senyum yang penuh kehangatan dan pengertian. "Tidak apa-apa, Nathan. Aku selalu ada di sini untukmu, apa pun yang terjadi."

Nathan menarik Vivian kembali ke dalam pelukan, memeluk Vivian dengan erat. Malam itu, di bawah langit yang bertabur bintang, dua hati yang saling mencintai menemukan kehangatan dan ketenangan dalam pelukan satu sama lain.

***

Bersambung

1
sella surya amanda
lanjut
Lissaerlina
lanjuttttt
sella surya amanda
lanjut
Vanettapink Fashion
Luar biasa
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Lissaerlina
lanjuttttt
Musringah
lanjutt
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Anonymous
semangat nulis😁
Iyan
/Ok/
Meiriya Romadhon
bagus
Putu Sriasih
Luar biasa
NAJ L
/Rose//Rose//Rose/
NAJ L
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!