Di dunia yang dikuasai oleh kekuatan, Xiao Tian menolak tunduk pada takdir. Berasal dari alam bawah, ia bertekad menembus batas eksistensi dan mencapai Primordial, puncak kekuatan yang bahkan para dewa tak mampu menggapai.
Namun, jalannya dipenuhi pertempuran, rahasia kuno, dan konspirasi antara alam bawah, alam atas, dan jurang kematian. Dengan musuh di setiap langkah dan sahabat yang berubah menjadi lawan, mampukah Xiao Tian melawan takdir dan melampaui segalanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tian Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21: Reruntuhan di Tengah Kegelapan
Xiao Tian berjalan sendirian di hutan belantara di luar desa, dikelilingi oleh pepohonan raksasa yang menjulang tinggi. Angin bertiup lembut, membawa aroma dedaunan basah dan tanah segar.
Ia mengumpulkan berbagai bahan yang telah diajarkan oleh Shen Mu dan Lu Tian—herba langka untuk pil, kristal energi dari bebatuan tertentu, dan beberapa bahan untuk formasi.
"Aku harus mencari lebih banyak bahan sebelum kembali," pikirnya.
Namun, saat ia berjongkok untuk mengambil Bunga Roh Bintang, tiba-tiba—
Swish!
Sebuah pisau meluncur cepat ke arahnya!
Xiao Tian langsung berkelit, tubuhnya bergerak refleks seperti air yang mengalir. Pisau itu tertancap di pohon di belakangnya, menandakan serangan yang sangat presisi.
"Menarik," gumamnya, menoleh ke arah datangnya serangan.
Dari balik pepohonan, seorang pria bertopeng dengan pakaian hitam muncul, matanya tajam seperti elang.
"Kau terlalu dekat dengan sesuatu yang seharusnya tidak kau dekati," suara pria itu dingin.
Xiao Tian menyipitkan mata. "Aku hanya mencari bahan. Jika kau ingin bertarung, maka kita lakukan dengan cepat."
Tanpa basa-basi, pria itu melesat ke arahnya dengan kecepatan luar biasa!
Pedang bertemu dengan belati dalam serangkaian serangan cepat. Mereka bertukar lebih dari dua puluh jurus dalam sekejap, suara logam beradu memenuhi udara.
Pria itu memiliki teknik yang tajam dan efisien, setiap gerakannya tidak sia-sia.
Namun, Xiao Tian juga bukan orang sembarangan.
Dengan Pedang Pemurni Darah di tangannya, ia mulai menekan lawannya.
"Kau lebih kuat dari yang kuduga," pria itu mundur beberapa langkah, napasnya sedikit berat.
Tiba-tiba—
Angin berhenti bertiup.
Hening.
Malam tiba.
Xiao Tian segera teringat nasihat para tetua.
"Jika kau belum kembali sebelum malam, maka ikutilah arah ke mana hewan-hewan pergi."
Dari kejauhan, sekelompok rusa putih dan burung berwarna emas mulai bergerak dengan cepat ke satu arah.
Xiao Tian segera melompat mundur dan berkata kepada pria itu, "Kita lanjutkan lain kali."
Tanpa menunggu jawaban, ia segera berlari mengikuti kawanan hewan itu.
Pria bertopeng itu hanya menatapnya, lalu menghilang dalam bayangan.
Reruntuhan Istana yang Terlupakan
Setelah berlari cukup jauh, Xiao Tian akhirnya sampai di sebuah tempat yang sama sekali berbeda dari hutan tadi.
Di hadapannya, reruntuhan istana raksasa berdiri megah meskipun telah hancur sebagian. Pilar-pilar besar menopang bangunan tua yang dipenuhi lumut, sedangkan di langit, rembulan bersinar dengan cahaya pucat.
Namun yang lebih mengejutkan—
Kegelapan yang sebelumnya mengejarnya kini berhenti di luar batas reruntuhan.
Seolah ada sebuah kekuatan tak kasat mata yang mencegahnya masuk.
"Tempat ini... dilindungi?"
Para hewan berhenti di sekitar reruntuhan. Mereka tidak panik, tidak ketakutan.
Salah satu rusa menoleh ke Xiao Tian seolah berkata, "Jangan bertarung di sini."
Xiao Tian mengernyit.
"Apakah tempat ini istimewa? Kenapa kegelapan tidak bisa masuk?"
Ia menatap reruntuhan istana di depannya. Ada sesuatu yang bersembunyi di tempat ini.
Namun, pikirannya teralihkan ke rencana aslinya.
"Malam ini... aku akan membuka segel pertama iblis."
Dengan langkah mantap, ia melangkah masuk ke dalam reruntuhan, siap menghadapi apa pun yang menunggunya.
Di Bawah Langit yang Berubah
Langit malam yang seharusnya tenang kini dipenuhi pusaran gelap yang mengerikan. Energi jahat mulai merambat seperti racun, menelan cahaya bulan dan menggetarkan udara.
Di luar reruntuhan istana, bayangan besar perlahan muncul dari balik kegelapan.
Sebuah istana raksasa dengan pilar-pilar hitam berdiri dengan megah, mengapung di udara.
Langit di atasnya berputar seperti pusaran neraka, petir berwarna ungu kehitaman menyambar sesekali, menambah kesan mengerikan pada pemandangan itu.
Dari dalam istana itu, suara tawa nyaring menggema, seperti ribuan iblis yang sedang menikmati penderitaan umat manusia.
"Hahaha! Akhirnya! Setelah ribuan tahun... Aku bisa keluar dari tempat terkutuk ini!"
Tiba-tiba—
BOOM!
Gerbang reruntuhan bergetar hebat!
Suara benturan keras bergema, membuat tanah di sekitar retak. Gelombang energi iblis mengalir deras, mencoba menerobos batas suci yang melindungi reruntuhan.
Xiao Tian, yang berdiri di dalam batas perlindungan reruntuhan, menyipitkan matanya.
"Jadi ini alasan kenapa hewan-hewan tadi melarang bertarung di sini… Mereka tahu ada sesuatu yang lebih berbahaya mengintai di luar sana."
Para hewan mulai gelisah, beberapa dari mereka mengeluarkan suara peringatan.
Namun sebelum Xiao Tian sempat mencerna situasi—
BOOM!!!
Gerbang reruntuhan hancur berkeping-keping!
Dari balik asap dan puing-puing, sosok iblis setinggi tiga meter melangkah masuk, disusul puluhan makhluk iblis lainnya yang tubuhnya dipenuhi api hitam.
Mereka berhasil masuk!
Para hewan segera melarikan diri ke dalam reruntuhan yang lebih dalam. Xiao Tian pun langsung mengikuti mereka.
"Aku tidak punya waktu untuk bertarung sekarang, aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya ada di tempat ini!"
Makam Para Dewa yang Terlupakan
Setelah melewati lorong panjang yang dipenuhi relief-relief kuno, Xiao Tian dan para hewan tiba di sebuah ruangan luas berbentuk kubah.
Di tengah ruangan itu terdapat makam raksasa yang dipenuhi ratusan tengkorak manusia.
Namun yang lebih mengejutkan adalah—
Setiap tengkorak itu memegang benda sakti di tangan mereka.
Ada yang memegang pedang, tombak, busur, hingga kitab kuno yang masih memancarkan cahaya redup.
Xiao Tian merasakan hawa aneh dari tempat ini.
"Mereka semua… mati dalam pertempuran?"
Langkah kaki iblis mulai mendekat.
Salah satu iblis besar melangkah masuk ke dalam makam, api hitam yang menyelimuti tubuhnya bergolak dengan ganas.
"Apa tempat ini?!" geramnya, suaranya menggema di seluruh ruangan.
Namun, saat iblis itu melangkah lebih jauh—
CRACK!
Salah satu tengkorak yang berada di depan Xiao Tian mulai bergerak!
Sebuah pedang yang ia genggam bersinar terang, dan dalam sekejap—
Tengkorak itu berubah menjadi sosok seorang dewa dengan baju perang yang telah usang!
Mata kosongnya kini bersinar emas, tubuhnya mengeluarkan tekanan suci yang luar biasa.
Iblis itu terhentak ke belakang.
"Apa ini?! Kau seharusnya sudah mati ribuan tahun yang lalu!"
Sang dewa tidak menjawab. Ia hanya mengangkat pedangnya, lalu menyerang dengan kekuatan dahsyat!
BOOM!
Serangan itu langsung memenggal salah satu iblis yang ada di belakang.
Xiao Tian hanya bisa menatap dengan mata lebar.
"Tengkorak ini… hidup kembali?! Karena tekad yang mereka miliki?"
Saat iblis lain mencoba mendekat—
CRACK!
CRACK!
CRACK!
Tengkorak-tengkorak lainnya mulai bangkit satu per satu!
Para dewa yang telah lama mati kini kembali dengan kekuatan suci mereka, bersiap menghadapi iblis yang menyerang!
Xiao Tian akhirnya mulai memahami sesuatu.
"Dulu... pasti ada pertempuran besar yang terjadi di tempat ini. Para dewa ini mengorbankan diri mereka untuk menyegel sesuatu. Tapi apa yang sebenarnya terjadi ribuan tahun lalu?"
Sementara pertarungan antara iblis dan para dewa yang bangkit mulai berkecamuk, Xiao Tian tahu satu hal:
"Jika aku ingin tahu lebih banyak, aku harus terus maju ke dalam makam ini…"
