Pernikahan seharusnya menjadi momen yang paling membahagiakan dan ditunggu oleh pasangan yang saling mencintai. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Noami dan Gilang.
Pasalnya, pernikahan mereka terjadi secara mendadak dan tak mengenakkan akibat kesalahpahaman warga yang mendapati mereka berada di dalam rumah kontrakan Naomi dalam kondisi yang cukup intim.
Warga yang mengira kalau Naomi dan Gilang sudah melakukan tindakan tercela yang mencoreng nama baik desa mereka, memaksa mereka menikah saat itu juga. Tidak punya pilihan, Gilang dan Naomi terpaksa menuruti keinginan warga demi menyelamatkan naman baik mereka sebagai pendatang di sana.
“Meski kita sudah menikah, tapi kamu tidak boleh menuntut hak apapun kepadaku!” Kata Gilang setelah tak lama mereka menjadi pasangan suami istri.
Begitu banyak kesepakatan menyakitkan yang dibuat oleh Gilang ditambah sikap Gilang yang sering mengacuhkannya setelah mereka menikah, membuat Naomi merasa pernikahan yang dijalaninya hanya membuatnya terluka.
Apakah Naomi mampu bertahan dengan pernikahan yang hanya membuat luka untuk dirinya meski sebenarnya tanpa diketahui oleh Gilang jika Naomi sudah mencintai Gilang sejak lama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PML 31 - Tidak Sibuk
Pukul enam sore, Naomi terlihat masih asik menemani Naura bermain di ruangan tengah rumah. Anak dari Nadira itu kelihatan senang sekali main boneka barbie bersama Naomi.
“Jadi, Cleopatra ini yang paling cantik, ya?” Tanya Naomi seraya mengangkat boneka barbie di tangannya.
Naura mengangguk dengan semangat. “Bener, Anty. Paling cantik yang ini!”
Naomi mengangguk-angguk. Keduanya kembali bermain dan sesekali bercanda tawa. Begitulah Naomi ketika bertemu dengan keponakan tersayangnya itu.
Tin Tin
Di depan rumah, terlihat mobil BMW bewarna putih baru saja terparkir di sana. Naomi yang masih asik bermain bersama Naura tidak mendengar kedatangan mobil tersebut. Pengendara mobil pun nampak keluar dan menghampiri Mama Jelita yang baru saja keluar dari dalam rumah saat mendengar kedatangan mobil tersebut.
“Gilang?” Wajah Mama Jelita nampak kaget melihat kedatangan Gilang. Pasalnya, tadi Naomi sempat berkata kalau Gilang tidak akan datang ke rumahnya.
Gilang mengulas senyum. Berjalan mendekati Mama Jelita dan mengulurkan tangan untuk menyaliminya. “Maaf aku baru bisa datang, Mah.” Kata Gilang. Meski wajahnya biasanya sulit sekali untuk berekspresi, namun kali ini Gilang berusaha untuk memperlihatkan wajah tersenyum di depan Mama Jelita.
“Tak masalah. Ayo masuk!” Ajak Mama Jelita.
Gilang mengiyakannya dan segera melangkah masuk ke dalam rumah.
“Naomi, ini Gilang datang!” Seru Mama Jelita pada Naomi yang masih asik bercanda tawa dengan Naura dengan posisi berbaring di atas karpet. Karena sedang berada di rumah orang tuanya ditambah tidak ada laki-laki di sana, membuat Naomi melepas hijabnya.
Naomi terperanjat kaget mendengar perkataan Mama Jelita. Tanpa suara dia segera bangkit dari posisi berbaring. Melihat sosok Gilang yang kini berdiri di samping Mama Jelita, membuat Naomi melotot.
“Gilang, ngapain dia datang ke sini?” Tanya Naomi dalam hati. Bukannya menghampiri Gilang dan menyalimi tangannya, Naomi justru berlari ke arah kamarnya berada saat teringat jika dirinya sedang tidak menggunakan hijab saat ini.
“Loh, kok malah lari sih?” Mama Jelita dibuat heran. Sementara Gilang, pria itu masih berdiri diam dengan tatapan tak terbaca.
Tak lama berselang, Naomi nampak kembali dengan kepala yang sudah tertutupi oleh hijab. Mama Jelita kembali dibuat heran melihat penampilan putrinya itu. Kenapa juga Naomi menggunakan hijab di depan Gilang. Padahal Gilang adalah mahramnya pikir Mama Jelita.
“Anty Naomi kok diam aja. Gak salim sama Om Gilang?” Tanya Naura. Dari tadi gadis kecil itu menunggu Naomi menyalimi tangan Gilang. Sama seperti mamanya saat bertemu dengan papanya.
Naomi tersenyum kaku. Karena ada Naura di dekatnya dan Naomi tidak mungkin menunjukkan sikap buruk pada Naura, Naomi segera menyalimi tangan Gilang.
“Ngapain dia datang ke sini. Bukannya seharusnya saat ini dia lagi bersenang-senang dengan Melvina?” Tanya Naomi dalam hati.
Tak lama setelah mereka duduk berhadapan di ruangan tengah rumah, Nadira nampak datang. Wajahnya kelihatan kaget melihat kedatangan Gilang.
“Loh, ini Gilangnya datang. Kamu bilang tadi Gilang gak bisa datang ke sini?” Tanya Nadira pada Naomi dengan wajah yang nampak bingung.
Naomi tersenyum kaku. Agar tidak terlalu kelihatan sedang berdusta, dia segera mencari pembelaan. “Biasanya Gilang memang sibuk bekerja sampai malam, Kak. Jadi aku pikir dia gak akan datang ke sini. Iya kan, Gilang?” Tanya Naomi sembari melototkan kedua bola matanya pada Gilang.
“Enggak. Aku gak pernah sesibuk itu.” Balas Gilang santai tanpa peduli wajah Naomi sudah seperti orang yang ingin mengulitinya hidup-hidup.
***
Maaf ya beberapa hari ini slow update. Karena shy pulang kampung dan baru pulang tadi malam🤗
**
Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya. Terima kasih🌺
bagus tuh Naomi bilang jujur apapun yg terjadi sama kamu aplg ada hubungannya dengan melvina jd Gilang tau lebih dulu dari kmu dari pada tau dari orang lain ya kan