seorang istri yang di rendahkan suami dan keluarga nya.
suami yang perhitungan dan suka selingkuh. membuat sang istri bangkit dan balas dendam dengan elegan kepada suami dan keluarga nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Terdengar suara adzan shubuh,Kanya pun segera bangun dan membangun kan suaminya untuk sholat shubuh berjamaah.
"Mas...mas Rihan bangun Mas, sudah adzan shubuh Mas.."Kanya menggoyang goyangkan badan suaminya.
"Hmmmmmmm..." Hanya kata itu yang keluar dari mulut suaminya.
"Bangun Mas, sudah adzan shubuh.Apa mas tidak mau sholat shubuh?" Tanya Kanya.
"ishhhhhh...... Kamu itu bisanya cuma mengganggu orang tidur saja. Kalau kamu mau sholat, Sholat sana jangan ganggu aku tidur. Aku masih ngantuk,mau tidur lagi."
"Mas, Ingat Mas sholat hukum nya wajib Mas, Sholat shubuh waktu nya sedikit lho Mas." Kanya masih belum menyerahk untuk berusaha mengajak suaminya sholat shubuh berjamaah.
"Hush.... Kamu sangat berisik sekali sih, sudah sudah pergi sana, kalau mau sholat jangan ajak ajak aku, aku masih ngantuk tau gak sih." Usir Rihan.
Kanya pun memilih pergi mengambil wudhu dan melakukan sholat shubuh sendiri.
Kanya merasa kalau Firman sudah sangat berubah, padahal waktu awal awal menikah Firman sangat rajin melakukan sholat. Tapi sekarang ketika di ajak sholat selalu di tolak.
Di akhir sholat Kanya tidak lupa untuk mendoakan sang suami agar kembali seperti dahulu lagi.
Selesai sholat Kanya bergegas ke dapur memasak untuk sarapan pagi. Itulah ritual sehari hari Kanya.
Hari ini Kanya ingin membuat sarapan yang simpel. Karena memang stok sayur di kulkas sudah habis. Jadi Kanya masak apa yang ada saja. Kanya memulai memasak nasi goreng.
Setelah selesai masak Kanya mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, mencuci baju. Semua baju penghuni di rumah ini Kanya yang mencuci nya. Kanya mencuci menggunakan tangan.
Tak selang berapa lama Firman, Sarah dan ibu mertua nya bangun dan mereka langsung duduk di meja makan untuk sarapan.
"Mbak....Mbak... " Teriak Sarah. Sarah yang sedang menjemur pakaian yang masih tinggal dua. Kanya melanjutkan aktivitasnya menjemur karena tanggung. Sarah masih teriak teriak manggil Kanya.Setelah selesai njemur Kanya menuju ke ruang makan.
"Ada apa Rah?"
"Di panggil dari tadi gak nyahut, lemot sekali. Ini lho Mbak memang nya tidak ada menu lain lagi apa , selain nasi goreng?" Tanya Sarah sewot.
"Tidak ada Rah, adanya itu saja." Jawab Kanya santai.
"Tapi aku tidak selera dengan nasi goreng ini Mbak.!" Cicit Sarah
"Betul itu Kanya, memang nya uang yang Mas kasih ke kamu kemana? Kenapa kamu tidak beli sayur, telur atau daging gitu..' Sambung Rihan.
"Ya sudah habislah Mas, Kan kemarin aku sudah kasih tahu Mas. Makanya kemarin aku minta jatah bulanan aku di tambah Mas. Semua harga sembako naik Mas." Jelas Kanya.
Tidak bisa,enak saja kamu minta di tambah jatah bulanan nya. Makanya jadi istri harus pandai ngola uang, jangan boros boros. Sudah tidak kerja, numpang hidup pada anakku, masih saja boros. " Kata Bu Ratih.
"Betul yang di katakan Ibu Kanya, Kamu harus pandai ngola keuangan. Jangan hanya bisanya cuma minta uang saja. Contoh ibu. Dulu Bapak ngasih jatah ibu uang belanja 1 juta saja ibu masih ada sisa uangnya. Betul kan Bu?" Kata Rihan.
"Iya betul itu Han, Tidak seperti istri pilihan mu ini sangat boros sekali. " Kata Bu Ratih.
"Sudahlah,aku gak selera sarapan di rumah, aku mau sarapan di kantor saja. Makan di rumah sangat membosankan. Yang di masak itu itu saja" Cerocos Rihan
"Iya Sarah juga gak selera dengan makanan seperti ini, "
Akhirnya Rihan dan Sarah berangkat ke tempat tujuan masing-masing. Sedangkan Bu Ratih ibu mertua Kanya memilih kembali ke kamar. Semua tidak ada yang memikirkan perasaan Kanya.
Kanya merasa tidak dihargai di rumah nya sendiri.
"Oke kalau begitu, mulai besok jangan salahkan aku jika aku tidak memasak lagi." Batin Kanya.
Kanya pun membereskan piring yang ada di meja dan mencucinya.
Tak berapa lama mertua nya keluar kamar dengan pakaian rapi, memakai emas seperti emas berjalan saja. Dandanan nya menor dengan lipstik warna merah menyala.
"Kanya.... Kanya..." Teriak Bu Ratih.
"Hai Kanya, kamu budek ya? Dari tadi Ibu panggil panggil tidak menjawab. Kamu sengaja ya?" Bentak Bu Ratih.
"Kanya tidak bermaksud untuk tidak menjawab ketika Ibu memanggil. Tapi memang Kanya gak dengar Bu, Kan Kanya lagi di belakang Bu. Memang nya ada apa ibu manggil aku?" Tanya Kanya.
"Kamu itu alasan saja. Nih...."
sambil melempar kan pakaian kotor ke muka Kanya.
"Cucikan pakaian Ibu sekarang juga, besok ibu mau pakai untuk hajatan di rumah teman Ibu ." .
"Tapi Bu, Kanya baru saja selesai cuci baju Bu..."
"Tidak ada tapi tapian. Pokoknya ibu mau baju ini besok sudah dalam keadaan bersih dan di setrika. Oya ibu mau pergi arisan ke rumah teman. Kamu bereskan semua pekerjaan rumah setelah Ibu kembali ibu tidak ingin ada debu menempel." Ibu Ratih ngoceh sambil berlalu pergi meninggalkan Kanya sendirian.
Kanya menyimpan baju ibu mertua nya di ember, dia bertekad tidak mau lagi mencuci pakaian ibu mertua dan adik iparnya lagi.
Biarkanlah kalau ibu marah, aku sudah tidak perduli e. Percuma aku turuti kemauan mereka,namun mereka tidak pernah menghargai apa yang aku lakukan sama sekali. Lebih baik aku pergi ke rumah Bapak Ibuku." Gumam Kanya.
Kanya pun bersiap-siap pergi ke rumah orang tuanya di desa sebelah, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Cukup memakan waktu 20 menit jika menggunakan motor.
Kanya Pun berangkat ke rumah orang tuanya menggunakan motor nya.
Tok Tok Tok
"Assalamualaikum Bapak,Ibu." Panggil Kanya.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Kamu datang Nak," Sambut ibu Kanya.
"Iya Bu, Giman kabar Ibu, sehat?" Tanya Kanya sambil menyalami tangan Ibunya dan mencium punggung tangan Ibunya.
"Alhamdulillah Ibu sehat, Lalu bagaimana dengan kamu Nak?" Tanya Ibu Tari ibunya Kanya.
"Alhamdulillah Kanya juga sehat Bu, Bapak dan Adnan kemana Bu?" Tanya Kanya.
"Bapak kamu lagi mantau warung mie ayam yang di dekat jalan raya itu lho Nak. Kalau adik kamu tadi sih izinnya mau nyelesain skripsinya."
"wach... Tidak terasa rupanya Adnan sudah skripsi , bentar lagi akan wisuda."
"Benar." Jawab Bi Tari sambil tersenyum pada putrinya.
"Bagaimana perkembangan mie ayam Bapak Bu?"
"Alhamdulillah Warung Bapak banyak banget peminat nya, Nanti rencana Ibu mau tambah lagi gak hanya menyediakan mie ayam saja, Ibu mau Juga mau jual bakso dan seblak. Nanti bakso nya ada macam macam. Ada bakso beranak, bakso mercon. Bagaimana menurut mu Nak?" Tanya Bu Tari, meminta pendapat putri nya.
"Wah.... Boleh boleh itu Bu, kayak nya bakal ramai warung kita Bu, jika kita menyediakan beraneka ragam menu. Semoga laris manis ya Bu!"
"Aamiin... Semoga Nanti kita bisa buka cabang lagi."
"Aamiin." Akhirnya mereka berdua Ibu dan anak saling melepas kangen.