Namaku Kinanti Prayoga
Umur : 10 Tahun
Yatim-piatu.
Aku hidup dari hasil ladang warisan Ayahku, walau tidak besar, tap cukup untukku bertahan hidup.
Aku bertani sayur dan bumbu dapur, Kacang panjang dan terong itulah yang bisa ku tanam, serei, kemangi dan daun selasih itulah tanaman tambahan di kebun ku yang kecil.
Tapi walau kecil, aku bisa menghidupi diriku sendiri, 30 hingga 40 ribu bisa ku hasilkan, dan itu sudah sangat baik.
Di kebun ku juga ada pisang, singkong dan ubi jalar, itu bisa kupakai sebagai tambahan panganku selain beras.
Ayam yang kumiliki juga cukup banyak, jika aku ingin makan, tinggal ambil seekor, cukup aku makan seharian bahkan hingga esok juga.
Aku tak bisa mengeluh, tak ada yang lain warisan dari orangtuaku selain Cincin berwana Hitam.
Ibuku berkata sebelum dia meninggal, bahwa cincin itu warisan turun temurun, jadi aku pakai saja, kebetulan pas di jariku, saat aku mencobanya.
ikuti terus ceritaku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 31. Donny dan Melky
Jonathan Arlington takjub dengan lokasi Resort milk Kinan, yang dinamakan BLESSING RESORT AND BLESSING BEACH
Dari halamannya saja sudah terlihat begitu memukau, hamparan rumput hijau dengan berbagai Pohon yang rindang, bunga-bunga begitu tertata dengan rapi, tanpa sadar dia mengambil handphone dan memotret nya, serta video pendek dan menguploadnya ke media sosial miliknya.
Saat dia masuk ke area lobby, matanya tak berkedip, model seperti Istana para raja, ya seluruh model nya, di lukis oleh Kinanti, kemudian desain interior mengaplikasikan nya dalam bentuk desain.
Kinanti menentukan warnanya, agar sama dengan istana milik Kaisar dan Ratu, Orangtua angkatnya.
Ornamen burung Phoenix terlihat hidup, melambangkan ke agungan dan dominasinya.
Di belakang Resepsionis, tepat di atas kepala mereka, terpampang lukisan Burung Phoenix Merah dan Biru, serta Seluet sepasang manusia.
Jonathan Arlington terpesona dengan lukisan itu, dia membaca tulisan kecil yang tertera, menyebutkan nama Pelukisnya, Kinanti
"Maaf Tuan, mau menginap berapa hari? Tanya resepsionis itu.
"Satu Minggu, dan dengan kamar terbaik, 1 kamar, ucap Jonathan Arlington.
"Kami punya Presiden suit, didalamnya ada 2 kamar dan mini dapur, serta banyak lagi, anda berasa di rumah sendiri, karena ruang tamu cukup luas, harganya 3.5 juta permalam, dapat makan 2 x, sarapan dan makan siang, jawab Resepsionis itu.
"Baiklah, saya ambil yang itu saja, jawab Jonathan Arlington dan memberikan kartunya.
Sepanjang koridor, ornamen klasik, terlukis bagus di setiap siling nya.
Begitu tiba di kamarnya, sungguh sangat memukau, dia yang terbiasa di luar negeri, belum pernah interior kamar semegah ini, pelayan membuka gorden, menyempurnakan kekaguman Jonathan Arlington.
View langsung ke lautan lepas, apalagi dia saat ini berada di lantai 46, di balkon tersedia teleskop, untuk menghibur mata yang ingin melihat lautan lebih jauh lagi.
Kinanti sendiri, selama Resort itu beroperasi, dia sangat jarang datang kesana, padahal dia memiliki kamar pribadi di lantai 47, dengan 4 kamar dan kolam renang, ruang rapat khusus serta ruang tamu dan ruang keluarga, terdapat dapur jika ingin memasak, juga terdapat kulkas yang besar.
Ketiga sahabatnya, paling senang jika dibajak kesana, apalagi mereka sudah punya kamar masing-masing.
Keesokkan siangnya, Kinanti sudah di jemput ketiga sahabatnya, mereka bersiap untuk berangkat ke Resort, di Group sudah berisik, katanya masih sepi.
Ya wajarlah dalam undangan jam 2 siang, sekarang baru jam 12 siang.
Jam 13.30, keempat orang itu tiba di Resort, terlihat teman-teman mereka sudah lada datang, banyak yang berubah fisiknya setelah 5 tahun meninggalkan SMA.
Yang tahu kalau sekolah SMA mereka di miliki Kinanti, hanya ke-tiga sahabatnya, dan ketua yayasan, dan Kepala Sekolah.
"Wah Sonya, kamu tetap berteman dengan gembel ini, sapa Dony, mantan sekelas dengan mereka berempat.
"Sudah berani terang-terangan menghina orang? Ketus Sonya.
"Kan sudah gak di SMA lagi, jadi sekarang bebas dong, Lagian, kenapa juga kamu berteman dengan gembel seperti dia, ucap Dony.
"Lalu, aku harus berteman dengan kamu ? Atau Genk kamu, sengit Sonya.
"Ya gak haruslah, kan masih banyak teman kita yang selevel, apa gak malu, Putri dari kontraktor Besar, berteman dengan gembel, lanjut dengan bodohnya.
"Terimakasih perhatianmu, tapi sayang sekali, orangtuaku tidak melarang saya, bergaul dengan Kinanti, dan lagian apa urusannya dengan kamu, sok mengatur hidupku, kamu Urus dirimu sendiri, apalagi saat ini Zulikha sukses, dan akan segera menikah, ucap Sonya.
"Hahahaha, wanita murahan seperti itu, bisa sukses? Tunggu Matahari terbit dari Barat, tapi kalau sukses jadi babu juga bisa di katakan sudah pencapaian hebat bagi Zulikha, sombong Dony.
"Tuan Dony yang terhormat, kalau kamu saat ini, punya Perusahaan apa, atau apa jabatan mu di Perusahaan, tanya Kinanti.
"Ayahku, punya Pabrik Rokok, sekalian korek Api, juga punya pabrik pengolahan Ikan, ebi, kerupuk ikan dan juga 3 SPBU biasa dan 2 SPBU untuk nelayan, kami juga memiliki 50 kapal ikan.
Apa menurutmu itu sedikit, aku sendiri punya usaha Terasi dan kerupuk udang dan kerupuk ikan, dan sedang membangun Pabrik ikan asin, terakhir aku pribadi sudah memiliki 20 kapal ikan.
Saat ini, produk terasi milik ku, memimpin pasar dengan penjualan hingga ke seluruh Indonesia, 150 ton pertahun, bangga Donny.
"Baguslah, berarti uang mu sudah sangat banyak, minimal 150 milyar kamu sudah punya, belum nanti warisan dari orangtua mu, benar-benar kamu sangat kaya, sarkas Kinanti.
"Hahahaha, kamu memang pandai berhitung dan menebak, makanya aku menyewa tempat ini untuk acara reuni sekolah kita, ucap Donny.
" Terimakasih kalau begitu, saya bisa masuk di tempat mahal seperti ini, lanjut sarkas Kinanti.
Ketiga sahabatnya Kinanti, hampir saja tak bisa menahannya ketawa, mereka prihatin dengan Donny yang di bodohi Kinanti.
"Tapi Kinanti, kamu hati-hati jangan sampai piring atau gelas nya pecah, dan awas jangan sampai kamu membawa pulang sendok dan garpunya, Ucap Donny.
"Beres bos, tapi saya boleh masuk kan, ucap Kinanti.
"Ya mau bagaimana lagi, kamu sudah datang, tak tega saya menyuruh kamu pulang, hitung-hitung, saya sudah berbuat baik, ucap Donny terpaksa.
"Kamu memang baik, semoga terasi nya terus membawa aroma uang untukmu, tutur Kinanti.
Kini 90% teman-teman seangkatan mereka sudah memenuhi lokasi acara, yang sengaja di buat di pinggir pantai resort.
Donny menghabiskan dana 350 juta untuk mengadakan acara reuni.
Para pelayan yang melihat Kinanti dan 3 sahabatnya, terlihat gugup saat melewati Kinanti, dan gemetaran saat meletakkan makanan di atas meja Kinanti.
Teman-teman Kinanti, kini sedang beradu kekayaan, atau beradu jabatan, dan tentunya beradu outfitnya.
Kinanti menggunakan pakaian berasal dari konveksi Miliknya, tapi semuanya buatan khusus, karena bahannya yang sangat mahal, makanya Kinanti sendiri yang memesan nya, dan semua kain miliknya tersimpan rapi di ruangan nya.
"Hay Donny, katanya kamu sudah sangat kaya, apakah kamu bisa menandingi saya, Ucap Melky musuh bebuyutan Donny.
"Ya ialah, tapi maaf itu kekayaan mu sendiri, bukan warisan orang tua, bangga Donny.
"Selamat atas kesuksesan kamu, lantas bagaimana dengan orang terpintar kita, apakah dia sudah bekerja, singgung Melky, yang memang tukang menghina, jika Donny nilainya 80, maka Melky nilai 100.
Melky tak segan-segan memaki orang, bahkan tangannya sangat ringan saat melihat orang yang dia tidak suka.
"Astaga, Donny, kenapa kenapa babu ini kamu undang, protes Melky.
"Sudahlah, nanti setelah dia selesai makan, baru aku suruh pulang, pulang.
"Mau muntah soalnya saya, jika ada orang miskin di sekitar ku, tegas Melky.
"Halo Tuan Melky, berarti anda tiap detik muntah-muntah, apakah ada orang kaya yang bekerja di Pabrik Batu bata dan keramik, juga apakah dirumahmu menggunakan jasa Pembantu dari orang kaya ? Bisakah kamu menjawabnya? Jawab Kinanti yang sudah mulai emosi.