NovelToon NovelToon
Santet Untuk Kembang Desa

Santet Untuk Kembang Desa

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Horror Thriller-Horror / Iblis / Dunia Lain / Kumpulan Cerita Horror / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: novita jungkook

Nana adalah kembang desa yang sangat cantik, Ada lima pemuda yang pernah melamar dia dan semua nya di tolak dengan berbagai alasan.

Hingga suatu hari Nana merasakan dada nya sangat sakit luar biasa, Berobat kedokter sudah dan di nyatakan tidak ada kanker payudara. Namun payudara nya sangat sakit, Seminggu kemudian sudah membusuk dan membuat Nana sangat menderita.
Banyak yang menduga bahwa Nana di santet.

Siapa kah yang sudah menyantet Nana?

Mampu kah Nana melawan santet ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Payudar* meledak

Belim hilang kaget mereka karena daging Nana yang sangat lembek seperti sudah sangat lama busuk nya, Tiba tiba saja payudar* yang sebelah kiri meledak hingga darah dan nanah muncrat kemana mana. Mbah Iem menahan mual nya walau wajah keriput ini sudah terkena banyak cairan tersebut, Akibat meledak secara mendadak itu membuat lubang dada Nana semakin besar, Bahkan organ dalam nya juga terlihat, Semakin parah lah tangis nya Bu Asih karena tak kuat menyaksikan nasib Nana yang sangat tragis ini. Bude Las membekap mulut adik nya agar tak terdengar oleh orang lain, Nanti mereka malah bertambah kepo saja dengan kejadian naas nya Nana.

Lagi pula orang tua mana yang sanggup melihat anak sudah menjadi mayat pun masih saja mengalami penderitaan yang begitu tragis, Bisa di bilang bahwa di kampung ini Nana lah yang kematian nya paling parah, Rumor santet juga sudah menyebar luas dan pasti nya tak akan bisa bila untuk di bendung lagi. Mereka nanti pasti tak akan habis bergunjing sampai nanti nya akan bosan sendiri, Bu Asih sudah was was bila anak nya memang di santet oleh seseorang, Maka pasti Nana akan datang untuk menjadi arwah gentayangan, Entah untuk balas dendam atau hanya sekedar menakuti orang orang yang menggosip.

"Harus kuat, Asih! Sudah takdir nya allah anak mu mengalami nasib begini." Nasihat Mbah Iem.

"Tapi kenapa harus separah ini, Mbah? Tak cukup hanya mengambil nyawa anak ku saja, Jenazah nya juga sampai di siksa begini." Bu Asih bergumam pedih.

"Sudah lah, Sih! Ayo kita mandikan anak mu, Kasihan Nana menunggu lama." Ajak Bude Las.

Bu Yuni saja berulang kali mengusap air mata karena tak kuat melihat betapa pedih nya nasib Nana, Mbah Iem mulai lagi memandikan Nana dari atas sampai ujung kaki, Mereka terus berucap nama allah untuk menenangkan hati yang sebenar nya sangat lah terguncang keras melihat kejadian tragis ini. Selama memandikan jenazah puluhan tahun, Baru sekarang Mbah Iem melihat payudara* mayat yang meledak dengan sadis nya, Begitu kejam orang yang sudah membuat Nana mengalami nasib seperti ini.

Kucing hitam duduk diam di atas genteng sembari memperhatikan mereka yang sedang memandikan Nana, Kali ini dia tak seberisik saat Nana hilang, Padahal keluarga Pak Irwin tak pernah memelihara kucing. Namun tiba tiba saja kucing ini jadi betah tinggal di sini, Tak ada yang mempermasalahkan kucing hitam itu mau di mana pun, Karena mereka tak merasa terganggu dengan kehadiran nya. Mereka juga tak sadar bahwa mata kucing satu ini bermata sangat biru, Memancar kan cahaya terang, Mereka tak fokus karena lebih fokus mengurus Nama saja.

Setelah melewati proses mandi yang lumayan menguras tenaga karena mereka merasakan serangan rasa sedih uang sangat dahsyat, Kini mayat Nana sudah bersih dan di bawa masuk kedalam rumah untuk di kafani oleh orang orang yang sudah menunggu, Tak sembarang orang juga yang akan mengafani karena takut nanti mereka akan bercerita kemana mana. Bu Anjar terus istigfar ketika melihat kondisi jasad Nana, Tadi dia sempat mendongak seolah bertanya pada Mbah Iem, Karena wanita tua ini mengangguk maka Bu Anjar langsung paham dan tak banyak bertanya lagi. Segera mereka mengafani gadis cantik bernasib tragis ini, Karena liang kubur juga sudah di siap kan hanya tinggal sholat untuk jenazah saja.

"Di kasih kapas agak banyak yang bagian situ, Anjar." Mbah Iem berkata pelan.

"Sudah, Mbah." Jawab Bu Anjar yang sedang memberi minyak wangi.

"Kalau gitu lepas lagi, Itu sudah merembes darah nya." Bisik Mbah Iem.

"Astagfirullah, Sek tak lepas." Bu Anjar sigap mengambil kapas tadi dan mengganti nya dengan yang baru.

Kali ini agak tebal karena takut bila rembes lagi, Takut nya nanti saat di kuburkan. Malah orang orang bisa melihat bagian dada Nana banyak darah, Itu pasti akan jadi bahan gosip pula untuk kedepan nya nanti oleh mereka.

Usai di kafani maka Mbah Iem memberi tanda kepada para pria yang akan mengangkat Nana masuk dalam keranda, Nanti nya akan di pikul dulu menuju masjid untuk di sholat kan, Bu Asih terdiam di pojok karena selama nya dia tak akan bisa lagi melihat wajah sang putri. Saat mereka akan berangkat, Pak Lurah berdiri di sebelah keranda untuk mewakili bicara kepada para warga.

"Assalamualaikum, Saya selaku lurah di desa ini. Mewakili keluarga Pak Irwin, Untuk meminta maaf kepada kalian semua, Apa bila almarhumah Nana anak kita punya salah. Tolong maafkan lah kesalahan beliau, Dan bila Nana ada hutang pada kalian, Tagih lah kepada orang tua nya." Pak Lurah berkata sambil menatap para warga nya.

"Tidak adaaa.."

Mereka serentak menjawab tidak karena Nana memang tak pernah berhutang pada mereka, Gadis itu hidup nya sudah terjamin sehingga tak pernah kekurangan uang sehingga sampai meminjam kepada warga desa.

Maka mereka segera membawa nya kemasjid untuk sholat, Yang lain sudah ada yang menunggu di kuburan dengan perasaan yang tak bisa di katakan lagi, Terutama Davin yang merasa sangat bersalah kepada Nana. Karena mulut nya lah orang desa jadi tahu bahwa kembang desa meninggal karena santet, Maka dia menggali kuburan dengan perasaan yang sangat hancur. Entah bagai mana nanti dia akan berusaha menghentikan mulut warga, Lupi dan yang lain akan menggotong keranda dari majid kekuburan. Untung jarak nya dekat sehingga akan mudah saja, Mereka berdua tak saling sapa karena kesal dengan perasaan masing masing.

Ahmad dan Lupi segera menggotong keranda ketika Nama sudah di sholat kan, Pak Irwin bagian depan sebelah kanan dan Ahmad yang sebelah kiri nya, Sedangkan Lupi di bagian kaki kiri serta Andi di sebelah kaki kanan.

"Yang di payungi depan, Ni!" Andi protes ketika Nani malah memayungi dia.

"Iya kamu ini, Bagian kepala yang di beri payung." Lupi berkata galak.

Nani sebenar nya kesal karena malah jadi perhatian orang banyak, Dia merutuk kenapa bukan Andi saja yang di depan. Kini dia cuma bisa memayungi bagian depan, Sengaja berjalan pant*t nya agak menyembul suapaya Andi tergoda melihat nya.

"Kenapa dia seolah tak sedih?" Gumam Andi agak heran.

"Apa?" Lupi samar samar mendengar.

"Bukan apa apa." Andi menggeleng kan kepala nya.

Mereka terus berjalan menuju area pemakaman yang sekeliling nya banyak pohon bambu, Tiba lah mereka di sana dan menurun kan nya perlahan lahan, Andi memicing ketika melihat kucing hitam sudah ada di sana juga dan duduk anteng.

1
Linda
sekian lama ngikutin cerita purnama baru kali ini liat gambarnya
Emma
Luar biasa
Yudies Dinera
🇮🇩🙏🌜
Nur eva
si lupi dalangnya
Nur eva
si lupi yg patut di curigai
Niswah
Luar biasa
Niswah
Lumayan
Shidqia Rahma
apa ini purnama anak nya ibu laras yak..? /Grievance/
Lien Hutuely
Luar biasa
Inggri
Rubi Yanti
Di cerita ni mana suami ny purnama dari pertempuran suami ny g ad
Rubi Yanti
suami ny purnama kok g ad kemana dia
bundha novita
Luar biasa
Wedangan andini Aworkonco
ya allah....puuuuurrrr...😂😂
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
estycatwoman
Very nice 👏💯👍
Eriez Pit Harnanik
sangar kali kau pur... 😅😂😂
Eckho Mbahkokz
Luar biasa
Putri Ramadani
ya Allah nani sngt meresahkan 😭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!