Rachelia alviana ruslan terpaksa menjadi pengantin pengganti dan menikah dengan calon kakak iparnya yang lumpuh aldeandra hadi kusuma, teman sekolahnya sewaktu SMP. drama masa lalu dan problema keluarga menjadi kan rachel wanita yang mandiri tapi insecure terhadap lingkunganya karena terlahir dari istri kedua. akankah ada cinta diantara mereka? teman lama yang kembali dekat setelah ikatan pernikahan .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Si anak haram.
Suara teriakan lelaki itu membuat ku terkejut dan bergegas kembali kekamar mandi dimana dia berada, terlihat dean tenggelam di bathtub membuatku memekik memanggil namanya seraya mendekatinya lalu menepuk nepuk pipinya.
" aldeandra bangun " panggilku padanya namun dia tak kunjung sadar membuatku sangat panik.
Dalam fikiran ku sudah melayang layang pertanyaan yang membuatku semakin panik.
'Bagaimana kalo dia mati ? '
Aku hendak meminta bantuan namun tanganku serasa ditarik dan...
Byur
Aku tercebur kedalam bathtub yang membuat bajuku basah kuyup dan kulihat aldeandra terkekeh dia baik baik saja ternyata berarti aku tertipu oleh aktingnya dan kini kami berendam duduk sambil berhadapan.
" sialan lo gue mesti mandi lagi " umpatku sambil menyemburkan air ke arahnya.
" temenin aku mandi sayang... " ucapnya sambil menyeringai nakal.
" sayang sayang, sayang pala lu " aku bangkit dari sana tapi lagi lagi tanganku di tarik dan posisiku kini berubah menjadi aldeandra memeluku dari belakang.
" aku kangen berendam sama kamu " bisiknya sambil mengendus endus leherku membuatku merinding oleh nafas dan sentuhannya.
" gosok kin punggungku sayang nanti aku kasih jatah dengan bonus 50 miliar satu anak" ucapnya lagi sambil memutar tubuhku sehingga posisi kami saling berhadapan.
Aku menghela nafas kasar ini orang lagi sakit pun otaknya masih bisa nakal kayanya obat yang diberi nathan obat gila makanya otak aldeandra tercuci oleh fikiran fikiran mesum.
Aku memutar otaku mencari jalan agar bisa kabur bisa ikutan gila nanti kalo dilayani terlihat dari ucapan dan perlakuannya benar benar berubah 180 derajat dengan yang tadi galak dan cuek.
jika ada kontes kegilaan aku pasti memilih aldeandra sebagai kandidatnya karena kini otaknya benar benar di luar kepala, siapa yang tahu kan efek samping obat demam yang diberikan nathan itu bisa membuatnya berhalusinasi tinggi.
aku tersenyum " mau aku mandiin ya baby coba tubuhnya menghadap sana " ucapku menyuruhnya membelakangiku dan dia menurut saja tak tahu apa yang ada dikepalaku.
Setelah ia membelakangiku aku segera bangkit dan beranjak dari sana membuat aldeandra kembali keposisinya sambil menganga.
" ye ye ye yeye ye " ucapku meledeknya sambil menari nari melihat wajah nya yang terkejut itu saat sampai di depan pintu kamar mandi lalu keluar dari ruang setan itu.
Bisa kudengar suara teriakannya memanggil namaku yang sudah pasti dengan wajah kesalnya, bisa kubayangkan bagaimana tantrumnya aldeandra didalam.
...****************...
Malam harinya aku dihukum membawakan makanan milik suami kontraku dan harus menyuapinya dengan sangat lembut apa lagi ada mamah mertua yang melihat kami , dia benar benar mirip bayi gede yang baru berusia kurang dari satu tahun pasalnya mentang mentang ada emaknya gue disuruh nyuapin ini itu dan ngelap bibirnya juga.
Sedangkan mamah hanya melihat kami sambil tersenyum senang bahagia.
Ia tak tahu saja difikiran gue udah ada rencana dimana malam ini bayi gede gue harus tidur nyenyak gak boleh mimpi buruk seperti kemarin malam yang berakibat gue sibuk ngurus bayi gede ini.
Aku memberinya obat dan dean pun menurut saja sedangkan mamah akhirnya pergi keluar dari kamar kami karena tak ingin mengganggu kegiatan putra dan menantunya.
" itu obat tidur bukan obat demam " ucap ku memberitahunya pada akhirnya setidaknya gue udah jujur kan.
" lo mu bunuh gue chel " fitnahnya berfikir gue gak habis fikir dengan mata membola.
" siapa yang mau bunuh lo, orang biar lo nyenyak tidurnya juga" bantahku sambil merapikan piring dan gelas kotor ke nampan.
" lo tidur duluan gue ke dapur dulu sambil bawa air minum buat nanti" pamitku sambil meninggalkan aldeandra sendirian di kamar.
Sekembalinya dari dapur bayi gede gue terlihat sudah tidur terdengar dari nafasnya yang beraturan dan dengkuran halusnya , aku menaruh teko kaca dan gelas di meja nakas agar mudah di ambil nanti.
Aku membenarkan selimut aldeandra dan setelah selesai aku berjalan ke arah sofa biarlah malam ini aku yang tidur disofa karena lelaki itu tengah sakit dan aku pun menyusulnya ke dalam arus mimpi.
Aku terbangun di tengah malam setelah mimpi buruk yang baru saja terjadi begitu jelas sosok wanita cantik yang meminta pertolongan dengan wajah yang sayu dan anehnya dia memiliki wajah yang sangat mirip denganku.
Mungkinkah itu mamah? Fikirku.
semenjak kecelakaan beberapa tahun lalu aku tak pernah ingat wajah ibu kandungku karena semua potonya dihilangkan oleh papa entah apa yang sebenarnya terjadi aku sungguh tak tahu.
Disisi lain kilas masa lalu dan dalam mimpiku aku dan kak justin dibesarkan oleh wanita cantik itu dengan penuh kasih sayang tapi papa bilang ibu kandungku meninggal setelah melahirkan aku.
Semua itu membuatku bingung seakan aku berada dalam sebuah labirin yang ada dalam kenangan dan ingatan baru yang salah membuat jalanku terasa buntu.
Lalu siapa wanita cantik itu ?.
Aku lihat aldeandra masih tidur dengan posisi miring dan pulas syukurlah ia tak mimpi buruk lagi tapi sekarang aku lah yang mengalami mimpi buruk dan malam ini sepertinya aku yang kesulitan untuk tidur lagi .
Aku terus menatap wajah tampanya dimana ranjangnya dan sofa tempatku tidur saling berhadapan sehingga saat tidur terlihat wajah pulasnya.
...****************...
Karena hari ini ada meeting jadi aldeandra harus kekantor dan begitu pun aku tak mungkin cuti berlama lama apalagi aku masih magang bukan pegawai tetap.
Meski begitu aku juga disuruh mengawasinya mama nimas takut putranya pingsan karena dia masih demam, ditambah dean orangnya lupa makan apalagi yang namanya obat makanya mamah jadi was was.
semuanya terasa sunyi saat aku kekubikelku tak seperti biasanya yang selalu ada saja yang bikin telingaku panas, aku duduk di meja ku dan mulai bekerja seperti biasa namun bu lita memanggilku keruangannya dengan tiba tiba kebetulan juga aku ada hal yang ingin ditanyakan padanya.
Aku menghela nafas panjang sebelum akhirnya knop pintu itu aku putar dan masuk kekandang gurita menor itu, kulihat dia sedang sibuk dengan komputernya dan sempat melihatku sebentar.
" ada apa ibu panggil saya" tanya ku sopan dan seramah mungkin bagaimanapun dia atasanku.
" ini bawa dan kerjakan sekarang dan harus selesai besok juga karena kamu harus ikut ke pabrik untuk lihat produk kita " sambil menunjuk pada tumpukan map dan berkas ia dengan santainya nyuruh gue lembur benar benar gila.
" bisa dikerjakan bareng sama yang lain kan bu " protesku tak mungkin tumpukan itu selesai bahkan sampai malam pun.
" harus kamu yang kerjakan gak boleh minta bantuan lagi pula kemarin kamu cuti salah sendiri" tolaknya tak bisa di ganggu gugat nyesel gue cuti kemarin temenin bos yang sakit.
" tapi bu " gue belum selesai bicara ia sudah potong.
" gak ada tapi tapian kamu harus kerjakan sendiri saya tak peduli kamu lembur " ucapnya dengan tegas.
kurang dari dua menit aku terdiam memikirkan bagaimana cara bertanya padanya tentang hubunganya dengan ibu tiriku tapi...
" kenapa kamu masih disini cepat pergi dan kerjakan tugas kamu" perintahnya dengan nada yang naik 3 oktaf.
" apa hubungan ibu sama mamah sarah " tanyaku akhirnya meski ada banyak keraguan.
Bu lita menghentikan aktivitasnya lalu menyeringai senyum menatapku dengan nyalang.
" elo akhirnya mengenal gue juga tentu gue juga mengenal elo anak dari pelakor, ya... Si anak haram dari keluarga ruslan"