Gracella Eirene, gadis pendiam yang lebih suka bersembunyi di dunia imajinasi, Ia sering berfantasi tentang kehidupan baru, tentang cinta dan persahabatan yang tak pernah ia rasakan. Suatu hari, ia terpesona oleh novel berjudul 'Perjalanan cinta Laura si gadis polos', khususnya setelah menemukan tokoh bernama Gracella Eirene Valdore. Namun, tanpa ia sadari, sebuah kecelakaan mengubah hidupnya selamanya. Ia terbangun dalam dunia novel tersebut, di mana mimpinya untuk bertransmigrasi menjadi kenyataan.
Di dunia baru ini, Gracella Eirene Valdore bertemu dengan Genta, saudara kembarnya yang merupakan tokoh antagonis utama dalam cerita. Genta adalah musuh tokoh utama, penjahat yang ditakdirkan untuk berakhir tragis. Gracella menyadari bahwa ia telah mengambil alih tubuh Grace Valdore, gadis yang ditakdirkan untuk mengalami nasib yang mengerikan.
- Bisakah Gracella Eirene Valdore mengubah takdirnya dan menghindari nasib tragis yang menanti Grace Valdore?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afizah C_Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 20
...****************...
Grace berjalan mendekati Alzar di dekat mall. Matahari sore mulai terbenam, langit berwarna jingga kemerahan, dan cahaya lampu-lampu mall mulai menyala. Grace tampak begitu cantik dengan baju putihnya yang sederhana, dengan detail renda di bagian lengan, yang membuatnya tampak anggun dan elegan.
Rambutnya yang panjang bergelombang tertiup angin, dan poni yang sedikit menutupi dahinya, membuatnya tampak manis dan misterius. Senyuman tipis yang menghiasi bibirnya semakin menambah kecantikannya.
Alzar sedang menunggu Grace di depan pintu masuk mall. Dia mengenakan hoodie biru yang membuatnya tampak keren dan stylish. Rambutnya yang hitam dan sedikit berantakan membuatnya tampak cool dan misterius.
Wajahnya yang tampan dengan mata yang tajam dan bibir yang tipis, memancarkan aura yang kuat dan menarik. Dia juga memakai anting-anting di telinganya, yang menambah kesan stylish dan modern.
Saat Grace mendekat, Alzar langsung terpaku. Dia terkesima dengan kecantikan Grace yang terpancar di bawah cahaya senja. Mata Alzar membesar, bibirnya sedikit terbuka, dan jantungnya berdebar kencang. Dia tak pernah melihat Grace secantik ini. Mata Grace yang besar dan berwarna cokelat muda, dengan sedikit riasan yang membuatnya tampak lebih hidup, memancarkan aura yang lembut dan menawan.
'Sialan, Grace kalo di luar gini malah tambah cantik mana manis lagi, meski terlihat cuek. Benar benar mengundang orang untuk memilikinya seorang' Batin Alzar
Grace juga terpesona dengan penampilan Alzar. Dia tak menyangka Alzar akan terlihat sekeren ini dengan hoodie biru dan rambutnya yang sedikit berantakan. Dia merasa jantungnya berdebar kencang, dan pipinya sedikit memerah.
'Alzar tambah ganteng juga' pikir Grace kagum
Grace tersenyum tipis kepada Alzar. "Maaf, aku telat," katanya, suaranya lembut dan menawan.
Alzar tersadar dari lamunannya. "Nggak apa-apa, aku juga baru sampai," jawabnya, berusaha untuk tenang. "Lo cantik banget hari ini terlihat sangat manis" puji Azar
Grace tersipu malu. "Ah, Makasih lo lo juga ganteng " jawabnya, sambil menunduk.
Alzar tersenyum. "Kamu mau makan apa?" tanyanya, ingin mengajak Grace makan di food court.
Grace menggeleng. "nanti aja, langsung ke toko buku aja" jawab Grace
Alzar mengangguk. "Tentu, ayok" jawabnya, matanya masih tertuju pada Grace tersenyum manis.
Mereka berdua berjalan menuju toko buku. Alzar masih terpesona dengan kecantikan Grace, dan Grace juga merasa terpesona dengan penampilan Alzar.
Harus Grace akui, meski ia cuek dan tidak peduli, Grace sebenarnya adalah pengagum para cogan apalagi idolanya Jungkook Bts. Alzar sangat tampan hampir menyaingi ke tampanan idolanya itu.
Alzar dan Grace menghabiskan waktu di toko buku, asyik memilih buku dan berdiskusi tentang buku favorit mereka.
Alzar telah selesai memilih buku yang di inginkan nya, mencari Grace di rak lain dan menemukan Grace tengah bersama dengan seseorang. Grace tampak begitu senang dan tersenyum manis, Alzar melihat itu merasa sedikit tidak nyaman.
'Siapa itu, Grace tampak senang dan juga rasanya kayak kenal' fikir Alzar.
Alzar mencoba tenang dan tersenyum menghampiri Grace. "Grace, lo udah selesai?" tanya Alzar.
"Oh, udah," jawab Grace acuh. "Eh, Alzar, kenalin ini El."
Saat Alzar melihat lebih dekat, seketika dia mengenali El, si bocah kesayangan Geng Sanford Tiger Reign. Alzar tercengang, dia tidak menyangka akan bertemu El di sini.
"Oh, kak Alzar Hai. Kok kakak di sini?" tanya El dengan mata berbinar.
Alzar tidak tau harus bersikap bagaimana, tetapi ia hanya bisa tetap tenang dan tersenyum ramah. "Ah, hai juga El. Kakak temannya Grace, kebetulan janjian bersama."
"Oh gitu, kalian habis ini mau kemana? Aku bisa ikut gak kak Ela! Jarang jarang loh kita main bareng," bujuk El dengan mata puple eyesnya yang menggemaskan membuat Grace tidak bisa menolak begitu juga Alzar.
"I itu, Alzar gimana?" tanya Grace pada Alzar, ia merasa ragu bagaimana pun Alzar yang mengajaknya jadi ia hanya meminta persetujuan Alzar.
Alzar yang melihat pertanyaan dan tatapan Grace tau keinginan nya, ia juga tidak bisa menolak El. Dia mengenal El dan bahkan menganggap El sebagai adiknya tentu saja hanya bisa setuju, walau harus merelakan rencana kencannya.
"Oke, mana bisa kakak menolak El, adik menggemaskan ini hm," ucap Alzar mencubit pelan pipi El.
"Hore, Asik!" teriak El gembira mengangkat kedua tangan nya yang tergenggam.
Seketika suasana toko buku menjadi hening. Para pengunjung menoleh ke arah mereka, beberapa bahkan mengerutkan kening. Grace langsung menutup mulut El dengan tangannya, pipinya memerah karena malu.
"Stt, jangan berisik El ini masih di toko buku," tegur Grace.
"Hehehe, maaf maaf. Yaudah ayoo kita bakal kemana?"
"Dasar tidak sabar, kita bayar buku dulu baru keluar," ucap Alzar.
Mereka berjalan menuju kasir, lalu Alzar membayar semuanya.
"Iya, rencananya kita bakal nonton film bareng," kata Grace.
"Hmm, tapi karena ada El kakak belu tiket batu dulu. Film mulai pukul 8 malam masih sempat, El mau kemana dulu?" tanya Alzar.
"Emm, aku mau main ke Timezone," jawab El.
"Oke, kalian duluan. Gue mau beli tiket tambahan dulu, nanti gue nyusul," kata Alzar.
"Oke," jawab El dan Grace.
Alzar merasa sedikit kecewa karena rencana kencannya dengan Grace harus berubah. Namun, dia tidak bisa menolak El, dan dia tahu bahwa Grace juga tidak akan bisa menolak permintaan El. Dia berharap bahwa El tidak akan terlalu mengganggu mereka, dan dia berharap bahwa dia masih bisa menghabiskan waktu yang berkualitas dengan Grace.
Alzar meninggalkan Mereka berdua di Timezone, sementara Alzar membeli tiket tambahan untuk film. Alzar merasa sedikit gugup, dia tidak yakin bagaimana dia harus bersikap di depan El.
Saat Alzar kembali, dia menemukan Grace dan El sedang asyik bermain game. El terlihat sangat senang, dan dia terus bercerita tentang pengalamannya bermain game. Alzar merasa sedikit terpinggirkan, tetapi dia tidak bisa menahan senyum melihat interaksi mereka yang lucu.
"Grace, lo mau makan apa?" tanya Alzar, mencoba untuk menarik perhatian Grace.
"Aku mau makan popcorn," jawab Grace, sambil tidak melepaskan pandangannya dari layar game.
"Oke, gue beli popcorn dulu," kata Alzar
Alzar membeli popcorn, dan dia duduk di sebelah Grace. El terus bercerita tentang game, dan dia tidak menyadari keberadaan Alzar. Alzar merasa semakin tidak nyaman, tetapi dia juga merasa gemas melihat tingkah El yang begitu antusias.
"El, kamu mau popcorn?" tanya Alzar, mencoba untuk mengajak El bicara.
"Mau dong, kak," jawab El, sambil tidak melepaskan pandangannya dari layar game. "Tapi aku lagi asyik nih."
Alzar merasa semakin kecewa, tetapi dia juga merasa senang melihat El begitu bahagia. Dia merasa bahwa dia tidak bisa bersaing dengan El dalam hal menarik perhatian Grace, tetapi dia juga merasa bahwa dia tidak perlu bersaing.