NovelToon NovelToon
Dicintai Duda Impoten

Dicintai Duda Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Disfungsi Ereksi
Popularitas:729.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

" Aku menyukaimu Ran. Aku sungguh-sungguh mencintaimu?"
" Pak, eling pak. Iih ngaco deh Pak Raga."
" Ran, aku serius."
Kieran Sahna Abinawa, ia tidak pernah menyangka akan mendapat ungkapan cinta dari seorang duda.
Duda itu adalah guru sejarah yang dulu mengajarnya di tingkat sekolah menengah atas. Araga Yusuf Satria, pria berusia 36 tahun itu belum lama menjadi duda. Dia diceraikan oleh istrinya karena katanya menderita IMPOTEN.
Jadi bagaiman Ran akan menanggapi perasaan pria yang merupakan mantan guru dan juga pernah menjadi kliennya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DDI 31: Sedikit Denial Tapi Akhirnya Panik

Setelah mengobati Raga, Ran kembali ke rumah dengan membawa mobil pria itu. Awalnya Ran menolak, tapi Raga terus mendesaknya. Dengan dalih tidak diperbolehkan Ran untuk mengantar pulang, maka itu Ran diminta untuk membawa mobil tersebut.

" Pakai mobil siapa Ran?"

" Mas Raga, Ummi."

Kirana sedikit terkejut mendengar sang putri memangil mantan gurunya menjadi mas dan bukannya pak. Tapi ia mengesampingkan hal tersebut karena Ran sudah ditunggu oleh suaminya.

" Ran ditunggu Abi di ruang kerjanya," ucap Kirana langsung.

" Siap Ummi, Ran kesana dulu ya." Ran menjawab dengan penuh senyuman kepada Kirana, sebaliknya Kirana juga membalas senyuman itu plus nafas lega karena putrinya tidak terluka. Tentunya dia juga sudah dapat cerita dari sang suami tentang apa yang terjadi pada Ran.

Seperti dugaan Ran bahwa Kai pasti sudah tahu dengan apa yang terjadi. Ran tentu tidak masalah akan hal tersebut, tapi tentu urusannya tidak akan sesuai dengan apa yang ia kehendaki. Ya, ayahnya itu pasti akan membuat segalanya menjadi lebih mudah lagi.

" Gimana keadaan guru mu Ran?" Itulah yang Kai tanyakan pertama kali. Karena dari laporan disebutkan bahwa Raga lah yang memiliki banyak luka.

" Nggak masalah Bi, lukanya juga nggak yang parah gitu. Memang sih ada beberapa memar tapi nggak parah. Anak-anak kiriman Nayaka langsung muncul," papar Ran. Dia mengatakan apa yang terjadi tadi di lapangan.

Kai membuang nafasnya kasar, ia tahu bahwa putrinya itu ingin bergerak sendiri. Namun tentu saja dia tidak bisa terus tinggal diam.

Tring

Ponsel Ran berbunyi, pesan itu dari sang ayah. Melalui kode tangan, Ran langsung membuka file yang dikirimkan Kai melalui surel miliknya.

" Laporkan Sudibyo ke polisi. Bawa ke pengadilan dan dapatkan hukuman berat dengan semua pelanggaran yang ia lakukan. Semua bukti cukup, biarkan polisi melakukan OTT ( operasi tangkap tangan) agar semakin kuat nanti. Abi nggak bisa terus-terusan diam, karena nyawa kamu dan mungkin saja Benzy akan jadi taruhannya."

Ran mengangguk paham, karena apa yang dikatakan oleh ayahnya adalah benar adanya. Bukan hanya dia dan Benzy, tapi Raga, Doni dan Prita bisa jadi menjadi sasaran selanjutnya. Ia tidak akan menolak apa yang sudah Abi nya berikan, karena itu sungguh membantu dirinya.

" Ya sudah kembali lah ke kamar dan istirahat."

" Iya Bi, dan terimakasih untuk semuanya."

Ran bangkit dari kursinya lalu memeluk Kai. Kai mengusap punggung sang putri. Dulu dia mungkin tenang jika ada seseorang yang mengincar dirinya, namun tidak dengan sekarang. Meskipun Ran dan Kaivan mungkin bisa bergerak sendiri namun ia tetap khawatir dan waspada.

" Haaah, rupanya menjadi tua itu malah semakin banyak kekhawatiran," gumam Kai pelan.

Sebelum ke kamar Ran lebih dulu pergi ke dapur untuk sekedar membuat susu hangat. Sebenarnya ia tengah berpikir untuk melaporkan apa yang Subagyo lakukan ke polisi malam ini juga, namun dia urung melakukannya.

Drtzzz

Ponselnya berdering. Sebuah panggilan dari temannya masuk, ya dia adalah Nayaka. " Halo Yaka, kenapa?"

" Maaf ya Kak, aku tetep kudu lapor ke Abi. Kalau nggak bisa dilibas habis aku sama Papa ku."

" Hahaha, nggak masalah Yaka, aku malah makasih. Oh iya, mereka aman kan?"

" Nggak usah khawatir Kak Ran, mereka akan muncul di waktu yang Kakak mau nanti."

Rupanya memang Nayaka langsung melaporkan apa yang terjadi tadi kepada Kai. Karena memang seperti itulah aturan tidak tertulis yang terjadi diantara circle pertemanan keluarga mereka. Jika ada sebuah permintaan tolong, maka para orang tua harus diberi tahu. Karena mungkin saja itu adalah sebuah bahaya.

Setelah mengakhiri pembicaraan dengan Nayaka, ia berjalan menuju ke kamar. Ran mengganti menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh dam berganti pakaian. ia lalu menjalankan kewajiban 4 rakaat malam itu dan setelahnya merebahkan tubuh. Rasanya semua tubuhnya pegal dan ada beberapa bagian yang sakit juga. Setelah ia lihat secara seksama, ada beberapa yang memar. Tapi ini masih dalam batas wajar.

Ran tidak menyangka bahwa hari ini terasa begitu panjang. Seperti naik rollercoaster. Pagi hari dibuat terkejut dengan pengakuan Raga, seharian menghabiskan waktu yang menyenangkan dengan pria itu, dan terakhir dibalut aksi menegangkan.

" Pasti dia kaget soal pengeroyokan tadi." Ran bergumam, ia melihat ponselnya. Ingin sekali dia menghubungi raga dan menanyakan kondisi pria itu, tapi ran urung. Hatinya mendadak gelisah, ia takut jika Raga kembali menanyakan tentang jawaban dari ungkapan perasaan yang tadi pagi disampaikan.

Ran mencoba memejamkan matanya, ia berharap dirinya bisa langsung tertidur. Namun ternyata sudah satu jam berlalu dia hanya membolak balikkan tubuhnya. Ada hal yang membelenggu otaknya, bukan soal Sudibyo melainkan soal Raga.

" Arghhh, ini kenapa sih kok kepikiran dia terus. Ran inget, dia pernah jadi gurumu," pekik Ran sambil menutupi wajahnya dengan bantal agar suara yang ia hasilkan tidak terdengar ke luar.

Sreeet

Ran bangkit sambil menyingkirkan selimutnya. Ia duduk sambil terus melihat ponsel. Sebuah nama ia klik di sana, tapi dia bingung mau melakukan apa. Menelponnya, tapi ini sudah malam. Mengirimi pesan, tapi ia mungkin tidak akan langsung dibalas karena mungkin sudah tidur. Tapi dia sungguh ingin mengetahui kabar dari pria itu.

" Ah chat aja lah."

Tak tak tak

Ran akhirnya mengetik sebuah pesan yang langsung ia kirimkan. Meskipun awalnya ragu tapi akhirnya dia pun melakukannya,

" Mas, masih sakit nggak? Apa perlu ke rumah sakit?"

Pesan yang ia kirimkan jelas terkirim, tapi tidak kunjung dibuka. Sudah 15 menit ia menunggu, tapi sama sekali pesan itu dibaca. Ran menyerah, mungkin Raga memang sudah tidur.

Ia pun memutuskan untuk membaringkan tubuhnya. Saat hendak memejamkan mata, suara pesan terdengar. Ran langsung membukanya. Rupanya pesan itu bukanlah pesan biasa. Pesan yang raga kirimkan adalah pesan suara.

" A-aku nggak baik-baik aja Ran. Ughhh, sepertinya perutku huuuh benar-benar sa-ngat saakitt."

Suara terbata dan lemah itu membuat Ran langsung bangun dari posisi tidurnya. Ia mengganti baju tidurnya dengan cepat dan menyambar kunci mobil milik Raga yang ia bawa.

Drap drap drap

Ran melangkah cepat menuju keluar rumah, rupanya ada Kirana yang sedang ada di dapur. Ibu 4 anak itu heran dengan putrinya yang terlihat terburu-buru.

" Ran mau pergi kemana tengah malam gini."

" Mas raga, dia kesakitan Ummi. Kayaknya lukanya serius. Ran harus bawa dia ke rumah sakit."

Belum juga Kirana menanggapi apa yang dikatakan oleh Ran, anaknya itu sudah lebih dulu pergi. Bahkan suara mobil langsung terdengar dan jelas melaju dengan cepat.

" Semoga semuanya baik-baik saja."

Sepanjang perjalanan, Ran terus berdoa agar raga baik-baik saja. Ia merasa bodoh karena tidak langsung membawa Raga ke rumah sakit tadi. Ia hanya mengikuti ucapan Raga untuk membawa pulang ke rumah saja.

" Ughh, bego bego bego. Jelas banget dia kesakitan tapi gue nggak ngeh karena otak gue sibuk mikirin kasus itu. Semoga nggak ada luka dalam yang parah."

TBC

1
Baper kusut
baru baca novel author satu ini,,, seruuu, jadi pingin baca novel author yg lainnya
Damar Pawitra IG@anns_indri: Hallo Kak, terimakasih sudah membaca 🤗

Silakan mampir di karya aku yang lainnya juga ya.

Terimakasih
total 1 replies
Pa Muhsid
woy semakin di depan itu mah jargon nya BEBEK
scala sora
arep ngoceh opo meneh?
scala sora
hajar pak ben gk kokean omong
scala sora
maybe...
scala sora
cinta tp gk nafsu, yo susah leh...
💞mom'snya devadhamian💞
luar biasa
💞mom'snya devadhamian💞
iya bener duren mateng...aku mah dong 1 duren mateng kaya gtu thor.. kira kira di keranjang oren ada yang jual ga ya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hilda Vivo
Kecewa
Hilda Vivo
Buruk
key
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
🤣🤣🤣 normal ya Ga si joni
Lilik Setiyowati
Luar biasa
Lilik Setiyowati
Lumayan
Niafitriani Nia
Luar biasa
Shyfa Andira Rahmi
mampusss....
Shyfa Andira Rahmi
mahalininya keluar wkwkwkwk.....
Shyfa Andira Rahmi
kan udah soak duluan kena ulti 🤣🤣🤣
Fajar Ayu Kurniawati
.
arniya
luar biasa kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!