ICE LOTUS SAINT

Shen Jiewen terkikik geli, orang-orang itu awalnya menertawakan mereka, namun saat ini bahkan jauh lebih heboh dibandingkan kelompoknya. Orang-orang itu bahkan menggunakan tombak maupun pedang, dan berharap mendapatkan jumlah logam yang lebih banyak lagi.

"Apakah kalian orang-orang udik yang hanya bisa mencakar tanah?" tanya Shen Jiewen sambil bertolak pinggang di hadapan orang-orang itu, sehingga membuat wajah mereka memerah karena menahan malu.

Murid-murid dari sekte surga suci akhirnya melewati tempat itu dan menyaksikan para tetua maupun master sekte mereka menggaruk-garuk tanah untuk mencari logam Divine, menyadari hal itu, mereka juga mulai menggulung lengan bajunya, kemudian bersiap untuk melakukan hal yang serupa. Sehingga pemandangan di tempat itu menjadi semakin menakjubkan.

Semua orang yang melewati tempat itu hanya bisa menggelengkan kepala dan berpikir bahwa kelompok Shen Jiewen merupakan orang-orang yang memiliki IQ rendah, sehingga mencari harta berharga dengan cara yang seperti itu.

"Apakah kalian berpikir bahwa ada peti kuno yang terkubur di dalam tanah? Benar-benar sangat bodoh! Ini adalah dimensi baru dan belum pernah ada orang yang tinggal di tempat ini," ucap salah seorang pemuda, sambil menunjukkan wajah jijiknya di hadapan mereka.

Namun tidak ada satu orang pun yang merespon, semua masih fokus untuk terus menggali tanah lebih dalam lagi. Mereka bahkan menyembunyikan setiap logam yang didapatkannya, agar tidak semakin banyak pesaing yang mengikuti langkah mereka.

"Tuan muda Bai! Apa yang kau lakukan?" tanya salah seorang pemuda yang baru saja melewati tempat itu, setelah melihat rekannya berdiri sambil menyilangkan tangan di depan dada.

"Lihatlah orang-orang udik itu! Mereka datang ke dimensi menengah hanya untuk menggaruk tanah. Benar-benar mengecewakan!" ucap pemuda yang dipanggil tuan muda Bai sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hahaha... Lebih baik kita segera pergi dari sini, masih ada banyak tempat yang bisa dilihat, lagi pula, apa yang diketahui oleh orang-orang udik itu? Mereka hanya melakukan apa yang biasanya dilakukan saat berada di ladang!" pemuda lain ikut mencibir, mereka segera pergi meninggalkan tempat itu untuk mencari harta berharga.

Shen Jiewen beserta seluruh anggota kelompoknya mulai memanjat, mereka kembali ke atas untuk beristirahat. Tubuh mereka dipenuhi dengan pasir, karena terus berusaha untuk membuat lubang yang lebih dalam lagi. Namun senyum di wajahnya terlihat sangat cerah, saat menatap tumpukan logam Divine yang berada di cincin penyimpanan masing-masing.

"Hahaha... Tidak masalah, meskipun kita disebut orang udik, yang terpenting saat kembali ke sekte, kita akan segera membuat senjata tingkat 1."

"Itu benar, lagi pula apa bedanya menggaruk tanah ataupun mencari harta berharga? Logam ini juga bisa menjadi senjata yang mematikan di masa depan," murid yang lain ikut bersuara sambil mengeluarkan air minum dari cincin penyimpanannya.

Seluruh murid sekte surga suci terus mencakar tanah, mereka menghabiskan waktu lebih dari 6 bulan untuk mendapatkan pecahan-pecahan logam berharga tersebut. Namun semakin dalam mereka menggali, potongan-potongan logam tersebut menjadi semakin besar, hingga akhirnya mereka sepakat untuk membuat satu lubang yang sangat besar.

Klang...

Klang...

Klang...

Terdengar suara-suara dari dalam tanah, ketika pedang dan tombak yang digunakan oleh orang-orang itu berhasil menembus keberadaan logam, kali ini mata mereka menjadi semakin panas, karena logam yang didapatkan jauh lebih berkualitas lagi, bahkan mungkin saja bisa membuat senjata tingkat 3.

Dengan cara ini, kekuatan yang dimiliki oleh pemiliknya juga akan menjadi semakin meningkat. Shen Jiewen hanya menatap mereka sekilas, sambil melemparkan senyuman tipis ke arah Xu Jun. Bocah itu tidak meneruskan penggalian, karena saat ini jumlah logam yang dimilikinya lebih banyak dibandingkan orang lain, bahkan logam-logam yang berkualitas tinggi telah memenuhi cincin penyimpanannya.

Para tetua dan master sekte juga mulai naik, mereka tidak ingin terlalu serakah, mengingat jumlah potongan logam yang berada di cincin penyimpanannya sudah lebih dari cukup untuk membuat dua ataupun tiga senjata tingkat 1.

Shen Jiewen berlari menggunakan kaki pendeknya, tak lama kemudian, bocah itu membawa beberapa ekor binatang iblis yang berhasil diburunya, dia mengajak semua orang untuk makan bersama.

Beberapa orang murid segera pergi untuk mencari sungai dan membersihkan binatang-binatang tersebut dari bulunya, sedangkan murid yang lain akan mencari kayu bakar, mereka bekerja sama dengan sangat baik dan terkoordinasi.

Bau daging panggang menguar dengan lembut, membuat perut murid-murid sekte surga suci seketika langsung berdendang, mereka mulai mengeluarkan air liur dan ingin segera mencicipi daging tersebut.

Shen Jiewen meletakan 3 potongan daging besar di depan Xu Jun, setelah itu mengambil lebih banyak potongan lagi untuk dirinya sendiri. Sedangkan murid-murid yang lain mengambil masing-masing, mereka menikmati makanannya tanpa bersuara.

Bahkan para tetua dan master sekte juga terlihat sangat puas, binatang iblis tidak hanya menyehatkan untuk tubuh, namun juga bisa menambah vitalitas bagi seorang pembudidaya, yang membuat kekuatan fisik mereka akan menjadi semakin tangguh.

Beberapa hari kemudian, Shen Jiewen mengajak semua orang untuk pergi meninggalkan tempat itu, mengingat tidak ada lagi logam yang tersisa. Mereka mulai mencari-cari harta berharga lainnya.

Dimensi menengah telah diatur sedemikian rupa dengan berbagai formasi tingkat tinggi, yang paling sulit ditembus adalah formasi kabut, sehingga seseorang yang tidak memiliki kemampuan, bahkan tidak akan pernah mengetahui ada harta berharga yang disembunyikan di tempat itu.

Pencarian harta berharga terus berlanjut, hampir di setiap titik terlihat perkelahian, rata-rata mereka memperebutkan herbal maupun senjata yang di dapatkan di tempat itu.

Shen Jiewen tidak peduli, bocah itu mulai mendaki gunung dan berniat untuk naik hingga ke puncak. Dia merasakan ada sebuah kekuatan yang sangat besar tertanam di sana, sehingga membuat bocah itu menjadi sangat penasaran.

Murid-murid yang lain terus mengikuti tanpa protes sedikitpun, mereka terlihat seperti antek-antek dari Shen Jiewen yang berjalan dengan kedua tangan menyilang di belakang punggung, sambil sesekali berceloteh.

Orang-orang yang melihat pemandangan itu hanya tertawa terbahak-bahak, mereka merasa sangat lucu, karena murid-murid dari sekte surga suci terlihat sangat patuh terhadap bocah kecil itu, mereka bahkan terus mengikutinya tanpa henti.

"Hahaha... Hei bocah! Bagaimana cara meyakinkan orang-orang itu agar mau mengikutimu? Sepertinya aku harus berguru padamu!" ucap salah seorang tuan muda sambil tertawa terbahak-bahak.

Shen Jiewen menatap pemuda itu sambil sesekali dahinya terlihat berkerut. "Kamu siapa?"

"Apaaa? Kau tidak mengenalku? Sepertinya kau baru datang dari desa, sehingga tidak mengetahui identitas dari tuan muda ini." ucap pemuda itu dengan sombong.

Shen Jiewen hanya menatapnya sekilas, kemudian kembali fokus untuk mendaki. Tekanan dari atas semakin berat, beberapa orang terlihat mulai beristirahat untuk menstabilkan kembali kekuatannya. Namun tidak sedikit diantara mereka yang terguling dan jatuh, tekanan itu bahkan berhasil membuat para pembudidaya yang telah mencapai alam misteri harus menggertakkan gigi mereka.

Beberapa orang pria tercengang, Shen Jiewen sepertinya tidak terpengaruh dengan tekanan besar dari gunung, dia masih terus melangkahkan kakinya dengan sangat tenang, tanpa takut ada yang mendahului langkahnya.

"Ugh..." dahi bocah itu mulai berkeringat, kalau bukan karena fakta Shen Jiewen pernah hidup beberapa kali, dia pasti tidak akan mampu menahan tekanan yang begitu kuat.