"Tak terbayangkan oleh Kanaya, jika pertemuannya dengan seorang CEO akan merubah kehidupannya seratus delapan puluh derajat.
Karena kesalah pahaman membuatnya menjadi tawanan sang CEO dan harus membayar kesalahan yang tak pernah ia lakukan demi menyelamatkan nama baik keluarga.
" Yang penasaran akan alur ceritanya yuk di kepoin , and happy reading guys"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @LJSDewyLee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adat Istiadat
" Nek, Leo mohon biarkan Leo bertemu dengan Naya, sedari siang tadi Nenek tidak membolehkan aku bertemu dengannya, apa sih rencana Nenek?"
Leo di buat uring-uringan bagaimana tidak seharian ini ia tidak di perbolehkan untuk bertemu dengan Kanaya.
Gayatri mengurung Kanaya di sebuah kamar di lantai paling atas rumah dimana saat ini Gayatri memerintahkan orang -orang kepercayaannya untuk melakukan ritual yang sudah turun temurun di lakukan oleh keluarga Wiguna.
" Leo, kau jangan merengek terus hanya satu malam ini saja kau tak menemuinya kau sudah seperti ini"
" Nenek tidak tahu betapa kacau aku kalau sedetik pun aku tak melihatnya "
" Kau ini dasar, ingat kau ini seorang Wiguna jangan bersikap bucin seperti ini "
" Aku tak peduli apa anggapan Nenek, aku akan ke atas menemuinya"
" Jika kau berani melakukannya , jangan harap kau bisa menjadikannya wanita di sisimu selamanya "
" Nenek...."
Leo di buat serba salah dengan semua aturan yang di terapkan Gayatri, iapun hanya bisa pasrah menerima semua aturan yang di berikan Gayatri.
" Nenek, keterlaluan....
Leo beranjak dari kamar Gayatri dan pergi ke kamar pribadinya di rumah besar itu dengan perasaan dongkol.
Gayatri segera menemui Kanaya yang saat ini tengah melakukan perawatan tubuh di bantu beberapa asisten wanita kepercayaan Gayatri khusus yang ia datangkan untuk membuat Kanaya nyaman .
" Bagaimana, apa semuanya baik-baik saja dan berjalan lancar?" tanya Gayatri pada asisten pribadinya.
" Semua baik-baik saja, kami sudah memeriksa keadaan dan kondisi tubuh Nona Kanaya dia sangat sehat dan juga tubuhnya sangat terawat" ucap sang asisten.
" Lalu bagaimana dengan kondisi di dalam tubuhnya apa sebagus seperti yang terlihat dari luar?"
" Sangat bagus Nyonya Besar"
Tiba-tiba sang asisten itu membisikan sesuatu ke telinga Gayatri, yang membuat wanita sepuh itu semakin senang mendengar apa yang di bisikannya.
" Benarkah?"
"Benar Nyonya, kami tidak salah dalam melakukan pemeriksaan terhadap Nona Kanaya"
" Bagus sekali, teruskan pekerjaan kalian dan buat Nona Kanaya, merasa nyaman jangan buat dia sampai merasa tak nyaman dia adalah penerusku kalian harus hormat dan patuh padanya" titah Gayatri.
" Baik Nyonya Besar "
Sementara itu Kanaya yang saat ini sedang melakukan luluran di dalam kolam renang kecil berbentuk bulat yang terletak di lantai atas nampak terlihat nyaman dan juga santai.
Rooftop di lantai atas itu di buat sengaja untuk membuat Kanaya nyaman , suasana malam juga terasa sejuk di tambah beberapa tanaman hias dan juga bunga berwarna warni menghiasi setiap sudut .
Lilin aromaterapi juga dinyalakan untuk memberikan aroma yang menenangkan siapa pun yang berada disana sengaja lampu di matikan dan hanya cahaya lilin saja yang digunakan sebagai cahaya penerangan .
" Naya, apa kau merasa nyaman sayang dengan ritual yang Nenek lakukan untukmu?" tanya Gayatri.
" Hemm...Naya merasa sangat nyaman dan rileks Nek, sudah lama Naya tidak serileks ini Nek"
" Nenek senang kau menyukainya, dan minum ini sekarang!!"
" Apa itu Nek?"
" Ini ramuan yang Nenek khusus buatkan untukmu, minumlah untuk menjaga kondisi tubuhmu "
" Jamu ya Nek?"
" Ya , sejenis itulah, kenapa? Kau tidak suka?
" Ah...bukan begitu Nek, Naya suka kok minum jamu, Ibu selalu membuatnya kalau Naya sedang datang bulan " tutur Kanaya.
" Oh baguslah kalau begitu, Nenek senang kalau kau suka pada minuman seperti ini "
" Iya Nek"
Kanaya mengambil gelas berisi ramuan yang telah di siapkan Gayatri, dan meminumnya hingga tandas tak bersisa.
Gayatri nampak senang dengan apa yang dilakukan Kanaya, wanita itu nampak lugu dan bersikap apa adanya , satu hal yang Gayatri suka dari Kanaya yaitu sikap ramah dan sopan santun yang dimilikinya membuat Gayatri yakin akan jodoh yang dipilih oleh Leo itu tidaklah salah.
"Ya sudah, kalian segera bantu Nona membersihkan diri, hari sudah larut dan segera pergi beristirahat"
" Baik Nyonya Besar "
" Ehh... Nek, boleh Naya minta sesuatu?"
Kanaya nampak ragu untuk berkata -kata apalagi meminta sesuatu namun ia sudah tak tahan lagi .
" Apa itu?"
" Boleh Naya , meminta ponsel Naya? Naya hanya ingin menghubungi Lee, takutnya dia akan khawatir tentang Naya , Nek"
Gayatri mengulas senyum tipis mendengar permintaan Kanaya, sejak tadi siang ia memang mengambil ponsel Kanaya dan melarangnya untuk menghubungi Leo, Gayatri ingin Kanaya fokus pada ritual yang harus di lakukannya.
" Kalian sama-sama saling merindukan rupanya!"
" Kenapa Nek?"
Kanaya heran dengan perkataan Gayatri, namun Gayatri segera beranjak ia harus segera pergi untuk beristirahat.
" Besok saja , lagi pula ini sudah malam dia juga pasti sudah tidur "
"Hemm... baiklah kalau begitu"
Setelah Gayatri pergi , Kanaya membersihkan diri, usai membersihkan dirinya dengan memakai handuk Kanaya diminta untuk memakan buah anggur yang sudah di sediakan dan juga susu di meja kecil yang ditempatkan di sebuah gazebo.
" Nona ganti pakaian anda dengan ini!!"
Kanaya meraih gaun tidur berbahan sutra halus berwarna merah muda itu dan kemudian memakainya.
" Nona, kami sudah selesai dengan tugas kami, sekarang Nona bisa beristirahat di sana "
Kanaya diharuskan untuk tidur di dalam gazebo yang terdapat tempat tidur dengan ditutupi kelambu dan dihiasi lampu -lampu kecil sebagai penerangan dan juga lilin.
" Apa lagi ini?" batin Kanaya.
Kanaya memasuki gazebo dan duduk diatas tempat tidur, ia pun merapikan posisi bantal untuk ia tiduri, dan iapun mulai membenahi dirinya senyaman mungkin bersiap untuk tidur.
" Lee...andai kau ada disini aku sangat merindukanmu" lirih Kanaya dengan perlahan memejamkan mata.