NovelToon NovelToon
Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:90k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

" Meskipun Anda adalah ayah biologis saya, tapi Anda bukanlah ayah dalam kehidupan saya!" ucap Haneul Ahmad Syafi.

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun berkata tajam kepada pria dewasa yang mengenakan jas putih. Dia tahu bahwa pria itu adalah orang yang membuatnya dirinya ada di dunia ini sekaligus membuat sang ibu menderita selama bertahun-tahun.

Bagiamana pria itu meluluhkan hati putra dan wanita yang pernah ia buat menderita karena perbuatan jahatnya di masa lampau?

Akankan Haneul dan ibunya bisa menerima pria itu di kehidupan mereka, mengingat trauma yang dibuat pria itu cukup membuat sang ibu merasa menderita?

Yuuk baca, yang tidak suka di skip tidak apa-apa.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JSI 33: Aku Yakin Anakku

Malam hari

Sai bersama kedua orang tuanya berkunjung ke rumah Abilla. Mereka disambut dengan baik, kedua orang tua Abilla bahkan terlihat senang dengan kedatangan Sai bersama Abah dan Umminya.

" Kedatangan kami untuk minta maaf kepada keluarga Wiryawan terutama nak Abilla. Kami sungguh malu atas hal ini," ucap Khalid memulia pembicaraan.

" Tidak apa-apa Kang Khalid. Mungkin memang Abilla dan Sailendra belum berjodoh. Waktu itu kami juga yang terburu-buru minta acara lamaran dan tunangan atas permintaan Abilla. Sudahlah tidak usah dipikirkan Kang, kami ikhlas menerima ini dan Abilla juga sudah tidak mempermasalahkannya," papar Wiryawan ayah dari Abilla.

Apa yang dikatakan Wiryawan itu bukanlah basa-basi semata. Memang saat ini Abilla sudah terlihat tenang dan tempo hari saat Wiryawan mengajak putrinya bicara, dia juga sudah mengatakan bahwa benar-benar menerima hal ini. Lagi pula memang Abilla lah yang meminta pemutusan tali pertunangan, ya walaupun semua itu ulah Sai.

" Semoga kekeluargaan kita tidak terputus ya Kang, Teh, " ucap Mirya tulus. Dan mereka kini berakhir dengan makan malam bersama. Abilla tidak banyak bicara pun dengan Sai, sepertinya saat ini keduanya tengah sibuk dengan pikiran masing-masing terutama Sai. Berkali-kali ia melihat ke arah ponsel berharap pesan yang ia tuli dibalas oleh aku media sosial @HLAS.

Abilla mengerutkan alisnya, selama ia mengenal Sai baru kali ini dia melihat pria itu begitu memerhatikan ponselnya. Abilla tentu sedikit heran, karena yang ia tahu Sai tidak begitu kecuali tengah menunggu kabar dari dokter residennya yang tengah mengawasi pasien.

" Kenapa, dari tadi melihat ponsel terus," tanya Abilla. Saat ini mereka berada sedang ada di teras depan rumah setelah selesai makan siang. " Apa ada pasien yang tengah ditunggu kabarnya?" imbuh Abilla.

" Bukan Bil, aku sedang menunggu balasan pesan di media sosial. Tapi sampai sekarang tidak ada jawaban."

Abilla mengerutkan alisnya. Sejak kapan pria yang ada di depannya itu peduli dengan hal-hal seperti itu. Setahu Abilla, Sai memang memiliki akun media sosial, tapi sangat jarang ia lihat. Sekali memang dia mengunggah foto tapi ia tidak akan memerhatikan itu hingga ada keinginan untuk mengunggah lagi. Jadi terang saja Abilla heran melihat Sai menunggu balasan pesan direct massage.

" Aneh deh, tumben sekali kamu sepenasaran itu Sai."

" Hmm, ada satu hal yang membuatku begini. Oh iya Bil, sekali lagi aku minta maaf atas semua sikap buruk yang aku lakukan terhadapmu selama ini."

Abilla menggeleng cepat, setelah ia memikirkan semua hal yang terjadi sebuah kesimpulan Abilla ambil bahwa Sai tidak mencintainya. Selama ini dia lah yang mengejar Sai dan mendesak pria itu. Dan melepaskan Sai adalah pilihan yang tepat. Abilla akui ia terlalu menganggap remeh tentang cinta, berharap Sai akan bisa benar-benar mencintainya jika sering berjalannya waktu tapi ternyata tidak. Komunikasi yang kurang, pertemuan yang jarang dan juga kesibukan masing-masing serta Sai yang masih ingin fokus dalam pendidikannya membuat hubungan mereka tidak akan pernah berjalan ke arah yang Abilla inginkan. Jika sudah menikah pun Abilla yakin tidak akan mengubah keadaan tersebut.

" Tidak, tidak perlu minta maaf. Mungkin memang ini yang terbaik bagi aku ataupun kamu. Selama ini aku selalu menuntut mu dalam hubungan ini, sedangkan kamu aku tahu masih ingin mengejar cita-cita yang lebih dari ini."

" Bukan Bil, asal kamu tahu aku memang tidak pantas untuk mu. Aku adalah pria bajingan yang telah berbuat keburukan."

" Apa maksud mu Sai, mengapa tiba-tiba bicara begitu?" Abilla tentu sangat terkejut mendengar Sai berkata seperti itu. Yang ia tahu Sai adalah pribadi yang baik dan bahkan rajin beribadah. Dan kata bajingan adalah kata yang merujuk pada suatu yang buruk. Sungguh tidak sesuai dengan penggambaran Sai dimata Abilla.

" Aku, aku pernah berbuat dosa Bil. 8 tahun lalu aku menodai seorang gadis, dan saat ini gadis itu muncul di hadapanku sebagai pasienku. Baru semalam aku mengoperasinya, dia memiliki trauma mendalam dan ... ."

Saking terkejutnya Abilla membungkam mulutnya sendiri dengan tangan. Ia tentu tidak percaya dengan ucapan Sai. Bagaimana bisa pria yang sudah lebih dari setahun dikenalnya itu adalah pria yang brengsek seperti itu.

" Itu tidak benar kan? Kamu bohong, kamu tidak mungkin sejahat itu kan Sai?" ucap Abilla. Ia bahkan menggoyangkan tangan Sai untuk meminta penjelasan.

" Ya Bil, aku memang jahat. Aku brengsek, dan aku tidak termaafkan. Walaupun aku melakukan itu karena sebuah jebakan tapi aku tetaplah salah. Aku sungguh menyesal, dan penyesalanku itu tidak akan pernah habis hingga sisa hidupku. Aku minta maaf Bill."

Abilla membuang nafasnya kasar, ini sungguh seperti kisah fiktif baginya. Bagaimana mantan tunangannya itu adalah pria yang seperti itu. Tapi mendengar kata dijebak yang keluar dari mulut Sai membuat Abilla penasaran. Ia pun bertanya tentang peristiwa yang telah lampau dan Sai menceritakan semuanya.

Entah, rasanya malah nyaman sekarang setelah mereka putus ketimbang saat bersama sebagian pasangan. Sai merasa leluasa bercerita kepada Abilla karena pada dasarnya Abilla adalah orang yang menyenangkan.

" Ya Allah, untungnya kita belum menikah Sai. Jika kita menikah lalu bagaimana wanita itu dan anaknya, ya meskipun belum ketahuan dia sudah punya anak atau belum."

" Mungkin ini takdir, dan aku rasa aku punya anak Bil. Bocah kecil yang menunggu di depan ruang operasi aku yakin dia anak ku."

" Haaah!"

TBC

1
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒚𝒈 𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒘𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒖𝒈𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓𝒏𝒚𝒂 🙏🙏🙏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 💪💪 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂 𝒕𝒉𝒐𝒓
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒂𝒊 𝒖𝒏𝒃𝒐𝒙𝒊𝒏𝒈 𝒋𝒈 😅😅😅
Sugiharti Rusli
Alhamdulillah akhirnya Sai, Hyejin dan Haneul bisa membentuk keluarga yang lengkap,,,
Sugiharti Rusli
semoga lha pernikahan mereka samawa yah💝💝💝
Anne Rukpaida
Alhamdulillah... happy ending 😊 mksh Kaka author 🙏
Lukman Lukman
,💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻🤧😘
Ika Surya Ningsih
alhamdulillah y k..
sukses slalu k
Cini Kudo
seru ceritanya
Mul Yani
seru banget ceritanya bagus
Dew666
Yah haneul dah tamat… pdhl aku suka banget sama haneul😘😍💕
Dew666
Yeeeeee golllllllll😘💃💃😍💕
Ririn Endang S
Klo ada cerita yg baru jangan lupa nothifnya ya Thoorr
kaylla salsabella
wuhhaaaaa kok udah tamat thor

di tunggu karya terbaru nya thor 🥰🥰🥰🥰🥰
kaylla salsabella
wuhhaaaaa akhirnya mereka unboxing 😂🤭
🌹Nabila Putri🌹
mksh karya nya kak othor... 🥰🥰🥰🥰
Aprisya
Alhamdulilah selamat ya han,, akhirnya kamu punya keluarga utuh,,,
makasih kak udah buat karya2 yang sangat menghibur raeders,, sukses selalu kak💖💖💖
Aprisya
yeeeee goollll,,, akhirnya dengan penatian dan kesabaran sai dapat membobol gawang dengan penuh kesadaran dan saling menikmati,,, selamat ya buat kalian berdua
Aprisya
marbamas,, mari coba massss🤭🤭🤭😂😂😂😂😂 semoga hyejin udah gak merasa trauma itu
Aprisya
aduuuh dasar mulut2 julaihaa
Aprisya
alon2 asal klakon sai,, jangan buru2 hyejin butuh pendekatan biar dia merasa nyaman sama kamu sai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!