NovelToon NovelToon
Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kyure Aamz

Maulana Nevan Ganendra, para sahabatnya sering menyebut lelaki itu dengan sebutan gangster penyayang Bunda. Nevan selalu berhasil membuat orang terkena mental hanya dengan kata-katanya, mulutnya sangat licin seperti lantai yang baru saja di pel.

Tidak ada hari tanpa julit, ibarat kata pepatah hidup Nevan itu seperti sayur tanpa garam jika tidak julit. Sudah galak, julit, tak punya hati pula, lengkap sudah hidup Nevan. Semua berawal saat Nevan mendapat sebuah tantangan konyol untuk menikahi gadis bercadar bernama Nazma.

Nevan memanggil gadis itu dengan sebutan Nanaz, seorang gadis yang hidupnya penuh dengan masalah dan jauh dari kata bahagia.

°°°

"Berhenti kayak gini Nevan, sikap kamu bikin aku kelihatan semakin rendah di mata orang-orang." Air mata Nazma lolos begitu saja. "Boleh aku minta sesuatu."

"Apa?" Nevan seakan terhipnotis dengan tatapan Nazma.

"Jangan bilang aku sok jual mahal lagi, sakit dengernya. Aku emang miskin, tapi orang miskin juga punya harga diri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyure Aamz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Obsesi Ando

Nevan masih terduduk di tanah, dengan mata yang masih sedikit perih Nevan mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Nevan segera menuju ke kontak Calvin lalu menekan tombol memanggil, tidak menunggu waktu lama panggilan langsung terhubung.

"Cal, cepet suruh Sean ke arah gerbang sekarang!" Nevan berucap dengan tidak sabaran.

"Gue, Sean, sama yang lain masih ada di deket gerbang. Emang kenapa?" Calvin yang berada di seberang sana tentu saja merasa bingung.

"Nanaz di bawa kabur, yang bawa kabur dia pakek pakaian serba item. Suruh Sean halangin tuh orang, cepet!"

"Oke-oke."

Terdengar suara Calvin yang berbicara dengan Sean, tatapan Nevan kini tak sengaja jatuh pada Alif. Nevan bahkan hampir lupa jika saat ini Alif sedang sekarat dan merenggang nyawa.

"Cal ...." panggil Nevan.

"Apa?" sahut Calvin.

"Lo ke belakang sekolah sekarang, bawain gue air mineral. Sama lo ajak Iqbal, kalau Jeno suruh dia bantuin Sean."

"Ngapain ke belakang sekolah? Lo gapapa kan?" Suara Calvin terdengar cemas.

"Gue gapapa, tapi si Alip yang kenapa-napa. Cepet ke sini! Keburu si Alip mati!"

Nevan mematikan panggilan itu lalu menempelkan telapak tangan ke matanya, kelilipan sedikit saja sudah perih apalagi terkena pasir yang cukup banyak.

"Sabar, tahan nggak boleh ngumpat. Udah stres tuh orang, bisa-bisanya main-main sama gue." Perasaan Nevan gusar kala memikirkan Nazma. "Gue harus cepet susulin Nanaz."

***

Ando masih memaksa Nazma agar mengikuti dirinya, Nazma sudah memohon agar Ando tidak membawanya pergi. Namun Ando tentu saja tidak peduli, lelaki itu sudah terobsesi untuk memiliki Nazma dan membawa perempuan itu pergi bersamanya.

"Kak lepasin." Nazma berusaha menarik tangannya.

"Diem!" sentak Ando, ia terus menarik tangan Nazma.

"Aku nggak mau pergi sama kakak, lepasin." Nazma masih tidak mau menyerah.

"Berisik! Gue bilang diem!" Ando terlihat begitu terganggu dengan suara Nazma. "Tempat lo bukan di sini, gue bakal bawa lo pergi. Dan lo ... bakal nemenin gue setiap saat."

"Nggak! Aku nggak mau!" Nazma mendadak histeris. "Jangan macem-macem ya Kak."

Ando menghentikan langkahnya. "Kalau gue macem-macem lo mau apa?"

"Lo bisa apa hah?!" Ando mengapit kedua pipi Nazma hanya dengan satu tangan.

Nazma hanya bisa menangis dan berusaha menepis tangan Ando, ia memang tidak berdaya. Bahkan waktu dulu Ando melakukan hal kotor padanya, Nazma juga tidak berdaya dan tidak mampu menuntut lebih.

"Kakak gila." Nazma menginjak kuat kaki kanan Ando.

Ando kehilangan kendali dan menampar Nazma, seketika waktu berhenti untuk sesaat. Nazma sudah terbiasa dengan rasa sakit, namun perasaannya kini begitu hancur.

"Kakak mau apa dari aku? Mau nyiksa aku? Mau nyawa aku? Mau apa Kak?" Suara Nazma terdengar begitu pilu.

"Hei ... sorry Dear." Ando memegang pipi Nazma yang terbalut oleh cadar. "Gue nggak ada niatan nyakitin lo."

Nazma memalingkan wajahnya, menjauh dari tangan Ando. "Aku udah nikah Kak, aku udah punya suami. Dan sekarang, aku udah jadi milik orang lain."

"No, you are only mine. Can't belong to anyone, but me." Ando berucap dengan penuh penekanan. [Tidak, kamu hanya milikku. Tidak akan bisa menjadi milik siapapun, kecuali aku.]

"Kak---"

"Diem kalau lo nggak mau gue sakitin." Ando memberikan tatapan tajamnya.

Ando kembali menyeret Nazma, tujuannya saat ini adalah untuk membawa perempuan itu pergi. Nazma ingin kabur, namun ia harus berpikir dua kali. Ando pasti akan jauh lebih nekad dan juga kejam, jika Nazma berani melakukan hal itu.

"Lepasin dia!" Sean datang dari arah depan bersama dengan Jeno.

Ando menyembunyikan Nazma di belakang tubuhnya. "Nggak usah ikut campur!"

"Harus ikut campur anying, cewek yang lo bawa kabur itu bininya sohib gue!" Jeno tidak bisa sabar. "Jadi ngumpat kan, bikin gue berdosa aja lo."

"Kasih dia baik-baik ke gue, sebelum gue pakek cara kasar buat lepasin dia dari cowok sampah kayak lo." Ucapan Sean begitu tenang namun menusuk.

Ando tersenyum remeh. "Mau rebut dia? Mimpi lo!"

"Hello, yang mimpi itu lo. Jelas-jelas dia bini orang, masih aja lo incer. Nggak laku ya lo?" ejek Jeno. "Laku nggak? Laku nggak? Ya nggak lah masa iya."

Kedua tangan Ando mengepal, lelaki itu tiba-tiba merangkul Nazma. "Dia milik gue."

"Lepas Kak." Nazma terlihat sangat risih.

Dengan gerakan cepat Sean memukul wajah Ando membuat rangkulan Ando pada Nazma terlepas begitu saja. Jeno mengisyaratkan Nazma agar menjauh, membuat perempuan itu kini sedikit mundur.

Nazma hanya bisa melihat Ando yang bertengkar dengan Sean dan Jeno, Ando mampu memgimbangi serangan mereka. Dengan bantuan Jeno, Sean berusaha untuk menumbangkan Ando. Namun tidak bisa dipungkiri, jika Ando memang ahli dalam berkelahi.

"Gue bakal wakilin Nevan buat habisin lo." Jeno terus melayangkan pukulan yang berhasil di tangkis oleh Ando.

Ando tertawa sinis. "Dua lawan satu? Pengecut!"

"Lebih pengecut mana sama cowok yang bawa kabur cewek orang?" Sean membalas tak kalah sinis.

Masabodo dikatakan pengecut, bukannya sampah memang harus dimusnahkan. Ando sudah mulai tampak kewalahan, Jeno dan Sean tidak berhenti menyerang lelaki itu. Hingga akhirnya satu tendangan dari Sean berhasil membuat Ando tersungkur.

"Mending lo nyerah, jangan gangguin Nazma lagi," peringat Jeno.

Ando masih bisa tersenyum di balik maskernya. "Lo berdua nggak kenal gue, gue udah peringatin lo berdua buat nggak ikut campur."

Ando mengeluarkan pisau lipat dari saku jaketnya, itu adalah pisau sama yang ia gunakan untuk menusuk Alif. Masih ada sisa darah pada pisau itu, Ando kini berdiri dan menodongkan pisau itu ke arah Jeno dan Sean.

"Gue bisa bunuh lo berdua tanpa harus mikir dua kali." Ando sudah seperti penjahat kejam yang tak punya hati.

"Ka-kalian berdua pergi aja." Nazma tidak ingin Sean dan Jeno terluka.

"Nggak." Sean tidak sebodoh itu. "Biarin dia bunuh gue sama Jeno kalau dia emang pengen masuk penjara."

"Lo lihat darah ini? Gue habis nusuk orang." Ando mengatakan hal itu dengan sangat bangga.

"Terus gue harus bilang wow gitu?" Jeno sebenarnya merasa was-was, tapi ia tidak boleh terlihat takut.

"Kalian pergi aja!" Kali ini Nazma sudah tidak memikirkan dirinya lagi. "Aku gapapa."

"Minggir!" Ando menodongkan pisau itu agar Sean dan Jeno menyingkir.

Kedua orang itu justru malah mundur dan berdiri tepat di depan Nazma, Ando menyuruh Nazma untuk menyerahkan diri. Sean dan Jeno tentu saja tidak akan membiarkan hal itu terjadi, bila perlu mereka rela terluka demi melindungi Nazma.

"Serahin diri ke gue, dan mereka berdua bakal aman," ujar Ando.

"Jangan, Nevan nyuruh kita buat nyelametin lo. Dia nggak mau lo kenapa-napa," sahut Jeno.

Sungguh hal yang tidak terduga, Nazma memilih untuk berpindah ke arah Ando. Nazma menyerahkan diri dengan begitu mudahnya, membuat Ando merasa sangat puas.

"Kak Ando ayo pergi, jangan sakitin mereka," mohon Nazma.

Ando mengapit leher Nazma dan perlahan berjalan mundur. "Jangan maju, atau gue bakal habisin dia. Kalau gue nggak bisa milikin dia, orang lain juga nggak bakal bisa milikin dia."

Dalam hitungan detik, seseorang memukul kepala Ando dari belakang dengan menggunakan balok kayu. Pukulan itu begitu kuat dan mengenai kepala belakang Ando. Rangkulannya pada Nazma perlahan terlepas.

Pisau yang Ando pegang terjatuh, darah perlahan mengucur dari kepalanya. Lelaki itu memegangi kepalanya, tubuhnya jatuh ke tanah dan kesadarannya mulai menghilang.

"Kalau lo pakek cara kotor, gue juga bisa pakek cara yang jauh lebih kotor." Nevan membuang balok kayu tersebut.

***

Para murid SMA Shakti berhasil diringkus oleh polisi, semua murid SMA Pelita terpaksa harus dipulangkan lebih awal karena penyerangan itu. Nevan dan Nazma sudah berada di dalam mobil, mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Alif sudah di bawa ke rumah sakit oleh Calvin dan Iqbal, kedua orang itu sempat memberi kabar jika luka tusukan di perut Alif sangat parah hingga menyebabkan lelaki itu koma. Hal itu berhasil membuat Nazma di hantui oleh rasa bersalah.

"Alif koma gara-gara aku Nevan." Suara Nazma sangat pelan namun masih bisa di dengar.

"Emang, baru sadar lo? Lo cewek paling bego yang pernah gue kenal." Nevan masih kesal dengan Nazma yang tadi dengan seenaknya menyerahkan diri ke Ando.

Nazma diam, perasaannya semakin tidak tenang. Saat sampai di rumah sakit, Nazma melihat kedua orangtua Alif yang berada di ICU. Umi Alif tampak begitu sedih, sementara Abi Alif berusaha untuk tenang.

"Kenapa ada orang yang tega bikin anak kita kayak gini?" Umi Alif menghapus air matanya, sebagai seorang ibu tentu saja ia merasa sedih.

"Kita harus sabar, Allah sedang menguji kita. Umi harus berdoa yang banyak, Allah tahu yang terbaik untuk kita semua."

"Tapi Bi, kita cuma punya Alif. Tinggal dia anak yang kita punya, apa dia juga harus pergi?" Tatapan Umi Alif terlihat sendu.

"Anak kita insyaallah akan baik-baik saja, Umi jangan berpikir yang macam-macam. Kehendak Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya, lagipula anak hanya titipan. Allah bisa kapan saja mengambilnya dari kita."

Walaupun terlihat tenang, namun abi Alif tentu saja merasa sedih. Nazma tidak sengaja mendengar percakapan mereka, perasaan sedih langsung menjalar di hatinya.

***

Nazma tidak jadi menjenguk Alif, ia kembali masuk ke dalam mobil. Sejak tadi Nevan hanya diam dan mengikuti apa yang dilakukan oleh Nazma, suasana di dalam mobil begitu sepi walaupun ada dua orang di dalam mobil tersebut.

"Alip masih idup, belum mati." Nevan tahu Nazma sedang sedih, tapi mulutnya masih saja julit.

"Aku udah buat Alif celaka," Hati Nazma benar-benar tidak bisa merasa tenang.

Lama-lama Nevan kasihan melihat Nazma. "Alip kayak gitu karena takdir, berhenti nyalahin diri lo."

"Harusnya aku serahin diri ke Kak Ando lebih awal, semuanya pasti nggak bakal jadi kayak gini."

Ucapan Nazma kembali membuat hati Nevan merasa kesal, bisa-bisanya Nazma berpikir seperti itu. Entah kenapa, Nazma sangat suka memancing emosi Nevan. Di mata Nevan, Nazma adalah perempuan yang sangat bodoh.

"Kenapa tadi lo nyerahin diri ke Ando? Lo mau hidup sama dia? Tinggal bareng dia? Itu yang lo mau?"

"Kamu nggak ngerti Nevan." Hati Nazma terasa sesak saat Nevan mengatakan hal itu.

"Apa yang nggak gue ngerti?!" Suara Nevan terdengar penuh penekanan.

"Aku nggak berdaya Nevan, Kak Ando pasti bakal ngincer aku terus. Kalau aku nggak nyerahin diri, dia bakal bunuh ayah aku."

"Gue masih nggak ngerti, ada hubungan apa lo sama Ando? Kenapa lo bisa kenal orang kayak dia?" Nevan harap apa yang ada di pikirannya adalah hal yang salah.

Bersambung...

1
Sakirin
seru lo kak
Atik R@hma
Tak kira udah end,Alhmdulillah masih😘🤩💪
rhani bhelLo💕
yah di culik dah si nazma
ini pasti akal"n si aji
gimana sih si nevan udah tau si nazma lagi d ancem" pake d tinggal"
lanjuuuuut thoooor
Sumiati Ngurawan
mampir thor
Elis Juhaelis
mau lanjutannya
Neng Sum
lanjut kak semangat yang banyak update nya
Neng Sum
lanjut kak semangat
Neng Sum
lanjut kk semangatt
Neng Sum
lanjut kak author yg banyak update nyah semangatt
Neng Sum
lanjut kak outhor semangat yang banyak up date nya 💪💪😄
Neng Sum
di tunggu update ya outhor semangat😄💪💪
nuraeinieni
aq mampir thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
wah kejam kali wak
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
maksudnya? kan masih sklh thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
hah bukan nya anak sklh belum boleh nikah ya?
Neng Sum
lanjutt kak😄😄
Zaldin Agt
kapan di update?
putri baqis aina
Keren banget thor, semangat terus ya!
hoba
Gemesin banget! 😍
Aono Morimiya
Saya merasa seperti berada di dalam cerita, mengalami segalanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!