Aku memang mencintainya, tapi aku tak mau menjadi bodoh karnanya, bagiku jika tak anggap oleh orang-orang di sekitar mu, maka carilah tempat dimana orang-orang akan menganggap mu.
*******
Arzeta Asafa wanita berusia 25 tahun sudah membina rumah tangga selama kurang lebih 3 tahun, namun belum memiliki momongan bukan karna mandul tapi karna sang suami yang mengalami impoten hingga Zeta harus bersabar dengan hinaan serta cacian dari keluarga besarnya.
Tapi siapa sangka rumah tangga yang dia jaga selama ini, menyimpan DURI di dalamnya.
yuk ikuti kisah Arzeta dan siapa DURI yang merusak ke bahagiaan rumah tangga Zeta...???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DEWI ARIYANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WIJAYA GROUP.
Selesai makan siang mereka duduk sambil bercerita, jangan tanya soal Zeta bumil satu itu sedang asik menikmati cemilan mangga muda yang selalu dia bawa.
Mereka asik bercerita membahas tentang acara yang akan perusahan mereka gelar 1 minggu lagi, tanpa mereka sadari Zeta dan Ardi asik mendengarkan sesekali juga mereka akan menjawab dan memberi ide, hingga suara rengek kan Zeta membuat asentesi mereka beralih bagaimana tidak, saat ini Zeta tengah merajuk sebab mangga miliknya telah habis, awalnya dia berpikir positif tapi begitu melihat Ardi yang tiba-tiba mengambil buah miliknya membuat Zeta menanggis hal itu membuat mereka menatap ke duanya.
"ishh... Pak Ardi ini apa-apaan sih! Kenapa ikutan makan buah aku? Aku kan kurang, ucap Zeta", sambil memukul lengan Ardi dan jangan lupa bibir Zeta yang sudah manyun seperti bebek.
"Eh.... Sory-sory habisnya buah mangganya enak seger lagi jadi keterusan deh, jawab Ardi", tanpa dosa dan membiarkan Zeta memukul lengannya.
"ya Allah gemesnya kalok lagi manyun gitu, jadi pengen di SUN itu bibirnya yang monyong, batin Ardi gemes".
Tanpa mereka berdua sadari perdebatan mereka membuat ke empat orang yang ada di ruangan itu, saling pandang satu sama lain.
"Usst... Ren! Itu si Safa siapanya kamu? Tanya Zaidan pada Renita".
"Saudara se SUSU, Renita sengaja menekan kan kata SUSU jawab Renita?", agar sang bos tak bantak tanyak, tapi siapa sangka bosnya malah tanpak semangkin bingung saat mendengar tentang saudara se susu
" se susu, maksudnya gimana sih? Bukan nya kalau saudara itu sepupuan ya yang ada? Baru ini denger saudara se susu, ucap Zaidan", bingung.
"Maksud Renita itu dia dan Safa satu susuan, alias ibu mereka beda tapi asi yang di beri waktu kecil sama, jawab pak Andi pada sang putra".
"Oh... Gitu!", ucap Zaidan mengangguk kan kepala tanda dia paham sekarang.
Ehmmm.... Dehemandari pak Andi membuat ke dua sejoli menjadi kikuk dan malu secara bersamaan.
"Kalian kenapa? Tanya pak Andi", setelah melihat ke duanya sudah terdiam.
"Maaf pak! Ini itu salah pak Ardi bisa-bisa beliau ikut makan mangga muda milik saya, jawab Zeta dengan wajah cubinya".
Andi yang mendengar jawaban dari Zeta langsung menatap sang putra dengan tatapan heran, jelas lah heran tadi dia melihat sang putra sudah membawa bekal mangga muda di dalam taupower lalu apa ini, sang putra malah asik ngerecokin mangga milik bumil yang tingkat sensitif nya bisa samoai 380 drajat.
"Huh.... Ardnata Wijaya! bukannya kau tadi juga bawa buah mangga di taupower? Kenapa ganggu milik nona Zeta? Ucap pak Andi penuh ke kesalan".
"Pak Ardi hamil juga? Pantesan ikut makan buah punya saya? Maaf ya pak? Kalau saya tau bapak juga hamil mana mungkin saya marah, kasian nanti dedek bayinya, ucapan Zeta", sontak membuat mereka tertawa dan juga gemes.
"ya Allah Ze, pak Ardi ini laki-laki mana mungkin HAMIL, jawab Renita" pada sang sahabat.
"Eh... Iya... Jadi kenapa pak Ardi merecoki aku makan mangga muda, ucap Zeta", merasa bingung.
"Sebab di mengalami sindrom hamil simpatik? Makanya jadi seperti ini, sebelumnya dia juga suka makan jeruk nifis sebagai cemilan sekarang malah berubah mangga, jawab pak Andi".
"Tunggu..... Tunggu kok kayaknya ada yang salah ya? Ucap Renita", sambil berpikir dan menduga-duga.
"Apanya yang salah? Jawab mereka serempak".
"Nah... Kan pak Ardi DUDNGES kapan NIKAHnya cobak? Jawaban Renita", membuat mereka bertambah pusing.
"Apaan sih Ren, gak jelas banget ucap Rudi pada Renita".
"ish... Itu loh! Pak Ardi kan DUDA NGENES, yangdi tinggal istri demi karir, udah 3 tahun lagi jadi gimana ceritanya pak Ardi mengalami ke HAMILAN simpatik, ada-ada aja, jawab Renita ", menatap sewot ke arah Rudi.
" Bisa aja pak Ardi menghamili permpuan tapi gak bertangung jawab, sahut Zeta", sambil menatap Ardi, entah mengapa ada perasaan aneh saat mendengar Ardi adalah seorang DUDA.
Uhuk uhuk....
Ardi terbatuk sampai mengeluar kan air mata, gar-gara kata-kata yang keluar dari mulut Zeta.
"Eh... Bapak gak apa-apa? Tanya Zeta", sambil memberi Ardi minum.
"Gleek... Glekkk... Glekk, Ardi meminum air itu yang di berikan Zeta hingga tandas tak bersisa".
Sementara pak Andi yang melihat dan mencermati obrolan mereka sedari tadi, mulai berpikir dan mencoba menyatu kan puzle-puzle yang tak beraturan.
" Safa ini berasal dari Jakarta dan dia sedang hamil waktu datang ke kota ini, sedang kan menurut cerita Ardi wanita yang dia tiduri menempati kamar atas nama Revan Arya dan istrinya Arzeta Asafa, kenapa seakan Ardi dan Zai sudah mengetahui sesuatu, pikir pak Andi mencoba menerka-nerka" Dengan rasa penasaran pak Andi lansung memberondong Zeta dengan banyak pertanyaan.
"Nona Safa boleh saya bertanya pada anda? ucap pak Andi pada Zeta", membuat mereka semua menatap ke arah Andi.
"Ayah mau bertanya soal apa? Jagan aneh-aneh Yah?" Ucap Ardi pada sang pak Andi.
"Terserah Ayah dong mau tanya apa pada nona Safa! kenapa kamu yang panik, jawabnya santai".
"Apakah dulu Nona Safa tinggal di kota Jakarta? tanya Pak Andi pada Zeta", sontak pertanyaan itu membuat Ardi dan Zaidan sedikit merasa was-was! Sebab sepertinya ayah mereka sudah bisa menebak Apa yang sebenarnya terjadi.
"eh.... Iya Pak saya berasal dari Jakarta jawab jeta pada Pak Andi.
"Apakah nona sudah menikah saya lihat kandungan nona sepertinya sudah memasuki usia 7 bulan tanya Pak Andi pada Zeta".
"Maaf Pak kandungan saya baru berusia 4 bulan jawab Zeta, sontak hal itu membuat Pak Andi kaget".
"lalu di mana suami nona? Apakah juga ikut tinggal di kota ini? Tanya Pak Andi pada Zeta, sedangkan Zeta yang ditanya oleh Pak Andi sedikit bingung.
"untuk apa beliau menanyakan soal suamiku, lalu aku harus jawab bagaimana? Tapi kan aku memang sudah resmi bercerai dari Mas Revan, toh bagaimanapun aku memang berstatus janda, pikir Zeta".
"Enmm... Eh... Bagaimana menjelaskannya ya pak, saat ini status saya janda, saya sudah resmi bercerai dengan mantan suami saya tiga bulan lalu, sebelum Saya pindah ke kota Bali".
"Oh maaf kalau begitu nona Saya benar-benar tidak tahu, jawab Pak Andi sungkan".
"Tak apa Pak! Saya yang seharusnya minta maaf, karena saya bekerja di perusahaan Bapak tidak full seperti karyawan yang lain, jawab Zeta sambil menunduk Sebab Dia merasa sungkan terhadap kebaikan pemilik perusahan tempatnya berkerja saat ini, itu sebabnya Zeta merasa di istimewakan di dalam perusahaan Wijaya Group".
Sedang Ardi yang mendengar percakapan antara ayah Andi dan Zeta, merasa sangat beruntung sebab ternyata wanita yang dia ambil kesuciannya ternyata sudah menjadi janda.
"Aku akan minikahinya setelah anak kami lahir nanti, batin Ardi dia sudah tidak sabar menunggu ke lahiran ke dua anaknya".
"Siapa sangka keberuntungan ada pada Ardi saat ini, setelah di tinggal Areta dia malah mendapat kan Safa malah langsung dapet dua buntut lagi, batin Zaidan", sambil menatap sang adik yang saat ini sedang di introgasi oleh sang ayah.
Sementara Andi setelah selesai berbicang dengan Zeta dia memutus kan untuk pulang ke kediaman utama keluarga WIJAYA dia akan menceritakan pada sang istri dan ke dua orang tuanya soal wanita yang mengandung cucu dan cicit keluarga WIJAYA.
jacob udh jd bpk trnyta....mskpn areta msh ga ngaku siiihh....
cpt smbuh y zeta,smua orng mnntimu .....