Di permainkan takdir untuk di nikahi hanya satu malam bahkan tanpa di sentuh demi masa depan adiknya membuat Nadira harus bisa menerima semuanya.
Tapi apa pernikahan itu akan benar benar berakhir ? atau cinta itu mulai hadir saat pernikahan itu sudah terputus ?
Kemana takdir akan membawa Nadira nanti dan apa yang akan Nadira hadapi kedepannya ? ikuti kisah Nadira dalam menjemput takdirnya dan cinta dalam hidupnya.
Pantengin ya cerita receh R-kha yang baru dan jangan lupa jadikan R-kha author favorit kalian 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Patah Hati
Adnan baru saja sampai di rumah Tante Cecil yang mana saat ini Almira sedang bermain bersama Tante Cecil dan om Dio, Adnan tak melanjutkan langkahnya saat pandangan nya dengan Almira pun bertemu.
" ayah yakin jika kamu pasti anak ayah " ucap Adnan yang mencoba meyakinkan hatinya jika Almira memang lah putrinya bersama Clarissa, meski Clarissa mengkhianati nya tapi belum tentu Almira bukan lah anak kandungnya.
" Ad kenapa kamu hanya berdiri di situ ?" tanya Tante Cecil yang baru menyadari jika Adnan sudah kembali.
" aku pikir Nadira bersama mu ?" tanya Yoga yang sejak tadi menunggu Nadira yang tak kunjung pulang.
" Nadira sedang bersama ibunya " ucap Adnan yang langsung mengambil alih Almira dan langsung membawanya menuju kar tamu yang iya tempati semalam.
" apa kamu baik baik saja Ad ?" tanya Tante Cecil sebelum Adnan sampai di depan pintu kamar tamu.
" Adnan baik baik saja tan, hanya saja Adnan sedang ingin berdua dengan Almira " ucap Adnan yang langsung masuk ke dalam kamar tamu tanpa menunggu jawaban tantenya.
" mas, kenapa Cecil merasa jika Adnan sedang ada masalah ya ! Apa ini masih ada hubungannya dengan Clarissa ?" tanya Tante Cecil yang langsung berpikir jika apa yang terjadi pada Adnan bersumber dari Clarissa.
" mas ngga tau, tapi apapun itu biarkan Adnan tenang dulu karena mas yakin jika Adnan mau adnan akan memberitahukan semuanya sama kita " ucap om Dio yang mencoba memberi pengertian pada istrinya.
" tapi kalo sampai Clarissa kembali membuat ulah, lihat apa yang bisa Cecil lalukan Padanya agar dia jera dan tak akan lagi mengusik Adnan dan Nadira lagi " ucap Tante Cecil yang memilih duduk dan mencoba meredam rasa kesalnya.
" tapi tan, apa benar Nadira pulang ke rumah ibunya ?" tanya Yoga yang tak percaya begitu saja pada apa yang Adnan katakan.
" kamu benar, bahkan saat Dimi mengajaknya pulang pun Nadira masih memilih untuk tetap ikut dengan Tante " ucap Tante Cecil yang baru merasa jika yang Adnan katakan itu tidak masuk akal.
" coba Tante telpon Mila dulu untuk memastikan jika Nadira memang berada di rumah Mila " ucap Tante Cecil yang kini sudah menghubungi Bu Mila hanya untuk memastikan Nadira memang ada di rumahnya seperti yang Adnan infokan.
Dan tak butuh waktu lama sambungan itu pun di angkat oleh Bu Mila dan tak ingin basa basi yang berlebih Tante Cecil pun langsung menanyakan keberadaan Nadira pada Bu Mila.
" aku dengar Nadira pulang ? Apa terjadi sesuatu hingga Nadira harus pulang ke rumah mu ?" tanya Tante Cecil langsung.
" pulang ? Pulang kemana ?" tanya Bu Mila yang tak mengerti kenapa Tante Cecil berpikir jika Nadira pulang ke rumahnya.
" bukannya Nadira pulang ke rumah mu ?" tanya Tante Cecil sambil bangkit dari duduknya dan mendengar apa yang Tante Cecil katakan membuat Yoga mendekat ke arah tantenya untuk bisa mendengar dengan jelas apa yang terjadi.
" Nadira tak ada di rumah ini karena Nadira tak memiliki hak apapun lagi di rumah ini " ucap Bu Mila yang langsung menutup sambungan teleponnya tanpa ingin mengetahui dimana dan kemana Nadira saat ini.
" panggilkan Adnan sekarang " ucap Tante Cecil yang langsung di kerjakan oleh Yoga yang tiba tiba saja mengkhawatirkan Nadira.
" Ad... "
Bruggghh bruggghh bruggghh
" Ad kamu di panggil Tante Cecil " ucap Yoga yang sudah tak sabar menunggu Adnan keluar dari kamarnya.
Adnan yang mendengar panggilan yoga pun kembali bangkit dari tidurnya setelah Almira berhasil iya tidurkan dan kali ini Adnan dengan mudah menidurkan Almira.
" ada apa ?" tanya Adnan yang sejujurnya sangat lelah bukan hanya lelah fisik tapi lelah secara batin juga.
" Tante Cecil ingin memastikan sesuatu " tapi belum juga Yoga berbalik menuju Tante Cecil nama orang yang membuatnya khawatir muncul di layar handphone nya.
" Nadira ?" tak ingin membuang banyak waktu Yoga pun mengangkat sambungan telepon Nadira.
" Ga, kamu bisa menjemput ku sekarang ?" tanya Nadira dengan suara yang terdengar sedang menangis.
" bisa, katakan kamu dimana ?" tanya Yoga yang semakin khawatir saat terdengar Isak tangis Nadira di seberang telepon sana.
Setelah Nadira memberitahu dimana posisinya saat ini, Yoga pun langsung mengambil kunci mobil untuk bisa segera menjemput Nadira.
" ada apa Ga ?" tanya Tante Cecil yang tau jika Yoga menerima telepon dari Nadira.
" Yoga ngga tau secara pasti tapi saat ini Nadira sedang menunggu Yoga " ucap Yoga yang langsung memilih pergi sedangkan Adnan hanya bisa menghela nafas saat tau Nadira lebih percaya pada Yoga dari pada dirinya untuk bisa selalu ada saat Nadira membutuhkannya.
" jangan berkecil hati " ucap Tante Cecil sambil menepuk pundak Adnan karena Tante Cecil mengerti apa yang di rasakan Adnan saat ini.
" sangat wajar Nadira melakukan hal itu karena kamu telah melukai hati dan perasaan nya saat kamu menceraikan nya tanpa berpikir lebih dulu " ucap Tante Cecil.
" Adnan tau tan, tapi entah harus dengan apa membuat Nadira mau memaafkan Adnan " ucap Adnan yang terlihat putus asa karena Nadira memilih untuk menjauh darinya.
" percaya lah jika kamu dan Nadira memang berjodoh... Mau kemana dan dengan siapapun Nadira saat ini pada akhirnya kamu lah yang akan jadi pemenangnya " ucap om Dio menambahkan.
" om mu benar jadi untuk saat ini lebih baik kamu fokus pada perceraian kamu dan Clarissa dan jaga Almira agar Almira tak kekurangan kasih sayang meski kedua orang tuanya telah berpisah " ucap Tante Cecil yang memilih masuk ke dalam kamarnya setelah mengatakan itu karena hari sudah semakin larut.
Adnan juga memilih masuk ke dalam kamarnya dan hal pertama yang iya lihat adalah wajah mungil Almira yang entah kenapa terbersit keraguan jika yang pak Gilbert katakan itu benar adanya.
" ayah ngga bisa bayangkan jika kamu bukan anak kandung ayah " ucap Adnan menatap nanar wajah polos Almira yang sedang terlelap dalam tidurnya.
" ayah tak memiliki siapapun lagi di dunia ini " ucap Adnan yang tak terasa jika matanya sudah berkaca kaca dan mungkin hanya dalam satu kali kedipan saja air mata itu bisa meluncur bebas di atas pipinya.
" jadi ayah putuskan tak akan pernah menyelidiki ataupun memastikan apa kamu anak ayah atau bukan " ucap Adnan yang akan membiarkan apa yang iya yakini saat ini menjadi pembenaran dalam hidupnya saat ini dan kedepannya.
Dengan hati yang semakin tak tenang Yoga mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang cukup kencang agar bisa segera sampai ke tempat dimana Nadira berada saat ini.
" sebenarnya Nadira pergi ke rumah siapa ?kenapa Adnan mengatakan Nadira pergi ke rumah ibunya ? Apa mungkin Nadira memiliki ibu lain selain ibunya Dimi ? "
" Nadira ? Kenapa Nadira sepertinya sedang berdebat dengan seorang wanita ? dan siapa wanita itu ?"
✍️✍️✍️ Sebenarnya apa yang terjadi pada Nadira ? Dan siapa sosok wanita yang Yoga lihat yang sedang berdebat dengan Nadira di pinggir jalan ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘