NovelToon NovelToon
Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Petualangan Sang Pendekar Di Dua Negeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Perperangan
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang pendekar sakti. Bermula dengan tidak diakui sebagai anak oleh ayahandanya, sedangkan dia belum mengetahui.

Tahunya dia ayahandanya yang sebagai seorang raja telah mati terbunuh saat perang melawan pemberontak yang dipimpin oleh seorang sakti berhati kejam, yang pada akhirnya kerajaan ayahandanya berhasil direbut.

Hingga suatu ketika dia harus terpisah juga dengan ibunda tercintanya karena suatu keadaan yang mengharuskan demikian pada waktu yang cukup lama.

Di lain keadaan kekasih tercintanya, bahkan sudah dijadikan istri, telah mengkhianatinya dan meninggalkan cintanya begitu saja.

Namun meski mendapat berbagai musibah yang begitu menyakitkan, sang pendekar tetap tegar menjalani hidupnya.

Di pundaknya terbebani tanggung jawab besar, yaitu memberantas angkara murka di dua negeri; di Negeri Mega Pancaraya (dunia kuno) dan di Mega Buanaraya (dunia modern) yang diciptakan oleh manusia-manusia durjana berhati iblis....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 5 RENATHA NYARIS TERTABRAK MOTOR SI PENGENDARA MISTERIUS

Apakah yang terjadi sebenarnya? Apa yang dilihat oleh Arabella hingga membuat gadis tomboy itu terkejut seakan tidak percaya dengan pandangan matanya?

Tiba-tiba saja semua mayat Pasukan Siluman Topeng Merah langsung hancur pecah menjadi serpihan-serpihan kecil warna merah darah. Kejadian aneh yang mengejutkan itu waktunya nyaris bersamaan.

Bukan hanya mayat makhluk-makhluk mengerikan itu saja yang tiba-tiba hancur entah dengan sebab apa, bahkan pedang-pedang mereka juga pun ikut hancur berkeping-keping.

Dan warnanya bukan putih perak seperti warna pedang, melainkan warna merah darah seperti serpihan-serpihan makhluk-makhluk mengerikan itu.

Beberapa detik kemudian serpihan-serpihan itu langsung berantakan terus berhamburan, dan jatuh di permukaan sesuatu seperti aspal. Lalu lenyap tanpa bekas seakan tersedot ke dalam bumi.

Sungguh pemandangan yang makin membuat suasana menjadi horor!

Ternyata bukan hanya Arabella saja yang menyaksikan fenomena aneh yang membagongkan itu. Renatha pun juga yang tanpa sengaja dapat melihatnya dengan jelas.

Sampai-sampai dia keluar dari mobilnya sekan tanpa sadar. Terus melangkah cepat mendekat ke salah satu mayat yang sudah jadi serpihan seakan tidak merasakan ketakutan.

Entah tiba-tiba dapat keberanian dari mana gadis feminim itu?

Namun belum juga dia sampai ke salah satu mayat yang sudah jadi serpihan, serpihan-serpihan itu sudah lenyap.

Dan begitu dia telah sampai di situ, kira-kira hampir 3 meter dari samping kanan mobilnya, serpihan-serpihan itu sudah lenyap tanpa bekas. Seakan-akan serpihan tadi meresap masuk ke dalam tanah seperti aspal itu.

Lalu dengan cepat dia berjongkok, terus mengusapkan telapak tangan kirinya ke permukaan sesuatu yang tadi di situ adalah aspal, tempat di mana mayat makhluk mengerikan tadi tergeletak.

Namun, begitu Renatha mengamati telapak tangan kirinya itu, gadis cantik itu tidak melihat apa-apa, tidak merasakan apa-apa, tidak mengendus apa-apa.

Dia tidak melihat apa-apa selain telapak tangannya sendiri.

Lalu dia menengok ke arah di mana gadis cantik berjubah biru tadi berada setelah berdiri kembali. Hampir bersamaan dengan itu Renatha juga melakukan hal yang sama.

Akan tetapi bertapa terkejutnya kedua gadis cantik itu mana kala tidak lagi mendapati gadis bak bidadari berada itu di tempatnya. Gadis itu sudah raib bagai direnggut setan.

Kapan perginya gadis berjubah biru itu, sungguh baik Arabella maupun Renatha sama sekali tidak tahu apalagi menyadarinya. Padahal tempat di mana gadis tadi berdiri tidak terlalu jauh dari mereka.

Padahal tadi ekor mata Renatha masih sempat melihat si gadis saat keluar dari mobil. Sungguh kejadian barusan benar-benar mengherankan sekaligus membagongkan!

Sungguh, malam ini Arabella maupun Renatha benar-benar dirundung kejadian-kejadian aneh yang menghororkanr.

Mobil sedan Mercedes-Benz milik Renatha tiba-tiba saja mogok entah apa sebabnya, bertemu dengan makhluk-makhluk menyeramkan yang ternyata manusia siluman, bertemu dengan gadis cantik namun aneh.

Sebenarnya Arabella dan Renatha sedianya hendak pergi ke pesta ulang tahu teman sekelas sekaligus teman satu anggota geng mereka.

Namun siapa yang bakal menyangka kalau kedua gadis cantik itu ditimpa oleh kejadian-kejadian yang sungguh membagongkan itu.

★☆★☆

Selagi mereka hanyut dengan pikiran mereka masing-masing, tiba-tiba saja suanana dan keadaan kembali seperti semula.

Bermula tempat yang mereka pijak langsung berubah kembali menjadi jalan aspal. Lalu muncul berbagai macam kendaraan berikut hingar-bingar suara mesin kendaraan yang langsung meributi suasana.

Tentu saja peralihan keadaan yang begitu tiba-tiba membuat Arabella maupun Renatha amat terkejut bukan main.

Lebih mengagetkan lagi apa yang dialami atau yang terjadi dengan Renatha. Ternyata dia saat ini telah berdiri hampir di tengah jalan aspal.

Dan begitu gadis berambut shaggy itu menoleh dan menghadap ke belakangnya, tahu-tahu sebuah motor sport yang melaju cukup kencang sudah berada kurang dari 10 meter lagi di depan matanya, tepat melintas di jalur di mana dia berdiri.

Sebenarnya Renatha ini bukanlah gadis feminim yang lemah. Dia juga punya ilmu beladiri, yaitu taekwondo meski tidak begitu menguasai.

Secara logika dengan ilmu bela dirinya itu, dia mampu menghindari motor yang sebentar lagi bakal menabraknya itu.

Tapi karena rasa kaget bercampur panik yang menguasai dirinya, ditambah lagi suasana hatinya yang masih kacau, dia menyimpang dari logika.

Dia hanya bisa terpaku diam di tempatnya dengan sepasang mata yang terbelalak sambil menjerit histeris yang cukup keras.

"Aaa...!"

Sementara si pengendara motor yang belum jelas laki-laki atau perempuan karena memakai helm tentunya, tentu saja terkejut bukan main.

Kenapa tiba-tiba ada cewek berdiri dalam lintasan motornya?

Dan sekarang jarak antara motor sport tersebut dengan gadis di depannya itu sudah kurang dari 3 meter. Sungguh jarak yang rawan!

"Rena, awaaas...!"

Seketika saja Arabella langsung refleks berteriak cukup keras memperingatkan temannya agar menghindar.

Lalu, tanpa menunggu reaksi Renatha, dengan gerakan cepat Arabella menghambur ke arah Renatha yang memang cukup dekat dengannya. Sedangkan si pengendara motor langsung menekan rem depan berbarengan dengan rem belakang.

Ciiit....!

Seketika saja terdengar bunyi mendecit yang cukup panjang dan cukup mengganggu gendang telinga.

Motor sport itu memang melaju cukup kencang. Meski kedua remnya tertekan dengan mantap dan pakem, motor sport tersebut tetap saja bergerak maju dengan kedua bannya terseret di badan aspal, menimbulkan bunyi mendecit yang sungguh menggiriskan hati.

Sementara Arabella, begitu sudah berhasil meraih tubuh ramping Renatha, langsung ditarik dengan kuat, dibawa ke pinggir jalan dengan cepat.

Nyaris bersamaan waktunya motor yang kedua bannya masih terseret di aspal itu melintas tepat di tempat Renatha tadi berdiri. Itupun motor sport itu masih terus bergerak maju hingga berhenti 1 meter lebih di belakang Renatha tadi berdiri.

Kalau saja Renatha tidak cepat ditarik oleh Arabella, tentu saja gadis itu pasti tertabrak motor sport itu. Meski tidak begitu parah, tapi cukup membuat sakit juga 'kan?

Sejenak si pengendara motor terdiam, memperbaiki perasaannya yang tentu saja masih kaget. Lalu tak lama dia menepikan motornya di pinggir jalan dengan berusaha cepat. Diberhentikan di depan mobil Shofie berjarak sekitar 4 meter.

Setelah menurunkan standar satu, terus menekan semacam tombol di bagian depan motor hingga mesinnya mati.

Lalu tanpa membuka helmnya yang berbentuk agak aneh, si pengendara yang memakai jaket kulit warna hitam seperti tergesa-gesa langsung menghampiri Arabella dan Renatha.

Sementara kedua gadis cantik itu tampak seperti menunggu saja di tempat mereka berdiri. Namun sepasang mata keduanya menyorot tajam seolah hendak menerkam si pengendara.

Jelas sorotan kedua pasang mata itu menyiratkan kemarahan yang amat sangat terhadap si pengendara.

Sampai pun si pengendara sudah sampai di depan kedua gadis itu berjarak 3 langkah, baik Arabella maupun Renatha masih saja menatap berang campur kesal pada orang itu yang entah siapa.

Entah bagaimana ekspresi wajahnya, namun si pengendara sepertinya tidak menghiraukan sikap tidak bersahabat dari kedua gadis tersebut.

★☆★☆

Jika menilik pada keadaan yang wajar, seharusnya pengendara motor itu bakal marah-marah pada Renatha. Kenapa berdiri di tengah jalan seakan hendak bunuh diri.

Apalagi melihat reaksi gadis itu dan temannya yang menunjukkan sikap marah, seakan dia yang bersalah dalam masalah ini.

Namun sikap yang dia tunjukkan berbanding terbalik dengan hal kewajaran. Dia tidak menunjukkan sikap marah atau semisalnya, sepertinya. Bahkan seperti memposisikan diri kalau dia yang bersalah.

Hal itu terlihat jelas dari cara dia menyapa Renatha. Suaranya terdengar kalem dan sopan, penuh rasa bersalah bahkan seperti takut-takut saat berkata.

"Maaf, maaf sekali kalau saya tadi hampir menabrak Mbak. Tapi mbaknya nggak apa-apa 'kan?"

Dari suaranya yang terdengar saat berbicara, agak berat dan tinggi, bisa dipastikan kalau pengendara motor itu adalah seorang lelaki. Lebih tepatnya lelaki muda, atau bisa jadi remaja.

"Seenak jidat lu minta maaf setelah hampir nabrak orang," dengus Arabella bernada ketus.

"Nggak papa pala lu, Anjir!" dengus Renatha dengan berang seakan menyambung ucapan Arabella.

Belum lenyap gema kicau suara dengusannya, telapak tangan kanan Renatha seketika melayang dengan cepat dan menampar ke arah samping kiri helm berbentuk agak aneh si pengendara.

Entah mungkin karena tidak sempat menghindar atau mungkin membiarkan, telapak tangan Renatha dengan telak menampar samping kiri kepala si pengendara dengan cukup keras.

Sehingga kepala di pengendara yang masih mengenakan helm terdoyon ke samping kanan sedikit terpelintir.

Sewaktu menampar tadi, tanpa sengaja telapak tangan Renatha menekan semacam tombol yang sedikit menonjol di samping helm si pengendara. Sehingga terjadilah suatu kejadian yang cukup membagongkan.

Seketika helm yang berbentuk aneh itu mengumpul ke atas ke tengah kepalanya dengan cukup cepat. Kejap berikut helm tersebut seketika lenyap begitu saja.

Kemudian setelah itu tampaklah seraut wajah yang tergolong tampan seorang remaja laki-laki yang agak terlengos karena tamparan Renatha.

Raut wajah pemuda itu bukan mengekspresikan rasa sakit, melainkan ekspresi keheranan atas tindakan yang dilakukan Renatha.

Kejadian saat hilangnya helm si pemuda dengan cara aneh itu jelas diperhatikan oleh Arabella maupun Renatha. Dan seketika saja raut wajah cantik kedua terkejut heran.

Tidak lama pemuda itu kembali berdiri tegak seperti tadi. Tapi tidak tampak lagi di wajahnya reaksi yang berarti dari tamparan Renatha tadi. Wajah yang sedikit tersamarkan oleh rambut depannya itu kembali tampak biasa saja.

Tenang-tenang saja seakan tidak terjadi apa-apa padanya.

Sikapnya pun kembali sopan dan masih menunjukkan sikap rasa bersalah atas perbuatannya. Tapi dia sepertinya sedikit penasaran, kok dia ditampar? Sepertinya dia tidak salah 'kan?

Makanya dia langsung bertanya, tapi masih dengan nada dan sikap ramah dan sopan.

"Loh kok saya ditampar ya, Mbak? Emang saya salah ya?"

Sikap remaja yang hampir seumuran dengan mereka itu sedikit membuat Arabella merasa heran. Kok cowok itu masih bersikap sopan meski sudah ditampar oleh Renatha.

Tapi Renatha bersikap masa' bodo dengan apa yang disuguhkan oleh pemuda itu. Karena dia kini sudah didominasi dengan kemarahan. Tambah berang lagi dengan pertanyaan si pemuda seakan tidak merasa bersalah.

Maka muntahlah kicauan dengusan kemarahaannya yang cukup keras dan kasar.

"Salah lu apa kata lu?! Mata lu kepake nggak sih? Apa nggak liat kalau ada gue di depan lu hah?"

"Maaf, Mbak, situ tadi tiba-tiba ada di depan saya," kata pemuda itu seraya sedikit membungkuk sopan. "Jadi saya nggak lihat sebelumnya. Sekali lagi saya minta maaf, Mbak, maaf banget."

Saat mengucapkan kalimat maafnya itu si pemuda menangkupkan kedua telapak tangannya di depan wajahnya.

"Enak kali lu minta maaf setelah lu hampir nabrak gue, Anjir!" dengus Shofie makin berang. "Kalau lu nggak ngebut tadi, lu nggak bakalan hampir nabrak gue, Bego!"

Sepertinya pemuda itu tidak menggubris sikap Renatha yang masih urung-uringan itu. Dia menggerakkan tangan kanannya dengan maksud hendak memeriksa, apakah ada yang terluka dari tangan Renatha.

Karena tadi dia tidak begitu tahu kejadian yang nyaris menabrak Renatha. Sambil dia berkata bernada.

"Ada yang terluka, Mbak?"

Tapi Arabella yang sedari tadi memperhatikan pria misterius itu, langsung salah menduga perbuatan si pemuda. Dia mengira pemuda itu hendak berbuat macam-macam terhadap Renatha.

Maka dengan cepat gadis tomboy itu maju ke depan si pemuda. Terus menampik dengan cepat dan kuat tangan pria itu dengan tangan kirinya.

Lalu kepalan tangan kanannya melayang dengan cepat, terus menghantam dada si pemuda dengan keras. Menyusul dengan itu pula Renatha mendupak lambung si pemuda dengan telak.

Sehingga membuat pemuda yang tampak seperti tidak punya beladiri itu langsung terjajar ke belakang beberapa langkah sehabis mendapat 2 serangan dari kedua gadis cantik itu.

"Ugkh!"

★☆★☆★

1
juju Banar
lanjut
Adhie: lanjuuut...
total 1 replies
anggita
chapternya sdh banyak tpi yg mampir baca masih sdikit. klo mau promo novel bisa ke tempat kami. bebas👌
Adhie: makasih kaka...
total 1 replies
anggita
oke thor, terus berkarya tulis, semoga novel ini lancar jaya.
Adhie: terima kasih dukunggannya...
total 1 replies
anggita
wow... naga merah, kuning.
Adhie: hehehe...
total 1 replies
anggita
like👍 dukungan utk fantasi timur lokal.
anggita
gang.. red blue girl 8🙄
anggita
hadiah tonton iklan☝
anggita
tiap chapter cukup panjang 👌
Adhie: itu gaya saya dalam menulis novel kaka... biar agak puas bacanya dalam satu chapter
total 1 replies
anggita
pangeran pandu wiranata..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!