NovelToon NovelToon
Muslimah Dan Anak Genius

Muslimah Dan Anak Genius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:44.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Alif Irma

Muslimah, seorang perempuan Sholehah yang memiliki ujian hidup bertubi-tubi. Ketika baru saja lulus SMA, diam-diam pamannya menjualnya di sebuah situs online perdagangan perempuan untuk dilacurkan di negara xxx.

Tak ada yang bisa diperbuat Muslimah, selain menerima takdir yang begitu kejam terhadapnya. Dia pun dijual beberapa kali oleh orang tak dikenal di negara xxx hingga dibeli oleh seorang mafia yang begitu berkuasa di negara xxx dengan dali sebagai budak pencetak anak.

Muslimah hanya dijadikan sebagai perempuan yang akan melahirkan penerus dari pria penguasa tersebut. Setelah berhasil melahirkan bayinya, Muslimah kembali dipulangkan ke negara asalnya. Namun Muslimah berhasil kabur dan memilih menetap di negara xxx demi misi dan tujuannya untuk merebut kembali anaknya.

"Ya Allah, keinginanku cuma satu, tolong pertemukanlah aku dengan anakku, sebelum engkau mencabut nyawaku"--- Muslimah.

"Ibu guru cantik, maukah kau menjadi ibuku?"--- Rayan Malik Zimraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Ku mohon, hentikan!

Di pagi hari yang cerah, Muslimah tampak bercanda gurau dengan Julie, sosok gadis tunarungu yang menjadi teman baiknya di villa.

Bu Anne yang melihat keakraban mereka hanya mampu tersenyum dan memilih ke dapur untuk membuat makan siang.

“Kakak, apa kau ingin melihat air terjun?” tanya Julie lewat bahasa isyaratnya.

Muslimah mengedipkan sebelah matanya disertai anggukan menanggapi ucapan Julie.

“Dimana air terjunnya? Aku ingin melihatnya” ucap Muslimah antusias sambil menarik tangan Julie untuk berdiri.

Dengan wajah polos, Julie menunjuk kearah barat, dimana air terjun itu berada.

“Oke, kita pamit dulu sama ibu kamu” ujar Muslimah membuat Julie menggangguk setuju.

“Bibi, aku mau jalan-jalan bersama Julie” teriak Muslimah dari teras Villa.

Bu Anne yang sedang asyik memasak di dapur langsung mencodongkan kepalanya lewat pintu belakang hingga mampu melihat mereka.

“Segera kembali, jangan berlama-lama di luar” sahut Bu Anne mengingatkannya.

“Baik bibi, aku pergi dulu” ucap Muslimah sambil melambaikan tangannya kearah Bu Anne dan Julie ikut melakukan hal yang sama.

Lima pria bertubuh kekar yang ditugaskan berjaga-jaga di Villa tampak menghampiri mereka. Muslimah tahu betul maksud mereka menghampirinya.

“Aku hanya ingin mencari udara segar, tak perlu mengawal kami” ucap Muslimah kepada mereka.

Kelima penjaga itu langsung memberi kode kepada rekannya untuk tidak mengikuti kedua gadis itu. Muslimah bernafas lega saat mereka mulai menjauh. Untuk itu Muslimah segera membawa Julie pergi.

Sepanjang perjalanan yang mereka lewati dipenuhi bunga liar yang cantik jelita. Bahkan Julie dengan manisnya memetik bunga liar untuk Muslimah. Setelah dirasa cukup, sambil berjalan pun dia begitu kreatif merangkai bunga tersebut lalu menyerahkannya kepada Muslimah.

“Wow, terima kasih Julie” ucap Muslimah tersenyum manis sembari mengambil buket bunga hasil karya Julie. Tak lupa dia menepuk pundak Julie sebagai ucapan terima kasihnya, membuat gadis remaja itu ikut tersenyum.

“Kakak, di sana air terjunnya” ucap Julie lewat bahasa isyarat sambil menunjuk kearah air terjun yang begitu indah dan sudah nampak di depan mata.

Muslimah tersenyum merekah dan begitu takjub melihat keindahan alam. Dia sangat bersyukur karena masih dikelilingi orang baik seperti Bu Anne dan Julie, bahkan sudah dianggap sebagai keluarga. Mereka pun menikmati keindahan air terjun sambil bermain air.

***

Perusahaan Zimraan group....

"Kau sudah menemukan dalang nya?" tanya Emir yang tengah duduk di kursi kebesarannya.

"Untuk sementara belum tuan. Tapi kami sudah menemukan markas mereka" ucap Martin sambil membuka dokumen penting untuk dibubuhkan tanda tangan oleh tuannya.

"Terus cari dia sampai dapat, aku tidak mau tahu!. Pokoknya dia harus ada di hadapanku malam ini juga!" ucap Emir dengan tegasnya. Dia ingin ketua Kelompok Viesio mempertanggungjawabkan perbuatannya. Berani membuat masalah dengan bisnisnya, maka harus berani pula menghadapinya.

"Baik tuan" Martin hanya mampu mengiyakan ucapan tuannya.

"Apa ini?" tanya Emir dengan kening berkerut menunjuk dokumen penting yang di sodorkan oleh sekretaris nya.

"Surat perjanjian berisi kontrak kerja sama antara tuan dengan nona" ucap Martin memberitahunya.

"Jangan lupa berikan kompensasi untuk wanita itu setelah berhasil melahirkan anakku. Dan mengenai uang yang pernah kau gunakan untuk membeli wanita itu, aku sudah menggantikannya tiga kali lipat. Aku sudah mentransfer di nomor rekening mu, kau bisa cek kembali" jelas Emir panjang lebar.

"Baik tuan saya sudah menyiapkannya. Tapi, mengenai uang yang pernah saya gunakan untuk membeli nona, sebaiknya tuan tidak perlu menggantinya, karena...." Martin menjeda ucapannya karena Emir langsung memotong ucapannya.

"Terima saja, kau sudah bekerja keras mendatangkan wanita bayaran untukku" ucap Emir dan tidak ingin dibantah.

"Tapi tuan....."

"Jika kau menolaknya, maka bersiaplah menerima hukuman dariku!" ancam Emir dengan tatapan dingin.

"Jangan tuan. Baiklah saya siap menerimanya dan terima kasih yang sebesar-besarnya" ucap Martin dan tak bisa menolak pemberian tuannya. Lebih baik menerimanya daripada mendapatkan hukuman.

"Martin, apa kau sudah menghubungi dokter kandungan untuk memeriksa kondisi wanita itu?" tanya Emir. Pasalnya dia begitu penasaran apakah wanita bayarannya sudah mengandung atau belum. Karena jika wanita itu sudah mengandung, berarti dia tidak perlu lagi datang menemuinya di Villa.

"Belum tuan, bukankah dokter hanya berpesan setiap sebulan sekali dilakukan tes kehamilan dan nona bisa mengeceknya lewat alat testpack" jelas Martin yang sempat mencari tahu dari dokter.

"Oh jadi begitu. Ternyata tersisa dua hari, maka genap sebulan aku berhubungan badan dengannya." gumam Emir sambil melirik kalender di atas meja kerjanya.

"Apa kau sudah mencari tahu tanda-tanda kehamilan seorang wanita?" tanya Emir.

"Sudah tuan, tapi masih...eeh itu...."

"Pahami kembali, atau perintahkan saja Bu Anne untuk memperhatikan gerak-geriknya" ucap Emir dengan usulannya membuat Martin mengangguk menanggapi ucapannya.

"Lalu bagaimana dengan perjalanan bisnis tuan ke luar negeri? Bukankah besok pagi tuan sudah berangkat bersama nyonya?"

Emir terdiam sejenak, memang benar dia akan melakukan perjalanan bisnis sekaligus untuk membawa ibunya menjalani terapi di luar negeri.

Kemungkinan besar Emir akan tinggal di luar negeri beberapa bulan ke depan. Pasalnya dia pun ingin melebarkan bisnisnya di negara tersebut dan demi menjalani pengobatan sang ibu agar ingatannya pulih dan sehat sedia kala.

"Ya, aku akan membawa mommy pergi bersamaku. Perjalanannya tetap dilakukan, jika wanita itu tak kunjung hamil, maka bunuh saja dia dan carilah kembali penggantinya, bereskan" ucap Emir dengan entengnya, membuat Martin membulatkan kedua matanya mendengar ucapan tuan mudanya.

Tuan mudanya benar-benar berhati dingin dan tak tersentuh sedikitpun oleh belaian dari seorang wanita, pikirnya.

"Tuan muda masih perlu bekerja keras untuk malam ini, jika memang nona belum bisa mengandung, maka tidak sepenuhnya langsung menyalahkannya" ucap Martin memancingnya dengan sedikit sindiran.

"Apa maksud mu? Kau pikir aku tidak mampu menghamilinya hah!" ucap Emir tersulut emosi.

"Bukan seperti itu tuan, saya hanya..."

"Keluar!" Emir merasa tersindir atas ucapan sekretarisnya.

Saya hanya ingin membuat anda sadar. Tidakkah tuan tertarik sedikitpun saat menyentuh nona Muslimah. Begitu mudahnya anda mengatakan ingin membunuh nona Muslimah jika tak kunjung hamil. Batin Martin tak habis pikir sebelum akhirnya undur diri dari hadapan atasannya.

***

Malam harinya....

Tepat pukul 11 malam Emir tiba di Villa, mengingat malam ini menjadi malam yang panjang untuk menghabiskan waktu bersama dengan wanita bayaran yang sudah sah menjadi istrinya.

Setelah selesai membersihkan diri, Emir melangkah ke kamar muslimah hanya mengenakan jubah mandi. Sementara Muslimah sudah menunggunya di atas tempat tidur dengan pakaian tipis yang membalut tubuh mungilnya. Dia dituntut untuk selalu menggunakan piyama tidur yang super praktis saat di buka.

Muslimah selalu saja merasa deg-degan jika berhadapan dengan suaminya alis si tuan muda. Jantungnya terus berdegup kencang setiap kali menghabiskan waktu bersama.

Terdengar suara pintu di buka lalu muncullah sosok tuan muda yang setiap malam menghabiskan waktu bersamanya dengan suasana kamar gelap.

"Dia sudah datang" ucap Muslimah dalam hati sambil menarik nafas dalam-dalam lalu dihembuskannya perlahan. Sejauh ini, dia tidak pernah melakukan kesalahan saat bersama suaminya, tidak tahu malam ini atau malam berikutnya.

Emir melangkah pelan mendekati tempat tidur, lalu duduk di samping Muslimah. Tangannya di ulurkan untuk menyentuh tubuh istrinya.

Entah mengapa akhir-akhir ini jantungnya selalu berdebar-debar setiap kali bersama muslimah alias wanita bayarannya.

Muslimah hanya mampu memejamkan matanya saat Emir menyentuh tengkuknya, hingga pria itu mencium bibirnya dengan sangat lembut. Ini kali kedua mereka berciuman.

Malam panjang baru saja dimulai, Emir benar-benar menghabiskan waktu menggauli istrinya. Dia terus melakukannya, sampai-sampai membuat Muslimah kelelahan menghadapinya.

"Ku mohon, hentikan!"

Deg!

Tanpa sadar Muslimah buka suara, padahal dirinya dituntut untuk menjadi gadis bisu.

Bersambung.....

1
Layly Inayah
Yeay.... akhirnya nikah juga.... tinggal nunggu bucin 🤣🤣🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Hebat tuh anak
Merica Bubuk
Anak jenius 😘😘
Merica Bubuk
Sat set ya Muslimah, biar kalian cepat brsama
Merica Bubuk
Cerdas bgt Muslimah ❤️❤️❤️
Merica Bubuk
Itu anakmu Muslimah, smoga kalian dpersatukan sm Othor
Merica Bubuk
🤭🤭🤭 jd inget anak bontotqu klo kesiangan "Mah, tunggu 5 menit ya ✌️✌️
Ade
hhaahha nikah di rumah sakit niee🙈
lala
bijak banget ibu Belinda
lala
hadehhh ucapan rayan selalu benar
lala
good 👍👍👍
lala
betul banget mommy muslimah
lala
bagus rayan
lala
wah
Merica Bubuk
Jarvis & nenek Wira malaikat penolong Muslimah
Merica Bubuk
Suruhan si Carboline paling
tzyii
up thor
Kak olaa
ditunggu kelanjutannya thor
Milla
next
Ita sweet
lanjut kk author, buat Emir bucin akut sama muslimah🤩 ditunggu up-nya kak 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!