Dokter Cantik Tuan Psikopat

Dokter Cantik Tuan Psikopat

Bab 1 - Kota Bloody

...༻⌘༺...

Athena baru saja selesai dengan pekerjaannya. Dia segera meninggalkan kantor dan pulang.

Psikiater, itulah pekerjaan Athena. Ia mengikuti jejak ibunya yang kebetulan juga memiliki profesi sama.

Athena terbilang baru saja menggeluti pekerjaannya. Jadi bisa dibilang Athena psikiater pemula. Tidak heran dia nekat mengambil pekerjaan ke kota yang jauh dari tempat tinggalnya. Itu semua dirinya lakukan agar bisa mendapatkan lebih banyak pengalaman.

Hari itu Athena sedang dalam perjalanan menuju apartemennya. Dia memilih menaiki kereta bawah tanah.

Ponsel Athena berdering. Gadis itu segera mengangkatnya. Ia mendapat telepon dari Bella, ibu kandungnya.

"Hei, Mom!" sambut Athena.

"Bagaimana hari pertamamu?" tanya Bella dari seberang telepon.

"Kau tenang saja. Semuanya lancar," jawab Athena.

"Berarti kau sekarang sudah pulang kan? Kalau bisa jangan pulang sendirian. Setidaknya naik taksi lebih aman. Aku--"

"Athena! Kau sebaiknya tidak perlu bekerja di kota itu. Aku dan Ibumu tadi melihat berita baru kalau ada insiden pembunuhan di kota Bloody. Dan kau tahu hal yang paling mengerikan? Pelakunya belum ditemukan! Kami sangat mencemaskanmu. Kami mohon pikirkanlah lagi." Ben ayahnya Athena sigap memotong ucapan Bella. Sejak awal keduanya memang sangat gelisah ketika mengetahui Athena mengambil pekerjaan di kota Bloody.

Kota Bloody sendiri terkenal dengan angka kriminalitas yang cukup tinggi. Jumlah penduduk di kota itu bahkan masuk dalam jumlah penduduk paling sedikit.

"Ya ampun, Mom, Dad. Kalian sangat berlebihan sekali. Lagi pula aku sudah dewasa. Aku bisa menjaga diriku sendiri," kata Athena sambil terkekeh. Ia baru saja memasuki kereta.

"Kalau ada apa-apa, langsung hubungi kami. Berhati-hatilah." Bella kembali mengambil alih telepon.

"Iya, Mom. Jangan khawatir."

Sesi telepon berakhir. Athena pun segera duduk sambil memasang headset ke telinga. Terputarlah lagu Little Things dari komposer Adrián Berenguer. Kebetulan Athena memang hanya mendengarkan musik klasik. Alasannya juga karena dirinya memiliki hobi menari balet. Terkadang dengan mendengar musik klasik, Athena bisa memikirkan gerakan baru untuk latihannya nanti.

Musik terus didengarkan Athena saat turun dari kereta. Lagi pula, dia merasa tidak takut saat mendengarkannya. Terutama ketika dirinya harus berjalan melewati jalanan sepi menuju apartemennya. Kini Athena sedang berjalan melewati jalanan tersebut. Dia melangkah tenang seperti biasa.

Ketenangan Athena harus sirna ketika tiba-tiba dia diserang oleh seseorang dari belakang. Mulut Athena dibekap kuat sampai dirinya kesulitan bernafas.

Athena berusaha memberontak. Dia juga mencoba mengeluarkan suara sekeras mungkin, namun tubuhnya justru melemah. Sampai lama-kelamaan penglihatan Athena menggelap.

...***...

Kesadaran Athena mulai terkumpul. Musik klasik yang tidak asing baginya seketika menyambut. Lagu itu tidak lain adalah Red Dress yang juga merupakan karya Adrián Berenguer, komposer favorit Athena.

Perlahan mata dibuka oleh Athena. Ia menemukan dirinya berada di kursi belakang mobil. Di depan, Athena melihat seorang lelaki yang menyetir sambil sesekali menarikan tangan mengikuti irama musik.

Jantung Athena berdegup kencang sekali karena takut. Terutama saat menemukan tangan dan kakinya di ikat, mulutnya bahkan dibekap dengan lakban.

Keringat Athena mengalir deras sekali karena dia tidak bisa melakukan apapun untuk melarikan diri. Alhasil, kini air mata yang mulai bercucuran di wajahnya. Terlebih beberapa menit sebelumnya Athena sudah mendapat peringatan dari orang tuanya. Akan tetapi dirinya menganggap remeh peringatan tersebut. Jujur saja, Athena sangat menyesal sekarang.

Musik intens Red Dress seakan menggambarkan ketakutan yang dirasakan Athena sekarang. Sungguh, dari semua lagu Adrián Berenguer, Red Dress adalah lagu yang paling dirinya benci.

Athena sebenarnya berusaha untuk membuat dirinya tenang, terlebih dia adalah seorang psikiater. Namun melakukan itu di saat seperti ini sangat sulit dilakukan. Apalagi ketika dia mengira dirinya akan segera dibunuh oleh lelaki yang membawanya sekarang.

Tak lama kemudian, mobil berhenti. Athena langsung berhenti menangis dan berpura-pura masih pingsan.

Pintu mobil terbuka. Athena segera digendong bak karung beras oleh lelaki yang menculiknya.

Saat itulah Athena membuka mata untuk mengenali tempat dirinya dibawa. Namun sayang, yang dirinya lihat hanya pepohonan rindang dan rerumputan tinggi. Athena tidak bisa menemukan apapun untuk dijadikan patokan.

Athena hanya bisa mengetahui kalau dirinya dibawa ke rumah di tengah hutan. Rumah itu terbilang besar, karena Athena dibawa cukup lama.

Athena kembali berusaha mengenali tempat. Ia melihat ada banyak sekali karya seni di rumah. Tetapi semua karya seni di sana terasa aneh dan menakutkan. Bahkan Athena melihat patung berkepala jantung yang menjulang tinggi di tengah ruangan.

Pengamatan Athena berakhir ketika dirinya dibawa ke basement. Saat memasuki basement, bau anyir langsung menyambut.

Tibalah Athena di sebuah ruangan persegi. Di sana hanya terdapat kasur kecil, rantai dan ember.

"Mmph!" Athena tak tahan lagi. Dia muntah karena bau darah semakin kuat saat dirinya dibawa masuk ke ruangan.

Karena mulutnya masih dibekap, Athena tak punya pilihan selain menelan muntahannya kembali. Athena pun semakin merasa tertekan.

"Hahaa!" Lelaki yang membawa malah tertawa. Dia segera meletakkan Athena ke kasur, lalu dilepasnya lakban yang menutupi mulut gadis itu.

Athena kini bisa melihat sosok lelaki yang menculiknya. Namun sayang, dia tidak bisa melihat wajahnya. Sebab lelaki tersebut mengenakan topeng merah.

"Kumohon... Lepaskan aku," ucap Athena dengan bibir bergetar.

Si lelaki bertopeng menggeleng sambil terkekeh. "Itu adalah permintaan mustahil yang tak bisa kau ucapkan pada orang sepertiku," sahutnya. Dia segera mengganti ikatan Athena dengan rantai. Selanjutnya, dia berjalan menuju pintu.

"Oh ya. Ngomong-ngomong, aku suka selera musikmu," komentar lelaki bertopeng, lalu langsung menghilang ditelan pintu.

Sekarang Athena sendirian. Dia hanya bisa menangis dan menyesali semuanya.

"Mom, Dad... Tolong aku..." isak Athena.

Terpopuler

Comments

Rea Ana

Rea Ana

ganti gambar covernya thor. yg lebih bagus

2024-05-23

3

Faizah Indah lestari

Faizah Indah lestari

hadir dek,harus sampai tamat ya dek..🥰

2024-05-23

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kota Bloody
2 Bab 2 - Bertahan Hidup
3 Bab 3 - Steik Daging
4 Bab 4 - Tomy
5 Bab 5 - Sakit Perut
6 Bab 6 - Mandi
7 Bab 7 - Balet Vs Anjing
8 Bab 8 - Aku Akan Merubahmu!
9 Bab 9 - Filosofi Merah
10 Bab 10 - Mawar Putih & Merpati
11 Bab 11 - Nafsu Lain Ares
12 Bab 12 - Detektif Cody Mackinley
13 Bab 13 - Red Dress
14 Bab 14 - Kali Pertama
15 Bab 15 - Hadiah Ares
16 Bab 16 - Pertemuan Ares & Cody
17 Bab 17 - Mengetahui Satu Kebohongan
18 Bab 18 - Cinta Pertama Athena
19 Bab 19 - Mulai Terbuka
20 Bab 20 - Seperti Semangka Jatuh
21 Bab 21 - Tertembak
22 Bab 22 - Tikus Kecil
23 Bab 23 - Sepercik Empati
24 Bab 24 - Perlawanan Athena
25 Bab 25 - Melihat Matahari
26 Bab 26 - Rahasia Athena
27 Bab 27 - Pertemuan Kembali
28 Bab 28 - Tetangga Baru Athena
29 Bab 29 - Pasien Baru
30 Bab 30 - Pengakuan Ares
31 Bab 31 - Pacarku Psikopat
32 Bab 32 - Niat Pergi
33 Bab 33 - Ketahuan [1]
34 Bab 34 - Ketahuan [2]
35 Bab 35 - Tertangkap Lagi
36 Bab 36 - Pilihan Ares
37 Bab 37 - Keinginan Aneh Athena
38 Bab 38 - Hasil Diagnosis
39 Bab 39 - Stockholm Sindrom
40 Bab 40 - Athena Semakin Parah
41 Bab 41 - Bertemu Setelah Sekian Lama
42 Bab 42 - Daftar Korban Ares
43 Bab 43 - Rencana Athena
44 Bab 44 - Hari Persalinan
45 Bab 45 - Tanpa Perpisahan
46 Bab 46 - Hukuman Mati
47 Bab 47 - Warisan Ares
48 Bab 48 - Pergi Ke Swiss
49 Bab 49 - Rencana Menikah
50 Bab 50 - Ending
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 - Kota Bloody
2
Bab 2 - Bertahan Hidup
3
Bab 3 - Steik Daging
4
Bab 4 - Tomy
5
Bab 5 - Sakit Perut
6
Bab 6 - Mandi
7
Bab 7 - Balet Vs Anjing
8
Bab 8 - Aku Akan Merubahmu!
9
Bab 9 - Filosofi Merah
10
Bab 10 - Mawar Putih & Merpati
11
Bab 11 - Nafsu Lain Ares
12
Bab 12 - Detektif Cody Mackinley
13
Bab 13 - Red Dress
14
Bab 14 - Kali Pertama
15
Bab 15 - Hadiah Ares
16
Bab 16 - Pertemuan Ares & Cody
17
Bab 17 - Mengetahui Satu Kebohongan
18
Bab 18 - Cinta Pertama Athena
19
Bab 19 - Mulai Terbuka
20
Bab 20 - Seperti Semangka Jatuh
21
Bab 21 - Tertembak
22
Bab 22 - Tikus Kecil
23
Bab 23 - Sepercik Empati
24
Bab 24 - Perlawanan Athena
25
Bab 25 - Melihat Matahari
26
Bab 26 - Rahasia Athena
27
Bab 27 - Pertemuan Kembali
28
Bab 28 - Tetangga Baru Athena
29
Bab 29 - Pasien Baru
30
Bab 30 - Pengakuan Ares
31
Bab 31 - Pacarku Psikopat
32
Bab 32 - Niat Pergi
33
Bab 33 - Ketahuan [1]
34
Bab 34 - Ketahuan [2]
35
Bab 35 - Tertangkap Lagi
36
Bab 36 - Pilihan Ares
37
Bab 37 - Keinginan Aneh Athena
38
Bab 38 - Hasil Diagnosis
39
Bab 39 - Stockholm Sindrom
40
Bab 40 - Athena Semakin Parah
41
Bab 41 - Bertemu Setelah Sekian Lama
42
Bab 42 - Daftar Korban Ares
43
Bab 43 - Rencana Athena
44
Bab 44 - Hari Persalinan
45
Bab 45 - Tanpa Perpisahan
46
Bab 46 - Hukuman Mati
47
Bab 47 - Warisan Ares
48
Bab 48 - Pergi Ke Swiss
49
Bab 49 - Rencana Menikah
50
Bab 50 - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!