Bukan Inginku

Semua berubah setelah Agung membawa seorang perempuan yang di kenalkan kepada orang tuanya. Bagus menjadi pribadi yang kasar dan egois pada saat itu. Karena Arya Wiguna berencana akan menjadikan Agung sebagai penggantinya setelah menikah. Tapi Bagus tidak setuju, karena dia menginginkan posisi itu

“ tidak, aku tidak setuju pah. Selama ini aku yang membantu perusahaan papa sampai memiliki beberapa cabang. Tapi kenapa harus dia yang menggantikan “ ucap Bagus pada Arya

“ tapi dia adalah Putra ku, kamu juga sudah aku beri beberapa perusahaan cabang. Apa itu tidak cukup “ Arya Wiguna sungguh tidak mengenali Bagus yang sekarang, berubah menjadi tamak

“ pokoknya kamu tidak boleh menjabat sebagai CEO “ ucap Bagus pada Agung

Tarrr

Sebuah tamp*ran mendarat di pipi Bagus

Bagus merasakan panas di area pipinya, kemudian menoleh ke arah Arya Wiguna

“ sejak kapan kamu jadi tamak seperti ini, Agung anakku. Berhak untuk mendapatkan segalanya “ ucapa Arya yang mulai kesal

Melihat emosi Arya Wiguna memuncak, Agung meninggalkan sang ibu yang sedang menangis. Agung menghampiri Bagus lalu membantunya terbangun. Tapi Bagus langsung mendorong Agung hingga terjatuh

“ ini semua karena mu “ sentak Bagus yang menyalahkan Agung

“ apa maksudmu “ Agung mulai terpancing emosi

“ kalau bukan karena kamu tidak menyetujui semua ini, aku pasti yang akan menjabat sebagai CEO “ teriak Bagus

“ baiklah, ambil semuanya “ ucap Agung mengalah

“ tidak bisa, kamu yang akan menggantikan papah “ ucap Arya tak terima dengan keputusan Agung

“ ini sudah jadi keputusanku pah “ ucap Agung

Mendengar semua itu Arya Wiguna meremas dadanya, lalu terjatuh tak sadarkan diri

“ papah “ ucap mereka bersamaan

Mereka membawa Arya Wiguna ke buah rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong. Sebelum meninggal Arya Wiguna berkata kalau dia menyetujui Agung Menikah dengan wanita pilihannya itu

Ternyata di balik petengkaran itu ada seseorang yang terlihat bahagia melihat perdebatan keluarga itu. Rencana yang dia susun ternyata berhasil

Setelah Arya Wiguna meninggal, Agung di usir oleh Bagus dengan sebuah hasutan – hasutan yang di berikan oleh saudara tirinya itu. Agung pun pergi meninggalkan rumah dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya. Sementara sang ibu meninggal setelah jatuh sakit pasca kepergian agung

Papa dulu pernah menjalin kerja sama dengan Fadli, saudara tiri dari bagus. Tapi setelah dia menggelapkan uang yang begitu banyak papa dan yang lain sepakat melaporkannya ke polisi hingga dia di penjara selama lima tahun

Brak..

Bunyi pintu terdengar setelah di buka paksa

" ada apa ini " ucap Gunawan melihat kedatangan Bagus

" kenapa kamu melaporkannya ?" ucap Bagus dengan mata memerah

" dia sudah menggelapkan uang perusahaan, pantas untuk mendapatkannya " jawab Gunawan

" cih,, berapa kerugian yang harus aku bayar ?" ucap Bagus sombong

Gunawan terdiam tidak menaggapi Bagus, kerena dia masih menghargai kakak dari sahabatnya itu

" cabut laporannya, atau aku berhenti bekerja sama dengan perusahaan mu " ancam Bagus

" sampai kapan pun, aku tak akan mencabut laporannya " Gunawan tak gentar dengan ancaman Bagus

Kemudian Bagus pergi dan menutup pintu dengan kencang

Brak..

Setelah ke kepergian Bagus, dia benar- benar menjalankan recananya dengan memutus kerja sama mereka yang membuat perusahaan Gunawan di ambang kebangkrutan

Tapi untungnya slah satu cabangnya berkembang dengan pesat. Hingga bisa membantu perusahaan pusat walau hanya sedikit. Sisanya dia kembali mulai mencari investor untuk bekerja sama kembali

Bagus kembali mendatangi Gunawan

" bagaimana, apa kamu sudah memikirkannya kembali ?" tanya Bagus

" tidak mudah untuk mencari investor seperti saya " lanjutnya lagi

" bukan hanya aku yang melaporkannya, semua dari kesaksian banyak pihak " ucap Gunawan memberitahu

" aku tidak peduli, yang jelas bebaskan dia " titah Bagus pada Gunawan

" maaf, aku tidak bisa " ucap Gunawan tegas.

 Kemudian Bagus kembali pulang dengan wajah kesal. Bagus pergi menemui Fadli di balik jeruji besi

" Bagaimana kak, apa kau berhasil ?" tanya Fadli pada Bagu

" aku gagal kembali " ucap Bagus lesu

" kalau tidak bisa pakai cara halus, kita pakai cara kasar saja " saran Fadli

" maksudnya?" Bagus tidak mengerti apa yang di maksud oleh Fadli

" kita culik saja istrinya, bukankah dia sedang hamil besar ?" Fadli menyeringai jahat

" tidak,, aku tidak setuju " ucap Bagus yang sama sekali tidak menyetujui saran Fadli

" Bagaimana dengan sebuah ancaman pada anaknya yang laki - laki " fadli kembali tersenyum miring

" mungkin hanya sebuah ancaman aku setuju, tapi tidak dengan penculikan apa lagi pembunuhan " ucap Bagus pada Fadli

melihat Bagus mulai mengikuti perkataannya, Fadli merubah rencananya

" baiklah kakak, kapan kita akan memulainya " tanya Fadli

" segera, dua minggu lagi mereka akan berlibur. Aku sudah menugaskan orang untuk mengikutinya kemana pun " ucap Bagas yang memberi tahu kalau dia membayar orang untuk menguntit Gunawan

" Oke kak, dua minggu lagi kakak datanglah ke sini. Agar aku bisa menghubungi orang- orangku." pinta Fadli setelah itu Bagus pulang menuju rumahnya

Gunawan sekarang benar- benar pusing, banyak sekali perusahaan yang di menok kerja sama dengannya. mungkin karena pengaruh dari Bagus Wijaya

" hah, kemana aku harus mencari investor " gunawan mengusap wajahnya dengan kasar. Dia sekarang benar- benar di ambang kebangkrutan

Gunawan menutup matanya sambil menghirup napas panjang

" apa benar anda tuan Gunawan " tanya seorang wanita berpakaian rapi

Mendengar namanya di sebut , sontak langsung membuka matanya

" maaf anda siapa ?" tanya Gunawan

" perkenalkan, saya Maria. Pengacara dari Agung Wiguna " mendengar nama sahabatnya di sebut, Gunawan langsung kaget

" dimana teman saya" itulah yang Gunawan tanyakan pertama kali

" saya hanya di beri amanat oleh beliau, kalau misalkan anda membutuhkan. Saya harus memberikan ini pada anda" maria memberikan sebuah cek dan berkas pengalihan nama restoran dengan namanya

" apa maksudnya ini ?" tanya Gunawan bingung

" itu adalah penghasilan restoran selama ini dan restoran itu sudah reami jadi milik anda " ucap Maria

Gunawan ingat, dulu pernah memberikan sebuah modal usaha pada Agung. Tapi tidak tahu usaha apakah itu. Nominalnya pun hanya belasan juta.

" Bagaimana bisa ?" tanya Gunawan kembali

" di dalam ada sebuah surat untuk anda tuan, dan itu dari tuan Agung enam tahun yang lalu " Maria memberi tahu

Gunawan langsung mencari keberadaan suratnya, setelah melihat surat itu, dia langsung membukanya

" hai kawan, bagaimana kabarmu sekarang. sekarang aku akan memiliki anak, semoga kamu turut bahagia mendengarnya.

Sebenarnya waktu itu aku meminjam modal padamu untuk membangun kafe kecil, dan hasilnya aku tabung untuk membuat yayasan. Setelah yayasan jadi aku kembangkan kafe itu menjadi sebuah restoran dan hasilnya sangat jauh dari perkiraan ku.

Aku sengaja menyimpan ini agar suatu saat kau butuh, ini akan berguna. Makanya Hasil dari restoran tersebut itu tak pernah mu ambil. Karena itu milikmu

semoga kamu tidak marah, karena aku terlalu lama meminjam uangmu

Ttd

sahabatmu Agung Wiguna "

Setelah membaca surat tersebut, Gunawan begitu sedih sekaligus terharu atas apa yang di lakukan sahabatnya itu. Berkat uang itu, perusahaannya tidak jadi bangkrut

Esok harinya Gunawan dan keluarga kecilnya pergi berlibur, tak lupa membawa pancingan untuknya dan sang putra memancing

Saat di sana datanglah sekelompok orang untuk menyerangnya, sebelum itu dia sempat menyuruh anaknya bersembunyi dahulu setelah merasa ada yang tidak beres

Kemudian terjadilah penembakkan padanya, untuk dia cepat menghindar. Jadi tembakkan tersebut hanya mengenai lengannya saja

Flashback Off

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys,,

dengan cara vote dan komen. maaf kalau belum sesuai dengan keinginan kalian.

Ikutin terus kelanjutan novel ini

terima kasih🙏🙏🙏