NovelToon NovelToon
Nadif - Casanova Time Traveler

Nadif - Casanova Time Traveler

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Time Travel / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kaya Raya / Romansa
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fernicos

Nadif, seorang pria tampan berusia 30 tahun yang hidupnya miskin dan hancur akibat keputusan-keputusan buruk di masa lalu, tiba-tiba ia terbangun di Stasiun Tugu Yogyakarta pada tahun 2012- tahun di mana hidupnya seharusnya dimulai sebagai mahasiswa baru di universitas swasta ternama di kota Yogyakarta. Diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan masa lalunya, Nadif bertekad untuk membangun kembali hidupnya dari awal dan mengejar masa depan yang lebih baik.

Karya Asli. Hanya di Novel Toon, jika muncul di platform lain berarti plagiat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernicos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nadif - Bab 23: Langit ke-Tujuh

Mereka menaiki tangga marmer yang berkilau, menuju lantai atas di mana kamar Jessy berada. Nadif semakin penasaran dengan kamar yang dimaksud Jessy, dan perasaannya campur aduk antara kagum dan terkejut. Begitu mereka sampai di depan pintu besar kayu yang diukir indah, Jessy membuka pintu itu dan membiarkan Nadif masuk lebih dulu.

Di dalam, kamar Jessy terlihat seperti kamar hotel bintang lima. Ranjang besar dengan seprai sutra putih terletak di tengah ruangan, dikelilingi oleh perabotan kayu mahal dan cermin besar yang dipasang di dinding. Jendela-jendela besar membiarkan cahaya matahari masuk, menerangi seluruh ruangan. Di sudut, ada sofa empuk dan meja kerja yang rapi, dengan rak buku yang penuh dengan buku-buku koleksi Jessy.

Nadif berjalan masuk, hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Ini kamar kamu? Luar biasa…”

Jessy menutup pintu di belakangnya, setelah itu mereka merebahkan diri di atas ranjang yang empuk, tenggelam dalam kehangatan pelukan dan rasa kasih sayang yang begitu mendalam. Nadif dan Jessy saling menatap, bibir mereka masih hangat setelah kecupan yang panjang. Perlahan, tangan Nadif menjelajahi wajah Jessy, seolah mencoba menyimpan setiap detailnya dalam ingatan.

"Aku nggak pernah bayangin bakal bisa bareng sama kamu kayak gini, Jess," bisik Nadif, suaranya serak penuh emosi.

Jessy tersenyum lembut, matanya berkilauan.

"Aku juga, Dif. Tapi aku bersyukur kita bisa sampai di sini."

Mereka berbagi keheningan sejenak, saling menikmati kehadiran satu sama lain. Jessy menyentuh pipi Nadif, menariknya lebih dekat hingga wajah mereka hampir bersentuhan lagi.

"Kamu tau, aku selalu ngerasa kosong waktu di sini sendirian. Tapi sekarang, dengan kamu di samping aku, aku merasa lengkap."

Nadif tersentuh oleh kata-kata Jessy, dan tanpa ragu lagi, dia memeluknya lebih erat.

"Aku janji, aku akan selalu ada buat kamu. Kita akan hadapi semuanya bareng-bareng, nggak ada lagi kesepian."

Jessy tersenyum, dan mereka kembali berbagi kecupan lembut yang semakin lama semakin dalam hingga keduanya terbawa suasana. Tanpa berkata-kata, mereka saling mengerti apa yang dirasakan satu sama lain.

Nadif yang sudah sangat bergairah hingga akhirnya berinisiatif melepaskan p*kaian Jessy dari atas sampai bawah tanpa ada respon penolakan dari Jessy.

Hingga terlihatlah t*buh indah Jessy yang putih mulus dan sempurna di semua sisinya. Dua gunung yang sangat indah dan bisa dibilang lumayan besar itupun masih sangat bulat sempurna, masih kencang tanpa kendor sedikitpun, diperlengkap dengan put1n9 merah muda yang tampak segar di ujung puncaknya.

Nadif tak menyangka t*buh Jessy sangatlah indah dan body goal. Waktu itu, pertama kali dia melakukannya dengan Jessy, kondisi Nadif sedang sangat mabuk dan tak sadar, jadi ia tidak memperhatikan atau mengingat apapun. Tetapi di kondisi yang sehat dan sadar seperti sekarang, dia merasa sangat terpesona.

Tidak bisa menahan dirinya lagi, Nadif pun juga segera melucuti pakaiannya sendiri. Jessy yang sedang berbaring, memandang dengan penuh hasrat pada adik milik Nadif yang berukuran lumayan besar itu.

Lalu Nadif pun mulai menyentuh Jessy dengan lembut, memberikan perhatian pada setiap sentuhan yang ia berikan. Jessy, dengan tubuhnya yang bergetar halus, merespon dengan penuh gairah.

Jessy yang dari tadi di disentuh t*buhnya oleh Nadif, semakin merasa bergairah hingga sudah tak mampu menahan d3s*ah4nnya lagi.

"Uhhh sayang, ayo sekarang aja" pintanya malu-malu sambil m*nd3s*h.

Nadif pun menghentikan aktifitasnya, dan setelah melihat wajah memerah Jessy sebentar dengan tatapan yang sayu, lalu dia mulai mengarahkan adiknya ke bawah selah p*h@ ramping Jessy.

Ketika organ int*m kedua insan yang mabuk harsrat itu mulai masuk, terasa sensasi yang luar biasa. Nadif pelan-pelan mencoba masukan lebih dalam aset lelakinya itu ke milik Jessy yang berwarna merah muda dan masih sangat sempit itu.

Walau sudah dijebol waktu itu, tetapi yang ke dua kalinya ini masih terasa sangat sulit untuk di tembus. Nadif yang sedikit tidak sabar lalu memberi hentakan masuk yang sedikit agak memaksa, membuat Jessy merintih kesakitan.

"Ahhh, sakittt, pelan sayang!" rintih Jessy.

"Ahh ya maaf sayang, aku usahakan lebih lembut sedikit."

"Eum yahh." kata Jessy lembut.

"Tahan ya sebentar." kata Nadif sambil menggerakan pinggulnya untuk mencoba masuk lagi.

Kali ini dengan lebih pelan dan lembut akhirnya aset Nadif bisa masuk secara penuh setelah beberapa saat dia harus bersusah payah. Terasa hangat dan lembut, serta mengapit asetnya di dalam.

Berapa menit kemudian tempo bermain menjadi lebih cepat dan menghentak semakin dalam, membuat keduanya mulai menikmatinya dengan penuh gairah.

Nadif tak menyangka bahwa akan senikmat itu melakukan hal ini dengan Jessy. Walau ini bukan yang pertama kali bagi Nadif, yang dulu di kehidupan dia sebelum kembali ke 2012, ia pernah menjalani kehidupan sebagai pria umur 30 tahun dan sudah beristri, hingga akhirnya memiliki dua buah hati.

Tapi dia tetap merasa, melakukannya dengan Jessy ini adalah yang terbaik, hingga membuatnya merasa terbang ke langit ke-7. Begitu juga dengan Jessy yang sudah mabuk kepayang, menikmati ini sambil mengeluarkan d3s4han dari bibir tipisnya.

Mereka saling menikmati aktifitas tersebut dengan berbagai gaya. Setelah hampir 1 jam, keduanya merasa sudah berada di puncak k*nikmatan, Nadif segera mencabut ad*knya dari milik Jessy agar tidak mengeluarkan s*mburan miliknya didalam milik Jessy. Dia akhirnya berhasil mengeluarkannya di p*rut Jessy.

Masih dengan nafas yang terengah-engah, Nadif merebahkan dirinya, mencoba menenangkan kepalanya yang masih terasa pusing tapi enak. Jessy lalu bangkit dan duduk untuk membersihkan p3rut rampingnya dengan tisu yang terletak di atas meja sebelah ranjang.

Mereka akhirnya berbaring berdampingan, saling menghadap. Jessy membelai dada Nadif dengan lembut, merasa aman dalam pelukannya.

"Aku sayang banget sama kamu, Nadif," ucap Jessy dengan suara pelan namun penuh ketulusan.

Nadif tersenyum, menatap muka Jessy yang masih memerah dengan penuh kasih.

"Aku juga sayang banget sama kamu, Jess. Kamu bener-bener bikin aku ngerasa istimewa."

Mereka terus berbaring dalam kehangatan satu sama lain, hingga akhirnya mata mereka perlahan mulai terpejam, tenggelam dalam tidur yang tenang dan nyaman, seolah dunia luar sudah tak lagi penting.

###

Keesokan paginya, cahaya matahari yang hangat menembus jendela besar kamar, menerangi wajah Jessy yang masih tertidur di pelukan Nadif. Perlahan, Jessy membuka matanya dan tersenyum melihat Nadif yang masih terlelap. Dia menyentuh wajah Nadif dengan lembut, membangunkannya dengan kecupan di pipi.

Nadif mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu tersenyum melihat Jessy yang sudah bangun.

"Pagi, sayang," ucapnya dengan suara serak karena baru bangun.

"Pagi juga," balas Jessy sambil tersenyum.

"Gimana tidurnya? Nyenyak gak?"

Nadif mengangguk.

"Nyenyak banget. Kayak tidur di awan."

Jessy tertawa kecil, lalu memeluk Nadif lebih erat.

"Aku seneng kamu suka. Hari ini kita punya banyak waktu luang, jadi gimana kalau kita mulai dengan sarapan dulu?"

Nadif tersenyum. "Boleh. Aku lapar juga nih."

Mereka pun beranjak dari ranjang, bersiap-siap untuk memulai hari baru. Nadif mengenakan pakaian yang telah disiapkan Jessy, sementara Jessy memilih gaun santai yang tetap terlihat elegan. Setelah bersiap, mereka turun ke ruang makan yang luas, di mana meja sudah dipenuhi dengan berbagai hidangan sarapan yang menggugah selera.

Selama sarapan, mereka berbicara tentang rencana hari itu, mulai dari mengunjungi beberapa tempat yang Jessy rekomendasikan hingga persiapan untuk acara besar yang akan dihadiri Nadif. Meski ada banyak yang harus mereka lakukan, mereka sepakat untuk menjalani hari dengan santai, menikmati setiap momen bersama.

Saat mereka menikmati sarapan, Nadif merasa semakin dekat dengan Jessy, seolah Jakarta yang besar dan sibuk kini menjadi tempat yang lebih hangat dan penuh makna berkat kehadiran Jessy di sisinya. Baginya, Jessy bukan hanya seseorang yang spesial, tapi juga sumber kebahagiaan yang tak ternilai untuknya sekarang di kehidupannya yang sudah di "Reset" ke tahun 2012.

1
Azis
Ceritanya relate banget, si author jadi kaya cenayang yg bisa tau ini itu
Kita sebagai pembaca seolah dibawa oleh penulis buat ngerasain apa yg Nadif alamin. Keren bangettt 🌟🌟🌟🌟🌟
Fernicos: makasih mas aziz 🥰
total 1 replies
... Silent Readers
Luar biasa
Anna🌻
aku mampir thor, Ceritanya menarik
semangat berkarya ya thor🙏🏽
Fernicos: Hai kak Anna salam kenal, makasih dah mampir yaa
total 1 replies
Aurora79
"Dif....Nadif!" jiwa dari MASA DEPAN, tapi kenapa NAIF banget sich?! Katanya mau memperbaiki diri???? Koq malah mendekat ke.perempuan2 yang HAUS HARTA?!

#Gemes aku bacanya klw MC-nya Naif kaya gini.

Harusnya MC lebih Cool dan benar2 fokus memperbaiki diri, bahagiain keluarga, memantapkan karirnya. Jangan diajak2 RUSAK, malah mau...🙄
Aurora79: oke..👍
Fernicos: Hehe udah nikmatin aja ya alur ceritanya, bakal makin seru kok. Ini cerita udah sampe bab 80 loh, tapi sengaja aku update sehari satu aja /Smile/
total 4 replies
Fa🍁
gak tau ya kesini gak suka tuh sama Jessy. kalau ada aku empat mata nih maki maki ni orangnya biar mikir !! seru Cerita nya tapi lelah aku.
Fa🍁
ya jelas dong dia suka cinta ama Vonzy gimana sih pikiran lu, gak mungkin si Nadif mau mencuri? kalu gak mencuri perhatian nya neng
Fa🍁
jelas terganggu lah Nadif, helo gak mungkin gak akan terganggu tau tau dia hamil aja kan lucu
Fa🍁
bacot lu Jessy kalau gue jadi Nadif tinggalin dia salah sendiri, bjir bgt ada cewek kek gitu dasar
Fa🍁
hahaha kok gini sih? lu gak mesti ngerasa bersalah kalau si Jessy yg bilang dia menyesal, lu nyeselin apa Dif heran gue. tapi sekarang gue paham.
Fernicos: Nyeselin ilang perjaka wkwkw
total 1 replies
Fa🍁
cinta gak mikir 2 kali, sama kayak udah kerasukan setan mana sadar
Fa🍁
ciaaaa nyalahin diri sendiri, ngaku ya neng
Fa🍁
waw aku terkejut mamah
Fa🍁
hahaha
Fa🍁
tuh kan si Alex nih kayak gini, bikin minta dipukul tau gak sih Elx
Fa🍁
terus semangat Dif bukan km yg salah kok,
Fa🍁
aku baru tau kalau cowok bisa gini, sekarang paham kenapa banyak odgj cowok,
Fa🍁
namanya kek nama anabul aku Vino Vony
Fa🍁
punten, tolong doang pake otak neng mikir nya, udah di jelasin gak suka masih aja kek gitu heran cinta Lo mati ya neng!! kebawa emosi wkwk
Fa🍁
jadi ini toh, hmm
Fa🍁
Dasar lu cewek!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!