NovelToon NovelToon
Ilmu Warisan Leluhur

Ilmu Warisan Leluhur

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Balas Dendam / Matabatin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Muhammad Ali

Hamdan seorang siswa SMA kelas dua. Sedari kecil sudah tinggal di Panti sehingga dia tidak pernah tahu akan keberadaan orang tuanya.
Hamdan sangat suka silat tapi dia tidak punya bakat.
Setiap kali latihan, dia hanya jadi bahan ledekan teman-temannya serta omelin Kakak pelatihnya.
Suatu hari Hamdan dijebak oleh Dewi, gadis pujaan hatinya sehingga nyawanya hampir melayang.
Tak disangka ternyata hal itu menjadi asbab berubahnya takdir Hamdan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Harimau Putih

Hamdan menghela nafas. Dia tidak bisa terus begini. Dia memang tidak bisa berobat ke Rumah Sakit karena terkendala biaya dan tidak mau ditemukan oleh Dewi dan Tanto cs.

Bukan berarti juga dia akan pasrah. Besok sepulang sekolah, Fitri telah berjanji akan mengantarnya ke tukang urut.

Kata Fitri, orang itu bisa mengobati tulang yang patah. Makanya Hamdan sedikit berharap akan hal itu.

Jika teringat tentang Dewi mau pun Tanto cs, mau tak mau, Hamdan akan mengatup giginya dengan rapat.

Hamdan tidak lagi mempunyai rasa dendam terhadap mereka. Sejak kejadian kemaren, mentalnya sudah berubah.

Walau pun tekad Hamdan untuk membalas perbuatan kepada mereka masih tetap ada, hanya saja keinginan tersebut bukan lagi berlandaskan dengan dendam dan nafsu amarah tapi dia ingin melakukan semua itu karena ingin menegakkan kebenaran dan menghapus segala keangkara murkaan.

Sungguh besar ambisinya bagaikan Pahlawan.

Pada hal Hamdan bukan lah siapa-siapa.

Jangan kan Pahlawan, Pahlawan kesiangan pun dia tidak masuk kategori.

Setelah minum melalui sedotan, Hamdan dengan susah payah kembali berbaring.

Setelah dirasa posisinya pas, Hamdan mulai memejamkan matanya dan dia tertidur dengan perlahan.

...****************...

Hamdan langsung tergegau saat mendapati seekor Harimau Putih besar yang berdiri di hadapannya.

Bagai mana bisa ada Harimau sebesar ini.

Tidak! Tunggu dulu!

Selat Panjang kan tanah jantan. Bukan tanah raya. Seharusnya tidak ada Harimau di sini.

Hamdan sangat ketakutan, seluruh tubuhnya gemetar.

'Tamat lah sudah.' Gumam Hamdan dalam hati.

Hamdan melihat sekeliling, dia berada si tepi sungai yang berbatu-batu.

Sekitar lima puluh meter dari tempatnya saat ini, air terjun menjulang tinggi.

Namun airnya jatuh dengan perlahan sehingga tidak menimbulkan suara yang keras.

Hamdan patah semangat. Jalan lari semuanya sudah tertutup sehingga tidak ada harapan lagi.

Hamdan memberikan diri menatap mata Harimau Putih itu dan berkata dengan setenang yang dia bisa.

"Mohon izin, Tuk. Kalau boleh bertanya, ada gerangan apa kah Datuk datang ke sini? Jika tidak ada apa-apa, izinkan cucu numpang lewat."

(Tuk\=Datuk, adalah sebutan kepada penunggu sebuah hutan atau tempat angker lainnya sebagai bentuk sopan santun agar tidak terkena tulah/kutukan)

Hamdan dengan tubuh setengah membungkuk melewati Harimau Putih itu dan berusaha pergi dari saja secepat yang dia bisa.

Jantungnya hampir copot dan nafasnya serasa mau putus.

"Hmm....anak keturunan sekarang adab serta sopan santunnya kian hari kian berkurang. Merasa paling benar, yang lebih tua tidak dihargai lagi, tata krama semakin hilang. Hmm...jika terus begini, apa yang mau terjadi nanti."

Hamdan yang baru berjalan sekira empat langkah sontak terkejut. Dia segera berpaling ke belakang.

Tidak ada sesiapa pun di sana kecuali si Harimau Putih besar yang sekarang tampak duduk tanpa memerdulikan keadaan sekitar.

"S-siapa kah yang bicara?"

Hamdan termasuk salah seorang remaja yang bernyali besar.

Namun saat mendengar suara tanpa wujud, membuat jantungnya bergetar juga.

Harimau Putih itu menoleh kan kepalanya.

"Apa kah kamu tidak pernah diajarkan sopan santun dan tata krama kepada yang lebih tua, Cu?"

Hamdan tergegau.

"D-atuk yang bi-cara?"

"Jika bukan aku siapa lagi hah?"

Harimau Putih itu kembali mendengus.

"Jika tidak mengenang kamu adalah keturunan aku, tak sudi aku melihat kamu lagi."

Melihat Harimau Putih itu tampak tersinggung, Hamdan pun beringsut maju.

"Assalamu'alaikum, Tuk. Maaf karena cucu sudah bertindak tidak sopan."

Hamdan adalah remaja yang cerdik. Ot*k tak kalah encer dibandingkan dengan teman-temannya yang mendapat juara satu.

Hanya karena dia belajar tidak maksimal ditambah lagi bahan pendukung tidak memadai sehingga nilainya kalah dibandingkan yang lain.

Hamdan memberanikan diri mengulur tangannya untuk bersalaman.

Dari ucapan Harimau Putih tadi, dia tahu bahwa Harimau Putih itu tidak bermaksud untuk mencelakainya.

Paling tidak untuk saat ini, dia tidak akan dimakan oleh Harimau Putih itu.

"He he he...."

"Tidak buruk! Tidak buruk."

Harimau Putih itu terkekeh senang. Tentu saja dia tahu akal bulus si Hamdan, tapi dia tetap menjulurkan tangan kanannya.

Hamdan terkejut, tapi dia cepat-cepat mengubah ekspresinya dan menyalami serta mencium tangan Harimau Putih itu.

Ternyata bau tangan Harimau Putih itu wangi. Seperti bau kayu cendana.

"Duduk lah cucuku!"

Harimau putih itu memandang Hamdan dengan tatapan lembut

"Tidak terlalu buruk, dalam usia semuda ini kamu telah mampu untuk mengendalikan hatimu, mengendalikan emosimu, juga mampu mengendalikan amarahmu dan pikiran kamu menjadi lebih dewasa dibandingkan umurmu."

"Kamu telah mampu menghilangkan rasa untuk balas dendam demi tujuan yang lebih luas."

"Makanya kamu bisa menemui aku lebih cepat dari waktu yang ditentukan."

"Perkiraan awal, kamu baru bisa menemui aku jika sudah berumur dua puluh lima tahun."

"Namun takdir berkata lain, dirimu siap jauh lebih cepat dibandingkan prediksiku."

"Bagus! Hal ini sebenarnya sangat bagus. Lebih cepat akan lebih baik. Tentu saja hal ini tergantung pada dirimu, wahai cucuku."

"Jangan sampai nafsu amarah mempengaruhi pikiranmu dan merusak hatimu."

"Jadikanlah kebenaran sebagai tujuan hidupmu."

"Dan jangan pernah untuk berbuat jahat dan bertoleransi atas kejahatan. Apa kah kamu bisa memahami dan meresapinya wahai cucuku?"

Insya Allah, bisa, Tuk."

Harimau putih itu tanpak puas dan mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia bukan hanya percaya pada ucapan Hamdan tapi dia juga mampu melihat kedalaman hati Hamdan sehingga tidak ada yang bisa Hamdan sembunyikan dari padanya.

"Kalau boleh tahu, siapakah Datuk ini dan apa hubungan dengan cucu?"

Hamdan memberanikan diri untuk bertanya.

"Mengenai jati diriku untuk saat ini kamu tidak perlu tahu wahai cucunya."

"Yang perlu kamu tahu adalah bahwa kita masih merupakan satu keturunan."

"Jadi anggap saja aku adalah Datukmu yang sebenarnya."

"Ketahui lah sebenarnya ratusan tahun yang lalu, keluarga kita mempunyai ilmu silat, ilmu salat dan ilmu pengobatan untuk sekedar menjaga diri dan keluarga."

"Mengapa dikatakan silat? Karena silat tidak ada tanpa salat. Oleh karena itu cucuku, jika kamu ingin mempelajari ilmu warisan leluhur ini, yang pertama dan utama, kamu harus taat kepada Yang Maha Kuasa."

"Jangan sampai kamu meninggalkan salat walau apapun yang terjadi!"

"Kira-kira, sanggupkah kamu wahai cucuku?"

"Insya Allah, cucu sanggup, Tuk dan cucu mohon bimbingannya."

Hamdan berkata dengan mantap

Jika pertanyaan serupa ditanyakan sebelum terjadinya musibah yang menimpa dirinya, maka dia dengan spontan akan menolaknya.

Bagai mana dia bisa untuk melaksanakan salat lima waktu sedangkan dia masih muda, masih berdarah panas, suka hura-hura.

Namanya juga masih di masa-masa pubertas, untuk beribadah tentunya sangat sulit, apalagi jika tidak ada yang membimbing dan mengawasinya.

1
Shaldi Shaldi
Luar biasa
Heri Cokro
hebat
Heri Cokro
kekuatan cinta mengalahkan apa saja, bahkan sakit pun tak terasa ...
Bahrul Ulum
/Smile/
Suwono Wono
Luar biasa
Suwono Wono
Pakai audio biar sambil kerja👍👍👍👍
Suwono Wono
Itulah kehidupan dimana yg kuat kaya punya jabatan selalu minta menang🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️🤷‍♂️
Alfis Alfari
Luar biasa
cakson
Lumayan
Suwono Wono
ini aku suka👍👍👍👍
Bahrul Ulum
cinta itu lebih panjang umurnya dr pd hidup manusia
Arthur Dani
Buruk
Hendri Yansah
Luar biasa
Hendri Yansah
Biasa
JJ opa
Luar biasa
Dana Kristiana
mantap bngt, pembalasan yg keren abis 😍😍😎😎😎😎💪💪💪💪
AL AZHAR SHARULLIDA BIN ABDULLAH SHARULLIDA
sebetul nya sy x suka komentar tapi sy mahu ckp ceritanya mantap dn jln ceritanya bagus
Dana Kristiana
good luck Hamdan 💪💪💪💪
Hadi Wahyono
Luar biasa
Tok Uban Redland
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!