NovelToon NovelToon
Xuan Ji (Season Dua)

Xuan Ji (Season Dua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / spiritual / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:175.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Kaisar Iblis yang dikira telah tewas sepuluh tahun yang lalu ternyata masih hidup. Dia ternyata memiliki tubuh lain yang merupakan Ketua Aliansi Beladiri.

Semua orang terlena dengan kedamaian semu yang sengaja diciptakan oleh Ketua Aliansi Beladiri. Padahal dari balik bayang-bayang ia memperhatikan murid termuda Xuan Ji yang memiliki fisik Naga Surgawi Legendaris.

Xue Yao adalah bahan terakhir untuk menyempurnakan Seni Darah Iblisnya.

Dapatkah Kaisar Iblis menyempurnakan Seni Darah Iblisnya itu? Sementara ada Xuan Ji yang menjadi guru dan sosok yang dianggap Kakek oleh Xue Yao, apalagi Xuan Ji sudah pernah membunuh Kaisar Iblis. Bisakah Xuan Ji mengalahkan Kaisar Iblis untuk kedua kalinya?

Yuk, langsung dibaca dan jangan lupa baca dulu season satunya dengan judul yang sama: Xuan Ji.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Musuh Telah Mendekat

Setelah kereta kuda yang dikemudikan oleh Xuan Ji menghilang di ujung jalan, Mu Xian segera bergegas menuju gerbang masuk desa.

Melihat Mu Xian mendekat ke gerbang desa, para Pendekar yang menjaga gerbang itu langsung tersenyum lebar dan menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat.

Mereka tidak berani bersikap sombong, karena Mu Xian mengenakan Jubah Sekte Beladiri dan mereka juga tidak bisa mengukur basis Kultivasi-nya, yang berarti Pemuda itu memiliki basis Kultivasi lebih tinggi dari mereka.

“Ada yang bisa kami bantu, tuan muda?” sapa Pendekar yang lebih tua.

Mu Xian membalas sapaan mereka dengan menangkupkan tinju juga. “Aku hanya mampir sebentar untuk membeli makanan, kebetulan perutku sedang lapar ha-ha-ha ....”

“Oh, ternyata tuan muda mau membeli makanan,” sahut Pendekar Ranah Saint itu. “Sebenarnya hanya ada satu penjual makanan di desa ini dan rasa makanannya kurang cocok untuk tuan muda. Kalau tuan muda ingin makan makanan yang enak, maka sekitar 50 kilometer ke Utara adalah Kota Tianfeng.”

Dia tidak perlu menjelaskan seperti apa Kota Tianfeng itu, karena semua seniman beladiri maupun murid Sekte akan tahu tempat itu. Di sanalah markas Aliansi Beladiri yang juga merupakan kota terbesar di Benua Tianlong.

Namun, Mu Xian menggelengkan kepala dan berkata, “Aku tidak terlalu pilih-pilih makanan. Yang penting perut kenyang he-he-he ....”

Dia langsung melangkahkan kaki memasuki desa kecil itu, sementara para Pendekar yang menjaga gerbang masuk itu hanya ikut tertawa saja agar Mu Xian tidak tersinggung dengan kata-kata mereka.

“Apa kamu mengenal lambang Sekte di jubahnya itu?” tanya salah satu Pendekar setelah Mu Xian memasuki kedai penjual makanan.

“Mungkin itu adalah Sekte yang berasal dari luar wilayah tengah,” sahut Pendekar yang lebih tua juga tidak pernah melihat lambang Sekte di jubah Mu Xian itu.

“Auranya mirip dengan Kultivator Ranah Kaisar, mungkin ia adalah murid Sekte besar.” Pendekar lainnya ikut menyahut.

Puluhan Kuda monster tiba-tiba melintas di depan mereka.

“Hmm, apa yang terjadi? Mereka memancarkan aura niat membunuh!”

“Sepertinya mereka sedang mengejar musuh!”

Mu Xian mengerutkan keningnya saat mendengar perkataan mereka. Dia langsung teringat dengan Klan Duan yang mengincar adik seperguruannya.

“Apa kalian tahu siapa mereka dan berapa banyak?” Mu Xian bertanya dengan raut wajah masam, sehingga para Pendekar penjaga gerbang desa itu ketakutan.

“Sa-salah satu dari mereka mengenakan pakaian berlambang Aliansi Beladiri, sementara yang lainnya berpakaian serba hitam!” sahut Pendekar yang lebih tua.

“Aliansi beladiri?” Mu Xian terkejut mendengarnya. Tak salah lagi, mereka pasti Pendekar Klan Duan yang mengincar Zi Rouyan.

Dia harus segera memberitahu gurunya bahwa musuh telah datang. Namun, karena musuh menggunakan Kuda monster, maka ia tidak akan bisa mengejar mereka walaupun ia menggunakan Pedang terbang.

Tiba-tiba terlintas di benaknya sebuah ide untuk memperingatkan gurunya bahwa ada musuh yang mendekat.

Dia segera melesat dengan jurus meringankan tubuh tanpa berbasa-basi lebih dulu dengan para Pendekar penjaga gerbang desa itu.

“Hah, apa yang terjadi? Ke mana Pemuda itu menghilang?”

“Mungkin ia bagian dari penunggang kuda monster itu.”

“Ah, menakutkan sekali! Jantungku berdebar kencang dan mengira kita akan mati!”

Karena raut wajah masam Mu Xian, mereka mengira dia akan membunuh mereka. Biasanya Kultivator level tinggi itu tangannya sangat ringan dan bila tersinggung sedikit saja, maka orang-orang lemah seperti mereka akan dilenyapkan walaupun tidak memiliki kesalahan.

Setelah melesat sejauh lima ratus langkah, Mu Xian memasuki hutan dan mengeluarkan kembang api dari cincin dimensinya. Kemudian ia menembakkan kembang api itu ke langit.

Para pendekar yang menjaga gerbang desa langsung menengadah menatap langit. Mereka bingung, siapa yang menembakkan kembang api saat siang hari ini? Apalagi di langit muncul lukisan bayi menangis.

“Apakah itu kode rahasia?” tanya Pendekar yang lebih muda pada Pendekar yang lebih tua.

Namun, Pendekar yang lebih tua mengangkat kedua bahunya sebagai tanda tak tahu. Walaupun usianya lebih tua dari mereka, pengetahuannya tentang dunia beladiri sangat rendah.

Dia hanya bisa menebak-nebak, itu mungkin tanda meminta bantuan atau petunjuk lokasi musuh, sehingga pasukan pengejar lainnya menuju ke arah kembang api muncul.

...***...

“Wah, lucu sekali ha-ha-ha ....” Xue Yao tertawa melihat gambar bayi menangis di langit.

Namun, Xuan Ji malah mengerutkan keningnya, karena kembang api seperti itu hanya milik Sekte Pedang Abadi yang menandakan situasi darurat.

“Apa Mu Xian bertemu dengan musuh kuat atau ....” Xuan Ji teringat pada Assassin Klan Duan yang dikatakan oleh saudara laki-lakinya. “Sepertinya mereka sudah menyadari tipuan kami, aku tidak menyangka mereka akan menyusul kami dengan cepat.”

“Master Ji!” seru Xiao Yue yang langsung menyadari apa yang terjadi. Dia menarik Xue Yao ke dalam gerbong kereta kuda.

“Kalian lanjut saja perjalanannya, aku akan pergi menjemput Mu Xian,” sahut Xuan Ji menghentikan laju kereta kuda.

Mu Hao segera pindah ke tempat duduk kusir menggantikan Xuan Ji mengemudikan kereta kuda itu.

“Kakak Yue, aku masih ingin melihat kembang api!” Xue Yao merajuk di dalam gerbong kereta kuda, tetapi Xiao Yue menggelengkan kepala dengan tatapan tajam.

Murid termuda itu langsung menundukkan wajahnya, matanya langsung berair tetapi ia tidak berani mengeluarkan suara tangisan.

Xiao Yue lah satu-satunya yang ia takuti di Sekte Pedang Abadi. Bila Xiao Yue marah, maka berarti ia sudah melakukan sebuah kesalahan.

“Yao‘er minta maaf ....” Xue Yao berkata dengan suara pelan dan hampir tak terdengar.

Xiao Yue kemudian memeluk si kecil itu sembari mengelus pipinya. “Maaf kakak telah membentakmu. Kita tidak bisa bermain-main saat ini, karena ada orang jahat yang ingin menyakiti kakak Zi Rouyan.”

“Hmm?” Xue Yao mengerutkan keningnya dan menoleh ke arah Zi Rouyan yang terlihat ketakutan dipelukan Mu Qingqing. “Kakek Ji pasti akan memukul mereka, jangan takut Kakak Rouyan.”

Xue Yao segera memeluk Zi Rouyan yang hanya mengangguk pelan. Raut wajahnya memucat, sepertinya peristiwa kehancuran Klan Zi menghantui pikirannya.

“Apapun yang terjadi, jangan pernah keluar dari gerbong ini!” seru Xiao Yue segera keluar dari dalam gerbong kereta kuda dan berdiri di atapnya.

Bila gurunya dikalahkan oleh Klan Duan, maka ia akan mengorbankan diri agar adik-adik seperguruannya bisa melarikan diri.

Kota kecil terdekat adalah milik Klan Xuan, Klan Duan tidak akan berani mengejar adik-adik seperguruannya ke sana. Sekte Taixu pasti akan merekrut dan melindungi mereka bila mengetahui kalau Xuan Ji telah dibunuh oleh Klan Duan, apalagi adik termudanya sangat disukai oleh Tetua Agung Sekte Taixu karena memiliki fisik Naga Surgawi Legendaris.

1
Shania Evolet Aurora
like like like
koment koment koment senajan isih berbatas
Shania Evolet Aurora
fast like fast koment yang pasti like seng penting koment
makasih double up-nya Babang Tamvan, tetap semangat n semoga sehat selalu yaaa
nanonano
salah nama sepertinya..maklum sudah tua 🤭🙏
Maz Tama
wawww jadi ketua klan... update thor
Maz Tama
bantai thor
Shania Evolet Aurora
Sun Er ini bukannya melamar jadi Koki di Puncak Qianyan ya? Kok bisa jadi kandidat Ketua Klan?
Shania Evolet Aurora
Sebentar Kak Author, ini Ketua Klan Sun sedang membicarakan Sun Mu dan Sun Lan yang merupakan keponakannya sendiri ataukah Sun Er Putri dari Sun Tian sang pemilik penginapan sederhana? Ataukah Sun Er ini adalah panggilan Ketua Klan Sun pada keponakannya, Sun Lan?🤔🤔🤔🙏🙏🙏
Shania Evolet Aurora
fast like fast koment yang pasti like seng penting koment
makasih double up-nya Babang Tamvan, tetap semangat n semoga sehat selalu yaaa
Shania Evolet Aurora
Menikmati Kegercepan Sun Mu dan Sun Lan memasuki Sekte Pedang Abadi serta tak ketinggalan pula Kegercepan Sekte dalam menancapkan pengaruhnya di Kota Pinus, mantap👍🏻👍🏻👍🏻
Suanggi™
kebiasaan buruk🤦🏽
Suanggi™
yg semangat thor😎
Roni Yakub
terimakasih sudah up ditunggu kelanjutannya boskuhhh sehat selalu tetap semangat
dan banyak rezeki aminnnnn....
Suanggi™
mantap
Suanggi™
terbaik
Roni Yakub
mantappp boskuhhhh
terimakasih sudah up
masih setia menunggu kelanjutannya sehat² boskuhhhh
bedjo
mencari muka krn tidak punya muka
bedjo
baiklah thor
ᥫᩣ 🕳️ Chusna
elahhh carmukk bener dahh
Phoenix
knp harus Cari Muka ? apakah Mukanya di ambil atau di sembunyikan ? wkwkwk/Facepalm//Joyful//Joyful/
algore
joz
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!