NovelToon NovelToon
Cewek Galak Itu Milikku

Cewek Galak Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Playboy / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: nlras

playboy x cewek bar bar x musuh jadi cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nlras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21 | Terlambat sekolah

Pagi hari yang sangat cerah hari ini. Saat Naura keluar untuk pergi berangkat sekolah dia melihat ada seorang laki-laki yang terdiam duduk di atas motor, menunggu Naura keluar dari rumah.

Naura menyipitkan matanya untuk melihat siapa laki-laki itu. "Zaidan, ngapain lo disini?" tanya Naura. Dia menggeram kesal melihat Zaidan di depan pagar rumahnya. Tidak ingin lagi Naura pergi berangkat bersama Zaidan, bukan karena membenci Zaidan. Hanya saja Naura tidak ingin mencari masalah lagi dengan Arga.

"Gue kan udah pernah bilang sama lo kalau rumah gue dekat sini, karena gue setiap hari selalu lewat jalan ini makanya gue ajal lo bareng aja." Zaidan melemparkan senyuman manisnya, daya tariknya untuk memikat hati perempuan. Naura mendengus, dia menaruh tangannya di pinggang sambil menatap tajam ke Zaidan. Untunglah Bara sudah pergi ke Yogyakarta untuk berkuliah dan Satya juga barusan berangkat ke sekolahnya. Naura tidak perlu takut jika tertangkap basah kedua kakak yaitu, karena mereka sudah pergi tadi.

"Enggak! Gue bisa berangkat sekolah sendiri. Lo sadar gak sih kalau kehadiran lo disekolah gue itu udah bikin satu sekolah gempar tau gak. Yang ada gue yang kena sasaran. Atau jangan-jangan emang lo sengaja ngejebak gue biar Arga terus terusan ngejahatin gue gitu?" Naura menyipitkan matanya, memandangi Zaidan dengan curiga.

Zaidan tersenyum tipis, tidak ada niatan untuk menjebak Naura saat itu. Tetapi dia hanya ingin membuat Arga panas saja. Selain itu juga, dia tertarik dengan Naura.

"Lo bisa hemat Nau kalau berangkat sekolah bareng gue," kata Zaidan yang mencoba membujuk Naura.

Naura teringat tentang alkohol yang semalam diberikan Zaidan, Arga tidak menjelaskan apapun. Arga malah menyuruh Naura untuk menyimpulkannya sendiri. Minuman itu saja di bawa oleh Zaidan, tidak mungkin Zaidan tidak tahu apa yang telah dia berikan. Apa mungkin Zaidan ingin menjebak Naura.

"Maksud lo apa ngasih gue alkohol semalam, Dan?" tanya Naura.

Zaidan terdiam, ternyata Naura mengingat hal itu."E-enggak gue gak ngasih lo alkohol kok."

"Tapi kata Arga lo ngasih gue alkohol," kata Naura.

"Emangnya lo udah nyobain?"

Naura terdiam sejenak, kemudian dia menggeleng. "Ya belum sempat sih, keburu diminum habis sama Arga."

"Minuman yang semalam itu cuma jus apel doang. Lo mau aja di bohongi sama Arga."

Naura memutar malas manik matanya, tetap saja dia tidak percaya 100% dengan ucapan Zaidan. "Terus hubungan lo sama Arga apa sih? Kalian itu musuhan tapi semalam ada di acara yang sama?"

"Nau, lo ini mau berangkat sekolah atau mau interogasi gue sih?" Zaidan memeriksa jam di pergelangan tangannya, dua puluh lima menit lagi bel masuk akan berbunyi. Meskipun mereka berbeda sekolah, tetapi jam masuk sekolah tetaplah sama.

Naura menggeleng cepat. "Enggak! Gue gak mau cari masalah lagi sama Arga."

Naura melangkah mendahului Zaidan, dia harus menuju halte depan. Jangan sampai dirinya terlambat dan dihukum. Zaidan mendengus melihat Naura pergi begitu saja, sangat sulit menarik perhatian dari Naura. Padahal Zaidan sudah yakin kalau Naura juga menyukai dirinya.

"Naura, lo seriusan gak mau berangkat bareng gue?" Motor Zaidan berjalan perlahan mengiringi langkah Naura.

"Enggak!" tolak Naura.

"Kenapa sih lo takut banget sama Arga, Nau? Gue bisa ngelawan dia dan ngebebasin lo dari genggamannya kalau lo mau."

Naura melirik tajam Zaidan menggunakan sudut matanya. "Gue gak takut sama Arga ya, tapi gue udah capek berantem mulu sama dia. Lebih baik lo duluan aja deh sama, gue gak mau bareng sama lo. Jangan paksa gue!"

Zaidan menyerah dengan Naura, Naura bicara dengan nada tinggi seolah dia mengusir keberadaannya. Sesuai dengan rencananya, dia akan mendekati Naura secara perlahan demi perlahan. Tidak seperti Arga yang terlalu bar-bar mendekati Naura.

"Ya udah kalau lo gak mau, gue yakin lo nanti bakalan telat kalau mau bus."

"Gak masalah kalau gue telat, daripada gue harus diseret di depan banyak teman-teman," ucap Naura acuh. Sekarang naura lebih memilih untuk menyelamatkan dirinya terlebih dahulu.

"Yaudah deh Nau, hati-hati yaa." Zaidan tancap gas dan meninggalkan Naura . Zaidan tidak ingin memaksa Naura, agar di tetap menunjukkan ketertarikannya. Zaidan yakin kalau suatu saat nanti Naura kan tunduk padanya. Semua hanya butuh waktu dan bagaimana dia mengambil hati Naura.

"Aduhh ini pasti gue telat kerana tadi ngeladeni tuh bocah ngomong," gerutu Naura. "Udah Naura jangan marah-marah,ini masih pagi masa udah marah-marah."

"Astaghfirullah, hari ini kan hari senin. Aduhh bisa gawat kalau gue terlambat," ucap Naura panik. Langkah kakinya semakin dipercepat, kalau di hari Senin terlambat, dia harus menunggu di depan gerbang sekolah selama upacara berlangsung. Setelah upacara selesai barulah Naura diizinkan untuk masuk kedalam sekolah dan dihukum. Kemungkinan besar Naura untuk tidak masuk di jam pelajaran yang pertama, sedangkan nanti ada ujian matematika.

"Aduhh mampus ini gue," gumam Naura.

**

Mata Naura berkaca-kaca saat dirinya tiba disekolah karena gerbang sekolah sudah ditutup, dari luar dia bisa mendengar suara kalau upacara sudah dimulai. Naura tidak sendiri, dia bersama dengan murid-murid lainnya yang terlambat. Ini adalah pengalaman pertama Naura terlambat, dia menyesal telah meladeni Zaidan tadi. Atau di juga menyesal karena tidak menerima tawaran dari Zaidan.

"Baru terlambat gitu doang udah kayak putus cinta aja lo," ucap seseorang yang mengejutkan Naura.

Naura melihat ke arah samping dan kanan dia tidak melihat orang di sekitarnya kecuali cowok yang berpenampilan berantakan. Bajunya keluar, tidak menggunakan dasi, semua kancing bajunya keluar sehingga kaos hitam yang dia gunakan terlihat, dan ada headband melingkar di kepalanya. aura bad boy cowok itu keluar.

Naura bergegas menghapus air matanya yang sempat keluar. Musuhnya itu tidak boleh tahu kelemahannya. Seringain tipis menyambut pandangan Naura, membuat gadis itu bergedik ngeri.

"Lo habis berantem Ga?"

Sosok di hadapan Naura sekarang adalah Arga. Sudut bibir Arga saat ini pecah,ada bekas memar juga di pelipisnya. Arga datang tanpa motor kesayangannya. Arga hanya mencebik menjawab pertanyaan dari Naura. Dia rasa tanpa dijawab pun Naura sudah tahu kalau dia memang habis berkelahi dengan seseorang.

"Lo ngapain pakai nangis segala sih Naura?" tanya Arga.

"Hah? e-enggak gue gak nangis," kata Naura.

Arga tersenyum sinis, tadi dia tidak sengaja melihat Naura diantara murid yang terlambat. Beberapa kali Naura mengusap air matanya, gerak gerik Naura telah diperhatikan Arga dari tadi. Dia yang awalnya tidak berniat untuk bergabung dengan murid-murid yang terlambat.

"Ternyata telat sekolah bisa bikin cewe tomboy kayak.lo nangis juga ya," ledek Arga.

"Gue gak nangis ya, cuman kelilipan doang tadi." Naura mengeles.

"Ikut gue," kata Arga menarik Naura pergi dari sana.

"Eh..ehh lo mau bawa gue kemana?" Naura syok saat tangga Arga melingkar di pergelangan tangannya. Semua murid yang terlambat pura-pura tidak menyadari kehadiran Naura dan Arga. Mereka semua takut dengan Arga apalagi di saat situasi seperti sekarang ini, emosi cowok itu pasti sedang tidak stabil sekarang.

"Lo mau bawa gue kemana sih?" tanya Naura. "Ini lo gak nyulik gue kan?"

Arga tidak menjawab pertanyaan yang Naura berikan, dia membawa Naura kesamping sekolah. Suasananya begitu sepi, hanya ada mereka berdua saja. Naura segera menarik tangannya saat langkah Arga berhenti.

"Lo ngapain sih bawa gue mojok gini?" tanya Naura jutek.

Arga masih saja terdiam, dia mendekati tembok yang terlihat dipenuhi oleh tumbuhan liar. tanpa diduga ternyata tumbuhan liar itu menutupi pintu setinggi setengah meter. Dengan mudahnya Arga membuka pintu itu.

"Gue gak suka liat Asisten gue nangis, apalagi cuman gara-gara telat doang."

Naura memalingkan wajahnya ke sisi lain, hatinya menghangat mendengar kalimat Arga tadi.

"Lo buruan masuk gih, tapi lo harus hati-hati jangan sampai ketahuan sama petugas kedisplinan dan anak OSIS."

Naura menggigit bibirnya, peringatan Arga barusan malah membuat dia takut untuk masuk. Kata Feni lebih baik di hukum dengan guru BK dari pada dihukum petugas kedisiplinan. Saat ini naura dihadapi dengan dua pilihan.

"Nau, kenapa malah diam aja?" tanya Arga.

"G-gue takut Ga," ucap Naura lirih.

"Yaudah, balik lagi aja deh kedepan. Gue cuman bisa bantuin lo sampai sini aja."

"Kenapa lo gak ikut masuk juga?" tanya Naura.

"Gue masih ada urusan, hati ini gue gak masuk sekolah."

"Aduh, mana nanti ada ulangan matematika lagi. Kalau gue balik ke depan pasti geu gak bisa ikut ulangan." Naura masih bimbang. "Tapi kalau gue lewat sini terus ketemu petugas kedisiplinan bagiamana, pasti deh nanti masalahnya rumit."

Arga mendengus, Naura terlalu banyak mikir.

"Nau, jadi atau enggak? Gue gak punya banyak waktu nih, pintu ini harus cepat ditutup sebelum ada yang tahu." Hanya anak Valkyrie saja yang tahu dengan pintu itu, pintu itu digunakan saat pergi dari sekolah atau ingin masuk ketika terlambat.

"I-iya deh. Tapi lo temenin gue ya. Please, gue takut banget." Tanpa disadari Naura memegang tangan Arga, meminta Arga untuk menemaninya masuk kedalam pintu itu.

Arga menatap tangan Naura kilasan detik, baru kali ini gadis itu melembut dan memohon. Kedua sudut bibir Arga terangkat, kemudian dia mengangguk. Tidak perduli dengan anak Valkyrie yang sedang menunggunya. Dia harus mengantarkan Naura ke kelas.

"Yaudah ayo gue anter," kata Arga.

Tumben sekali mereka berdua pagi ini tidak di awali dengan percekcokan. Biasanya mereka selalu saja berdebat.

1
rfah
semangat thorrrr nulisnyaa
azalea
jangan lupa di like yaa man temann :)
azalea
jangan lupa like gaisss:)
rfah
semangat thorrrr
Marry Pang
bagus
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
baguss
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
bagusss
Jannah Sakinah
semangat Thor nulisnya. rajin update ya🌺
ist_goliteratur
AAAAA jadi keinget teman aku, yang punya sifat yang hampir sama kayak Nau.
rfah
lanjuttt
azalea
bantu support yaa gaiss heheheh
rfah
lanjuttt
rfah
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!