NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan Bisnis

Terjebak Pernikahan Bisnis

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Akibat mengintai sang ayah yang dicurigai selingkuh, Freya justru berakhir di kamar hotel bersama seorang Pria. Namun, siapa sangka jika semua ini hanya jebakan agar Freya menerima perjodohan bisnis dari keluarganya. Lantas, bagaimanakah Freya menjalani pernikahannya, sedangkan Freya sedang memperjuangkan teman satu kampusnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamparan Dari Ayah

"Aku bisa jalan sendiri!" ujar Freya dengan tatapan sinis tatkala salah satu pengawal yang membawanya kembali ke Jakarta akan menyentuh lengannya.

Sekitar pukul empat sore, Freya tiba di rumah megah Adiwijaya. Pesawat yang ditumpanginya dari Surabaya menuju Jakarta sempat delay beberapa jam. Tak hanya itu, Freya pun harus memastikan keselamatan Sherly agar tidak terkena imbas dari perbuatannya itu.

Langkah Freya terhenti di depan pintu rumah. Dia menghela napas berat saat Alexander sendiri yang membukakan pintu untuknya. Ekspresi wajah Alexander terlihat tak bersahabat. Selain terlihat kelelahan, pria tampan itupun terlihat sedang menahan emosi.

"Akhirnya kamu sampai juga, Freya!"

Freya terkejut karena ternyata ada kedua orangtuanya di dalam ruang keluarga. Bertemu Yamato saat ini bukanlah situasi yang mudah bagi Freya. Dia belum mempersiapkan alasan yang matang untuk menghadapi ayahnya.

"Kenapa Papa dan Mama ada di sini?" tanya Freya seraya menatap kedua orang tuanya bergantian.

"Menurutmu bagaimana?" tanya Yamato seraya beranjak dari tempat duduknya. Dia berjalan menghampiri Freya dengan ekspresi wajah menakutkan.

"Aku minta maaf, Pa, Ma, karena sudah pergi tanpa pamit," ucap Freya dengan kepala tertunduk.

"Sangat memalukan!" ujar Yamato seraya menyilangkan kedua tangan di depan dada. "Apa kami tidak pernah mendidikmu, Freya? Kamu sudah menikah dan kamu sudah membuat susah suamimu! Apa menurutmu semua ini hanya lelucon?" cecar Yamato dengan suara yang berat. Terlihat jelas jika pria paruh baya itu sedang menahan amarah yang begitu besar dalam diri.

"Aku pergi ke Surabaya karena ada keperluan, Pa. Aku menyurvei tempat KKN," jelas Freya tanpa berani menegakkan kepala.

"Seharusnya kamu pergi setelah meminta izin kepada suamimu. Istri macam apa kamu ini? Alex bingung mencari keberadaanmu sampai dia pergi ke Jepang!" Suara Yamato mulai meninggi, "Astaga! Memalukan sekali!" Yamato semakin geram melihat kelakuan putrinya.

Freya menegakkan kepala setelah mendengar penjelasan Yamato. Lantas, dia menoleh ke tempat suaminya berada saat ini. "Pa, dia tidak sebaik itu! Aku yakin dia pasti senang aku pergi dari rumah ini karena dia bisa bebas—"

"Freya! Jaga ucapanmu!" Yamato menginterupsi putrinya karena ucapannya sudah melewati batas.

"Kenapa sih Papa membela dia daripada aku? Apa papa tidak mau tahu apa yang sebenarnya terjadi? Apa Papa tidak ingin tahu bagaimana perasaanku? Aku tertekan, Pa!"

Emosi Freya mulai tersulut karena tidak ada yang membelanya. Dia lelah dan tertekan karena harus menuruti perintah ayahnya. Kedua matanya mulai berembun karena gejolak amarah di dalam hati semakin besar. Kali ini dia berani menatap ayahnya dengan sorot mata penuh amarah.

"Freya. Ingat batasanmu! Jangan membuat Papa murka dan melakukan sesuatu yang tidak pernah kamu duga. Kamu ini salah, tetapi sekarang justru kamu mau melawan," ujar Yamato sambil menahan amarah di dalam diri. Urat di lehernya terlihat tegang.

"Pa. Tidak ada bedanya antara aku menjadi anak papa dan menjadi istrinya Alex. Aku tidak mendapatkan kasih sayang yang seharusnya diberikan oleh seorang suami. Lalu sekarang aku harus tunduk dan menurut kepada suami? Coba sekarang Papa tanya sendiri kepada Alex, bagaimana dia menjalani rumah tangga ini! Dia itu gak punya perasaan kepada Freya, Pa! Dia itu sukanya sama—"

Plak.

"Papa!" teriak Freya setelah merasakan tamparan di pipinya. "Jahat!" sarkas Freya dengan suara yang bergetar.

Maharani dan Alexander tercengang melihat tindakan berlebihan dari Yamato. Maharani beranjak dari tempat duduknya karena tidak tega melihat putri kesayangannya mendapat perlakuan seperti itu. Hatinya bergemuruh, tetapi tidak bisa melakukan apapun saat ini.

"Sejak kapan kamu berani berkata kotor seperti itu! Papa tidak pernah mendidikmu menjadi seperti ini! Sekali lagi kamu berani berkata tidak sopan dan berteriak seperti orang gila, pipi kirimu pasti akan merasakan hal sama!" Yamato kembali mengangkat tangannya.

"Pa," ucap Alexander seraya mendekat ke tempat Freya berada saat ini. Mungkin kali ini Alexander harus menjadi penengah di antara Freya dan Yamato.

Ada rasa tidak tega dalam hati ketika melihat Freya mendapat perlakuan seperti itu dari orang tuanya. Alexander menatap rona merah bekas tamparan Yamato di pipi kanan Freya. "Pergilah ke kamar dulu. Aku akan bicara dengan Papa." Tutur kata Alexander terdengar lembut dan menenangkan. Sepertinya amarah pria tampan itu sirna begitu saja setelah melihat air mata yang membasahi pipi Freya.

Tanpa mengucap sepatah katapun, Freya pergi dari ruang keluarga. Dia berlari menapaki satu persatu anak tangga menuju lantai dua. Sementara itu, Alexander mengajak kedua mertuanya kembali duduk di sana.

"Saya minta maaf karena belum bisa menjadi suami yang baik untuk Freya," ucap Alexander dengan tatapan yang tak lepas dari wajah Yamato.

"Justru kami yang minta maaf karena gagal mendidik Freya menjadi istri yang baik," sanggah Yamato. Rasa sesal mulai terlihat dari wajah Yamato.

"Nanti saya akan menyelesaikan masalah ini bersama Freya. Biarkan dia menenangkan diri dulu," pinta Alexander.

"Kalau begitu kami pamit pulang. Sekali lagi kami minta maaf," ucap Yamato.

Yamato dan Maharani beranjak dari tempat duduknya. Mereka diantar langsung oleh Alexander sampai di teras rumah. Pria tiga puluh tahun itu menyunggingkan senyum setelah menjabat tangan mertuanya.

"Nak Alex, titip Freya, Ya. Tolong, hibur dia. Sebelumnya dia tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini. Sekarang dia pasti sedih dan terpukul," ucap Maharani sebelum pergi dari hadapan Alexander. Wanita paruh baya itu buru-buru menyusul suaminya masuk ke dalam mobil.

Suasana di dalam mobil terasa sunyi sepi. Maharani sebenarnya marah dengan suaminya itu. Dia hanya mengamati Yamato yang sedang menatap ke luar jendela. Sementara tangan kanan suaminya itu terus bergerak di atas paha. Sesekali dia mengepalkan tangannya. "Tindakan Papa sangat berlebihan. Freya pasti tidak mau bertemu Papa setelah ini. Papa pasti menyesal 'kan sekarang?" gumam Maharani.

"Sebagai orang tua tentu aku sangat menyesal melakukan kekerasan kepada putri sendiri. Akan tetapi, jika aku tidak memberi pelajaran Freya saat ini, aku takut di lain hari dia bertindak lebih gila dari hari ini. Sesekali aku harus keras kepada Freya agar dia berubah menjadi lebih baik. Aku sangat malu dengan Alex," jelas Yamato tanpa berani menoleh ke samping. Kedua matanya pun mulai berembun karena rasa sesal mulai menguasai sanubari.

...🌹TBC🌹...

1
Bunda dinna
Alex memang sudah g brres Fee,,jadwal sama tempat KKN sdh di ganti..
Takut Freya terus barengan sama Rama dan g bisa mengawasi jarak dekat
Titik pujiningdyah: mulai bucin dia
total 1 replies
Bunda dinna
Kisah Alex Freya lebih unik,,honeymoon di kampung dan di rumah sederhana.
Pasti berkesan dan g bisa di lupakan
Titik pujiningdyah: itu si freya udah gk trima bund😄
total 1 replies
Ayu Syarifah
bgus sngt rmntis
Titik pujiningdyah: ditunggu next episode ya kakk
total 1 replies
Bunda dinna
Hujan petir membawa berkah buat Alex
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkkw. akhirnya alex jun otw
total 1 replies
yani
akhirnya terjadi juga 😁
Titik pujiningdyah: goal ya bund
total 1 replies
Bunda dinna
Selamat hari raya Idul Adha juga thorr..
Titik pujiningdyah: jangan lupa bikin dendeng bund kalau dpt daging bnyk
total 1 replies
Bunda dinna
Kalau hidup sederhana memang sudah resiko pemadaman Free..bhkan signal ilang2..😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: blm pernah ngerasain minta trasi
total 1 replies
Bunda dinna
Hidup sedeehana tapi makanan tiap hari beli,,duuhhh ada2 saja Alex sama Freya 😂😂😂😂😂😂
Bunda dinna
Sabar Alex,,sebelum berangkat pastikan dulu Alex sudah borong stok sabar sebanyak banysknya 😂😂😂😂
yani
nggak papa Al kn sdh halal
Idar Lalimat
mana up lagi dah nunggu ni 🤪
Titik pujiningdyah: sebentar lagi ya kak
total 1 replies
Bunda dinna
Harusnya pakai kayu saja pas masak,,g usah pakai kompor gas bahaya,,bisa meleduk 😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: wkwkwkwwkk. mereka emang somplak
total 1 replies
yani
sama" nggak bisa masak /Facepalm/
Titik pujiningdyah: sama-sama kacaunya
total 1 replies
yani
ternyata sama" nggak bisa hidupkn kompor
Titik pujiningdyah: alex sok iyeee😀
Titik pujiningdyah: alex sok iyeee😀
total 2 replies
Bunda dinna
Alex sehari 3 kali makan masakan Freya langsung di larikan ke RS,,kalau g keracunan makanan ya tensi melonjak 😂😂😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: hipertensi dadakan
total 1 replies
Bunda dinna
Sok2an belajar hidup sederhana,ujung2nya pada bingung keduanya 😂😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkwk masang regulator saja tidak bisa. kalah sama emak emak
total 1 replies
Bunda dinna
Alex mau kasih kejutan lagi buat Freya..
Freya tetap jaga hati ya,,si Alex masih punya kekasih lain
Bunda dinna
Alex g lagi kesambet kan?? manis banget.
tumben
Titik pujiningdyah: salah makan bund
total 1 replies
Bunda dinna
Jika Alex bisa tegas memutuskan kekasihnya rumah tangganya bakal berjalan normal..
Mardiana Edi
nunggu pacar alex tau klo alex sudah menikah pengen tau reaksinya
Titik pujiningdyah: belum saat si laura keluar. sabar sabar
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!