Story Of Qiao Feng

Nu wa yang dulu merupakan seorang aktris serba bisa, soal memasak itu urusan kecil untuk nya.

Karena dulu dia mendapatkan peran sebagai koki maka dia belajar dengan koki bintang lima, untuk mendalami peran yang dia mainkan.

Ye lu yang melihat Qiao feng, yang lincah dengan peralatan di dapur dengan cepatnya semua bahan makanan sudah siap untuk dimasak. Tapi tiba-tiba Qiao feng menoleh ke kanan dan kirinya, seperti sedang mencari sesuatu. "Dimana mereka?, kalau kompor gas aku bisa. Tapi ini kompor dengan kayu bakar, bagaimana menyalahkan kompor ini? " Suara hati Nu wa sambil melihat disekelilingnya.

"Apa yang kamu cari? " Tanya Ye lu yang penasaran.

"Aku mencari koki rumah, untuk menyalahkan api karena aku tidak bisa menyalahkan api ini" Ucap Qiao feng dengan tersenyum.

"Aku akan membantu mu, karena kamu menyiapkan makanan untuk diriku makanan sudah sepantasnya aku menolongmu" Ucap Ye lu yang berjalan mendekati Qiao feng.

"Tidak perlu, kamu kan tamu. Jadi duduk manis saja dipojokan sana, aku akan cari pelayan rumah ini yang masih berkerja untuk membantu ku" Tolak Qiao feng dengan halus.

"Jangan cari mereka, pelayanmu mungkin sedang repot dengan tugasnya, masalah seperti ini serahkan padaku! " Ucap Ye lu yang mulai membantu Qiao feng.

"Terserah dirimu, kalau begitu terimakasih! " Seru Qiao feng sambil memulai memasaknya.

Dengan tersenyum Ye lu menolong Qiao feng mengatur nyala api ditungku agar tidak cepat mati, sambil membantu Qiao feng mereka berdua terlihat akrab dan suasana diantara mereka sudah tidak canggung lagi.

Wu yang berada di luar dapur keluarga Hua, sekali-kali dia melihat kedekatan mereka berdua.

"Ye lu, sepertinya dimabuk asmara. Tapi bagus juga ada wanita yang membuatnya tertarik, aku khawatir dia selama ini tidak suka berdekatan dengan wanita" Ucap Wu dengan suara pelan.

Tak beberapa lama makanan yang dimasak Qiao feng jadi, dan dia menyuruh Ye lu mencicipi masakan yang dibuatnya.

"Bagaimana?, apa tidak enak? " Tanya Qiao feng dengan penuh harap.

Ye lu tidak menjawab pertanyaan dari Qiao feng, dia terus saja memakan masakannya.

Qiao feng pun merasa kesal dengan sikap Ye lu, tapi juga senang saat dia melahap semua masakan Qiao feng tanpa sisa.

"Mulutnya tidak bicara, tapi setelah melihat dia makan dengan puas. Aku pun senang! " Pikir Nu wa.

"Apa ada lagi?, aku akan bantu untuk membuat mu menjaga api mu agar tidak padam" Ucap Ye lu, dengan memberikan piring bekas mie goreng tadi.

Qiao feng pun tersenyum mendengar ucapan Ye lu, lalu diwajah Ye lu ada noda hitam terkena arang kayu.

Qiao feng pun berjalan mendekati Ye lu, dan sikap Qiao feng pun membuat Ye lu salah tingkah. Sampai-sampai dia memundurkan langkah kakinya, dan tangannya tidak sengaja menyenggol mangkuk yang berisi tepung.

"Pyaar" Suara mangkok tepung yang jatuh.

Mereka berdua pun terkejut dan melihat kearah mangkok tersebut.

"Biar aku bersihkan! " Seru Qiao feng.

Saat akan membersihkan pecahan mangkok tersebut, dia dihalangi oleh Ye lu. Dengan memegang tangan Qiao feng, dan itu membuat Qiao feng terkejut.

"Jangan!, nanti tanganmu terkena pecahannya" Ucap Ye lu yang langsung memegangi tangan Qiao feng.

Tanpa sengaja kedua mata mereka berdua saling menatap, dengan jarak yang cukup dekat.

Wu yang juga mendengar bunyi berisik dari dalam, dia langsung masuk kedalam dengan mengkhawatirkan Ye lu.

"Ada apa jenderal? " Tanya Wu yang terkejut.

Dia juga masuk disaat waktu yang salah, mereka berdua yang melihat Wu yang masuk tiba-tiba, langsung melihat kearah Wu.

Wu pun menjadi canggung dengan apa yang dia lihat.

"Maaf, sepertinya aku salah dengar!. Sebaiknya kalian teruskan saja! " Seru Wu dengan gugup.

Qiao feng yang berusaha untuk menjelaskan pada Wu, begitu juga sebaliknya Ye lu yang akan menjelaskan pada sahabatnya itu.

"Bukan seperti itu! " Seru Qiao feng yang mencoba menjelaskan pada Wu.

"Wu!, tunggu dulu! " Seru Ye lu.

Akhirnya pegangan tangan mereka pun terlepas, dan mereka berdua menjaga jarak karena kejadian tersebut.

Tanpa mendengarkan penjelasan mereka Wu pun menutup pintunya, Wu yang ada diluar.

"Bodoh, kenapa?.Aku buru-buru masuk kedalam! " Gumam Wu sambil memukul kepalanya sendiri.

Dia lalu berjaga sedikit menjauh dari sana. Sedangkan keadaan didalam menjadi canggung lagi diantara mereka.

"Sebaiknya kamu jangan menyentuh pecahan tersebut" Ucap Ye lu dengan gugup.

"Iya" Jawab Qiao feng.

"Terima kasih atas makanannya!, rasanya enak sekali! " Seru Ye lu yang tidak bisa menatap matanya.

"Benarkah! " Ucap Qiao feng senang mendengar pujian dari Ye lu. "Jika memang enak dan sesuai dengan selera orang di zaman ini, jika aku jual maka aku bisa kaya" Pikir Qiao feng.

"Aku akan keluar dari sini dulu!, ingat jangan coba-coba sentuh pecahan itu! " Seru Ye lu dengan memberi peringatan pada Qiao feng.

Saat akan pergi Ye lu dihentikan oleh Qiao feng.

"Tunggu sebentar!, pangeran" Panggil Qiao feng.

"Ada apa? " Tanya Ye lu.

"Wajahmu sebaiknya kamu bersihkan dulu dari arang" Ucap Qiao feng sambil menunjukkan noda diwajahnya.

Tapi Ye lu yang tidak tahu dimana letak noda arang itu diwajahnya, karena Qiao feng merasa kalau Ye lu perlu bantuannya, dia lalu mendekati dan menyentuh wajahnya yang terkena arang.

"Lihat!, sekarang sudah bersih" Ucap Qiao feng dengan tersenyum pada Ye lu.

Dan karena sikap itu membuat hati Ye lu berdebar dengan kencang, sampai-sampai dia gugup saat akan keluar dari dapur tersebut.

Karena sikapnya itu membuat Qiao feng tersenyum. "Dia lucu sekali, seperti tidak pernah disentuh wanita! " Suara hati Nu wa.

Ye lu pun keluar duluan dari sana, dia mengambil nafas panjang karena dia merasa sesak berduaan dengan Qiao feng.

"Uuh.., ada apa dengan ku? " Gumam Ye lu sambil memegang dada kirinya.

Tiba-tiba saja dia dikagetkan oleh Wu dari belakangnya.

"Jenderal! " Panggil Wu.

Ye lu pun kaget mendengar panggilan Wu.

"Bisa ngak kalau panggil dengan pelan saja!, buat aku terkejut saja" Ucap Ye lu yang terkejut.

"Aku juga memanggilmu dengan pelan tadi" Ucap Wu.

Wu pun mencari keberadaan dari Qiao feng. "Dimana nona Hua?" Tanya Wu.

"Kenapa kamu cari dia? " Tanya Ye lu dengan kesal.

Saat akan menjawab, tiba-tiba saja Qiao feng keluar dari dapur dan memanggi Ye lu.

"Pangeran tunggu! " Panggil Qiao feng yang berjalan mendekati mereka.

"Itu dia ada dibelakang mu! " Seru Ye lu.

"Nona Hua, saya kira anda masih didalam" Ucap Wu dengan lembut.

Qiao feng yang tidak nyaman dengan sikap Wu yang tadi dia selalu marah saat pertama kali bertemu, tapi sekarang dia malah berbicara lembut padanya.

"Kenapa kamu memanggilku? " Tanya Qiao feng yang ketus.

"Saya benar-benar menyesal atas kejadian tadi di jalan, jika tahu kalau anda orang yang menolong jendral kami. Aku tidak akan bersikap kasar dengan anda! " Ucap Wu. "Sekali lagi, saya minta maaf! " Seru Wu.

"Syukurlah kamu sudah mengakui kesalahan mu, tapi kamu itu harus minta maaf dengan pelayanku. Sebenarnya dia lebih marah dari diriku, dan juga jangan diulangi lagi seenaknya marah dengan wanita. Nanti bisa sulit dapat jodoh loh! " Ucap Qiao feng dengan bercanda.

Wu pun tersenyum mendengar ucapan dari Qiao feng, tapi tidak dengan Ye lu. Dia malah memasang wajah geram pada Wu.

"Wu, ayo kita pulang!. Kamu segera siapkan kereta" Perintah Ye lu dengan wajah yang di tekuk.

"Baik" Jawab Wu.

Malam itu Ye lu pergi dari keluarga Hua, sambil menunggu nenek Hua kembali Qiao feng menemani Ye lu dengan senang hati, karena bicara dengan Ye lu. Qiao feng membuka wawasannya untuk apa yang akan dia lakukan di zaman ini.