Xuan Ji (Season Dua)
Kompetisi Seni beladiri terbesar di Benua Tianlong akan berlangsung di Kota Tianfeng yang juga markas Aliansi Beladiri. Semua seniman beladiri dari berbagai Sekte sangat antusias menyambut kompetisi itu, mereka ingin nama mereka masuk dalam daftar generasi muda terkuat di Benua Tianlong.
Kompetisi Beladiri edisi ini digadang-gadang menjadi yang terbaik, karena ada banyak murid-murid generasi berbakat muncul di berbagai Sekte. Namun, nama mereka tidak begitu dikenal khalayak umum karena Benua Tianlong sudah aman dari serangan Iblis, sehingga bakat-bakat muda itu tidak bisa menunjukkan kehebatan Beladiri mereka. Jadi, di ajang kompetisi Beladiri inilah mereka akan unjuk gigi.
Peserta kompetisi Beladiri juga semakin semangat karena Ketua Aliansi Beladiri tiba-tiba membuat pengumuman mendadak, di mana ia berhenti melakukan Kultivasi tertutup dan akan menonton para generasi muda berlaga di atas panggung.
Pengumuman mendadak Ketua Aliansi Beladiri itu menjadi perbincangan hangat di kalangan seniman beladiri di berbagai tempat di Kota Tianlong.
“Waw, Ketua Aliansi akan menonton pertarungan kita,” kata Yan Chung sembari mengunyah paha babi panggang.
Murid Xuan Ji bertubuh gemuk itu telah menguping percakapan pengunjung Restoran yang sedang membicarakan tentang Ketua Aliansi Beladiri yang akan hadir saat kompetisi Beladiri nanti.
“Aku penasaran seperti apa Ketua Aliansi Beladiri itu? Apakah ia Pria tua seperti Tetua Ji?” Mu Xian penasaran, kalau gurunya sudah sangat kuat maka Ketua Aliansi Beladiri pasti jauh lebih kuat.
Namun, setelah datang ke Kota Tianfeng yang juga markas Aliansi Beladiri, Mu Xian merasa Benua Tianlong memiliki lebih sedikit Kaisar Surgawi dibandingkan Benua Tianwu.
Dia menyimpulkan tidak banyak Kaisar Surgawi karena di masa lalu Kultivator Benua Tianlong berperang melawan Kaisar Iblis.
Setelah membaca dokumen tentang kekalahan Kaisar Iblis, ia sempat terkejut. Dia tidak menyangka Kaisar Iblis akan terbunuh, padahal dalam sejarah Benua Tianwu; Kaisar Iblis dikurung di balik pegunungan benteng besar karena tidak bisa dilenyapkan.
Siapa sangka, ternyata Kultivator Benua Tianlong mampu melenyapkan Kaisar Iblis itu dan membuat Benua Tianlong memasuki era kedamaian.
“Kita semua belum pernah melihatnya, tetapi aku setuju dengan perkataan senior Xian. Ketua Aliansi Beladiri pasti Pria tua yang suka mengelus-elus janggut putihnya hahaha ….” Yan Xu tertawa terkekeh-kekeh menanggapi pertanyaan Mu Xian.
“Kalau begitu beliau pasti suka menenggak arak sembari melamun menatap bintang-bintang di langit hahaha ….” Tian Qi yang sudah mabuk setelah menenggak seteguk arak tertawa terbahak-bahak.
Wan Yunsheng, Yan Chung, Yan Xu, Xue Hao, Wu Zhanhui, dan Mu Xian kemudian tertawa bersama-sama setelah mendengar candaan Tian Qi.
Pengunjung Restoran lainnya menoleh ke arah murid-murid laki-laki Tetua Paviliun Qianyun itu, mereka tidak menyangka ada murid Sekte tidak terkenal berani membuat lelucon pada Ketua Aliansi Beladiri.
Pemuda tampan yang mengenakan Jubah Sekte Taixu melempar gelas kecil berisi arak miliknya ke arah meja tempat murid-murid Xuan Ji.
Dia kesal sekelompok sampah tak tahu tempat itu sungguh berani sekali membuat keributan di tengah-tengah Kota yang dikelola oleh Aliansi Beladiri.
“Kalian mau mati!” bentak Pemuda tampan itu.
Mu Xian yang merupakan murid laki-laki paling senior langsung menjentikkan jarinya, kemudian gelas kecil berisi arak yang melesat ke arah mereka langsung hancur berkeping-keping.
“Kau siapa?” sahut Mu Xian sembari mengerutkan keningnya. Dia menahan diri untuk tidak melakukan serangan balasan agar tidak membuat masalah atau merepotkan gurunya.
Mu Xian menyadari kalau peserta kompetisi Beladiri berasal dari berbagai Sekte besar dan tentunya para peserta itu kemungkinan besar memiliki latar belakang Klan besar.
Menghadapi Kultivator arogan yang memiliki latar keluarga Klan besar sangat merepotkan, karena bila mereka kalah maka Klan mereka akan turun tangan. Bila Klan-nya kalah juga, maka mungkin leluhurnya akan bangkit kembali untuk melakukan balas dendam.
Bagi Mu Xian itu hal yang merepotkan untuk ditangani, karena Klan Mu-nya dihancurkan mungkin karena telah mengusik sosok seperti itu hingga akhirnya ia dan adiknya terpaksa menyelamatkan diri ke Benua Tianlong ini.
“Kita tidak saling mengenal, kenapa kamu malah ingin membunuh kami? Apakah kamu sudah tidak sabar ingin bertarung di atas panggung kompetisi Beladiri?” Mu Xian tetap duduk dengan santai di kursinya walaupun Pemuda tampan itu berdiri sembari mengarahkan Pedang ke arah mereka.
“Hahaha … kamu mengejekku, ya?” Pemuda tampan itu tertawa dingin dan semakin kesal mendengar jawaban Mu Xian.
Yan Xu yang duduk di sebelah Mu Xian memberitahu kalau jubah yang dikenakan Pemuda tampan itu memiliki lambang Sekte Taixu, salah satu Sekte terkuat di Benua Tianlong.
Mu Xian teringat kalau gurunya juga berasal dari Sekte Taixu.
“Ini merepotkan sekali, kita sungguh sial sekali. Padahal kita baru saja merayakan kedewasaan dengan minum arak terbaik, eh … malah muncul monster tak diundang,” bisik Mu Xian.
Pemuda tampan itu masih mendengar perkataan Mu Xian. Dia semakin kesal pada rombongan murid-murid Sekte tak dikenal itu, karena mereka tetap santai dan tidak takut akan nama besar Sektenya.
Bilah Pedang Pemuda itu tiba-tiba diselimuti energi spiritual Angin.
Melihat pertarungan akan segera berlangsung, para pengunjung Restoran segera menjauh dari kedua kelompok itu agar tidak terkena dampak pertarungan mereka.
“Senior Xiyuan tolong jangan bertarung di sini, nanti kita ditangkap dan didiskualifikasi!” Murid Sekte Taixu lainnya merelai agar seniornya itu tidak menyerang rombongan Mu Xian.
“Betul, bukankah Ketua Klan Duan meminta senior untuk meraih peringkat tinggi saat kompetisi Beladiri nanti. Kalau senior didiskualifikasi atau ditahan oleh pihak Aliansi Beladiri, maka Ketua Klan Duan pasti akan marah,” kata murid Sekte Taixu lainnya.
“Duan Xiyuan?” Tiba-tiba semua murid Xuan Ji menatap tajam ke arah Duan Xiyuan.
Mereka mengingat kalau saudari seperguruan mereka diburu oleh Klan Duan. Bahkan Klan Zi dimusnahkan dan hanya menyisakan Zi Rouyan yang diselamatkan oleh Xuan Ji.
Duan Xiyuan bingung kenapa semua murid-murid dari Sekte tak dikenal itu tiba-tiba menatapnya dengan tatapan permusuhan, padahal tadi mereka acuh tak acuh saja. Namun, setelah rekan-rekannya melerainya agar tidak berkelahi, mereka malah seperti sengaja memprovokasinya.
Yan Chung yang biasanya selalu memikirkan makanan di benaknya tiba-tiba mengumpulkan energi spiritual di kepalan tangannya, bersiap untuk menyerang.
“Tahan amarah kalian!” Mu Xian mengirim suara telepati pada rekan-rekannya. “Kita saat ini jauh dari Tetua Ji, sebaiknya kita tidak terlibat dalam perkelahian. Lagi pula saat di kompetisi Beladiri nanti, kita akan bertemu lagi dengan bocah bangsaaaaaat itu!”
Yan Chung dan yang lainnya setuju dengan pendapat Mu Xian. Lebih baik Zi Rouyan yang menghajar wajah tampan tuan muda Klan Duan itu, dan mereka sepemikiran walaupun tidak berdiskusi lebih dulu akan menghajar peserta yang bermarga Duan saat di panggung kompetisi Beladiri nanti.
“Mari kita pergi dari Restoran ini!” seru Mu Xian segera berdiri. “Rasa makanan di sini tiba-tiba hambar setelah wajah-wajah menjijikkan muncul!” cibirnya.
Duan Xiyuan langsung mengerutkan keningnya mendengar cibiran Mu Xian. Dia tidak menyangka murid-murid Sekte tak dikenal berani mengirim sinyal permusuhan padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Capricorn 🦄
k
2024-10-08
1
Anonymous
n
2024-10-07
1
Firman Mendrofa
mantap
2024-10-07
1