Cinta Dan Kenangan

Sampailah kita di hari pernikahan Rani dan William digelar. Pesta yang digelar di sebuah ballroom termegah. Pesta yang terlihat begitu mewah dan banyak dihadiri tamu - tamu dari kalangan atas. Ada juga keluarga besar Rani disana dan kerabat - kerabat dari kampung. Semua berbaur,meramaikan hari bahagia itu. Rani terlihat begitu cantik dan anggun,menggunakan gaun indah rancangan designer terkenal kenamaan. Begitu juga William,dia menggunakan setelan jas yang sangat elegant , maskulin dan terlihat sangat memukau.

Singkat cerita pesta pun berjalan begitu lancar , dan sangat diberkati. Semua orang terlihat ikut senang. Tamu pun akhirnya pulang karena pesta telah usai. Keluarga besar Rani menginap di hotel tempat pernikahan berlangsung. Papa mertua Rani sudah mempersiapkan fasilitas yang terbaik untuk membuat keluarga besar Rani yang jauh - jauh datang dari desa,agar merasa nyaman.

Rani dan William terlihat baru saja masuk ke kamar mereka. Kamar pengantin yang sudah dihias begitu indah dan romantis.

William langsung memeluk Rani dari belakang ketika Rani baru saja melepas satu anting yang dikenakannya.

Rani tersenyum sambil membuka anting satunya.

William kemudian membukakan resleting gaun pengantin Rani,lalu Rani berkata,

"sabar sayang... Perlahan..." kata Rani lembut.

"kali ini aku benar - benar tidak bisa menahan diriku lagi sayang. Maafkan aku..." sahut William dengan suara seperti orang sehabis lari mengitari lapangan basket.

"hahahahaha..." Rani tertawa renyah.

William membantu Rani membuka gaunnya sampai benar - benar hanya tersisa bra tanpa tali dan celana dalam. William langsung terpukau. Dia langsung melucuti semua pakaiannya tanpa sisa alias toples. Rani langsung berteriak sambil menutup matanya.

"aaaaaaa....." wajah Rani memerah karena malu.

"kenapa sayang... Kenapa wajahmu begitu malu..." kata William sambil menarik tangan Rani yang menutupi wajahnya.

"aduh... Aku tidak tahu... Pokoknya aku malu..." jawab Rani masih menutup matanya.

"aku milikmu sayang... Dan kamu milikku... Kita sekarang sudah sah suami istri.. Ayo kita lakukan yang kita tahan sejak lama..." kata William sambil meletakkan tangan Rani di pisang nya William.

Deg!!!! Tani terkejut bukan main. Karena tidak menyangka tangannya akan diletakkan di sana. Dia juga terkejut karena Pisang William begitu besar dan keras.

"seperti pisang raja!!!" teriak Rani dalam hatinya.

William langsung membuka BH dan CD Rani.

"tidak usah malu sayang.. Ayo kita menjadi satu sekarang..." kata William

Mereka pun saling lumat,dan tangan William mulai menggoyang - goyang gunung kembar milik Rani. Rani pun mendesah dan mulai merasa nikmat tiada tara manakala William memainkan lidahnya tepat di puncak gunung kembar miliknya satu persatu secara bergiliran. William lalu menuju goa milik Rani dan kemudian kembali memainkan lidahnya. Hingga goa milik Rani sudah terasa begitu basah,William pun merebahkan Rani di atas ranjang pengantin. Perlahan William mulai memasukkan pisang raja nya yang sangat keras.

"awwwwwww!!!!!" teriak Rani kencang.

"maaf sayang... Ini pasti akan sedikit menyakitkan bagi kita..."

Mereka pun di beberapa menit awal terlihat merasakan sakit,perih karena ini kali pertama mereka. Namun setelahnya, mereka sudah mulai merasakan nikmatnya hingga entah berapa kali sudah mereka klimaks dan mengulangnya. Begitulah malam pertama mereka. Dan itu terlihat benar - benar berakhir karena mereka sudah sama - sama lelah,di jam 3 pagi. Mereka pun tertidur dengan posisi masih sama - sama toples,berpelukan dan menggunakan selimut menutupi tubuh toples mereka.

...****************...

Seminggu sudah berlalu,sejak hari pernikahan Rani dan William. Keluarga Rani sudah kembali ke kampung. Kini Rani mengelola sebuah butik mewah yang dibuatkan mertuanya khusus untuk Rani.

William masih saja sangat birahi setiap kali melihat istrinya. William selalu meminta istrinya untuk cepat pulang karena dia ingin berhubungan intim lagi dan lagi. Begitu juga Rani, dia juga merasakan hal yang sama. Jika William ada meeting dan pulang terlambat,Rani akan menelfonnya berkali - kali karena tidak sabar menunggu di ranjang dengan baju dinasnya.

Namun satu hal,William masih belum boleh melepas klimaks di dalam. Karena Rani ingin mereka memiliki anak disaat sudah benar - benar siap. Siap secara fisik,mental dan finansial. Rani bersedia dibuatkan butik,hanya itu. Rani tidak mau menerima bantuan materi dari mertuanya karena dia ingin berusaha secara mandiri dan William pun juga begitu. Masih bekerja di tempatnya dulu namun dia sudah naik jabatan menjadi direktur karena kegigihan dan disiplinnya dalam bekerja.

Mereka juga tinggal di sebuah rumah kawasan elit yang itu adalah hadiah pernikahan dari kedua orangtua William.

"ayo sayang...hari ini tidak usah memasak.. Kita makan malam diluar..." kata William sambil memeluk Rani dari belakang.

"baiklah... Kalau begitu aku mandi dulu ya sayang.." jawab Rani.

"bolehkah aku ikut sayang..?? Boleh ya.. Please.." rengek William.

"baiklah...ayo..." kata Rani mengizinkan.

Mereka pun terlihat masuk ke bak mandi yang sudah siap dengan air hangat dan busanya.

Hingga beberapa saat kemudian mereka terlihat melakukan lagi,dengan Rani memunggungi William. Akhirnya William klimaks dan mereka pun mandi lalu bersiap - siap keluar makan malam.

...****************...

~ di sebuah Restaurant yang terlihat mewah dan berkelas

"bagiamana menurutmu sayang tempat dan rasa makanannya?" tanya William.

"tempatnya mewah.. Nyaman... Karena bersih dan mengutamakan privacy... Kalau soal rasa makanannya,enak.. "

"syukurlah kamu suka sayang.. I love you..." kata William sambil menggenggam tangan kiri Rani di atas meja.

"i love you too sayangku William..." jawab Rani.

Ketika mereka sedang asyik menikmati makan malam sambil bercengkrama,tiba - tiba seseorang menghampiri meja mereka.

"halo... Lama tidak berjumpa..."

Rani dan William menoleh ke arah pria yang menyapa itu.

"Romi?" kata Rani terkejut.

"sedang apa kamu disini?" tanya Romi.

"beliau adalah salah satu klien naratama di restaurant ini sudah setahun ini.." jawab seorang laki - laki yang ternyata adalah manager restaurant.

"oh begitu rupanya.." kata William.

"oh iya.. Selamat atas pernikahan kalian ya... Maaf aku baru mengucapkan,karena kalian tidak mengundangku..."

"terimakasih atas ucapannya Rom..." Rani berusaha tidak menanggapi serius ucapan Romi yang lainnya.

"tapi aku tidak akan mendoakan kalian bahagia.. Karena kebahagiaan Rani adalah bersamaku." kata Romi berbisik di telinga William.

Seketika William berdiri dan menarik kerah baju Romi.

"diam bajingan! Kamu tidak pantas bicara seperti itu tentang istriku! Lebih baik tutup mulutmu!!" bentak William yang kemudian melepas kerah baju Romi . William menarik tangan Rani mengajaknya pergi dari sana.

"maaf ya sayang.. Makan malam kita jadi kacau..." kata William sambil menggenggam tangan kanan Rani,yang duduk di sebelah William. William sembari menyetir.

"iya tidak apa - apa sayang.. Aku tidak tahu apa yang dikatakan Romi tadi hingga kamu begitu marah..."

"kamu tidak perlu mengetahuinya sayang. Cukup ketahuilah bahwa cintaku begitu besar untukmu. Dan kamu hanya milikku seorang." kata William yang langsung menghentikan mobilnya di pinggir jalan hanya untuk melumat bibir Rani,mengecup keningnya dan memeluknya.

"ayo sayang.. Aku sedang ingin... Ayo kita langsung pulang saja..." kata Rani sambil memasukkan tangannya ke balik celana William.

"iya.. Aku tidak sabar..." kata William.

Merekapun menuju rumah..

...****************...

...****************...