Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23 - Menyetujui Tes DNA
"Jadi kamu selama ini bekerja di perusahaan nya Bryan?." Ucap Pak Erwin saat mendengar alasan Putri nya mengundurkan diri dari perusahaan besar itu. Karena sangat sulit untuk bisa masuk ke sana.
"Pa, Apa yang akan terjadi kalau Bryan tahu kalau Kya adalah anak nya?." Tanya Jane tampak sedih tidak bersemangat.
"Sudah lah, jangan terlalu menuruti dia, jangan biarkan dia tes DNA."Kata Bu Lily yang tiba tiba datang.
"Tapi dia pasti tidak akan diam, kalau menurut Papa, lebih baik biarkan saja, biarkan dia tahu kebenaran nya."Ucap pak Erwin.
"Ah Papa itu, Buat apa, Jane sudah susah payah membesar Kyana, buat apa lagi di persatukan dengan dia. "Bu Lily sangat tidak mendukung keputusan suami nya.
Hal itu membuat Jane bimbang memikirkan ia harus bagaimana kalau Bryan kembali.
•••
Sore itu.
Jane dan Emely duduk di taman menemani Kyana bermain, kedua nya pun duduk sembari mengobrol.
"Jadi Ayah nya Kya sudah kembali?, aku jadi penasaran seperti apa sosok laki laki yang menyia-nyiakan kalian."Kata Emely mendengar cerita Jane.
"Kamu sudah pernah melihatnya Emely."Kata Jane.
"Benarkah, siapa orang nya?." Tanya Emely. Namun Jane tiba tiba di buat takut dan khawatir saat ia melihat Kya hilang dari pandangan nya, Kya sudah tidak ada di tempat area bermain bersama anak anak lain nya.
"Kyana."Ucap Jane.
"dimana Kyana?".
"tadi ada disini, kemana dia sekarang." Balas Emely.
"Ayo cari!."
Jane dan Emely pun lekas mencari Kya di sekitaran taman, khawatir dan takut Kya kenapa kenapa membuat Jane mencari dengan cemas.
"Mama." Suara Kya memanggil dirinya membuat Jane menoleh ke sumber suara. Melihat Kya berada di gendongan Bryan.
Bryan lalu menurunkan Kyana membiarkan ia menghampiri Ibu nya.
Jane pun memeluk Kya dengan erat. Ia menatap Bryan yang berdiri di belakang putri nya membuat Jane pun menjadi marah.
"Apa maksud mu membawa dia pergi dari pandangan ku. Tolong ya pak Bryan, jauhi putri ku."Ucap Jane dengan kesal. Bryan pun tampak diam menatap Jane.
"Mama, bukan Paman tampan yang membawa ku, tadi Kya ngejar kucing, lalu bertemu paman itu."Kata Kya yang tidak ingin Jane memarahi Bryan.
Mendengar hal itu, Amarah Jane mereda, ia kembali memeluk Kya. "Jangan lakukan ini lagi Sayang, kamu membuat Mama khawatir."Ucap Jane.
"Iya ma, Maafin Kya."
"Kalau dia bukan putri ku, kenapa kamu takut untuk melakukan tes DNA?." Tanya Bryan. Jane pun lekas berdiri dan menatap Bryan.
"Aku tidak pernah takut, tapi apa yang kamu lakukan hanya memberi kepastian palsu untuk nya."Kata Jane. Ia mencoba menunjukan pada Bryan kalau ia sama sekali tidak takut jika Bryan ingin melakukan tes DNA, semua karena untuk menghilangkan rasa curiga Bryan pada nya. Harapan nya Bryan tidak jadi melakukan tes DNA.
Namun jawaban Bryan selanjutnya membuat Jane terdiam. "Aku merasa tidak bisa terus keras dengan mu, karena kamu wanita yang keras kepala, Aku tetap akan melakukan tes DNA, jika terbukti dia bukan milik ku, aku berjanji tidak akan menganggu hidup mu lagi."Kata Bryan.
"Jadi dia ayah nya Kya?, aku tidak menyangka kalau laki laki tampan itu mantan pacar mu."Kata Emely saat kedua nya perjalanan pulang.
Jane pun tampak diam memikirkan perkataan Bryan. Ia pun terlanjur setuju untuk melakukan tes DNA itu.
•••
"Jadi Jane bertemu dengan mantan nya itu?." Tanya Frans.
"Iya, dia orang yang bekerja di perusahaan mu juga." kata Emely.
"Siapa ya?."
"Aku tidak tahu nama nya, kalau kamu lihat kamu akan kenal aku rasa."Balas Emely lagi.
Frans pun tampak diam setelah itu, tatapan sendu mendengar cerita Emely. Emely pun melihat jelas raut wajah Frans yang berubah.
"kamu suka kan dengan Jane?." Tanya Emely. Frans menoleh dan melihat tatapan serius Pada Frans.
Frans berjalan ke arah jendela, dan melihat keluar jendela.
"Sudah lama aku suka sama dia, tapi Jane seperti nya tidak."
"Kamu mana tahu kalau belum kamu ungkapkan."Kata Emely.
"Engak semudah itu Emely, aku tidak mau merusak hubungan kita yang sudah terjalin lama."Kata Frans.
"Lalu sampai kapan kamu akan diam, sampai Jane kembali pada mantan nya?."
Frans diam, ia tidak bisa menjawab.
"Emely, cukup kamu saja yang tahu soal ini, Jangan sampai Jane tahu rahasia ku, aku percaya kamu bisa menjaga rahasia ini."Kata Frans. Emely tersenyum dan mengangguk.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.