My Bitter Ex

Erik yang dimarahi ayahnya, dia hanya bisa terdiam memendam semua perasaan dan keinginannya.

Ayah Erik yang terlalu memaksakan kehendaknya kepada putra satu-satunya, terutama dia yang berkeinginan untuk melaksanakan Erik agar menikah dengan putri pemilik rumah sakit yaitu Elena.

"Ayah tidak mau tahu, kamu harus berbaikan dengan Elena apa pun yang terjadi! " Ucap tegas ayah Erik.

Erik hanya terdiam dengan menahan keinginannya, karena sudah tidak tahan lagi dengan sikap Leo.

"Ayah, bukankah ini hidupku!. Urusan siapa yang akan aku nikahi juga bukan urusan ayah" Ucap Erik sambil mengumpulkan keberaniannya.

"Kamu bilang apa?, dasar anak tidak tahu di untung!. Aku memilih Elena bukan hanya karena dia putri Komisaris tapi dia juga mencintaimu dan tergila-gila dengan mu" Ucap Leo yang kesal mendengar ucapan ayahnya.

"Maksud ayah?, biar aku tidak bernasib seperti ayah hidup dengan wanita yang tidak mencintai ayah" Ucap Erik dengan sinis.

"Benar!, aku tidak mau kamu seperti ayah. Mamamu lebih memilih pria yang dia cintai dari pada kita keluarganya" Ucap Leo.

"Tapi ayah, aku tidak mencintai Elena dan perasaan tidak bisa dipaksakan" Ucap Erik.

"Cinta itu akan datang sendiri saat kalian nanti menikah" Ucap Leo.

"Tapi ayah, aku tidak suka dengan sikap Elena" Ucap Erik.

"Suatu hari juga akan berubah setelah dia bisa bersama mu, yang jelas Elena harus jadi menantu ayah" Ucap tegas Leo.

Erik pun merasa terus berdebat dengan ayahnya yang tidak ada titik temunya, dan dia berinisiatif meninggalkan ruangan ayahnya.

Sebelum pergi Leo menekankan sekali lagi kata-katanya kepada Erik.

"Ingat Rik, Hanya Elena istri terbaik untuk mu" Ucap Leo dengan tegas.

Erik pun keluar dari ruangan ayahnya, tanpa menghiraukan ucapan ayahnya tadi, dan dia bergegas menuju ke kamarnya.

Di kamarnya Erik mengobrak-abrik kamarnya, dia membuang barang yang ada di mejanya kearah tembok kamarnya.

Ahh!

Teriak Erik sambil melemparkan barang yang ada dikamarnya, setelah melampiaskan amarahnya dia menuju ruangan rahasia yang berada dibalik rak bukunya, lalu dia menyalahkan lampu di ruang rahasianya.

Setelah menyalah ternyata disana ada banyak Foto Fa ela, ada, yang berukuran besar dan kecil. Bahkan saat Fa ela kuliah dan sampai dia menjadi model serta artis terkenal.

Lalu Erik berjalan ke sebelah kirinya dia membuka tirai yang ada disana, ternyata foto laki-laki yang dirumorkan dekat dengan Fa ela termasuk dirinya.

"Seharusnya Fa ela sekarang sudah tidak ada yang mendekatinya" Ucap Erik dengan tatapan tajam.

"Jadi sekarang aku tidak ada yang menghalangi untuk lebih dekat dengan Fa ela" Ucap Erik sambil tersenyum yang menakutkan.

Ternyata fans gila selama ini yang meneror orang yang dekat dengan Fa ela adalah Erik, dia berusaha menyingkirkan pria yang berada dekat dengan Fa ela dari teman kuliahnya sampai aktor dan rekan kerja Fa ela yang digosipkan dekat dengan nya.

Di keesokan harinya, Fa ela dan Hugo yang masih tidur diranjang mereka, setelah malam menggairahkan mereka berdua pun tertidur pulas sambil saling memeluk tubuh mereka satu sama lain.

Fa ela yang terbangun dulu dari Hugo, dia menatap Hugo dengan tersenyum dan mencium pipi Hugo.

"Selamat pagi! " Sapa Fa ela dengan manis.

Hugo menjawabnya hanya dengan tersenyum dan sambil memeluk tubuh Fa ela dengan erat.

"Hugo, lepaskan!. Aku mau bangun" Ucap Fa ela sambil tersenyum.

"Untuk hari ini kita tidur lebih lama lagi" Ucap Hugo yang masih memejamkan matanya.

Fa ela pun memikirkan cara agar bisa lepas dari pelukan Hugo, dia lalu menggelitik tubuh Hugo sehingga Hugo kegelian dan bangun dari tidurnya.

Haha..

Tawa Hugo yang kegelian karena Fa ela, dia pun terbangun dan sambil terduduk diranjangnya.

"Hentikan, aku geli Ela! " Seru Hugo sambil tersenyum.

Lalu Fa ela terbangun dan memakai pakaian atasnya saja, lalu beranjak dari tempat tidur nya.

"Matahari sudah terbit kamu masih mau tidur lagi, apa kamu tidak bekerja? " Tanya Fa ela.

Hugo pun kembali tidur dengan menyelimuti tubuhnya kembali.

"Ini libur pertama ku sudah lebih sepuluh tahun aku berkerja, apa hari istimewa ini aku tidak boleh bermalas-malasan" Ucap Hugo sambil merenggang tubuhnya.

"Baik, pak bos kamu tidur sana!. Nyonya bos mau mandi lalu bikin sarapan untuk pak bos tersayang" Ucap Fa ela sambil mengoda Hugo.

Hugo pun senang ketika Fa ela mengucapkan seperti itu padanya.

"Panggilan itu enak didengar, untuk apa mandi pagi lebih baik kita kembali tidur? " Ucap Hugo sambil tersenyum.

"Aku juga mau belanja, jadi harus mandi" Ucap Fa ela.

"Kalau begitu kita mandi bersama saja! " Seru Hugo sambil bercanda.

Tiba-tiba Fa ela melemparkan baju Hugo kearah mukanya.

"Dasar genit!, cepat bangun. Kita belanja bersama" Ucap Fa ela yang kesal dengan Hugo.

Fa ela pun lalu masuk ke dalam kamar mandi dan Hugo kembali tidur sambil bahagia bisa mengoda Fa ela.

Tak beberapa lama setelah berberes-beres diri mereka, mereka berdua pun sarapan bersama dengan bahagia dan senyum lebar diwajah mereka.

Mereka berdua pun melakukan bersih-bersih rumah bersama, dan Hugo sedikit mengoda Fa ela begitu juga Fa ela mengoda Hugo.

Mereka berdua bukan bersih-bersih tapi malah membuat rumah sedikit berantakan, dan setelah selesai bersih-bersih sampai sore mereka berdua bersiap-siap pergi ke minimarket terdekat.

Hugo yang menunggu Fa ela yang masih berdandan, lalu laki-laki yang memakai kacamata hitam dan menggunakan baju miliknya. Dan itu membuat Hugo penasaran, siapa pria yang berjalan kearahnya.

"Ayo kita berangkat! " Ajak Fa ela sambil tersenyum.

Hugo pun terkejut karena Fa ela berdandan seperti pria.

"Itu kamu Ela! " Seru Hugo yang tidak habis pikir kalau kekasihnya sampai menyamar seperti ini didepan umum.

"Tentu aku harus menyamar, karena aku tidak mau diganggu oleh fansku saat kencan dengan pacarku" Ucap Fa ela sambil tersenyum.

"Kamu benar!, tapi biasanya artis menyamar dengan menggunakan masker hitam dan topi sampai menutupi wajah mereka. Dan kamu malah menyamar sebagai pria" Ucap Hugo yang heran dengan Fa ela.

"Jika aku menyamar seperti itu mereka akan mengira dan pasti mengenali diriku, saat aku keluar dengan keluarga ku. Aku juga menyamar seperti ini" Ucap Fa ela.

"Sebaiknya kita lanjutkan pembicaraan kita di perjalanan, nanti kita bisa pulang malam sampai rumah" Ucap Fa ela.

"Baik nyonya! " Gurau Hugo sambil tersenyum.

Akhirnya mereka berdua mengakhiri pembicaraan mereka dan segera masuk kedalam mobil Hugo.

Didalam mobil mereka berdua saling bercerita kebiasaan mereka dan keluarga mereka, ada hal yang membuat Fa ela penasaran yaitu karena Hugo tidak pernah memiliki kekasih.

"Bagaimana bisa pria sempurna seperti dirimu tidak tertarik untuk mempunyai kekasih, jika itu aku!, aku akan ganti-ganti wanita cantik dan seksi untuk menemaniku agar aku tidak kesepian" Ucap Fa ela.

"Karena sejak awal aku tidak pernah tertarik untuk menjalin hubungan dengan wanita karena terlalu merepotkan, tapi setelah bertemu dengan dirimu kamu beda dengan wanita lain" Ucap Hugo.

Fa ela yang mendengar ucapan Hugo, hanya tersenyum, dan didalam mobil kedua tangan mereka saling bergandengan dan saling melempar senyum mereka.