NovelToon NovelToon
Suamiku Tak Mau Menyentuhku Lagi

Suamiku Tak Mau Menyentuhku Lagi

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:213.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Budy alifah

Rumah tangga Nada Almahira bersama sang suami Pandu Baskara yang harmonis berubah menjadi panas ketika ibu mertua Nada datang.

Semua yang dilakukan Nada selalu salah di mata sang mertua. Pandu selalu tutup mata, dia tidak pernah membela istrinya.

Setelah kelahiran putrinya, rumah tangga mereka semakin memanas. Hingga Nada ingin menyerah.

Akankah rumah tangga mereka langgeng? Atau justru akan berakhir di pengadilan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Budy alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

"Pandu, bagaimana kelanjutan cerainya?" Wina tidak sabar dengan status baru anaknya itu. Setelah dia resmi menjadi duda Wina akan segera menikahkan Pandu dengan Vero.

"Buk, bisa berhenti menggangguku tidak," katanya dengan berjalan melewati ibu dan adiknya.

Pandu sedang kacau, kedatangan Hugo membuat dia cemas akan hati Nada. Dia takut bujuk rayunya untuk Nada mencabut gugatan cerainya gagal.

Pandu menjatuhkan tubuhnya, dia berpikir bagaimana mendapatkan hatinya Nada kembali?

"Kamu kenapa Mas?" Ayu masuk ke kamar Pandu lalu duduk di samping Pandu.

"Pandu apa ada masalah? Kenapa kau datang marah-marah?" Wina tak mau ketinggalan informasi.

Pandu membuka matanya, ibu dan adiknya itu benar-benar berisik.

"Bisa tidak kalian keluar, aku pusing!" usir Pandu.

Dia sedang tidak ingin diganggu oleh mereka berdua. Bersama mereka bukan mendapatkan solusi tapi lebih menambah masalah.

"Kamu berani mengusir ibu?!" Wina tidak terima dibentak oleh Pandu.

Pandu mengambil jaketnya, lalu pergi meninggalkan kamarnya. Dia merasa tidak akan mendapatkan ketenangan jika tetap berada di rumahnya.

"Pandu! Kau mau ke mana?!" teriak Wina tapi tidak digubris oleh Pandu.

Pandu melajukan mobilnya, dia tidak tahu harus pergi ke mana? Pandu kemudian memutar arah saat ingat Eva.

Pergi ke rumah gadis itu sangat tenang, pembawaan Eva yang lembut membuat Pandu merasa nyaman.

Mobil sudah terparkir di rumah Eva, ia mengetuk pintu dengan keras.

"Pandu, ada apa?" tanya Eva saat melihat orang yang malam-malam datang ke rumahnya.

"Boleh aku masuk?" Pandu meminta izin masuk ke rumah Eva seperti malam itu. Dia bisa bercerita dan mendapatkan perhatian extra dari Eva.

"Maaf, Pandu, aku hanya sendiri di rumah. Tidak baik berdua-duaan," Eva menolak. Dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

"Kenapa? Waktu itu kamu tidak keberatan. Bahkan kita sudah berbagi ciuman." Pandu mengungkit masalah itu. Dia pikir dengan ciuman yang menggairahkan selama beberapa menit bisa mengikat perasaan Eva kepadanya.

"Aku khilaf waktu itu, lebih baik kamu pulang ke istrimu. Dia pasti menunggumu," usir Eva sembari masuk.

"Tunggu, Eva." Pandu mendorong pintunya agar tidak tertutup.

"Ada apa lagi, Pandu?" ucanya kesal karena Pandu ngeyel ingin masuk.

"Aku dengan Nada akan pisah, aku pusing dan butuh teman curhat sepertimu," ujarnya dengan wajah sedih.

"Bagus dong kalua Mbak Nada minta cerai, memang itu pantas buatmu!" Eva tidak simpati dengan cerita Pandu melainkan dia lebih mendukung keputusan Nada.

"Aku peringatkan kamu, jika sikapmu masih terus begini tidak ada yang kuat menjadi istrimu," imbuh Eva lalu menutup pintu rapat-rapat.

"Eva, tolong dengarkan aku. Aku butuh kamu!" seru Pandu yang tak digubrisnya.

Pandu pergi meninggalkan rumah Eva, tempat yang membuatnya merasa tenang sudah hilang. Dia akhirnya pergi ke rumah Jimmy.

"Kenapa menjadi seperti ini," Pandu mengacak-acak rambutnya lalu menjatuhkan tubuhnya di kasur.

"Kenapa kau? Seperti orang frustasi aja," ujar Jimmy yang baru masuk kamar sembari membawa minuman dan cemilan.

"Nada meminta cerai," jawabnya sembari duduk.

"Pantas saja," jawab Jimmy enteng.

Pandu mengerutkan kening mendengar jawaban Jimmy, dia bukan seperti sahabatnya yang dulu.

"Kau, kenapa ngomong seperti itu?"

"Pandu, aku mengerti yang membuatmu itu bosan dengan hubunganmu," ujar Jimmy denga memberikan gelas.

"Apa?" Pandu ingin tahu pendapat dari sahabatnya itu.

"Itu penyebabnya ada sama kau sendiri," Jimmy menyandarkan tubuhnya di tepi ranjang.

"Aku?" Pandu menunjuk dirinya sendiri lalu turun dari ranjang duduk berhadapan dengan Jimmy.

"Ya, kau sendiri yang menciptakan. Kau buat Nada terus mengomel dan mengeluh. Makanya kau jadi bosan," ungkap Jimmy setelah menganalisis cerita dari Eva.

"Aku tidak mengerti yang kau bicarakan, selama ini aku sudah berusaha menjadi yang terbaik," jawab Pandu. Ia sudah bekerja dan menjadi pribadi yang baik tapi Nada yang tidak bisa menerimanya.

"Kau yakin? terbaik untuk keluarga kecilmu atau orang tuamu?" ucap Jimmy dengan senyuman. "Orang ketiga dalam rumah tanggamu adalah ibu dan adikmu sendiri."

Pandu menggelengkan kepala, dia tidak setuju dengan pendapat Jimmy.

"Nada selingkuh, dengan jelas dia membawa laki-laki ke rumahnya," ketusnya, dia kesal mengingat lelaki yang tampak tenang. Tapi, dia yakin jika pemuda itu pasti memiliki trik di dalam ketenangannya.

"Kau baru lihat Nada menggandeng cowok sudah kebakaran jenggot, apa kabar kau kemarin?" Jimmy tertawa renyah. Sahabatnya memang susah untuk intropeksi diri. Pandu susah untuk mengakui kalau dirinya salah.

"Kau itu teman siapa? Kemarin juga kau yang menyuruhku," katanya kesal, dia menganggap kalau semua berawal dari bujukan Jimmy. Jika tidak dia tidak mungkin mendekati Eva.

"Aku tahu salah, tapi, kau lelaki yang mudah tergoda. Bahkan kau dijodohkan oleh ibumu." Jimmy mengakui kesalahannya karena menjerumuskan Pandu di jalan yang sesat.

Namun, Pandu sendiri tidak memiliki pendirian dia dijodohkan dengan Veronika tidak menolak juga.

"Sudahlah, sekarang bantu aku untuk membatalkan gugatan cerai Nada." Pandu memohon kepada Jimmy untuk memikirkan cara meluluhkan hati Nada.

Jimmy terdiam memikirkan trik untuk meluluhkan hati perempuan.

"Kirim kan saja bunga, makanan atau tas yang mahal perempuan pasti suka itu." Jimny memberikan ide-ide klasik yang sering dilakukan oleh orang-orang untuk membujuk kekasihnya.

"Apa bakalan berhasil?" ucapnya tidak yakin.

"Hampir semua wanita suka bunga terlebih bunga bank," Jimmy terkekeh karena ucapanya sendiri. "Atau, lakukan yang dia inginkan yang selama ini belum kemu penuhi."

"Apa bisa aku tidur bersamanya dalam kondisi seperti ini?" batin Pandu.

Yang paling dia ingat Nada meminta nafkah batin, tapi saat ini dia tidak memungkinkan bisa melakukannya.

"Kenapa kau diam?" Jimmy menyenggol lengan Pandu.

Pandu mendengus, ia menggeletakkan kepalanya di ranjang memandang langit-langit dengan putus asa.

"Aku tahu apa yang dia mau, tapi aku tidak bisa melakukannya dalam kondisi seperti ini," ujarnya dengan memejamkan matanya.

"Kenapa? Memang sulit? Aku akan membantumu." Jimmy semangat membantu Pandu dan Nada bersatu sebagai penebus dosanya beberapa bulan ini.

"Ini terlalu susah Jim, aku harus melakukannya sendiri," katanya dengan menegakkan kepalanya.

"Pandu, seberat apa pun kau harus bisa melalui. Buat Nada terharu pasti dia akan luluh," Jimmy menepuk-nepuk pundak Pandu untuk menguatkannya.

"Memangnya apa? Kenapa tampak susah sekali?" Jimmy penasaran dengan hal yang bisa membuat istri sahabatnya luluh.

"Tidur bersama," jawabnya dengan sedikit malu.

Jimmy melongo, pantas saja Pandu tidak mau dibantu.

"Hanya tidur bersama apa susahnya?" Jimmy mengerutkan keningnya. Mereka sah suami istri, tidak masuk akal jika susah melakukannya.

"Semenjak anakku lahir, aku belum pernah menyentuh istriku," katanya ragu.

Jimmy melongo, rasanya tidak percaya dengan pendengarannya. Lantas bergumam, "Kau memang pantas diceraikan!"

1
guntur 1609
ceritanya mantap. tapi yg buat kesal tokoh pandu yg muka tembok tingkat dewa. aku tggu ceritamu yg lain ya thor
guntur 1609
baru kalian dapat imbangnya kan.cocok mereka dapat menantu sprti vero
guntur 1609
dih ni sipandu emang muka tembok. tingkat ke pedean sdh tingkat dewa. jadi susah tk menghikangkanya lagi
guntur 1609
hahaha dasar hugo cemen
guntur 1609
hahahah mantap hugo
guntur 1609
hahahahhah radain loe pandu
guntur 1609
lah dasar begok. kau ja kalau sewa pelacur harus bayar. apalagi kau sdh ounya istri dan aanakmu. emangnya biaya hidup murah. dasar peak
guntur 1609
bagus tuh jim. otak sipandu gak akan berubah dan sadar
guntur 1609
makanya jimy jangan mendengarkan omongan sebelah pihak saja
guntur 1609
mamous kakian. tanpa kalian ketahui perusahaan yg ditempat kerja pandu adalah punya nada.
guntur 1609
dasar keluarga toxic gila. pandu gak sadar selama ni biaya rumah tangga banyak dibantu sm nada. biarkan saja tinggalkan mereka nada. keluarga toxic jangan dioertahankan lagi
guntur 1609
dasar suami gila. bisanya dia mengabaikan ank dan istrnya
guntur 1609
aku rasa ayu bukan adik kandung pandu
Enik Heri Purwanti
Terimakasih Author, sangat suka,terus berkarya 👍👍👍🙏😍😍😍
Enik Heri Purwanti
lanjut Thor... sangat bagus ceritanya 👍🙏😍
Safa Almira
zyuka
Enik Heri Purwanti
Luar biasa, sangat menarik.Bikin penasaran kelanjutannya 👍😍🙏💪💪
Zahara Arifin
Lumayan
Zahara Arifin
Buruk
Daplun Kiwil
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!