Salma menikah dengan Hendra dengan harapan akan mendapatkan kebahagiaan. Tetapi suami yang ia pilih memberikan luka yang mendalam.
Di saat Salma Elvira tengah melakukan aksi balas dendam, dia di pertemukan dengan Davin Mahendra duda beranak satu. " Menikahlah denganku, kalau kau tidak mau ?, jangan harap bisa bertemu putriku !."
Akankah seorang Salma Elvira meneruskan aksi balas dendam nya atau dia memilih hidup bahagia bersama Davin Mahendra membina rumah tangga yang sesungguhnya ?.
Yuk ikuti cerita selengkapnya!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kamsia Heriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lamaran Davin untuk Salma
Rasanya Davin ingin memeluk, mencium seluruh wajah Salma karena terlalu bahagia .
Ia ingin bilang pada dunia " Salma Elvira I...love.. You" tapi sayang kata-kata itu hanya mampu Davin Mahendra ucapkan dalam hati.
Akibat gengsi terlalu tinggi. Davin mulai curiga dengan nama Elvira " Apakah mereka berdua orang yang sama Salma Elvira dan Vira ?" ujar Davin dalam hati.
Apalagi melihat senyum keduanya, setelah Davin perhatikan lebih seksama memang wajah Salma mirip dengan wajah teman baik mamanya.
" Nah kalau dipikir-pikir.....?" Davin langsung bertanya dengan Salma ." Berapa usia mama Kiandra sekarang?"
Kening Salma mengkerut, mendengar pertanyaan Davin tapi tak urung ia menjawab "24 tahun" ujar Salma .
Davin mulai menghubungkan antara Salma Elvira dan Vira anak perempuan cantik yang sudah mencuri hatinya beberapa tahun silam.
" Saya juga minta sekalian data pribadi mama Kiandra untuk mengurus berkas pernikahan kita !."
" Apa tidak apa kita langsung menikah padahal saya baru bercerai dari suami saya ?" Salma yang masih ragu dengan keputusannya mulai mencari cara untuk mengulur waktu.
" Tidak apa, lagi pula mama Kiandra kan hanya menikah sirih. Lagi pula saya siap menerima anak jika mama Kiandra hamil anak mantan suami mu."
Davin berucap dengan sangat tegas, tidak ada keraguan sedikitpun. Salma memandang mata Davin mencari kalau ada kebohongan.
Tidak ada yang ada hanya cinta dan ketulusan.
" Ha ." Salma sangat terkejut mendengar ucapan Davin " dari mana ia tahu bahwa saya baru bercerai? Apa dia menyelidiki saya ?" Salma bertanya dalam hatinya.
" Nanti saya jadi bahan gunjingan orang lain, apa lagi papa Kiandra seorang pimpinan perusahaan . Nanti reputasi anda akan rusak."
Mendengar perkataan Salma Davin jadi berpikir" Baiklah, kita akan bertunangan dulu selama tiga bulan sampai masa ida mama Kiandra selesai. Tetapi setelah itu kita harus segera menikah !."
Davin sudah mengambil sebuah keputusan yang tepat menurutnya.
Davin membuka laci mejanya, kemudian ia mengeluarkan kotak merah bludru. Tampaklah sebuah cincin indah yang sangat elegan.
" Sini saya pakaikan" Davin meminta jari manis Salma, Salma memberikan tangannya dengan sedikit ragu.
" Nanti saya akan membicarakan hubungan kita dengan mama dan papa saya. Mereka pasti senang karena saya sudah melamar wanita cantik yang penyayang".
Gombalan Davin dengan sangat kaku. " Anda tidak cocok berbicara seperti itu!." ujar Salma dengan malu-malu.
" Cocoknya saya bicara seperti bagaimana ?"
Davin mulai banyak bicara dengan Salma .
" Salma bolehkah saya bertanya ?" dijawab anggukan kepala oleh Salma .
" Apa kamu pernah mengenal anak laki-laki gembul yang sangat jahil terhadap dirimu? . Sekitar usia mu empat tahun?."
Davin mulai mencari siapa sebenarnya wanita yang ia cintai ini.
" Saya tidak ingat, tetapi saya sering bermimpi seperti itu. Ada seorang anak laki-laki yang sangat jahil. Dan ia bilang setelah saya dewasa nanti ia ingin menikahi saya. " Davin diam ia penasaran dengan cerita Salma karena sangat mirip dengan apa yang ia alami.
" Terus..?" ujar Davin. " Saya merasa pasangan suami istri yang saya anggap kedua orang tua saya mereka bukan kedua orang tua kandung saya." ucap Salma .
" Karena dalam mimpi saya kedua orang tua saya sangat cantik dan ganteng."
Salma bercerita dengan mata berkaca-kaca, ia tidak mengingat siapa dirinya.
" Setelah itu apa kamu mengingat sesuatu?" di jawab gelengan kepala oleh Salma dengan lemah.
" Salma ayo ikut Abang !, Abang ingin memastikan sesuatu dulu". Ajak Davin yang sudah tidak kaku lagi berbicara dengan Salma. Jika benar Salma dan Vira orang yang sama, maka ia sangat bahagia.
Mereka berdua, menuju kamar kedua orang tua Davin.
Dor...
Dor...
" Mama...buka pintu ini Davi!" Mama dan Papa Davin keluar dari kamar mereka.
"Ada apa nak ?" Mama Davin bingung dengan anaknya seperti ada hal yang sangat serius .
" Ma' coba mama perhatian wajah Salma sangat mirip dengan Tante Ayu dan om Bagas!. Vira putri satu-satunya mereka hilang di culik saat usia Vira empat tahun."
Mendengar ucapan putranya mama Davin langsung memperhatikan wajah cantik Salma dengan sangat teliti.
" Salma bisa ikut Tante ke kamar mandi sebentar!. Tante hanya ingin memastikan". Davin dan papanya hanya diam menunggu di dalam kamar, sedangkan Salma dan mamanya Davin masuk ke dalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, " Nak coba buka baju kamu Vira punya tanda di belakangnya dan di bawah buah dadanya" . Salma hanya menurut saat baju sudah dibuka menyisakan penutup gunung gembar.
Deg
Deg
Jantung mama Davin bergemuruh ia tidak percaya dengan mukjizat yang ada di depan mata .
Putri teman baiknya kini ada di depan matanya dalam keadaan baik-baik saja.
Mama Davin memeluk tubuh Salma dengan menangis haru. " Nak orang tua mu pasti sangat senang, bisa melihat mu . Mereka berdua seperti orang kehilangan arah semenjak kamu di culik oleh lelaki yang sangat tergila-gila pada mama mu."
Mendengar perkataan Omanya Kiandra, otak Salma jadi bleng ia tidak pernah berpikir ataupun bermimpi masih memiliki kedua orang tua.
" Maksud Tante Salma masih mempunyai kedua orang tua?". Di jawab anggukan kepala oleh Mama Davin.
" Ia nak, ayo kita hubungi Mama kamu Ayu sari dan papa kamu Bagas Aditama." Perasaan Salma campur aduk.
" Apa benar yang dikatakan mananya Davin ?" pertanyaan itu berputar-putar di kepala Salma .
Mereka berdua keluar dari kamar mandi, di depan sudah ada Davin dan papanya menunggu apa maksud mamanya tadi sebelum masuk ke dalam kamar mandi .
" Bagaimana ma ?" ujar Davin yang tak sabaran . " Pa hubungi Bagas dan Ayu minta mereka berdua segerah ke Jakarta!!. Kita harus memastikan kebenaran yang selama ini mereka cari ". Perintah mama Davin kepada sang suami, ia mengabaikan pertanyaan Davin.
Papa Davin menurut ia langsung menghubungi teman istrinya yang seperti saudara kandung.
Sedangkan Salma yang bingung ia diam tidak tau harus melakukan apa.
" Ma benar tidak apa yang Davin pikirkan?"
Mana Davin mengangguk dengan tersenyum manis. " Vira ini Abang sayang, Abang yang selalu suka jahil Lin kamu."
Davin sangat bahagia, pantesan ia merasa perasaan nya terhadap Salma bukan perasaan yang baru" apa papa Kiandra adalah sosok laki-laki yang sering masuk ke dalam mimpi saya ?" ujar Salma dalam hati.
" Sekarang Abang tidak akan pernah melepaskan kamu lagi sayang ". Davin yang sangat bahagia tidak bisa membendung lagi rasa cinta , rindu dan sayangnya
Ia memeluk , menciumi seluruh wajah Salma di depan mamanya sendiri.
Salma hanya bengong seperti orang linglung, karena Davin melakukannya secara tiba-tiba.
" Au...au" Teriak Davin karena telinganya di tarik oleh mamanya .
" Mangkanya jangan asal sosor saja." Mama Davin berkacak pinggang dengan mata melotot.
" Ayo sayang kita ke ruang tamu, malam ini kamu tidak usah pulang ! . Tante yakin besok pagi kedua orang tua mu sudah sampai ke sini."
Hati Salma bergemuruh membayangkan pertemuannya dengan kedua orang tuanya.
Bersambung....