Hati Kasandra sangat hancur ketika di hari pernikahannya menonton di layar lebar yang berisi rekaman video tentang perselingkuhan calon suaminya dengan Adik Tirinya.
Kasandra berjalan meninggalkan panggung namun ketika sampai di depan pintu Kasandra melihat seorang pria duduk di kursi roda dan memakai topeng yang menutupi setengah wajahnya yang buruk rupa.
Entah keberanian dari mana Kasandra nekat mengajukan lamaran ke pria tersebut untuk menikahi dirinya dan pria itupun menerima lamarannya. Apa yang terjadi selanjutnya?
Apakah mereka hidup bahagia atau berakhir perceraian mengingat Kasandra seorang gadis cantik dan sangat pintar. Ikuti yuk novelku ini.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Mula
Para tamu undangan mulai berdatangan di mana sebentar lagi akan di gelar acara janji suci pernikahan antara Kasandra dengan Kevin.
Tanpa mereka ketahui kalau ada sepasang mata menatap Kasandra dengan tatapan kebencian yang teramat sangat.
Namun ketika Kevin ingin mengucapkan janji suci pernikahan terdengar suara yang sangat familiar di telinga Kevin dan Kasandra. Begitu pula dengan orang yang menatap Kasandra dengan tatapan kebencian yang teramat sangat.
"Sayang, Aku tidak rela jika kamu menikah dengan Kakak Tiriku." Ucap Veni dengan wajah cemberut.
Sontak semua orang menatap ke layar proyektor di mana awalnya menampilkan foto-foto kebersamaan Kasandra dengan Kevin. Kini mendadak berubah menjadi rekaman video syur antara Kevin dengan Veni.
"Kamu tenang saja Sayang, Aku tidak akan menyentuh Kasandra karena di hatiku hanya ada kamu." Jawab Kevin.
"Benarkah?" Tanya Veni.
"Tentu saja benar. Aku sebenarnya tidak mau menikah dengannya tapi Ibuku sudah mengatur pernikahan ini karena menginginkan Aku menjadi anak orang kaya. Agar Aku tidak di hina dan di sebut anak haram lagi oleh keluarga besar Ayahku. Karena itulah Aku terpaksa menikah dengannya." Sambung Kevin menjelaskan kenapa dirinya menikah.
Sambil berbicara Kevin memeluk Veni dari arah depan kemudian menciumi leher Veni membuat Veni kegelian dan mengeluarkan suara merdunya.
"Matikan!" Teriak Kevin pada petugas yang menampilkan foto-foto kebersamaan Kasandra dengan Kevin namun mendadak menjadi berubah.
Petugas tersebut hanya menganggukkan kepalanya sambil berusaha mematikan rekaman video tersebut. Di mana seseorang mengendalikannya dari jarak yang tidak begitu jauh.
"Janji ya." Ucap Veni.
"Iya. Aku janji." Jawab Kevin.
Veni tersenyum membuat Kevin membalas senyuman Veni kemudian Kevin mendorong tubuh Veni ke arah ranjang.
Hal itu membuat Veni jatuh terlentang sedangkan Kevin melepaskan pakaian satu demi satu hingga menyisakan celana boxer bersamaan layar tersebut mati.
Kasandra menatap Kevin dengan tatapan penuh kecewa dan marah dalam waktu bersamaan. Kasandra kemudian membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan panggung namun Kevin memanggilnya membuat Kasandra menghentikan langkahnya.
"Kasandra, jangan pergi. Percayalah padaku kalau rekaman video itu palsu karena Aku sangat tulus mencintaimu." Ucap Kevin berbohong.
Tanpa menjawab Kasandra berjalan meninggalkan panggung dengan perasaan hancur dan kecewa yang teramat sangat.
"Kasandra, tunggu!" Teriak Kevin sambil berjalan menyusul Kasandra.
Kasandra yang awalnya berjalan akhirnya berlari sambil mengangkat gaun pengantinnya yang panjang tanpa mempedulikan teriakan Kevin.
Namun ketika sampai di depan pintu Kasandra melihat seorang pria duduk di kursi roda dengan memakai topeng yang menutupi setengah wajahnya yang buruk rupa.
Kasandra langsung menghentikan langkahnya dan menatap pria tersebut begitu pula dengan pria tersebut yang menatap wajah cantik Kasandra.
"Kasandra, percayalah Aku tidak mungkin mengkhianatimu." Ucap Kevin sambil memegang tangan Kasandra namun Kasandra langsung menepisnya.
"Kamu pikir Aku buta?" Tanya Kasandra sambil membalikkan badannya dan menatap Kevin dengan tatapan nyalang.
"Kevin, kamu benar-benar membuatku muak dan Aku sangat jijik tanganku di sentuh olehmu!" Bentak Kasandra.
"Kakak, Aku yang salah jadi tolong jangan bentak Kak Kevin. Aku ingin Kakak bisa menikah dengan Kak Kevin dan hidup bahagia jadi tolong dengarkan penjelasan dari kami." Ucap Veni sambil memegang tangan Kasandra.
"Jangan sentuh tanganku! Kalian berdua sama-sama menjijikkan!" Teriak Kasandra sambil menepis tangan Veni.
"Memang mengapa kalau Aku tidur dengan wanita lain? Bukankah itu hal yang wajar?" Tanya Kevin dengan nada satu oktaf.
"Selama kita bertunangan kamu tidak pernah mengijinkan Aku untuk menyentuhmu. Jangankan melakukan hubungan suami istri, berciuman saja kamu tidak mau. Jadi jangan salahkan Aku mencari pelampiasan." Sambung Kevin yang merasa tidak bersalah sedikitpun.
"Kakak, jika Kakak tidak jadi menikah maka Kakak akan menghancurkan keluarga besar kita. Jadi Aku mohon agar Kakak bisa menikah dengan Kak Kevin." Ucap Veni sambil mengeluarkan air mata buayanya.
"Apa yang dikatakan Veni benar adanya jadi lebih baik kita lanjutkan lagi acaranya." Sambung Kevin.
"Kalian pikir Aku tidak mendengarnya dengan jelas? Kalau kamu sebenarnya tidak mau menikah denganku tapi Ibumu sudah mengatur pernikahan ini karena menginginkan kamu bisa menjadi anak orang kaya. Agar kamu tidak di hina dan di sebut anak haram lagi oleh keluarga Ayahmu. Karena itulah kamu terpaksa menikah denganku." Jawab Kasandra.
"Kasandra, kualifikasi apa yang kamu miliki untuk menikah denganku? Kamu itu seharusnya bersyukur bisa menikah denganku." Ucap Kevin.
"Apa bersyukur? Apa Aku tidak salah mendengarnya?" Tanya Kasandra.
"Kamu ..." Ucapan Kevin terpotong oleh Kasandra.
"Sampai kapanpun Aku tidak akan sudi menikah denganmu." Ucap Kasandra dengan nada tegas.
Kasandra yang melihat kotak berwarna merah yang di pegang oleh seseorang di mana di dalamnya berisi sepasang cincin nikah.
Kasandra langsung mengambil kotak merah tersebut kemudian Kasandra membalikkan badannya dan berjalan ke arah pria yang masih duduk di kursi roda dengan wajah gugup.
Entah keberanian dari mana Kasandra berlutut dihadapan pria tersebut dan nekat mengajukan lamaran ke pria tersebut untuk menikahi dirinya.
"Tuan Muda Raynald, maukah menikah denganku?" Tanya Kasandra dengan wajah gugup karena takut dirinya di tolak.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tuan Muda Raynald adalah putra pertama dari pasangan Ray dengan Kimberly. Cerita tentang orang tuanya silahkan baca novelnya dengan judul : Suamiku Buruk Rupa Dan Lumpuh.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil berbicara Kasandra membuka kotak merah tersebut kemudian mengarahkan tangannya yang memegang kotak merah tersebut ke arah Raynald.
"Apa alasanmu mau menikah denganku?" Tanya Raynald.
"Karena Aku percaya kalau Tuan Muda Raynald adalah pria yang setia. Aku berjanji akan bersikap baik padamu dan tidak akan pernah menipumu." Jawab Kasandra.
Raynald terdiam dan tiba-tiba dirinya teringat dengan kejadian lima tahun yang lalu. Di mana salah satu penghuni apartemen terjadi kebakaran akibat kompor gas meledak dan api langsung menyambar dengan cepat termasuk apartemen milik Raynald.
Flash Back On
Saat itu Raynald tinggal di apartemen sendirian mencium bau asap membuat Raynald berlari ke arah pintu namun api sudah melahap sebagian pintu utama.
Hawa panas dan asap membuat Raynald sesak nafas dan nekat membuka pintu utama tanpa mempedulikan tangannya yang terasa perih.
Raynald berlari dan sesekali ambruk namun karena Raynald menghirup asap terlalu banyak membuat Raynald ambruk dan hampir kehilangan kesadaran.
Di saat krisis datang seorang gadis cantik dan baik hati menolong Raynald tanpa mempedulikan nyawanya terancam.
"Tuan Muda, jangan menutup mata, berusahalah untuk sadar." Ucap gadis cantik tersebut sambil memberikan kain basah ke Raynald.
"Lebih baik kamu pergi dan jangan pedulikan Aku." Ucap Raynald yang sudah pasrah jika seandainya dirinya mati dengan cara mengenaskan.
"Aku tidak bisa melakukan hal itu. Kita sama-sama keluar dari apartemen ini." Ucap gadis cantik tersebut sambil mengarahkan kain basah tersebut ke mulut dan hidung Raynauld.
"Tapi ..." Ucapan Raynald terpotong oleh gadis cantik tersebut.
"Kita tidak ada waktu dan peganglah kain ini agar Tuan Muda tidak sesak nafas karena kebanyakan menghirup asap." Ucap gadis cantik tersebut sambil berusaha memapah tubuh Raynald.
Raynald hanya terdiam sambil memegang kain basah tersebut. Mereka berdua berusaha berjalan dengan cepat agar mereka selamat.
Namun tiba-tiba balok kayu jatuh, Raynald yang melihat mereka berdua dalam bahaya langsung mendorong tubuh gadis cantik tersebut.
Bruk
"Akhhhhh!" Teriak Raynald kesakitan.
"Tuan Muda!" Teriak gadis cantik tersebut sambil berusaha mengangkat balok tersebut tanpa mempedulikan ke dua tangannya terbakar.
"Pergi! Selamatkan dirimu!" Teriak Raynald.
"Aku tidak tega melakukan hal itu." Jawab gadis cantik tersebut.
Banyaknya asap yang di hirup membuat gadis cantik tersebut tidak sadarkan diri membuat Raynald merasa bersalah.
Di tengah kesadaran Raynald mendengar suara yang sangat familiar di telinganya hingga beberapa saat Raynald tidak sadarkan diri.
Raynald tersadar ketika berada di ruang perawatan vvip di mana ke dua orang tuanya dan Adik Kembarnya yang bernama Rayna menunggu dirinya sadar.
"Aku di mana?" Tanya Raynald sambil memegangi wajahnya yang di balut perban.
"Syukurlah kamu sudah sadar dan kamu sekarang ada di rumah sakit." Jawab Mommy Kimberly.
"Mommy, kenapa kedua kakiku tidak bisa digerakkan dan wajahku di perban?" Tanya Raynald dengan wajah pucat pasi.
"Akibat kebakaran membuat wajahmu cacat dan lumpuh." Jawab Daddy Ray yang melihat istrinya tidak sanggup untuk menjawab pertanyaan putra sulungnya.
"Apa?" Tanya Raynald dengan wajah terkejut.
"Sayang, jangan sedih. Setelah kamu sudah mendingan kita pergi ke luar negri untuk mengoperasi wajahmu dan ke dua kakimu bisa kembali berjalan dengan normal." Jawab Mommy Kimberly.
Raynald terdiam hingga beberapa saat Raynald teringat dengan seorang gadis yang menolong dirinya.
"Mommy dan Daddy, siapa yang menolong Raynald?" Tanya Raynald.
"Daddy dengan di bantu bodyguard milik Daddy, memangnya kenapa?" Tanya Daddy Ray balik bertanya.
"Waktu Raynald tidak sadarkan diri, apakah ada seorang gadis yang tidak sadarkan diri yang tidak jauh dariku?" Tanya Raynald.
"Ada. Gadis itu di gendong oleh bodyguard Dady dan di bawa langsung ke rumah sakit ini, memangnya ada apa?" Tanya Daddy Ray.
"Gadis itu tanpa mempedulikan nyawanya menolong Raynald yang hampir tidak sadarkan diri ketika Raynald berjalan keluar dari apartemen. Bahkan ketika Raynald tertimpa kayu balok, gadis itu berusaha mengangkat balok tanpa mempedulikan ke dua tangannya melepuh." Jawab Raynald.
"Karena itu Raynald berhutang budi dan ingin memberikan kompensasi." Sambung Raynald.
"Sayangnya gadis itu sudah di bawa oleh keluarganya." Jawab Daddy Ray.
"Raynald ingin mencarinya." Ucap Raynald sambil berusaha untuk bangun namun langsung di tahan oleh Daddy Ray.
"Lebih baik kamu fokus dengan kesehatanmu dan jika sudah mulai membaik kita bisa langsung pergi ke luar negri untuk mengobatimu." Ucap Daddy Ray.
"Tapi Dad ..." Ucapan Raynald terpotong oleh Mommy Kimberly.
"Mengenai gadis itu serahkan pada kami. Kami akan mencarinya dan segera melaporkan jika kami sudah menemukannya." Ucap Mommy Kimberly.
"Apa yang dikatakan Mommy benar adanya yaitu kamu harus fokus dengan kesehatanmu. Daddy akan mengerahkan anak buah Daddy untuk mencari gadis itu karena bagaimanapun Daddy dan Mommy utang budi padanya." Ucap Daddy Ray.
Raynald terdiam dan beberapa saat kemudian mereka kembali mengobrol bersama dan sesekali mereka tertawa hanya saja Raynald lebih cenderung terdiam.
Setahun kemudian Raynald kembali ke negaranya dan operasinya berhasil di mana wajah Raynald kembali seperti semula malah bertambah tampan. Bukan itu saja ke dua kakinya kembali normal dan bisa berjalan dengan bebas.
Raynald sudah mengetahui kalau gadis yang menolong dirinya bernama Kasandra dan tanpa sepengetahuan Kasandra kalau Raynald menyuruh anak buahnya untuk melindungi Kasandra dari orang jahat.
Orang tuanya menyuruh Raynald untuk menikah karena usianya sudah menginjak tiga puluh tahun. Raynald yang ingin mendapatkan gadis baik-baik sengaja menyamar.
Di mana Raynald sengaja duduk di kursi roda dan memakai topeng yang mirip dengan penyakit yang mengerikan dan tidak sedap untuk di pandang mata hingga saat ini.
Flash Back Off
"Apakah kamu tidak merasa jijik ketika melihat bekas lukaku yang sangat mengerikan ini?" Tanya Raynald pura-pura menampilkan wajah sedih.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
kalau kaya gini tambah ribet.kasian Kasandra,dia merasa ngga punya harga diri.