MY HANDSOME TARZAN

Pagi harinya, Jared bersiap menuju perusahaannya. Dia akan mengendarai motor Harley Davidson yang sudah terparkir di basement parkir apartemennya.

Jared tak memakai jas karena dia tak suka memakai baju forma seperti itu. Dia memakai baju seperti biasanya dan tampil apa adanya.

Lima belas menit kemudian, Jared pun tiba di perusahaannya. Karena sudah dua tahun tak datang ke perusahaannya sendiri, membuat beberapa pegawai baru tak mengenalinya termasuk security.

Jared memarkir motornya di parkiran VIP di depan lobby. Karena penampilannya yang seperti geng motor besar, membuat dua security menghampirinya.

"Maaf, Tuan. Parkiran ini adalah tempat pejabat perusahaan. Anda bisa memarkirnya di parkir basement," ucap salah satu security muda itu.

"Aku pemilik perusahaan ini," ucap Jared dengan suara bassnya sembari membuka helmnya.

Kedua security itu tampak saling berpandangan. Mereka pikir Jared sedang mempermainkan mereka.

"Maaf, Tuan. Tapi anda harus memindahkan motor ini," ucap security itu.

Jared hanya tersenyum dan menaruh helmnya di atas jok motornya.

"HEI!!" teriak salah satu security senior mendatangi mereka bertiga.

Security yang baru datang itu langsung berlari menuju Jared dan menundukkan kepalanya dengan hormat.

"M-maaf, Tuan. mereka baru setahun bekerja di sini," ucap tuan Pedro.

"No, problem. Aku akan masuk dulu," ucap Jared tersenyum.

Kedua security muda itu tampak kebingungan dan melihat ke arah tuan Pedro.

"Dia bos besar perusahaan ini. Dan dia memang jarang kemari karena tinggal di Inggris," ucap Pedro.

"Oh my God. Apakah kami akan dipecat karena hal tadi?" tanya salah satu security itu.

"TIdak, dia orang yang baik meskipun terlihat menakutkan," jawab Pedro.

"Aaah .. Syukurlah," ucap security itu.

*

*

Jared berjalan menuju lift. Tampak beberapa pegawai yang mengenalnya langsung menundukkan kepalanya ketika berpapasan dengannya.

Berbeda dengan pegawai baru yang belum mengenalnya. Mereka berpikir Jared adalah salah satu tamu pegawai perusahaan.

Sesampainya di atas di menuju ruangannya yang juga merupakan ruangan RIver.

"Apakah aku tepat waktu?" tanya Jared yang melihat River tampak sibuk dengan dokumennya,.

"Ya, lima menit lagi kita akan rapat pemegang saham," jawab River.

Jared duduk di sofa dan asistennya datang menghampirinya.

"Ini dokumen yang perlu anda periksa," ucap sang asisten.

"River saja yang memeriksanya," jawab Jared.

"Periksalah sebentar lalu tanda tangani," ucap River.

"Kau benar-benar aneh, Riv. Aku sudah menyerahkan perusahaan ini tetapi kau malah menolaknya. Menyebalkan," kata Jared.

"Aku hanya ingin menjalankan amanah daddy, Jar," jawab River.

"Kau bisa memberikannya pada putramu nanti," lanjut River.

"Ah ya, siapkan hadiah pernikahanku. Jangan lupakan hal itu," ucap Jared sembari mengambil dokumen itu dari tangan asistennya lalu membacanya.

"Kau serius rupanya," ucap River tersenyum miring.

"Tentu saja. Kau akan kaget jika tahu siapa wanita itu," jawab Jared.

"Siapa dia? Apakah aku kenal?" tanya River kepo dan melihat wajah Jared.

"Thea Luna Robert, adik dari Damon Robert," jawab Jared.

"What??? Bagaimana bisa? Circle kalian berbeda. Dia wanita yang glamour kurasa. Kupikir itu bukan tipemu," ucap River.

"Gadis mabuk yang kubawa ke rumah ranch dulu, dia adalah Thea," kata Jared.

"Really? Aku hanya sekali bertemu dengannya jadi aku tak terlalu hafal wajahnya," sahut River.

"Kau yakin dengan pilihanmu, Jar? Apakah karena dia yang membuatmu berkonsultasiku padaku kemarin?" tanya River.

Jared mengangguk dan menandatangani dokumen itu lalu menyerahkannya pada sang asisten.

"Jadi kau kemari untuk melamarnya juga? Keluarganya cukup berpengaruh. Kau yakin?" tanya River.

"Hmm, aku akan langsung mendatangi Damon atau tuan Rey Robert," jawab Jared santai dan tersenyum.

"Kau yakin Thea akan menerima lamaranmu?" tanya River lagi.

"Dia tak akan menolakku. Aku akan menidurinya jika dia menolakku," jawab Jared.

"Kau gila? Kau akan dihabisi oleh klan Robert bahkan klan Romanov akan turun tangan," ucap River.

"Bukankah klan Kingsford juga cukup kuat, Brother?" ujar Jared tenang dan memperlihatkan senyum tengilnya.