Kebucinan Ketua Mafia

Di mansion arfan, zeline terlihat sudah lebih rilex setelah berendam, zeline merebahkan dirinya di atas kasur king size milik arfan, dia ingin istirahat sejenak, siapa sangka zeline akhir nya tertidur sangat pulas.

"Dad aku harap zeline mau membantu kita untuk mengatakan kepada putra mu agar putri kita segara di jemput"

"Mom tenang saja daddy yakin, zeline akan membantu kita, aku sangat berharap putri kita berubah menjadi lebih baik lagi mom"

"Aku juga berharap seperti itu dad, huh ini salah kita, kita terlalu memanjakan putri kita"

"Benar honey aku juga tidak menyangka, putri kita tega melakukan di luar dugaan kita"

Di new york tepat nya di markas arfan, arfan dan anak buah nya telah menyusun rencana nya untuk menghancurkan klan kenzo.

Alex cari hotel yang terdekat, kita istirahat sejenak.

"Baik tuan", alex beranjak dari hadapan arfan, berjalan keluar dari dalam markas.

Sore hari nya tiba zeline terbangun dari tidur nya yang sangat pulas.

"Aishh, aku hanya ingin merebahkan tubuh ku sebentar malah ketiduran huff, jam berapa iya"

Zeline melirik ke arah jam yang terletak di atas nakas.

"Astaga sudah jam 17:00 lama sekali aku tertidur", zeline berguman.

Diri nya beranjak dari ranjang, bergegas keluar dari kamar mencari keberadaan arfan dan juga kedua orang tua arfan.

Zeline menuruni tangga dan menatap kesekeliling nya, dirinya tidak melihat ada nya arfan dan kedua orang tua arfan.

"Kemana iya mereka, apa mereka ada acara", batin zeline.

Zeline berjalan ke arah dapur dan bertanya kepada salah satu maid.

"Kak, mommy dan daddy dimana kak, tuan arfan apa sudah pulang kak"

"Tuan arfan belum pulang nona, tuan besar dan nyonya besar lagi keluar sebentar lagi sudah kembali nona"

"Em baik, aku boleh tahu nama kakak siapa"

"Nama saya maid elise nona"

"Ah baik kak elise, saya kembali ke kamar saja kalau begitu"

Zeline pergi meninggalkan dapur, kembali berjalan menuju kamar arfan.

Di dalam kamar zeline merasa sangat bosan sekali.

"Tuan arfan kemana iya, kenapa dia belum juga datang, ini kan udah jam pulang kantor, apa tuan arfan masih sibuk, atau mungkin lagi meeting"

zeline terus bertanya-tanya dengan diri nya sendiri tentang kenapa arfan belum muncul juga, apa zeline benar-benar sudah ada perasaan terhadap arfan seperti yang di katakan sahabat nya di saat pulang sekolah tadi.

"Arghh aku kenapa ini tidak biasa nya aku seperti ini mencari tuan arfan"

Di tempat peristirahatan arfan tepat di sebuah hotel, rasa kesal arfan seketika hilang sebab maid melaporkan kepada arfan bahwa gadis nya mencari diri nya sedari tadi.

"Sabar sayang setelah aku menghabisi musuh ku, aku akan kembali", arfan berguman.

Arfan beranjak dari kasur, masuk ke dalam kamar mandi arfan ingin membersihkan tubuh nya yang terasa lengket bagi nya.

Jam sudah menunjukkan pukul 20:00 malam kini zeline dan kedua orang tua arfan berada di meja makan, sebab zeline tidak berani makan duluan sebelum tuan rumah mengajak nya untuk makan.

Di atas meja makan zeline sama sekali tidak fokus dengan makanan yang berada di hadapan nya, zeline selalu saja memikirkan arfan kenapa sampai saat ini arfan belum juga kembali.

"Nak ada apa, kenapa makanan nya hanya di lihat saja nak", ucap rose.

"Aku nggak selera mom", zeline berbohong padahal saat ini perut nya merasa sangat lapar, tapi akibat memikirkan arfan nasfu makan zeline hilang.

"Apa kamu tidak suka yang di masak oleh maid nak"

"Ah suka kok mom"

"Coba jujur saja sama mommy, kamu sedang memikirkan apa"

"Em anu mom, tuan arfan dimana kenapa dari tadi zeline nggak lihat"

Rose tersenyum mendengar ucapan zeline, ternyata kau sudah mulai jatuh cinta nak dengan putra mommy batin rose dalam hati.

"Arfan pergi ke new york nak, perusahaan nya yang di sana tiba-tiba ada masalah, maafin putra mommy iya nak tidak sempat memberi kabar kepadamu"

"Ah tidak apa mom, aku hanya khawatir saja mengapa tuan arfan belum kembali, tidak seperti biasa nya"

"Sudah makan lah, makan yang banyak nak"

"Iya mom", jawab zeline singkat....

Kini zeline sedang berada di balkon, menatap bintang yang sangat indah di atas langit.

Tanpa sadar air mata zeline menetes.

"Mah pah, pasti kalian sedang berbahagia bukan di atas sana, tahu nggak sih mah aku kangen banget dengan kalian, aku kangen dengan kue buatan mamah, aku juga kangen dengar suara papah menyanyi, kalian tidak kangen kah dengan ku", zeline terus berguman kepada bintang, zeline merasa saat ini dia berbicara dengan kedua orang tua nya.

"Pah apa ini takdir ku, yang harus aku jalanin pah, kenapa kalian tega meninggalkan ku kalian sungguh tidak adil meninggalkan ku sendiri"

Zeline memejamkan mata nya, makin lama air mata zeline semakin banyak yang keluar.

Dari arah kejauhan anak buah arfan yang bernama mada mendengar semua ucapan zeline.

"Kasihan sekali aku jadi ikut sedih mendengar yang kau katakan nona zeline, kau wanita yang sangat kuat, aku yakin orang tua mu pasti senang melihat mu tubuh menjadi yang mereka banggaan kan dari atas sana"

Mada juga meneteskan airmata, nasib kita sungguh sama nona, beda nya kau masih mengenal orang tua mu sedang aku tidak mengenal mereka sama sekali, aku di besarkan oleh keluarga arfan....