Baru satu minggu Khalisa kehilangan pria yang menjadi cinta pertamanya, 'AYAH'. Kini dia harus menyaksikan Devan, sang tunangan selingkuh dengan Viola, kakak kandung Khalisa.
Belum juga selesai masalahnya dengan Devan dan Viola. Khalisa dibuat pusing dengan permintaan Sonia, kakak sepupu yang selalu ada untuk Khalisa, setiap gadis itu membutuhkannya. Sonia meminta Khalisa menggantikannya menikah dengan Narendra, pria yang sudah selama tiga tahun ini menjadi kekasih kakak sepupunya itu.
Sedangkan hati Khalisa mulai jatuh pada sosok Abian, dosen pembimbingnya yang sering memberikan perhatian lebih.
Bagaimana Khalisa menghadapi kerumitan hidupnya setelah di tinggal pergi sang ayah?
Apakah Khalisa menyetujui permintaan Sonia?
Yuk simak ceritanya di 'Selepas Cinta Pertama Pergi'
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Gangguan Kecil
Suasana haru masih menyelimuti acara pernikahan Narendra dan Khalisa. Apa lagi saat Khalisa bersujud di hadapan paman Kamal, air mata yang sejak tadi tertahan kini jatuh membasahi pipi. Khalisa merasa sosok ayah Arsyad ikut hadir duduk di samping pamannya.
Narendra membantu Khalisa untuk berdiri, dengan menggenggam erat tangan sang istri. Belum juga Khalisa berdiri dengan sempurna. Sudah ada seorang gadis cantik berdiri di hadapan Khalisa. Gadis itu baru saja tiba, dan menerobos barisan pengawal. Lalu menghampiri Narendra dan Khalisa sambil bicara dengan lantang.
"Pernikahan ini tidak bisa dilanjutkan." ucap gadis itu.
Para pengawal berusaha menariknya agar menjauh dari Narendra dan Khalisa. Namun Kevin memberi kode pada para pengawal untuk membiarkan gadis itu. Gadis yang juga mengenakan gaun pengantin, yang hampir serupa dengan yang Khalisa kenakan.
Suasana yang sebelumnya haru, kini berganti menjadi sedikit tegang. Tidak ada dari mereka yang mengenal, siapa gadis itu? Entah bagaimana dia bisa masuk ke pulau ini, dengan penjagaan yang super ketat.
"Siapa kamu?" tanya mami Aulia.
"Saya Angela, putri tuan Adhi Pratama. Pemilik Pratama Company." ucap gadis itu memperkenalkan diri.
Mendengar jawaban gadis itu, Narendra dan Kevin sudah tahu apa maksud ucapan Angela. Dia putri rekan bisnis Narendra yang berniat menjebak Narendra seminggu yang lalu.
Narendra menoleh pada Khalisa yang juga menatapnya. "Kamu ingat cerita Mas tempo hari? Ada yang mau menjebak Mas malam itu. Nah ini dia orangnya, putri rekan bisnis yang mencoba menjebak Mas waktu itu." ucap Narendra menjelaskan.
Dimasa lalu, Narendra sadar dia terlalu dingin dan tidak terbuka dengan Sonia. Merujuk dari kegagal hubungannya dengan Sonia, akibat tidak saling terbuka dan mau berbagi satu sama lain, maka bersama Khalisa Narendra belajar terbuka.
Untung saja tidak ada hal yang dia tutup-tutupi dari Khalisa. Termasuk kejadian malam itu yang bisa saja merusak kebahagiaanya bersama Khalisa. Malam itu juga, Narendra menceritakan apa yang hampir saja menimpanya pada Khalisa. Dan itu mampu membuat Khalisa berdiri dengan tenang menghadapi gangguan kecil di hari bahagianya ini.
"Oh, putri pengusaha berlian ternyata." sahut Viola yang mengenal siapa itu Adhi Pratama.
"Lalu apa maksud kamu mengacaukan pernikahan ini?" tanya Viola, sambil berjalan mendekati gadis itu.
Viola merasa kecolongan dengan keberadaan gadis ini. Berani-beraninya mengganggu hari bahagia adiknya. Tidak ada nama Angela sebagai daftar orang yang harus di awasi dan di curigai. Tapi tiba-tiba saja dia muncul dengan percaya diri. Mengenakan gaun pengantin pula.
"Apa dia mau menggantikan posisi Ica?" tanya Viola pada dirinya sendiri.
"Tentu saja untuk membatalkan pernikahan ini." jawab Angela. Lalu dia melihat satu persatu tamu yang hadir.
"Narendra sudah tidur denganku. Jadi dia harus bertanggung jawab." ucap gadis itu memberikan pengumuman.
Viola terkekeh mendengarnya, "Kau yakin yang meniduri kamu itu Narendra? Apa buktinya?" tanya Viola.
Siapa yang akan percaya pria dingin seperti Narendra akan melakukan hal seperti itu. Bertahun-tahun menjalin hubungan dengan Sonia saja, Narendra tidak pernah menyentuh adik sepupu yang sekarang menjadi adik tirinya itu. membuat Sonia mencarinya pada pria lain. Apalagi dengan gadis yang tidak dikenalnya, seperti Angela ini.
"Tentu saja yakin. Karena sebelumnya dia menerima undangan makan malam dari keluarga kami." jawab gadis itu.
"Oh makan malam itu." ucap Kevin yang sudah ikut berdiri di samping Viola, menimpali.
"Apakah makan malam seperti yang ada di layar itu, yang Nona maksudkan?" ucap Kevin lagi pada layar yang sebelumnya menayangkan acara pernikahan Khalisa dan Narendra.
Sedia payung sebelum hujan. Salah satu acuan Narendra dan Kevin dalam berbisnis. Tidak ada yang tahu kebiasaan kedua pria itu yang selalu membawa kamera tersembunyi untuk merekam setiap kejadian yang bisa saja membahayakan mereka.
Seperti hari ini contohnya. Sangat berguna untuk membersihkan nama baik Narendra yang sudah dirusak oleh gadis yang ada di hadapan mereka saat ini.
"Dari mana kalian dapatkan rekaman ini?" tanya Angela.
"Tidak perlu tahu dari mana. Lihat saja bagaimana akhirnya." jawab Kevin.
Semua mata kini tertuju pada beberapa layar lebar yang sengaja di letakkan di beberapa tempat. Bukan mendapatkan Narendra seperti yang dia inginkan. Angela justru mendapat kecaman, karena ingin mendapatkan Narendra dengan jalan pintas.
Bukan hanya rekaman video makan malam itu saja yang Kevin tayangkan. Tapi percakapan Angela dengan asisten ayahnya juga Kevin tampilkan. Sebagai penguat rencana jahat Angela pada Narendra.
Setelah namanya kembali bersih, Narendra memerintahkan para penjaga untuk membawa Angela pergi dari tempat itu. Acara resepsi akan tetap di lanjutkan. Salah satu band ternama di panggil mami Aulia sebagai pengisi acara, mengiringi para tamu undangan yang datang sambil menikmati suguhan yang keluarga Wiranata siapkan.
Sementara Khalisa dan Narendra kembali ke cottage, tempat Khalisa menunggu saat acara akad. Sepasang pengantin itu tengah berganti pakaian untuk acara resepsi. MUA kembali memperbaiki riasan Khalisa yang terkena air mata. Narendra terus saja memperhatikan sang istri sambil mengabadikan moment ini untuk mereka kenang dimasa yang akan datang.
Saat sedang sibuk melihat ulang hasil foto yang dia ambil. Satu notifikasi masuk dari nomor tidak di kenal. 'Selamat atas pernikahan kamu dan Khalisa. Sayang saya tidak bisa hadir.'
Entah siapa pengirim pesan itu. Yang pasti dia mengenal Narendra dengan baik. Sebab dia bisa mengetahui nomor telepon pribadi Narendra. Tidak semua orang bisa memiliki nomor pribadi pemimpin Wiranata, kecuali orang-orang yang Narendra kenal dengan baik.
"Halo Ren, ada apa?" tanya Kevin.
"Lacak nomor yang tadi aku kirim." jawab Narendra.
"Harus sekarang?" tanya Kevin yang masih sibuk mengatur para pengawal yang berjaga.
"Lebih cepat lebih baik, Kevin." sahut Narendra, dan Kevin sangat benci jika Narendra sudah mengucapkan kata andalannya itu.
"Ada masalah Mas?" tanya Khalisa yang sejak tadi memperhatikan Narendra. MUA sudah selesai merapikan make up nya. Tinggal menunggu arahan pihak wedding organizer, kapan mereka keluar dan menemui para tamu undangan yang akan memberikan selamat.
"Tidak ada sayang." jawab Narendra, sambil memperhatikan istrinya yang jadi semakin cantik setelah mengganti kebayanya dengan gaun pengantin bak putri kerajaan.
"Boleh enggak acaranya dibatalkan saja?" ucap Narendra lagi.
"Katanya tidak ada masalah, kenapa harus dibatalkan?" tanya Khalisa binggung dengan jawaban suaminya.
"Memang tidak ada masalah. Tapi Mas enggak rela saja rasanya, kecantikan kamu dilihat banyak pria di luar sana." jawab Narendra yang langsung mendapat cubitan di tangannya.
"Sejak kapan mas Rendra jadi jago gombal?" sahut Khalisa yang belum pernah mendengar pria itu bicara seperti ini sebelumnya. Bahkan pada Sonia sekalipun.
"Sejak bersama gadis yang bernama Khalisa Aulia Arsyad." jawab Narendra sambil tersenyum lebar.
Cukup! Khalisa tidak akan bicara lagi dengan suaminya yang kini berubah seratus delapan puluh derajat. Atau memang begini sifat asli Narendra? Sepertinya Khalisa masih harus memahami pria seperti apa sebenarnya suaminya ini.
Narendra tetaplah pria dingin dan disegani diluar sana. Tapi dia akan menjadi hangat dengan orang-orang yang disayanginya. Jika dulu Narendra melakukannya hanya dengan tindakan dan perhatian. Maka setelah mengungkapkan perasaanya, Narendra berani menunjukkan rasanya lewat kata-kata. Narendra punya misi untuk membuat Khalisa jatuh cinta padanya.
"Mau kemana sayang." ucap Narendra sambil menahan langkah Khalisa.
"Bukankah kita seharusnya menemui tamu yang datang Mas?" jawab istri Narendra itu.
"Sebentar lagi. Kamu tidak membaca rundown yang dibuat Shinta?" balas Narendra.
"Baca tapi sekilas. Hampir semua berubah, jadi Ica malas untuk mengingatnya lagi." jawab Khalisa jujur.
Awalnya Khalisa merasa Narendra dan mami Aulia cukup berlebihan memindahkan tempat acara dan juga merubah susunan acara. Namun melihat kejadian Angela yang tiba-tiba datang dan mengacau, membuat Khalisa mengerti. Mengapa keduanya melakukan hal ini.
Khalisa tidak bisa membayangkan jika tetap melangsungkan acara di hotel. Mungkin bukan hanya Angela yang mengacau. Akan ada Angela, Angela lainnya.
***
"Sudah waktunya untuk keluar." ucap Shinta menghentikan niat Narendra yang ingin mencium Khalisa.
"Pak bos, mesra-mesranya nanti setelah acara selesai. Sekarang fokus dulu ke acara." ucap Shinta lagi menegur Narendra.
"Ica bilang juga apa." ucap Khalisa berbisik menegur Narendra.
"Ya kali, ada bidadari cantik yang sudah halal masa diangguri." balas Narendra ikut berbisik sambil berjalan beriringan menuju pelaminan.
Semua mata tertuju pada sepasang pengantin baru itu. Termasuk Viola yang melihat adiknya sangat serasi berdampingan dengan Narendra. Andai saja ayah mereka masih ada, maka pria itu pasti sangat bahagia. Sayang, kebahagiaan ini tidak dihadiri Diana. Hati wanita itu masih sangat keras. Sehingga dia melewati hari bahagia putrinya.
Wanita yang melahirkan Viola dan Khalisa itu masih bersikeras menyalahkan Khalisa atas nasib buruknya dimasa lalu dan saat ini. Kenapa bisa begitu?
...◇◇◇...