"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 31
⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Hadinata masih termenung dengan pikiran nya yang sudah melambung jauh,dia sangat ingin menikah dengan lucy dan memiliki anak dari nya. Tapi apakah nanti nya anak mereka akan mau memanggil nya papa seperti Hendri,dia menjadi sangat bingung saat ini.
"Opa.....opa,dimana oma lucy ?" teriak Citra dengan suara nya yang keras dan mampu membuat hadinata tersadar.
"Ah....oh,oma sedang tidur. Citra bisa main dulu dengan bibik hhmmm?" tanya Hadinata dengan lembut dan senyuman yang lebar dibibir nya.
Entah kenapa hidup hadinata terasa lebih hidup dan bahagia dengan semua yang baru-baru saja hadir didalam kehidupan nya, dia tak menyangka kalau ternyata masih ada kesempatan nya untuk menikah lagi dan menikmati indah nya bercinta
Rasa yang sudah lama hampir dia lupakan, karena bukan hanya setahun atau dua tahun tapi puluhan tahun . Hadinata merasa bersyukur bisa merasakan nya lagi,kini dia tak akan menolak kehadiran anak nya dalam perut lucy jika dia diijinkan untuk memiliki bayi lagi.
Citra sudah dibawa oleh pelayan yang biasa dipanggil bibik oleh Hadinata,pelayan yang setia pada keluarga nya juga. Kemudian pintu ruangan itu kembali ditutup,hadinata kini berdiri dan berjalan menuju sofa dimana hendri dan Regina duduk disana.
"Bagaimana kasus gita ? papa ngak mau kalian melepaskan nya ,berikan apa pun untuk bisa membuat gita tetap dipenjara " ucap Hadinata tanpa basa basi ,memang ayah dan anak ngak pernah mau menunda-nunda untuk masalah yang harus diselesaikan.
"Papa ngak usah khawatir,semua nya sudah berjalan lancar hanya saja kemungkinan gita ngak akan di penjara di sel biasa. Dia memiliki penyakit kejiwaan ,dia akan dirawat di rumah sakit jiwa " jelas Hendri dengan santai,dia sudah pernah menduga hal itu.
Hendri pernah melihat gita tertawa dan berbicara sendiri,dia mendengar dengan jelas kalau gita sangat terobsesi pada papa nya dan karena hal itu lah hendri terus menerus memperhatikan gerak gerik gita saat dia mendekati papa nya.
Hadinata membulatkan mata nya, dia terkejut dan tak menyangka kalau wanita yang dari dulu dekat dengan nya ternyata memiliki penyakit kejiwaan. Dia melirik ke arah pak tua dan beliau pun menganggukan kepala nya, tadi dia ingin menjelaskan nya tapi karena begitu banyak pekerjaan yang sudah menunggu makanya dia lupa.
"Jadi gita gila ?" tanya Hadinata yang masih merasa heran
"Ya....dan dia sangat terobsesi pada papa ,makanya jadi pria itu jangan suka memberikan harapan kecuali memang suka dan ingin menikahi wanita itu " jelas Hendri yang langsung memeluk tubuh sang kekasih disamping nya.
"Siapa yang kasih harapan ? Papa ngak pernah memberikan harapan sama gita ,papa memang ngak ingin memiliki istri dulu tapi seperti nya saat bersama lucy . Papa ingin segera menikahi nya ,bolehkah kalian siapkan pesta pernikahan kami ?" ucap Hadinata dengan kesal, tapi kemudian dia mengubah raut wajah nya dengan memohon pada Regina dan Hendri.
"Kalian kapan menikah nya ? Papa duluan ya ,boleh ngak ?" tanya Hadinata, dia memang sudah ngak sabar ingin menikahi Lucy.
"Pa.....ngalah dong sama anak nya,papa kan sudah pernah menikah. Jadi sabar dong,aku dulu yang nikah sama Regina baru bulan depan nya papa " jawab hendri,dia sangat ingin segera menikahi Regina.
Sudah lama sekali hendri menunggu kesempatan ini,tapi Regina belum juga membalas perasaan nya dan tidak pernah mau menerima lamaran nya. Makanya saat ini Regina sudah menjawab lamaran nya dan dia ngak mau Regina berubah pikiran, dia ingin segera menikahi Regina.
"Papa dulu dong nak,sudah lama papa ngak memiliki istri dan kesepian. Hhmm.... dan satu lagi hendri,seandainya papa memiliki anak dari lucy. Kamu....kamu mau kan menerima nya ?" ucap Hadinata dengan sedikit bingung bagaimana menjelaskan nya .
"Aku ngak masalah pa,walaupun nanti nya adik aku sebaya dengan anak aku " jawab Hendri sambil tertawa kecil.
"Syukur lah,papa pikir kalian ngak mau menerima anak papa dari lucy. Papa duluan ya,kamu kan bisa nyusul berapa bulan lagi " ucap Hadinata, entah kenapa dia ngak mau berpisah dengan lucy .
Apalagi kini lucy sudah dirumah nya ,dia ingin lucy tinggal bersama nya mulai hari ini . Dia ngak mau lucy kembali ke apartemen sederhana nya itu,dia ingin menikmati memiliki istri lagi.
Dulu walaupun istri nya ngak bisa memasak,tapi saat makan selalu istri nya menyiapkan nya diatas meja . Dia suka sekali diperlakukan seperti itu dan ditemani makan,makanya kali ini dia juga ingin lucy memperlakukan yang sama seperti istri nya dulu.
"Papa ingin menikah minggu depan " ucap Hadinata lagi
"Hhmmm....pa,sebaiknya kita menikah bersama saja . Dari pada seperti ini,aku juga ingin menikah minggu depan " jawab hendri,dia juga ngak ingin berpisah dengan Regina
Walaupun selama ini mereka tinggal bersebelahan, tapi Regina ngak pernah mau disentuh nya. Bahkan saat berciuman saja, hanya sekedar kecupan dan tak lama membuat hendri kesal .
Regina hanya diam saja ,sedangkan hadinata langsung menganggukan kepala nya sambil tersenyum senang. Dia tak pernah memikirkan akan menikah bersamaan dengan anak nya ,tapi seperti nya ngak masalah jika hal itu terjadi.
"Siapkan semua nya hen,aku mengandalkan kalian. Hhmmm.....kalian harus buat pesta ini sangat mewah,berapa pun biaya nya katakan saja. Biar papa yang urus semua nya " ucap Hadinata lagi,dia sudah tak sabar ingin segera menikah dengan lucy dan memiliki anak yang banyak dari nya .
"Pa....aku juga punya uang,mana mungkin aku nebeng sama papa " ucap Hendri,dia ngak mau pernikahan nya dibiayai oleh papa nya
"Eh....bukan begitu sih ,tapi biar kan papa yang bayar dan sebagai ucapan terima kasih karena kalian yang mengurus semua nya" jelas hadinata sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal ,dia merasa bingung karena ucapan Hendri
"Ngak pa,sebaiknya kita bagi dua . Aku akan menghitung semua nya, pesta nya akan aku buat semegah mungkin " ucap Hendri dan lagi lagi hadinata menganggukan kepala nya
"Oke....papa akan ikut saja " jawab hadinata dengan senyuman senang
Asisten nya Hadinata hanya bisa menggelengkan kepalanya saja,dia merasa tak percaya dengan tindakan kedua nya . Tapi dari pada tak ada yang mengalah ,memang lebih baik mereka berdua menikah bersamaan.
Kerjaan nya lah untuk menyiapkan dokumen dokumen untuk pendaftaran pernikahan kedua nya ,sedangkan Regina dan Hendri akan memilih hotel dan dekorasi mewah yang mereka ingin kan.
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘