SANG PENGUASA JIWA

Keesokan harinya, sinar matahari pagi yang hangat masuk melalui jendela kedalam sebuah kamar.

Cahaya yang hangat itu menyinari wajah tampan seorang bocah yang sedang duduk namun setengah tubuhnya tengkurap tertidur diatas meja.

“ Hmmm aahhh” Xiao Yi terbangun karena merasakan hangatnya sinar matahari yang menerpa wajahnya.

Tadi malam setelah selesai berkultivasi, tanpa sadar Xiao Yi tertidur dimeja dengan posisi duduk tengkurap seperti sekarang.

Setelah mendapatkan kesadarannya, Xiao Yi terkejut melihat situasi diatas meja, disekitar dirinya.

Terlihat beberapa baskom yang berisi berbagai macam makanan. Aroma dari makanan-makanan tersebut sangat menggoda seleranya.

" Tuan, Anda sudah bangun?" Yiyi baru saja masuk, sambil memegang dua mangkuk mi bakso.

" Kenapa kamu bangun masih terlalu pagi? Apakah dirimu sudah merasa sehat?" Ada sedikit rasa bersalah di mata Xiao Yi.

Semalaman Yiyi tertidur dengan sangat nyenyak, oleh sebab itu ia terbangun ketika hari masih subuh. Karena mengingat tugasnya untuk melayani Xiao Yi, maka ia segera beranjak dari tempat tidurnya dan langsung membuatkan sarapan untuk Tuan mudanya.

" Aku memang sudah merasa baikan sekarang, lagi pula ini memang sudah menjadi tanggung jawabku sebagai pelayan untuk melayanimu kan?" Jawab Yiyi dengan wajah tersenyum manis.

" Yah sudah kalau begitu." Ucap cuek Xiao Yi sambil mengulurkan tangan untuk mengambil makanan.

" Tuan muda, tunggu dulu!" Teriak Yiyi dengan suara nyaring.

" Astaga Yiyi ada apa kamu berteriak sekeras itu? Jantungku sudah mau copot nih, ditambah lagi gendang telingaku mungkin sudah robek." Canda Xiao Yi, karena memang dia juga terkejut dengan teriakan Yiyi yang keras tadi.

" Apakah makanan Ini ada racunnya? Jangan-jangan kamu ingin membunuhku, tapi karena wajahku yang mempesona ini, sampai akhirnya kau berubah pikiran?"

" Tuan muda, apa sih yang kau katakan, Yiyi hanya mau bilang mandi dulu sana sebelum makan, airnya sudah aku siapkan." Ucap Yiyi sambil menunduk dengan wajah malu.

Entah kenapa Xiao Yi jadi kepikiran untuk menggoda Yiyi. Ada rasa senang yang muncul dihatinya ketika dia melakukan itu. Rasa senang karena melihat wajah Yiyi yang polos tersipu malu.

" Ohhh...seperti itu yah, baiklah kalau begitu aku mandi dulu." Ucap Xiao Yi dengan wajah cengengesan.

Setelah mandi dan berganti pakaian Xiao Yi langsung duduk dimeja makan sambil menatap makanan yang ada.

" Hmmm...harus kuakui, walaupun bahan-bahan makanan ini hanya sederhana, kalau ditangan Yiyi semuanya jadi makanan yang lezat."

" Sungguh gadis yang pintar masak." Berdecak kagum Xiao Yi.

" Yiyi duduklah dan mari kita sarapan bersama, setelah itu kau minumlah kedua pil ini!" Ucap Xiao Yi sambil meletakkan dua butir pil diatas meja.

Pil-pil tersebut dimurnikan oleh Xiao Yi khusus untuk Yiyi. Satu pil untuk menambah vitalitas tubuh dan yang satu lagi, untuk menutrisi kulit.

Kedua obat ini tidak terlalu bermanfaat untuk seorang kultivator, namun beda halnya jika dikonsumsi oleh orang biasa seperti Yiyi. Efektivitasnya menjadi sangat luar biasa.

" Tuan itu tidak perlu, sebaiknya tuan simpan saja untuk dipergunakan nanti dikemudian hari, saya baik-baik saja."

" Buka mulutmu! " Ucap Xiao Yi sambil melangkah mendekati Yiyi.

Yiyi yang masih tertegun dengan mulut ternganga, tidak sempat bereaksi saat Xiao Yi memasukkan kedua pil kedalam mulutnya.

" Diam dan telan saja, gadis bandel." Ucap pelan Xiao Yi disamping telinga Yiyi, sehingga membuat tubuh Yiyi sedikit bergetar sambil tertunduk malu.

Setelah beberapa saat, terlihat jelas bahwa kulit Yiyi yang awalnya pucat berubah sedikit kemerahan, dan seluruh tubuhnya terlihat lebih berenergik.

“ Yah, lumayan juga, ternyata sangat efektif.” Xiao Yi mengangguk puas.

Setelah sarapan, Xiao Yi kembali melanjutkan kultivasinya.

...

Waktu berlalu begitu cepat bagaikan derasnya aliran sungai yang mengalir. Tak terasa waktu setengah bulan telah berlalu.

Hari ini adalah salah satu hari terpenting bagi klan Xiao. Pembukaan Gua Ziyun setiap tiga tahun sekali, serta kompetisi klan untuk menentukan kuota pelatihan dalam Gua, akan segera dilaksanakan.

Kompetisi ini juga, bertujuan untuk menilai hasil pelatihan dari generasi muda klan selama tiga tahun terakhir. Dan barangsiapa yang menonjol kultivasinya maka akan diberikan penghargaan dan juga perhatian khusus dari para petinggi klan.

Mengingat juga, bahwa generasi muda merupakan ujung tombak penentu pasang surut perkembangan klan dimasa depan.

Di dalam kamar, Xiao Yi baru saja berhenti dari kultivasinya. Terlihat cahaya yang mempesona terpancar dari matanya.

Selama setengah bulan ini, dia berlatih terus-menerus setiap harinya. Sayangnya, meskipun demikian, kultivasinya tidak mengalami terobosan, namun telah mencapai puncak Alam fana lapisan kelima. Sedikit lagi dia akan bisa menerobos.

Senyum penuh percaya diri nampak dari sudut mulutnya. Tampaknya selain basis kultivasinya sendiri, dia memiliki kartu truf lainnya untuk menghadapi kompetisi klan saat ini.

" Tuan, sarapan sudah siap." Tiba-tiba, sesosok tubuh yang terlihat anggun perlahan memasuki ruangan kamar.

Wajah yang mulus, serta kulit yang halus dengan postur tubuh yang sangat mempesona, membuat Xiao Yi tidak bisa mengedipkan matanya.