Zayana, seorang aktris papan atas, ia mengalami kecelakan pada saat ia syuting di sebuah film aksi. secara dia merupakan seorang yang sangat profesional, ia dengan beraninya melakukan aksi berbahaya yaitu terjun dari sebuah gedung yang sangat tinggi. Sayangnya tali yang menahan beban tubuh Zayana tiba-tiba terputus begitu saja. dan langsung tubuh Zayana jatuh bebas dan tidak bisa di selamatkan lagi. Zayana mati di tempat pada saat itu juga.
dikarenakan Zayana memiliki Bakat yang hebat dan sebuah keburuntangan yang tak terbatas. ia bertransmigrasi dan hidup kembali ke dalam tubuh gadis di dalam buku novel yang terakhir ia baca sebelum ia mati. Ia menjadi pemeran pembantu dan hanya di Episode 5 di akan mati karena kebodohanya sendiri. dia bunuh diri karena pria yang ia cintai memiliki kekasih lain dan suaminya yang di jodohkan paksa tak pernah ia lihat sekalipun itu selalu mengabaikanya.
bahkan matipun tidak ada yang memperdulikannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Usai acara tersebut, Masing-masing dari mereka mulai izin untuk kembali pulang, hingga tersisa Kakek, Jenna dan Ziven.
Mereka tinggal karena kakek menahan mereka "kakek ada apa? Kenapa menahanku untuk pulang?"tanya Jenna sedikit tidak nyaman.
"ada apa dengan kalian? Ziven mengatakan kepada kakek bahwa kamu menolaknya saat ia mengajak mu pergi bersamanya. Bukankah ini keinginanmu? Kamu selalu merengek kepadaku karena Ziven selalu menolak ajakan mu, sekarang malah kamu yang menolaknya? Sebenarnya ada apa dengan kalian"tanya kakek.
Mendengar itu Jenna menghela nafasnya panjang. dan mulai buka suara "aku juga bingung dengan cucu kesayangmu ini kek. Ia sudah banyak kali menolakku dan malah kita sudah menandatangani surat cerai. dia sendiri yang mati-matian ingin pisah dengan saya, jadi untuk apa saya harus mengikutinya? Yah dulu saya bodoh! Karena masih anak-anak. Sekarang saya sudah cukup besar untuk menyadari kebodohanku kek"ucap Jenna membuat kedua pria di hadapanya terdiam.
"Kamu cucu durhaka! Aku sudah memperingatimu untuk berhenti menguji kesabaran wanita. sekarang apa kamu benar-benar ingin pisah dengan Jenna!?"tanya kakek kini mengarah ke arah Ziven.
"tentu saja kakek. Aku tidak mencintainya, jadi untuk apa mempertahankan pernikahan ini"ujar Ziven dengan wajah datarnya.
Jenna merasa puas mendengar jawaban dari Ziven, sampai tak sadar ia memberikan jempol ke Ziven, Ziven yang melihatnya langsung saja mengerutkan dahinya tak percaya dengan tingkah Jenna.
Beda dengan sang kakek, ia memijat kepalanya yang mulai sakit itu. Dia berpikir keras cara agar kedua cucu yang ia sayangi ini tidak berpisah. "Haah baiklah... kalau begitu, aku tidak bisa memaksakan kehendak kalian lagi, tapi aku punya permintaan"ucap Kakek terduduk lemas.
Ziven dan Jenna yang melihat itu sangat menyesali sedikit perbuatan mereka, sampai membuat Kakek merasa sedih.
"apa itu kakek?"tanya mereka berdua kompak.
*hehehe kejebak kalian*batin kakek menyembunyikan senyumannya.
"aah aku sudah tidak kuat berpergian jauh, tapi kawan lamaku, si Bob! Ia memaksaku bekerja sama dengan perusahaan yang berada di luar kota, ini merupakan kerja sama Terbesar ku selama aku hidup. Tapi aku berpikir bahwa aku yang sudah tua, tidak pantas untuk bekerja, aku ingin beristirahat menikmati hasil yang ku tanam. Apakah aku bisa meminta tolong untuk kalian berdua saja yang pergi dinas menggantikanku? Uang yang kalian dapat dari Bob 80% akan ku bagikan kepada kalian... Ini permintaanku yang terakhir kalinya"
"kakek jangan bicara seperti itu. Tapi..."Lirih Jenna sedikit ragu.
"baiklah! Aku mau"jawab Ziven tanpa ragu.
*hehe aku tau cucuku yang gila kerja ini tidak akan menolaknya*
"bagaimana denganmu Jenna? Kakek mohon... kakek mempercayakan kepadamu juga karena kamu bisa menjadi membantu Ziven"bujuk kakek.
"tidak apa aku tidak butuh. AAAKH!"sebelum Ziven mengatakan tidak butuh bantuan dari Jenna. Ia langsung di cubit oleh kakek dengan kuat karena ia berdiri tepat di samping sang kakek.
Dia hanya bisa menahan sakitnya sampai wajah putih nya itu memerah.
*hmm... sebenarnya aku sangat membutuhkan uang. karena si brengsek ini belum juga menepatkan janjinya. apa sebenarnya yang ia ingin kan, aku sudah malam mengingatkan mereka. Baiklah, jika dengan kerja aku bisa menghasilkan uang sendiri, kamu dan uangmu akan ku hempas cantik!"batin Jenna mencoba berpikir.
"baiklah kakek, soal bayaran yang aku dapatkan itu benarkan?"tanya Jenna memastikan.
"tentu saja, tapi kenapa kamu menanyakan bayaran? Apa kamu tidak mendapatkan uang dari Ziven!?"tanya kakek kaget
"ah tidak. Itu bukan salah paman ini, secara aku sudah menjanda di umurku yang masih muda. Aku masih butuh uang untuk menghidupi diri ku sendiri, jadi kapan kita akan berangkat?"ujar Jenna menatap sinis ke arah Ziven yang memandang nya dingin.
"hah... Kamu sangat membuatku kecewa Ziven, sampai cucuku yang gemoy ini harus berpikir mencari uang sendiri. Kalian akan berangkat 5 hari lagi, persiapkan dirimu dengan baik. Dan kamu Ziven, jangan membuat aku kecewa lagi, jaga Jenna seperti kamu menjaga nyawamu! Apa kamu mengerti?"sarkas sang kakek.
"tapi_"
"_tidak ada tapi. Sekarang aku perintahkan kamu mengantar cucuku ini pulang kembali ke rumahnya tanpa ada penolakan"perintah kakek.
"CK! Sebenarnya cucumu yang asli siapa sih"gumam Ziven merasa kesal.
"baiklah"jawabnya dengan enggan.
"haha tidak perlu kakek, aku sudah memesan taksi, aku permisi yah kakek.. Selamat untuk kakek! Babay...."seru Jenna seraya berjalan dengan cepat meninggalkan mereka berdua, Jenna takut ia akan di tahan lebih lama karena tidak patuh sama kakek, itu membuatnya pergi Tampa persetujuan dulu.
"Ziven, Jenna sepertinya sudah berubah"ujar sang kakek melihat kepergian Jenna.
"berubah? Dia masih sama kurang ajar kek!"jawab Ziven tidak mau mengakui.
"kamu benar-benar buta Ziven, suatu saat nanti kamu akan menyesali keputusanmu sendiri. Jangan cari aku jika itu terjadi"ucap sang kakek juga meninggal Ziven, ia pergi bersama beberapa pengawal yang mengawal kakek sudah lama.
"tidak akan. Aku tidak akan pernah menyesali keputusanku kakek"Jawab Ziven dengan nada pelan.
...----------------...
Pagi harinya di kampus A. begitu ramai di penuhi oleh para mahasiswa yang ingin menunjukan bakatnya.
Iya di pagi itu, Kampus sedang mencari bakat-bakat tersembunyi dari mahasiswa, lomba yang akan di pertunjukn antara kain lomba menari, lomba melukis, lomba berpuisi dan paling disukai oleh Jenna ialah lomba cesting.
Ia menantikan akan hari ini, banyak yang juga mendaftar ikut lomba cesting, termasuk Alica, pemeran utama di novel yang dia baca. Alica juga mengikuti lomba tersebut dan berpapasan dengan Jenna di tempat mendaftar.
"ah Jenna? Kamu juga ikut lomba ini? Aku sangat kaget melihatmu, aku harap kita berdua akan di terima oleh agensi"ujar Alica menyapa Jenna.
dengan nafas panjang Ellisha hanya memutar bola matanya dengan Malas. "haha semoga"Jawabnya.
*Dasar sombong! kamu yang bodoh ini bagaimana bisa di bandingkan denganku, lihat saja bagaimana aku akan mempermalukanmu di panggung*batin Alica sambil tersenyum manis ke arah Jenna.
...****************...
...Bersambung...
😍😘