Damian dan Alexa adalah ayah dan anak, namun semakin hari perasaan Alexa terhadap Damian berbeda, beda dengan perasaan anak terhadap ayah. Namun dengan sikap Damian yang terus membuat Alexa kadang senang dan kadang menyakiti Alexa
cuss langsung baca aja yukk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fida lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Malam hari telah tiba, Damian dan El sudah berada diperjalanan untuk pulang ke Indonesia. mereka akan sampai satu jam kedepan, Damian memilih untuk istrirahat lebih dulu agar sampai ke Indonesia ia bisa langsung kerumah orantuanya, Damian berubah pikiran agar langsung ke kediaman Marco langsung
sedangkan di Indonesia, Alexa sudah tertidur dengan ditemani oleh Marco agar gadis tu tidak neting terus menerus, Marco memilih menuggu Alexa untuk tertidur agar dirinya kembali kekamar miliknya, seperti sekarang Marco melihat gadis itu sudah tidur dengan tenang
wajahnya yang menggemaskan dan juga tidurnya yang begitu tenang membuat Marco ingin mengecup wajah itu, namun ia tidak berani karna mengingat Damian yang akan menyate dirinya jika melakukan hal itu. " dia begitu tenang ketika tidur dan menggemaskan ketika bangun" ucap Marco dan menarik selimut ketubuh Alexa
Marco berjalan keluar dan menutup pintu Alexa pelan, tidak ingin membuat gadis itu terbangun kembali, Marco lebih dulu turun kebawah untuk mengambil minum, namun alangkah terkejutnya dia ketika melihat seseorang yang berdiri dengan mengenakan pakaian putih diseluruh tubuhnya
"aaaahhh.. setannnn" terika Marco dan membuat sosok itu menatap dirinya, dan keterkejutan Marco kembali ketika melihat wajah wanita itu, dengan diututpi masker semuanya dan membuatnya semakin menyeramkan. " aaaaaa.... hantuuuu" ucap Marco dan menyentuh dadanya yang hampir copot
"ada apa tuan.. maafkan saya" ucap gadis itu sambil membuka masker diwajahnya, ia menatap Marco yang terduduk lemas disamping kulkas dengan raut wajahnya yang bingung dan juga takut. takut jika nanti Marco akan memarahi dirinya dan membuatnya kehilangan pekerjaannya
"astagaaaa.. Rosaaa!!, kau hampir membuat jantungku lepas dari tubuhku" ucap Marco sambil menatap Rosa dengan tajam, untung saja gadis itu segera membuka maskernya dan membuat Marco bisa bernafas lega, tidak setan beneran yang mendatanginya
"maafkan saya tuan... saya tidak tau kalau tuan akan turun kesini" jawab Rosa dengan menyengir seola tidak bersalah, padahal Marco sudah kesal dengan ekpresi gadis itu, masih menahan tawa saat dirinya hampir saja kehilangan jantungnya daro organ tubuh
"kenapa pakai baju seperti itu!!.. kau seperti mba kunti!" ucap Marco sambil melewati Rosa begitu saja, ia mengambil air minum dari kulkas dan menegaknya sampai habis, ia kembali menatap Rosa dengan tatapan yang tajam dan tidak bersahabat
"saya memang sengaja cosplay tuan" ucap Rosa membuat Marco melongo sambil menahan kekesalannya, bisa-bisanya gadis itu masih menjawab dengan raut wajah polos dan tidak berdosa, ingin rasanya Marco menggeplak kepala rosa agar pikirannya kembali lancar
"kauu..!" ucap Marco tertahan dan meninggalkan Rosa begitu saja, ia tidak ingin berlama-lama bersama gadis sedeng itu karna akan menambah kekesalannya dan membuat emosinya bertambah naik, Marco mengomel sendiri saat menaiki tangga menuju kamarnya
"dasar pria aneh, dia yang terkejut sendiri aku yang disalahkan" ucap Rosa kembali masuk kedalam kamarnya, ia juga merasa aneh dengan sikap tuannya itu namun tidak ingin memusingkannya, lebih baik menonton drakor kesayangannya yang membuat dirinya lupa akan segala hal
jam 2 dini hari, Damian dan El tiba di kediaman Adithama keduanya langsung mengambil mobil milik Damian dan kembali melanjutkan perjalanan mereka kerumah Marco, Damian ingin besok pagi mereka berangkat dari rumah Marco kerumah mereka untuk memberitahu hal penting itu
"Dami.. tidakkah kamu mau istirahat sekarang disini, nanti besok pagi Marco membawa Ale kesini" ucap Carlos yang ikut bangun karna Damian mengabari dirinya sudah sampai, pria paruh baya itu turun kebawah dan menemui putranya bersama sekretarisnya
"tidak pa, aku ingin bertemu dengan Ale malam ini" ucap Damian, pikirannya sudah tertuju pada gadis kecinya dan juga ingin sekali menghabiskan malam ini bersama gadis kecilnya itu. " ya sudah kalau begitu, papa tidak melarang hanya saja kalian hati-hati membawa mobilnya" ucap Carlos tidak ingin menahan mereka disana
"kami pamit dulu pa, bilang sama mama besok aku kesini dan hal penting akan kuberitahu pada kalian" ucap Damian dan masuk kedalam mobil. El sellau stay untuk mengemudikan mobil itu untuk tuannya, namun dengan catatan jika bonus bulan ini ditambahkan 2x lipat dari bulan kemarin
sesampianya dirumah Marco, Damian langsung menghubungi pria itu untuk membukakan pintu rumah mereka, karna semua pelayan sudah tidur sekarang, begitu mendengar bunyi ponselnya Marco langsung tau jika itu berasal dari Damian, ia segera turun dan membuka pintu rumahnya
"masuklah, kalian pasti sangat lelah" ucap Marco sambil mempersilahkan Damian dan El untuk masuk lebih dulu, juga dirinya yang cukup mengantuk karna dijam sekarang sangat rawan tidur yang enak dan juga nyenyak. " apa dia ada dikamar?" ucap Damian menatap Marco, sedangkan yang ditatap mengangguk paham
tidak menunggu lama lagi,Damian langsung naik keatas tanpa diminta siapapun, ia hanya ingin melihat gadis kecilnya. sehari tidak bertemu dnegan Alexa membuat Damian merasa tersiksa sendiri, ia yang tidak memberi kabar namun dirinya juga yang merasa kehilangan seharian ini
"masuklah ke kamar mu El.. biarkan pria itu tidur bersama Alexa" ucap Marco kepada sekretaris Damian itu,mereka sudah lama kenal hanya saja terbiasa bicara formal membuat Marco saat ini melakukan interaksi formal kepada El, pria itu langsung naik untuk mengistirahatkan tubuhnya
"sayang.. daddy sangat merindukanmu tau" ucap Damian lembut dan masuk kedalam selimut yang sama dengan Alexa, menatap wajah teduh gadis itu membuat hati Damian mendesir hebat dan langsung mencium lembut pipi mulus Alexa, sangat terobati rindu yang ia tahan seharian ini
"kamu tidur saja membuat daddy jatuh cinta Ale, apalagi bangun.. munkgin daddy akan mati jika kehilangan kamu sayang" ucap Damian sambil memeluk Alexa, baju yang ia pakai sudah terlepas begitu saja. ia memang sudah membersihkan diri sebelum sampai di bandara tadi malam
"tidur yang nyenyak sayang, besok pagi akan ada hal yang membuat kamu sakit, sedih bahkan mungkin akan memilih pergi dari daddy" ucap Damian dan akhirnya ia ikut terlelap disamping Alexa, memeluk tubuh gadis itu dnegan nyaman dan menjadikan lengannya bantal kepala Alexa
pagi harinya, Alexa seperti biasa yang sudah menjadi rutinitasnya bangun pagi hari dan membuat sparapan untuk dirinya dan juga Damian, jika dirumah mereka dulu. namun pagi ini Alexa merasa tubuhnya diberatkan oleh benda yang ia sendiri tidak tau benda apakah itu
Alexa membuka matanya dan menyentuh sesuatu yang berada diperutnya, ia ingin melepaskannya namun gerakan dari benda itu membuat dirinya semakin takut. dengan nyawa yang sudah terkumpul semua karna terpaksa Alexa akhirnya membuka matanya dan menatap disampingnya
alangkah ia sangat terkejut mendapati Damian yang tidur sambil memeluk tubuhnya, Alexa melongo dengan diam tapa pergerakan, ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat didepan matanya saat ini. Damian dengan wajah yang pulas tidur dan sangat tampan
"tidur lagi sayang,daddy masih sangat mengantuk"ucap Damian sambil memeluk erat Alexa, membawa kedalam pelukannya dan mengedus aroma tubuh gadis itu, masih sama seperti semalam tidak ada bedanya. Damian menatap Alexa yang masih terdiam membisu
"kenapa sayang?, apakah ada yang salah dengan daddy?" tanya Damian smabil tersenyum tepat didepan wajah Alexa, mmebuat gadis itu salting namun masih bisa menahannya, Alexa menggeleng sambil memperbaiki posisinya, menghadap Damian dan memeluk lengan pria itu
"kapan daddy sampai?, kenapa gak kasih tau Ale kalau pulang malam ini?" ucap Alexa dengan raut wajah cemberut dan mencubit pelan lengan Damian, ia menahan diri untuk tidak menelfon Damian, namun rupanya pria itu lebih tahan dai dirinya
"maafkan daddy sayang, hanya saja kemarin daddy memang sangat sibuk dan tidak sempat mengabarimu. daddy juga ingin kasih kejutan sama kamu" ucap Damian sambil tersenyum dan mengcup bibir Alexa, namun kecupan itu merubah menjadi luma**tan dengan tangan Damian yang sudah bergerak lebih dulu
"aahhhkk"
suara erotis dan memalukan dari bibir Alexa akhirnya keluar,namun hal itu membuat Damian semakin bersemnagat untuk melakukan hal yang lebih, ia mulai memperdalam ciu8amn mereka dan menahan tengkuk gadis kecilnya iyu, sambil tangannya menacari benda favorit dirinya
"daddy.. aaahkk"
Alexa tidak bisa menahan diri, ia menikmati setiap sentuhan dari tangan Damian, sampai pria itu membuka piyama miliknya dengan lihai dan memperlihatkan dua squishi kesukaan Damian, dengan rakus dan cepat Damian melahap benda kembar itu dan memainkan puc*uknya dengan lidahnya
maafkan author yang bikin gantung, mungkin kalau dilanjutkan readers akan merasa resah dan gelisah hahha
#fid.nch
#MDIS
Alexa jgan d buat cengeng thor,jdi wanita mandiri dan tegas gitu