Derita Gadis Yang Terhina

Tak terasa hampir satu minggu Kayra tinggal di kosan yang di sewa Rayyan untuknya.

Ia juga merasa tubuhnya sudah membaik.

Hanya terkadang ia mas8h merasakan mual dan tak jarang kliyengan tiba tiba.

Rayyan juga rutin datang menemuinya di pagi hari sebelum berangkat dinas dan sore hari setelah pulang dinas.

Kemudian setelah menjelang malam ia akan pulang.

Meski demikian, hubungan di antara keduanya tak juga dekat.

Kayra semakin menjaga jarak dari pria itu paskah pernyataan pria itu yang hendak menikahinya satu minggu lalu.

Tak jarang keduanya saling membisu meski berada di tempat dan ruang yang sama.

Kayra sudah merasa semakin lebih baik.

Ia berencana akan segera pergi di kosan ini.

Gadis itu nampak sedang s8buk membersihkan kamar mandi ketika sebuah suata tiba tiba mengejutkannya.

" sedang apa kamu ?! " sebuah pertanyaan dari suara barinton mengejutkan Kayta.

Gadis itu sangat terkejut ketika melihat siapa yang kini bertanya kepadanya itu.

" aku tanya...sedang apa kamu ?! " ulang Rayyan lagi

" saya...saya..." Kayra tergagap.

" berapa kali sudah aku bilang, jangan lakukan apapun yang bisa membuatmu lelah " kata Rayyan lagi sambil menatap tajam ke pada Kayra yang saat ini tengah berjongkok arena ia yang sedang membersihkan lantai kamar mandi.

Mata Rayyan begitu tajam menatapnya,

dan itu sungguh membuat gadis itu ketakutan.

Kayra menggigit bibir bawahnya sendiri karena menahan takut.

" saya..saya hanya ingin membalas kebaikan anda.

saya saya...hanya ingin membersihkan kosan anda saja... " jawab Kayra kemudian tergagap.

" itu tidak perlu,

Ini bukan kosan ku....ini adalah kosan kamu, aku sengaja menyewanya untukmu.

Dan aku juga sudah membayar orang untuk membersihkan kamar ini.

Jadi kau tidak perlu melakukan itu. Kau hanya perlu diam dan beristirahat lah.

Kau dan dia membutuhkan itu " kata Rayyan lagi.

" berapa usia kandunganmu sekarang ?! " tanya Rayyan lagi kemudian.

Kayra yang sudah berdiri dari jongkoknya menundukkan kepalanya dan kemudian menggeleng.

Rayyan menghembuskan nafasnya dengan kasar.

" Apa tadi siang kau juga tidak bisa makan karena muntah ?! " tanya Rayyan lagi.

Kayra hanya diam dengan tetap menunduk.

" mbak Susi yang memberi tahuku " kata kata Rayyan terjeda.

" kenapa...bukankah selama ini kau baik baik saja soal makanan ?! " lanjut Rayyan.

Kayra mengeleng.

Sekali lagi, Rayyan menghela nafas dengan kasar.

" bersihkan dirimu dan segera ganti pakaianmu.

Kita akan keluar.

Aku tunggu di depan " kata Rayyan kemudian ia berlalu meninggalkan kamar mani itu.

Kayra sedikit termangu sebentar mendengar kata kata Rayyan.

Namun selanjutnya ia segera melakukan apa yang di perintahkan oleh Rayyan kepadanya.

Rayyan seang sibuk mengutak atik smart phonenya ketika pintu kamar kos itu terbuka dan kemudian menampilkan sosok Kayra yang berdiri di ambang pintu dengan memakai gamis warna nude yang ia padukan dengan kerudungnya berwarna coklat susu.

Sungguh sebuah perpaduan yang sangat apik dan begitu sesuai.

warna nude gamis dan coklat susu hijabnya membuat kulit Kayra kian terlihat bersih.

Wajahnya yang terlihat lebih segar semakin terlihat cantik di mata Rayyan

Apalagi gadis itu yang sedikit memberikan sapuan tipis make up pada wajahnya.

Semakin membuat wajahnya semakin terlihat lembut dan kalem.

Rayyan sampai tak berkedip menatap gadis itu.

Kayra baru mengenakan pakaian biasa saja, tapi dia sudah nampak begitu berbeda.

bisik hat Rayyan.

" mau kekuar pak ?! " tiba tiba sebuah sapaan mengejutkan Rayyan dan sontak membuat pria itu menoleh ke arah sumber suara.

Seorang wanita paruh baya sang pemilik kos kosan.

Rayyan hanya tersenyum tipis, tipis sekali.

wanita itu sedikit canggung karena Rayyan hanya menjawabnya dengan senyuman tipis saja.

Sementara Kayra,

Gadis itu ingin menjawab basa basi wanita baya pemilik kosan itu namun ia takut dengan ekpresi Rayyan yang meski tersenyum namun terkesan dingin.

" baiklah monggo di lanjut, permisi...." pamit wanita itu kemudian.

Ia merasa tak enak juga berada lama lama di antara ke dua pasangan yang baginya aneh itu.

Ya....

Iwan memperkenalkan Rayyan dan Kayra adalah pasangan suami istri kepada pemilik kosan itu.

Sepeninggal wanita itu Rayyan segera bangkit dan menghampiri Kayra.

" kenapa harus berdandan secantik ini, kau ingin menggodaku ?! " tanya Rayyan membuat Kayra menundukkan kepalanya semakin dalam.

Ia sungguh tak mengerti arti kata yang di ucapkan Rayyan kepadanya.

Cantik dia bilang....

Benarkah....

Tapi.....benarkah yang di ucapkan oleh pria itu,

Lalu, Bagaimana jika pria itu hanya sedang mengejek penampilannya saja.

" ma...ma...maaf..." kata Kayra akhirnya dengan terbata.

Rayyan mengerutkan keningnya mendengar jawaban Kayra.

Gadis itu minta maaf... ?!

Kenapa minta maaf.... ?!

Rayyan jadi bingung sendiri juga jadinya

" ah sudahlah...ayo....ini sudah sore, nanti keburu malam ayo...." ajak Rayyan kemudian.

Pria itu segera melangkah ke arah mobilnya yang sudah terparkir di halaman kosan.

Kayra mengikuti pria itu.

Sampai di mobil, ia bingung harus duduk di mana.

Thin thin....

Rayyan yang sudah masuk lebih dulu ke dalam mobil dan telah duduk di depan setir menekan klakson ketika ia melihat Kayra tak kunjung masuk ke dalam mobil.

Rayyan kemudian menurunkan kaca jendela mobil itu yang berada tepat di hadapan Kayra.

" kenapa masih diam begitu, ayo masuk ?! " kata Rayyan.

" di mana saya harus duduk, di belakang kah...?! " tanya Kayra kemudian dengan sangat hati hati.

Rayyan menghela nafas.

Sejurus kemudian ia membuka pintu mobil di hadapan Kayra.

" masuklah..." perintahnya kemudian.

Dengan canggung, Kayra pun masuk ke dalam mobil.

Tak lama mobil yang di kendarai Rayyan berlalu meninggalkan tempat.

Sepanjang perjalanan keduanya saling membisu.

Rayyan sibuk dengan menyetirnya, sementara Kayra sibuk dengan pikirannya sendiri.

Ia juga merasa sangat canggung dengan keadaan ini.

Tak berapa lama, mobil yang kendarai Rayyan memasuki parkiran sebuah tempat praktek dokter spesialis kandungan.

" kita sudah sampai, ayo turun..." ajak Rayyan.

Kayra menatap plank yang tertulis di bagian atas gedung itu.

" kau butuh memeriksakan kandungan kamu " kata Rayyan kemudian yang seolah paham dengan pemikiran gadis itu.

" saya merasa baik baik saja " jawab Kayra kemudian pelan.

" baik baik saja bagaimana, kau bahkan tidak tahu berapa usia kandunganmu sekarang.

Kau tahu...iti sangat berbahaya.

Bagaimana jika kau memasuki waktu melahirkan, tapi kau justru tak tahu itu.

Beberapa hari ini juga kau kesulitan makan bukan ?! " kata Rayyan lagi panjang lebar.

" sudah ...ayo, cepat turun. Aku sudah membuat janji " kata Rayyan lagi dan membuat Kayra menoleh kemudian menatap pria itu.

" kenapa menatapku begitu " tanya Rayyan dengan kening berkerut.

" maaf sudah membuat anda repot....saya janji saya akan berusaha membalas semua kebaikan anda kepada kami suatu hati nanti " kata Kayra kemudian sambil ia menundukkan kepalanya sementara kedua tangannya berada di bawah perutnya.

Rayyan menatap tak berkedip sosok gadis di hadapannya itu.

Berikut tangan gadis itu yang melingkar sempurna pada perutnya yang sedikit terlihat mulai membuncit itu.

Terbersit tanya di dalam hatinya, akankah Kayra akan bersikap sama seperti iru, jika yang tengah ia kandung kini adalah bayinya...... ?!

" kenapa harus berterimaksih, andai kau tahu...sebenarnua aku tak baik baik saja saat aku melihat kau begitu perhatian pada bayi itu.

dan karena itu.

Aku harus melakukan ini.

Aku takut terjadi sesuatu padamu jika terjadi sesuatu pada baui itu "

Bisik Rayyan di dalam hatinya.