AKU SARANIN BUAT BACA DUREN SAWIT 👉GEGANA SANG PENJINAK HATI👉CINTA UNTUK NAGARA TERLEBIH DAHULU BIAR CERITANYA NYAMBUNG OKE
Pria tampan akan kalah oleh pria humoris, pria humoris akan kalah oleh pria kaya, pria kaya akan kalah oleh pria yang bisa membuat wanita nyaman, dan dari ke 4 nya pasti akan kalah oleh pria tampan, humoris, kaya sudah begitu bisa bikin nyaman lagi. Dan itu semua ada didalam diri Barata Adam Prayoga
Tapi tidak bagi Tata, gadis yang berhasil menjadi operator hati Barata, Gadis yang sedikit pendiam itu hanya memandang aneh pada Bara yang selalu banyak bicara saat bersamanya.
Tata yang berulang kali hatinya dipatahkan oleh sang kekasih, akankah Bara mampu menakhlukan gadis dingin itu? dan menjadikan Tata Operator Hati miliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pura Pura Lupa
"Dari ujung sana sampai ujung pohon jati sana adalah lokasi yang akan kita bongkar besok."
Bara melepaskan kaca mata hitamnya, pria itu berdiri menjulang di sisi Agatha yang tengah menjelaskan posisi yang akan dia garap besok pagi.
Sedangkan Alvian berdiri disisi sebelahnya berdampingan dengan Elvia yang sudah mengibarkan payung yang dia bawa.
"Batu bara yang ada diarea ini sudah siap untuk kita pan...,"
"Pakai ini, kamu bisa sakit kepala nanti kalau kepanasan terus menerus."
Ucapan Agatha terhenti saat Bara tiba tiba memakaikan topi bermerk milik pria itu diatas kepalanya. Kedua mata dark hazelnya mengerejab saat melihat Bara tersenyum tulus padanya.
"Pakai jasku saja, tolong simpan kembali topi anda Pak pengawas."
Alvian melepaskan topi hitam yang ada diatas kepala Agatha dan menggantikannya dengan jas abu abu miliknya.
"Dia pacar saya,anda harus tahu itu!"
Bara tersenyum tipis mendengar ucapan pria yang tengah menatapnya penuh peringatan itu. Bara sangat pandai menutupi rasa kesalnya pada Alvian dengan senyuman tenang seakan tidak mempermasalahkan apa yang terjadi saat ini. Padahal didalam lubuk hatinya yang terdalam, Bara ingin sekali mengubur hidup hidup pria ini didalam tanah yang sudah digali oleh Agatha nanti.
"Ups sorry, aku kira Agatha bukan pacarmu Pak Alvian. Malah aku mengira kalau gadis yang ada disampingmu itu yang menjadi pacarmu."
Bara mengangkat kedua tangannya diudara, pria itu terlihat seakan tidak mengetahui apa apa saat ini dan berpura pura terkejut. Sedangkan Alvian terlihat sangat tidak suka mendengar ucapan Barata, lain Alvian lain pula Elvia. Gadis itu memalingkan wajahnya kearah lain sembari mengulum senyumnya saat Barata mengira kalau dia dan Alvian adalah sepasang kekasih. Bolehkah dia juga berharap seperti itu?
"Bisa kita sudahi obrolan tidak berguna ini!"
Suara berat penuh peringatan yang dikeluarkan oleh Agatha membuat kedua pria itu mengangguk patuh. Sedangkan gadis yang ada disisi Alvian berdecih tidak suka melihat sikap sok tegas saudara tirinya itu.
"Berikan saja pada asistenmu, aku sudah biasa terkena matahari jadi tidak akan gosong apalagi pingsan!"
Agatha melepaskan jas Alvian yang terlampir diatas kepalanya. Bukan Agatha tidak senang dengan perlakuan Alvian padanya, namun Agatha tidak respec lagi pada pria itu karena perlakuannya tidak inisiatif dari hatinya sendiri melainkan karena didahului oleh pria lain.
Agatha bisa mengira kalau Alvian hanya takut tersaingi oleh pria lain, bukan karena peduli padanya.
"Biar aku aja yang bawain jasnya Mas Vian."
Agatha melirik pada Elvia yang terlihat sangat penuh harap untuk memegang jas mahal milik pacar saudara tirinya itu.
"Ambil saja, sepertinya kau yang memang terlihat lebih membutuhkannya dari pada aku kan?"
Ucapan Agatha bukan hanya terdengar sarkas namun lebih terdengar seperti menyindir Elvia kalau saudara tirinya itu sangat terlihat sangat membutuhkan jas itu , bahkan mungkin juga pemilik jas itu sekalian.
"Oke kita akan turun kebawah, bagi yang tidak mau ikut silahkan tunggu disini. Dan siap siap saja bertemu dengan hewan liar, monyet dan macan pohon contohnya."
Glekk...
Elvia menelan salivanya susah payah, bahkan gadis itu terlihat celingak celinguk seperti tengah waspada. Hingga tanpa sadar dia meraih ujung lengan kemeja Alvian dan semakin merapatkan tubuhnya pada pria itu.
"Silahkan Pak Bara yang duluan,"
Bara menatap tidak percaya pada Agatha, gadis cantik nan manis itu malah tersenyum tipis padanya saat melihat wajah ragu Barata saat ini.
Yang benar saja,Bara harus berjalan terlebih dahulu memasuki kawasan yang masih cukup rimbun bahkan bersemak belukar cukup tinggi dan sedikit menyeramkan.
love you lah ....
kmarin baca yg reina ilham dg gara lovy.. full baper....