NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Istri Keduanya

Ternyata Aku Istri Keduanya

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Pembantu
Popularitas:288.8k
Nilai: 5
Nama Author: TK

Rania terjebak dalam buayan Candra, sempat mengira tulus akan bertanggung jawab dengan menikahinya, tapi ternyata Rania bukan satu-satunya milik pria itu. Hal yang membuatnya kecewa adalah karena ternyata Candra sebelumnya sudah menikah, dan statusnya kini adalah istri kedua. Terjebak dalam hubungan yang rumit itu membuat Rania harus tetap kuat demi bayi di kandungannya. Tetapi jika Rania tahu alasan sebenarnya Candra menikahinya, apakah perempuan itu masih tetap akan bertahan? Lalu rahasia apakah itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31 Memanjakannya

"Nanti bulan depan kesini lagi ya," ucap si bidan memberitahu.

Candra dan Rania mengangguk menuruti perintah itu, tentu saja mereka harus datang untuk rutin cek kandungan. Keadaan si bayi sehat, membuat keduanya senang dan tenang. Rania juga sudah lebih baik kan, jadi pada bayinya pun bagus.

Tidak lupa Rania diberikan vitamin agar memperkuat kandungan, Candra yang langsung menebusnya di bawah. Setelahnya mereka keluar dari rumah sakit itu. Mereka melakukan cek tidak lama, hanya satu jam saja. Sayang sekali belum bisa USG, maklum saja masih kecil.

"Katanya baru bisa USG sekitar dua bulanan lagi," ucap Candra yang sedang menyetir.

"Mas udah gak sabar ya mau lihat?"

"Iya gak sabar banget."

"Aku juga sama, apa Mas mau langsung tahu jenis kelamin dia?"

"Iya dong, biar kita bisa persiapin kebutuhannya dari sekarang."

"Tapi kan lahirannya juga masih lama."

Candra terkekeh kecil, "Gak papa lah, aku terlalu gak sabar dan bersemangat."

Melihat sikap exited suaminya itu, membuat Rania ikut tersenyum. Di sini terlihat sekali yang paling menantikan kelahiran anak mereka itu Candra, Rania selalu dibuat terharu melihat itu. Padahal dulu sempat ragu Candra tidak akan menerimanya dan bayinya.

"Kita ke Mall ya."

"Memangnya Mas gak sibuk di kantor? Takut ganggu pekerjaan Mas."

"Gak papa, aku izin sampai jam dua belasan, masih ada waktu."

"Apa mungkin yang punya perusahaannya Mas? Jadi kan bos bisa bebas tuh mau ngapain aja."

Lagi-lagi Candra dibuat tertawa mendengar perkataan polos Rania, "Perusahaan itu punya almarhum orang tua aku, aku masih tahap belajar dan banyak juga kok yang jabatannya tinggi di sana." Candra terlihat merendah sekali.

"Wah keren, aku jadi penasaran gimana tempat Mas kerja. Pasti di gedung tinggi gitu ya."

"Iya, ada sekitar dua puluhan lantai."

Tetapi sayangnya Candra sepertinya tidak akan mengajak Rania ke kantornya. Kenapa? Khawatir membuat keributan. Tidak banyak yang tahu Candra menikah lagi, hanya teman-teman dekatnya saja, itupun yang waktu itu ke Villa. Mereka Candra minta untuk menjaga rahasia.

Karena yang semua karyawan tahu istrinya hanya Livia, kalau sampai tahu Candra menikah lagi sudah pasti akan heboh. Bisa-bisa karir Candra juga terancam, Candra tidak mau bertindak gegabah. Lagi pula Rania juga pasti tidak masalah Ia sembunyikan statusnya, selama ini juga tidak suka aneh-aneh.

"Aku biasanya suka beli bajunya di pasar," ungkap Rania. Mereka baru masuk ke Mall besar itu.

"Memangnya ada yang jualan baju di pasar?"

"Ada lah, banyak."

"Aku kira di pasar cuma jualan makanan aja."

Rania tersenyum memaklumi ketidaktahuan Candra mengenai itu, suaminya itu kan dari kalangan orang berbeda. Apa-apa selalu mewah, membeli barang pun pasti yang berkualitas dan harga tinggi. Berbeda sekali dengan Rania.

"Ambil apa aja yang kamu mau," ucap Candra.

"Iya Mas."

Candra mengajaknya masuk ke sebuah tempat pakaian dengan nama brand terkenal. Di sana cukup komplit yang berkaitan dengan perempuan. Rania berkeliling sambil melihat-lihat, sedangkan Candra di belakangnya hanya mengikuti.

"Kenapa? Mau yang itu?" tanya Candra mengetahui Rania dari tadi memperhatikan salah satu baju.

"Yang ini bagus gak Mas?" tanya Rania sambil menunjukan sebuah blouse warna putih dengan gaya cantik.

"Bagus kok, kamu pakai pasti cocok."

Rania juga langsung jatuh cinta pada blouse itu, Ia lalu melihat harganya dan langsung membelakan mata, "Em kayanya gak jadi," tolak nya.

"Loh kenapa?"

"Terlalu mahal, kalau di pasar ini paling cuman puluhan ribu."

"Emang itu harganya berapa?"

"Hampir tiga ratus ribu."

"Ya sudah gak papa, ambil aja."

"Tapi--"

Candra membawa lagi blouse itu lalu memasukannya ke tas belanja, "Ayo lanjut, cari apalagi?"

Karena tangannya ditarik Candra, membuat Rania menurut saja. Pria itu sepertinya tahu dirinya cukup pemalu, jadi selalu menawarkan lebih dahulu. Saat Rania mengangguk menyukai, Candra malah langsung membawanya dan mengajaknya memilih lagi.

"Kamu butuh berapa **********? Mau aku pilihin?" tanya Candra sambil menyeringai, "Mungkin tebakan aku ke ukuran dalaman kamu bakalan tepat."

"Enggak usah, biar aku saja," geleng Rania menolak dengan malu-malu.

"Yakin gak mau ditemenin?"

"Iya gak usah."

"Ya sudah, tapi beli yang banyak ya biar sekalian."

"Iya Mas," jawab Rania gemas sendiri.

Candra terkekeh kecil merasa terhibur sendiri jika menggoda istri mudanya itu, apalagi saat melihat ekspresi malu-malu nya membuat Candra ingin memakannya kalau bisa. Setelah Rania membeli beberapa pasang dalaman, perempuan itu mengajaknya untuk membayar.

"Memangnya sudah cukup? Yakin gak ada yang kamu butuhin lagi?" tanya Candra.

"Ini sudah banyak Mas, malahan terlalu banyak." Rania tidak pernah beli pakaian sebanyak ini, mungkin totalnya ada tujuh setel dengan dress juga.

"Ya sudah deh, nanti lain kali bisa lagi." Candra hanya gemas dengan Rania yang malu-malu begitu saat belanja, padahal kalau misal memborong pun bisa Ia belikan.

Rania ikut mengantri untuk membayar, Candra sempat meminta menunggu saja sambil duduk, tapi Rania hanya penasaran saja dengan total belanjaannya. Sebenarnya kebanyakan di pilihkan Candra, Ia hanya menurut dengan angguk-angguk saja.

"Totalnya jadi lima juta empat ratus ribu," ucap si kasir.

Kedua mata Rania langsung terbelak mendengar itu, Ia pun menatap Candra dengan tidak enak. Tetapi suaminya itu hanya tersenyum lalu memberikan kartu debit nya pada si kasir. Setelahnya membawakan beberapa paperbag itu.

"Mas bisa gak dibalikin lagi?" tanya Rania.

"Hah kenapa? Ada yang kamu gak suka?"

"Bukan, aku suka semua baju pilihan Mas Candra, tapi kenapa sampai semahal itu?"

"Rania, jangan mikirin itu. Aku gak papa kok ngeluarin uang segitu, gak seberapa. Malahan aku seneng bisa belanjain untuk kamu."

Seharusnya orang yang di belanjai itu senang, tapi Candra melihat Rania malah seperti tertekan. Istrinya yang satu ini memang tidak enakan dan selalu memikir berlebihan. Padahalkan sikap Candra juga bagus dengan memanjakannya.

"Lain kali belinya jangan di sini, bajunya mahal-mahal," ucap Rania.

"Iya, nanti kita belinya di toko sebelah."

Rania ikut melihat ke arah yang ditunjuk Candra, toko di sebelahnya dengan nama brand Zara. Ia pun memukul pelan tangan Candra, memangnya Ia tidak tahu kalau brand itu mahal?

"Sudah ah, yuk kita pulang," ajak Candra, "Aku harus kembali ke kantor karena ada meeting."

"Iya Mas."

"Kita gak keburu makan, nanti kamu makan di rumah aja ya."

"Mas juga jangan lupa makan."

"Iya."

Sesampainya di rumah, Candra tidak ikut masuk ke dalam karena buru-buru. Barang belanjaan Candra perintahkan pembantunya untuk membawa ke kamar Rania. Setelahnya pria itu pamit untuk kembali, Rania tersenyum sambil melambaikan tangan mengiri kepergiannya.

1
Nor Asikin
Luar biasa
Astrid Kusuma Wardhani
refleks bukan repleks.
Nora♡~
Waaaaww... hebat.... Tahniah yaa thor dan terus lah berkarya...
Benita Lestiyorini
Sudah cepetan nikah, bikin adek. Daffin biar diasuh Papanya sama Mama Livia.
Benita Lestiyorini
Ya iyalah Yoga... Chandra itu ayah kandungnya. Kamu blm apa2 sdh mengenalkan dirimu panghil Papa untuk si Daffin.
Benita Lestiyorini
Makanya Rania kamu sbg ibunya hrsnya dari bayi mengenalkan papa aslinya, bukan Papa Yoga.
Benita Lestiyorini
Apalagi Chandr dg Livia tdk akan bisa punya anak. Daffinlah satu2 nya tumpuan harapan Chandra. Kasihan bila dipisahkan dr Papanya.
Benita Lestiyorini
Kalau sy malah berharap Daffin tetap berada dalam asuhan ke dua org tunya.
Benita Lestiyorini
Meski tk ngapa2in itu tdk boleh.
Benita Lestiyorini
Heiy...Yoga tunggu sampai Rania resmi berpisah dg suaminya dulu. Heran ya kelg Rania ini memang ky ngebebasin Rania yg msh status suami org bisa bebas di kamar dg pria lain.
Benita Lestiyorini
Ingat Rania, kamu dinikahi sah oleh Chandra, bayi itu darah daging Chandra, sampai detik melahirkan pun kalian belum reami beecerai, kok kamu sdh berani menjalin hub dg pria.
Benita Lestiyorini
Bagaimanapun tidak etis seorang wanita melahirkan ditungguin bukan mahromnya.
Benita Lestiyorini
Kalau aq tetap berharap anak Chandra akan diasuh ayah kandungnya kalau Chandra sehat lg.. Bukn ayah tiri.
Benita Lestiyorini
Ih Rania, begitu mudahnya nempel laki ya. Ingat kamu hamil tua, anak Chandra, orngnya msh koma. Kamu sdh mesra2an sm laki laki lain. Bener memalukan.
Benita Lestiyorini
Aslinya hati Rania msh tertambat pd Chandra, begitupun sebaliknya Chandra jg ada rasa sm Rania, apalagi ada anak sbg ikatan mereka.
Benita Lestiyorini
Katanya seminggu lagi Rania mau lahiran ?
Benita Lestiyorini
Sudah tepat Rania. Demi kebahagiaan rumah tangga Chandra.
Benita Lestiyorini
Akhirnya damai
Benita Lestiyorini
Jangan2 itu jebakan saja Rania.
Benita Lestiyorini
Bukannya Rania belum ceri dari Chandra ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!