follow ig. @ Shanyu114
Novel ini di perkenankan untuk 21 ++
Ada Beberapa adegan yang di lakukan orang dewasa.
Elia dokter cantik, harus menerima nasib tragis karena diperkosa oleh Reyhan, pengusaha muda yang memiliki dendam pada kakaknya Elia.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Elia yang sudah di perkosa pun melihat dengan mata kepalanya sendiri jika tunangan yang sudah berjalan tiga tahun berselingkuh di belakangnya.
Karena rasa sakit hati yang mendalam membuat jiwa Elia memberontak dan mengubah nasibnya agar tidak selalu teraniaya. Dia membalas dendam pada tunangannya dan Reyhan yang sudah memperkosanya. Berhasilkah Misi Elia? Atau harus gagal karena sebuah rasa cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 16 Reyhan Marah
Sampai larut malam Reyhan tak memejamkan matanya. Dia masih terus memandangi foto dengan pikiran yang menerawang kemana mana. Dia memutuskan pergi ke dapur untuk membuat secangkir teh susu untuk menghangatkan tubuhnya, setidaknya agar pikirannya menjadi sedikit jernih.
Lama Reyhan berhenti di depan pintu Elia, ia ingin melihat Elia sesaat, tapi ia takut jika Elia juga belum tidur seperti dirinya. Akhirnya Reyhan menarik kembali tangan yang terulur untuk memegang knap pintu. Ia memutuskan untuk tidak menganggunya, seperti Elia yang mengabaikannya. Reyhan melanjutkan ke dapur membuat secangkir teh susu hangat dan menyuruput nya sedikit demi sedikit.
Malam ini Elia merasakan panas di ruangannya, padahal ia sudah menyalakan ac, tapi tidak membuatnya tidur nyenyak justru membuat tenggorakan nya terasa kering, bahkan sebelumnya ia sudah beberapa kali bangun untuk minum, sampai air minum dalam botol yang ia selalu sediakan sebelum tidur habis sudah.
Elia mengeryipkan matanya, samar samar ia lihat jam dinding di kamarnya yang baru menunjukan pukul satu dini hari. Ia bangun dengan langkah gontai ia membuka pintu kamarnya dan dengan mata setengah terpejam ia meraba raba tempat kulkas, yang ia sudah hafal tempatnya.
Elia membuka pintu kulkas dan mengambil botol minuman. Ia berdiri di depan kulkas, dan meneguk air minum seteguk demi seteguk. Malam ini karena begitu panas, Elia hanya menggunakan tangtop dan celana pendek saja. Dan sebuah kebiasaan Elia jika tidur selalu tidak menggunakan bra. Karena dia seorang dokter, ia tahu jika tidur lebih sehat jika tak memakai bra. Sehingga terlihat jelas bentuk tubuhnya yang hanya terbungkus sebuah tangtop. Terlihat leher jenjang nya yang putih mulus terekpos dengan jelas. Reyhan yang menatap pemandangan indah milik istrinya itu pun hanya bisa menelan ludah kasar. Ia bahkan sekarang menyeka keringat yang tiba tiba keluar saat melihat Elia di depan kulkas sedang minum.
Posisi reyhan yang sangat dekat di kursi samping kulkas, dapat mengetahui jika sekarang ini Elia belum mengetahui keberadaan nya.
" Apa sekarang kamu sedang berusaha menggodaku, dengan keluar memakai pakaian seperti itu? " tanya Reyhan.
Elia yang terkejut, menyemburkan minuman dalam mulutnya ke wajah Reyhan secara tidak sengaja. Elia benar benar tidak mengira jika sekarang ini Reyhan sedang berada di dapur bersamanya. Karena dalam pemikiran Elia sekarang baru pukul satu, pasti Reyhan sedang terlelap.
Reyhan terbangun membersihkan wajahnya yang basah, sedang Elia yang ketakutan Reyhan marah mencoba ikut membersihakan wajah nya. Terlihat jelas dada Elia tanpa bra itu membuat Reyhan sangat sesak di buatnya. Ia mendorong Elia menjauh darinya. Bagaimana pun Reyhan orang berpendidikan, ia tidak ingin melakukan kesalahan yang sama dengan Elia, dengan sebuah paksaan. Ia akan melakukan hal seperti itu atas dasar sebuah rasa cinta.
Reyhan pergi menuju kamarnya tanpa sepatah kata pun, meninggalkan Elia yang berdiri mematung, menatap punggung Reyhan sampai hilang tertutup pintu.
Elia melihat penampilannya saat ini, ia benar benar malu pada dirinya sendiri. Kenapa begitu bodohnya ia keluar begitu saja tanpa menggunakan pakaian penutup, atau rompi tidur.
Elia ikut masuk ke dalam kamarnya, di sana ia sedikit sakit hati dengan ucapan Reyhan yang mengatakan sedang menggodanya.
" Sudahlah, aku baik ataupun buruk, selalu saja buruk di mata kak Reyhan. " gumam Elia yang kembali memejamkan matanya untuk tidur kembali. Malam ini ia pun juga sudah terlalu larut malam tidur nya, ia sibuk mengerjakan tugas dan penelitian penelitian yang ia bawa pulang. membuatnya sangat mudah untuk tidur.
Berbeda dengan Reyhan, dia sangat tersiksa yang membayangkan tubuh Elia yang ia pikirkan hanya anak kecil, ternyata memiliki postur tubuh yang ideal. Sangat pas untuk dinikmati, eh di lihat. Eh maaf Author nya nglantur.
Setelah tiga minggu sama sekali tidak melihat Elia, Reyhan dapat mengetahui perubahan wajah Elia, yang semakin imut, dan menggemaskan.
" Aku rasa dia semakin cantik. Apa di belakangku dia merias diri. " gumam Reyhan. Dia membaringkan tubuhnya di ranjang. Bahkan ia tersenyum sendiri saat membayangkan kembali Elia berdiri di hadapannya sangat dekat sedang meminum air, dadanya yang sedikit kerangkat, membuat Reyhan semakin sesak memikirkan sendiri.
" Aku tak bisa dengan mudah tertarik padanya. Aku harus membalas sakit hatiku terhadap kakaknya. Bagaimana pun Aldo sudah menghancurkan hatiku begitu saja, dia sudah merebut orang yang ku cintai begitu saja. " Reyhan menyakinkan dirinya dan membuang jauh pikirannya.
Namun mulutnya berkata seperti itu, tapi matanya yang terpejam masih terlihat jelas wajah Elia yang semakin terawat dan cantik.
Reyhan kembali membalik badannya dan mencoba untuk tidur kembali.
Elia sudah selesai menyiapkan sarapan pagi untuk Reyhan, ia bersiap membawa sarapannya ke dalam kamar, Namun karena ia kesiangan atau Reyhan yang terlalu pagi bangun, sudah berdiri di depan kamar tidur Elia, dan menghadangnya.
" Kenapa kamu selalu sarapan di dalam kamar? Apa kamu takut aku mengambil porsimu. " kata Reyhan dengan merebut nampan sarapan Elia dan menaruhnya di sebrang tempat sarapan untuknya yang sudah tersedia.
Elia yang sudah terlanjur basah ketangkap pun hanya bisa pasrah untuk ikut sarapan bersama di meja dapur.
Elia sibuk makan tanpa mau memperhatikan Reyhan, jika ia menatap nya, Elia takut jika di katakan mencuri pandang. Jadi Elia memutuskan untuk lebih baik tidak menatap Reyhan sama sekali.
" Kamu itu makan seperti sapi. Tapi tubuhmu sangat kurus dan kecil seperti orang kurang gizi. " kata Reyhan yang melihat Elia terus memasukan makanan ke dalam mulutnya tanpa jeda. Padahal Elia sedang berusaha secepat mungkin menghabiskan sarapannya agar segera pergi dari ruangan itu.
Elia menatap Reyhan dengan mulut yang penuh. Dia dapat melihat mata Reyhan yang cekung seperti orang kurang tidur.
" Dari pada kak Reyhan sibuk mengurusi hidupku, lebih baik kak Reyhan urus kesehatan kakak, makan yang banyak ! agar kak Reyhan tidak sakit. Jangan tidur terlalu malam, itu membuatmu terlihat semakin tua. Lihatlah matamu sudah seperti panda, seperti paman yang sudah mempunyai cucu lima. Aku bahkan malu memperkenalkan pada teman temanku jika kamu suamiku. Pasti mereka akan mengira jika kamu hanya pamanku. " kata Elia cuek. Dia berdiri membereskan makanan yang habis membawanya ke wastafel dan mencucinya. Setelah selesai ia kembali ke kamarnya tanpa permisi meninggalkan Reyhan yang sudah merasakan panas di dadanya mendengar penuturan istrinya. Reyhan memakan lahap semua sarapan yang di hidangkan Elia, Sampai ia merasakan sesak di perut nya, seperti tidak mampu menampung jumlah makanan yang di masukan kedalamnya.
Reyhan meninggalkan bekas sarapan di meja begitu saja. Ia mengambil tas kerja dan berangkat, sebelum keluar ia membanting pintu dengan sangat keras, berharap Elia tahu, jika dirinya sedang marah. Tapi sayangnya Elia mendengarkan musik di telinga dengan mengerjakan tugas. Sehingga seberapa kuat Reyhan membanting, Elia tidak mendengarkan.
HAPPY READING ❤️❤️❤️
JANGAN LUPA LIKE SETIAP EPISODENYA YA,, AGAR AUTHOR SEMANGAT DAN RAJIN UP... SALAM MANIS UNTUK KALIAN READER...🥰🥰🥰
meskipun setuju kembali bersatu tp tetap berharap wanita selalu menang hhhhhh