NovelToon NovelToon
CUKUP SEKEDAR MENGAGUMIMU

CUKUP SEKEDAR MENGAGUMIMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Kembar / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: NRmala

Wanita introvert itu akhirnya berani jatuh cinta, namun takut terlalu jauh dan memilih untuk berdiam, berdamai bahwa pada akhirnya semuanya bukan berakhir harus memiliki. cukup sekedar menganggumi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NRmala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari yang penuh kebahagiaan

“Aku pernah bertanya kepada Ibu pengurus panti. Mereka bilang, mereka tidak memiliki kontak orang tua aku. Setiap bulan ada yang membiayai sekolah dan uang jajan untuk aku. Tapi, mereka tidak tau siapa. Karena dikirim pakai nomor rekening luar negeri. Makanya, aku udah gak mau lagi cari tau. Mungkin, mereka hanya mau aku menjadi anak yang berbakti dan berserah sama Allah. Jadi, apapun itu, aku akan tetap menunggu sampai Allah sendiri yang ngasih tau siapa mereka.”

Lekuk wajah tampan itu tampak bercahaya di bawah rembulan. Tidak ada sedikit pun raut wajah penyesalan yang tergambar di sana. Hatinya yang benar-benar ikhlas, membuanya tetap berkilau.

“Aku... Sudah cukup bahagia di panti ini. Ibu pengurus panti yang baik banget, teman-teman aku yang selalu supportif sampai sekarang walaupun udah pisah, dan adik-adikku di sini yang begitu aku sayang. Bagiku, semua itu sudah cukup untuk aku tetap bertahan di sini tanpa harus mencari tahu lagi siapa orang tua kandungku.”

Arya tersenyum menatap ke tiga temannya secara bergantian.

“Dunia yang engkau berikan kepadaku ternyata tidak begitu kejam ya Allah. aku kira, akulah sang pemilik derita yang paling kejam. Justru ternyata, masih ada yang jauh lebih menderita daripada aku tapi masih bisa tersenyum tenang bahkan menerima segalanya dengan ikhlas. Maafkan hambamu ini, yang begitu egois ini karena pernah lupa untuk bersyukur pada setiap kejadian yang menimpa diriku.” Lagi-lagi suara hati Laura menggema.

“Kamu sangat luar biasa, Arya! Kalau mungkin aku jadi kamu, aku gak mungkin sekuat itu.” Dinda tersenyum ke arah Arya. sang pemilik mata dan wajah tampan yang membuatnya kini merasakan jatuh cinta.

Emil melirik jam yang terlingkar di tangannya.

“Em... Laura, Dinda, kamu gak mau balik? Udah terlalu malam nih.” Tanya Emil membuat Dinda dan Laura bersamaan melihat jam tangan milik mereka masing-masing.

“Eh, iya! Suasana di sini membuat kita terlalu nyaman sampai lupa waktu pulang. Hehehe... Yaudah, ayo Ra! Nanti gak ada taxi online yang gak beroperasi lagi kalau kemaleman.” Ajak Dinda kepada Laura.

“Ayo cari Ibu pengurus pamit pulang dulu. Sambil aku pesen taxi nya.” Laura mengutak-atik handphonenya.

“Kalian tunggu di depan aja. Aku panggilin Ibu.” Kata Arya berlalu pergi mendahului mereka.

Laura, Dinda dan Emil berjalan beriringan menuju pintu keluar panti sembari menunggu Ibu pengurus datang.

“Udah pada mau pulang nih?” Tanya Ibu pengurus panti yang muncul di balik pintu bersama dengan Arya di belakangnya.

“Iya bu. Udah kemaleman. Terima kasih banyak ya bu. Hari ini udah diijinin main sama adik-adik dan makan malam bersama.” Jawab Laura.

“Ibu yang harusnya terima kasih sama kalian. Udah berbagi ke bahagiaan di panti ini.” Ibu pengurus panti tersenyum.

Taxi online yang dipesan Laura kini telah memarkir sempurna di depan mereka. Laura mengahmpiri taxi itu. Lalu Bapak supir taxi itu menurunkan kaca jendela mobilnya.

“Neng geulis yang pesan taxi?” Tanya Bapak supir taxi ramah.

“Iya Pak! Mohon tunggu sebentar ya.” Bapak itu hanya mengangguk menjawab permintaan Laura.

“Ibu, kalau gitu kami pamit ya!” Laura mengulurkan tangan ingin menyalim tangan Ibu pengurus panti. Namun, Ibu pengurus panti mengabaikan tangan itu dan meraih tubuh Laura dan memeluknya.

“Salam sama Mama dan Ayahmu ya nak! Jangan lupa sampaikan terima kasih dari Ibu! Karena sudah selalu memperhatikan anak-anak di Panti ini.”

“Iya bu.”

Ibu Pengurus panti melepaskan pelukannya dan memeluk juga Dinda yang berada di samping Laura.

“Kamu juga, neng! Sampaikan salam sama kedua orang tua kamu.” Kata Ibu pengurus kepada Dinda. Dinda hanya mengangguk menjawab perkataan Ibu pengurus.

“Ibu. Assalamu’alaikum...” Jawab Dinda dan Laura.

“Wa’alaikumsalam...” jawab Emil, Arya dan Ibu pengurus bersamaan.

Mereka berdua pun masuk ke dalam taxi. Setelah itu, taxi berlalu pergi meninggalkan panti.

“Aku juga pamit ya bu! Makasih untuk hidangannya yang enak.” Pamit Emil setelah melihat Taxi tidak lagi nampak.

“Iya. Sama-sama. Rajin-rajin main ke sini dan makan malam di sini ya.”

“Pasti bu. Aku pamit. Arya, aku pulang ya. Assalamu’alaikum.” Emil menyalim tangan Ibu pengurus dan berlalu pergi ke tempat ia memarkir motornya.

Setelah melihat Emil meninggalkan Panti, Arya dan Ibu pengurus masuk kembali.

**********

“Assalamu’alaikum Ibuuuu... Ibuuuu...” Teriak Dinda masuk ke dalam rumahnya. Membuat ibunya segera berlari keluar mencari asal suara anaknya berada.

“Wa’alaikumsalam... Kamu kenapa sih teriak-teriak?” Ibu Dinda menatap dengan wajah keheranan melihat anaknya yang memancarkan wajah bahagia.

“Aku sayang banget sama ibuuu...” Dinda segera memeluk Ibunya itu. Ibunya tidak mengelak dan menerima dengan hangat pelukan anaknya, walaupun masih dilanda rasa penasaran apa yang menyebabkan anaknya seperti ini.

Sepanjang perjalanan pulang tadi, Dinda selalu teringat setiap detail cerita Arya. Hatinya begitu tersentuh. Membuatnya mengucapkan rasa syukur yang tidak terhingga karena masih memiliki kedua orang tua yang utuh.

**********

Sama halnya dengan Dinda, Laura juga tidak luput ingatannyan dari cerita Arya. membuatnya merasa senasib namun tidak sama. Ia masih harus lebih bersyukur karena mengingat ia masih sangat di sayang oleh kedua orang tuanya, walaupun tidak lagi utuh bersama.

Tidak hanya itu, hatinya jauh lebih bahagia mengingat semua kejadian hari ini. Hari yang magani. Menemukan keluarga baru. Menambah sedikit ishwar di dalam hidupnya.

Laura duduk menatap ke luar jendela kamarnya. Rutinitas yang selalu ia lakukan setiap malam sebelum tidur. Lavana sang rembulan mulai tertutup awan hitam. Rintik-rintik mulai terdengar dikeheningan malam. Menemani lamunan Laura. Namun, hujan itu kini hadir bukan untuk menemani rasa sedih. Melainkan membantu menghapus sekala duka yang dilewati Laura. Mengirinya bahagia kembali.

Setengah jam setelahnya, Laura tersadar. Bangkit dari duduknya dan mulai berjalan ke arah jendela. Ia menutup rapat jendela itu dan bergegas tidur.

**********

“Oh iya anak-anak, beberapa bulan lagi kita akan melaksanakan ujian terakhir. Untuk membantu kalian memperoleh nilai yang memuaskan, pihak sekolah akan memberi jam tambahan di luar jam sekolah. Jadwalnya mulai besok jam 4 sore setiap hari selain hari minggu. Jadi, besok kalian pulang dulu berganti pakaian dan beristirahat sebentar. Yang muslim bisa sholat dulu, lalu kembali ke sekolah begitu seterusnya sampai mendekati pelaksanaan ujian. Untuk mata pelajarannya, yang diutamakan adalah empat mata pelajaran wajib, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Agama. Ini akan bergilir setiap hari.” Bu Anita menjelaskan selaku wali kelas XII IPA 2 (Kelas Laura) dan guru yang mengajar saat itu.

“Masih ada pertanyaan sebelum pelajaran kita akhiri? Atau sudah cukup dimengerti apa yang ibu jelaskan barusan?”

Semua siswa-siswi dikelas itu hanya terdiam saling menatap.

“Oke. Karena tidak ada yang mau ditanyakan lagi, ibu akhiri sampai di sini. Bel berbunyi masih lima menit lagi jadi jangan ada yang berkeliaran keluar sebelum bel berbunyi.” Lanjut Bu Anita menambahkan.

Bersambung....

1
Aleana~✯
Hai kak aku mampir,yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😇
Metana
semangat updatenya kak/Determined/
Metana
Tuh kan? naruh hati Dia nih /Smile//Hey//Hey//Hey/
Metana
Plotwist Laura jadinya sama Emil/Joyful/
erlis nia★🎀
bagus banget lanjutan ajah kak
Metana
yang suka romance slow burn islami boleh merapat disini. Ceritanya ringan tidak terlalu berat. Penggambarannya juga bagus. Disini juga bisa dapat sedikit ilmu juga
Metana: Sama-sama semangat/Determined/
Iramacinta: makasih kak udah nyempetin baca❤️❤️🙏
total 2 replies
Metana
Semangat updatenya, kalau ada waktu luang boleh kali mampir. Penggambaran author hampir sama dengan aku jadi mungkin kita satu hati/Smirk/
Iramacinta: wah senangnya aku kalau ada yang sama gini kak🥰🥰
total 1 replies
Metana
ya lah shok, ana aja shok
Metana
cowok mah suka gitu yang dibaperin siapa, yang diincernya yg laiin
Iramacinta: udah biasa dikalangan gen z yee kan🤣😔
total 1 replies
Metana
khawatir boleh aja tapi gak gitu juga/Facepalm/
Metana
aku pas baca ini kirain bukan adzan, malah bacanya datar lagi/Facepalm/ aku pikir itu ungkapan isi hati temennya yg kaget karena lihat Laura natap cowok
Iramacinta: kak? *angangang
total 1 replies
Metana
jaga pandangannya, tapi gk pp itu rezeki/Slight/
Iramacinta: hehehe makasih ya kak udah mampir❤️❤️🙏
total 1 replies
Jee Ulya
❤️❤️❤️ Lauraaa semangaaat!!!
Jee Ulya
Kak, bagus loh kalau pakai kata-kata puitis gini, tapi bagusnya kayak sebagai topping aja. Jangan kebanyakan, biar kita para pembaca mudah paham apa yang dimaksud.
Baguus yaa diksinya banyaak bangeet 😍
Iramacinta: makasih kak udah selalu mampir❤️❤️❤️❤️🥰
total 1 replies
Jee Ulya
Naah gini maksud akuu. Ending yang nggak tertutup gitu lhoo. Iih kereen. /Applaud/
Jee Ulya
Jangan bombardir aku dengan bahasa sepuitis ini dalam satu paragrafffff. Aku bisa berpikir keras dulu sebelum meleleeeh 😍😍😍
Jee Ulya
Jadi aku ada saran nih kak, lebih baik untuk akhiran episode itu dibuat agak nge gantung aja. Jadi orang akan lebih penasaran untuk membaca kisah selanjutnya. Oya, Jangan apapun diungkap dalam satu bab, itu lebih baik. Misal adegan Emil yang ingin menemui Laura itu, kayaknya lebih misterius kalau nggak dijabarin kalau itu Emil. Seperti itu kak, ini cuma saran aja yaa /Drool/
Jee Ulya
Dah macam Croco kau, Ya! /CoolGuy/
Jee Ulya
Sukaa ❤️
Jee Ulya
Bibit-bibit salah paham niih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!