andita shena putri terlibat pernikahan rahasia bersama Kairo darel handro di usia mereka yang smaa sama baru menginjak 17 tahun , mereka sama sama memiliki pasangan, bagaimanakah cara mereka mengatasi ikatan pernikahan ini, haruskah mereka mengakhirinya, atau kah mempertahankannya, yuk mampir kalau mau tahu😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6 Berita baru
" woi, ngelamun aja lo" kata darel membuat lamunan shena buyar
"apa sih lo ganggu aja" kata shena
" ya lo mikirin apasih" tanya darel
shena mengetuk jarinya di dagu seolah sedang berpikir " hmmmm, gue heran kok, lo baik sama gue" tanya shena
" ya gue emang baik orangnya lo aja yang baru sadar" kata darel menyendokkan nasi goreng terakhir
" perasaan lo jahat sama gue di sekolah, lo suka jahilin gue, padahal gue ngak pernah ada salah sama lo" kata shena pasalnya mereka sperti orang asing namun tiba tiba darel datang dengan sok asik banget dan menjahili shena
"ya gue suntuk aja ngak ada kerjaan makanya, gue jahilin lo biar gue ada kerjaannya " kata darel tanpa merasa bersalah
Shena yang mendengarnya pun kesal refleks menoyor kepala darel hingga dia hampir terjungkal
"heh, ngak sopan lo sama suami" kata darel berkacak pinggang seperti emak emak komplek yang memarahi shena
" habisnya lo ngapain jahilin gue karena ngak ada kerjaan, kenapa ngak jadi ketua OSIS aja bid banyak kerjaannya" cetus shena cemberut
" idih idih, cemberut lo tu ngak imut, makin jelek ngak cocok ah" kata darel padahal dalam hati dia sangat ingin memegang kedua pipi berisi, shena
"biarin lo bilang gue jelek, yang penting abang husman bilang aku cantik, sama mama dan papa" kata shena dengan senyum manis
" dih, peruko lo" ucap darel merapikan piring dan membawanya ke dapur dan mencucinya
Shena mengekori darel dengan muka yang berpikir keras "peruko itu apa" tanya shena
"perebut keluarga orang" kata darel tanpa melihat shena
"dih, oooooh,lo mikir gue rebut keluarga lo, salah besar, yang benar itu keluarga lo yang dateng ke gue dan minta gue buat jadi keluarganya" kata shena
"terserah" kata darel mengelap piring , shena kembali mengekori darel, darel berhenti tiba tiba, membuat shena menabrak punggung kokohnya
"aaa, aduh ini punggung manusia apa dinding besi sih, keras amat" kata shena sambil mengelus hidungnya
"habisnya lo ngapain ikutin gue terus" kata darel
" yee, geer banget, gue mau ke sofa " kata shena
dengan melewati darel, darel menyusul dan duduk di dekat shena , shena menoleh
"lo ngapain disini" kata shena
"gue mau nonton upin ipin, udah jamnya nih tayang" kata darel, shena melotot kaget
" kenapa melotot gitu, kaget, gue nonton upin ipin padahal gue udah gede" kata darel
shena menggeleng dan mengembalikkan ekspresi wajahnya "ngak gue cuman kaget, ternyata kita punya kesamaan, suka nonton upin ipin yang gede gede" kata shena
"iya ya kok mereka ngak gede gede sih, padahal kita nontonnya udah pas dia baru rilis ngak sih" kata darel, diangguki oleh shena
Akhirnya upin ipin pun tayang, mereka menonton hanya sampai magrib tiba selsai melaksanakan kewajiban mereka, mereka kembali menonton , film yang ditonton pun berganti dan begitupun dengan isya tapi mereka tidak menonton TV lagi
Karena mereka bosan tidak bisa tidur akhirnya mereka mencoba baca buku
"huuhh, bosen banget darel" kata shena menutup buku dan melemparnya dimeja darel
"terus harus ngapain, emangnya lo punya permainan apa" kata darel shena menggeleng
"gini deh lo kalau kosan lo ngapain" kata darel
"hmmm jam segini gue belum pulang, biasanya gue anter pesenan di luar sampai jam 10 , setelah itu baru gue balik" kata shena, membuat darel tertegun
"emangnya ngak ada yang memenuhi kebutuhan lo" kata darel
" ngak ada, kan mereka semua meninggal karena kecelakaan mobil " kata shena tanpa sadar air matanya menitik
Darel tanpa sadar memegang bahu shena lembut " hei gue disini, sekarang lo punya keluarga, gue dan keluarga gue itu juga, keluarga lo, eeh soal tadi jangan di masukin di hati" kata darel
Shena terkekeh " apa sih lo, kasihan ya sama nasib gue, tapi gue ngak papa kok" kata shena tersenyum
"senyum palsu" batin darel
Tak terasa hari semakin larut, mereka tidur di atas kasur yang sama
6:45
darel bangun dari tidurnya yang nyenyak , dia melihat sekitar, tidak melihat shena sama sekali dia pun keluar untuk memastikan dan benar saja shena sudah rapi dengan seragamnya dan sedang memasak
" lo masak apa " tanya darel
shena menoleh
" iya sambal balado, di kulkas cuman ada telur, jadi masak ini" kata shena dengan mengaduk sambal balado itu
Darel pun kembali ke kamarnya dan mandi
Darel keluar kamar dengan seragamnya rapi
shena sudah meletakkan lauk dan nasinya " wah pertama kalinya gue makan, makanan berat pagi pagi " kata darel
" emang pagi pagi lo, sarapan apa biasanya " kata shena mengambil kan nasib dan lauk untuk darel
" biasanya sereal, atau roti dengan sekai gitu aja terus" kata darel
Shena pun duduk dan mengambilkan makanan untuk dirinya sendiri
"oh sarapan orang kaya" kata shena
"bukan gue kan bukan orang kaya" kata darel tidak sadar kalau dirinya memang kaya
"heh sok merendah lo, buktinya, lo punya rumah minimalis di kampung, punya mobil, apartemen " kata shena
Darel yang fokus makan hanya menatap shena
Setelah mereka selsai makan barulah darel menjawab pertanyaan shena yang sudah lapuk
"ini semua punya orang tua gue, jadi yang kaya itu orang tua gue, bukan gue, gue mah belum punya apa apa, yang benar kaya itu kayak lo" kata darel membuat shena menoleh menatapnya
" gue orang kaya, kalau gue orang kaya gue kagak kerja bro" kata shena
"orang juga ngak mungkin kaya, kalau ngak kerja, kalau gue sih pengangguran" kata darel sambil menenteng tasnya
Shena pun buru buru mengikuti darel namun darel bukannya ke mobil malah menuju ke sepeda
"lah kok baik sepeda" kata shena
"ya kita naik sepeda biar sehat lagian masih tinggal setengah jam, sekolah juga dekat dari sini" kata darel
" terus gue pakek apa disini ngak ada sepeda lain" kata shena melihat sekeliling tempat parkirnya orang kaya
" ya naik sini di depan atau mau di belakang aja" kata darel
" hah, ngak mau, nanti kalau curiga gimana, gue pakek ojek aja deh" kata shena mengambil hpnya
beberapa menit kemudian
Shena akhirnya di bonceng oleh darel menggunakan sepeda dengan muka masam
" berat juga ya lo, untung nggak kempes" kata darel
" ya iyalah berat badan gue itu ideal tahu kurus ngak gendut juga ngak jadi ngak mungkin kempes" kata shena
Dan akhirnya mereka sampai di sekolah, semua murid terkejut, melihat tom Jerry akur, apakah dunia akan hancur pikir mereka
"tuhkan jadi bahan gosip lo sih" kata shena berbisik
" ya nggak papa kali" kata darel
Seseorang berlari menuju kerumunan kelas " gays ada berita baru
Semangat nulisnya ❤️❤️❤️