Lanjutan dari "Cinta Di Penghujung Nafasku".
Seorang dokter muda dan tampan bernama William Anderson terlibat ONS bersama dengan dokter Koas dirumah sakit tempatnya bekerja hingga membuat sang gadis hamil.
Viona Harumi,seorang mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani masa koas harus terlibat skandal dengan dokter pembimbing nya dirumah sakit hingga membuatnya hamil.
Bagaimana kisah Viona dan William yang terpaksa menikah demi anak yang dikandung oleh Viona??
Lalu bagaimana dengan kisah cinta William dan sang kekasih yang sudah berjalan hampir lima tahun??
Lalu bagaimana dengan Kanaya yang tiba tiba harus menerima kenyataan pahit saat kekasihnya harus menikahi keponakan nya sendiri??
yuukkk simak kisah cinta segitiga mereka disini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh Satu
Tangis Viona pun pecah saat sudah tiba didalam kamarnya. Perasaan nya begitu kacau, sakit dan juga hancur melebur menjadi satu.
Bagaimana tidak hancur? Viona yang kini sudah kehilangan apa yang paling berharga di dalam hidupnya karena perbuatan yang di lakukan oleh William. Namun, dia juga lah yang selalu dipojokkan. Seolah olah semua ini terjadi karena kesalahan nya dan karena perbuatan nya.
Sungguh, Viona benar benar tidak mengerti dengan takdir hidupnya saat ini. Menikah dengan pria yang membencinya dalam keadaan hamil, tidak di anggap sebagai seorang istri bahkan, belum genap satu hari mereka menikah. Viona sudah dijatuhi talak secara tidak langsung oleh suaminya.
Akan tetapi, Viona mencoba terus bertahan dan menerima semua itu demi anak yang saat ini tumbuh di dalam rahimnya. Namun, kali ini William membuat harga diri Viona hancur dengan menuduhnya sebagai istri yang melupakan statusnya karena terus berhubungan dengan pria lain.
"Ibu harus bagaimana Nak? Apa yang harus Ibu lakukan? Apa, sebaiknya Ibu menyerah saja dengan pernikahan ini?" gumam Viona disela isak tangisnya sembari mengelus perut yang kini mulai terlihat membuncit.
Saat ini, kehamilan Viona memang sudah mulai terlihat dan rencana nya Viona sudah akan mengambil cuti demi menjaga agar tidak ada gosip aneh tentang dirinya dan juga kehamilan nya.
Apalagi pernikahan nya dengan sang Dokter pembimbingnya itu masih di rahasiakan dan tidak ada satu orang luar pun yang boleh tahu. Tentu saja, hal itu sudah di pastikan jika kehamilan Viona itu akan menjadi gunjingan bagi orang sekitar yang tidak tahu akan pernikahan nya dengan William.
Rasanya, ingin sekali Viona mengakhiri pernikahan tidak sehat nya itu. Namun, demi sang buah hati. Viona harus tetap bertahan setidaknya sampai anak yang dikandung nya lahir kedunia.
Dengan begitu Viona bisa pergi dengan tenang, karena dengan lahirnya sang buah hati. Maka, pernikahan antara dirinya dan juga William pun akan berakhir karena secara tidak langsung William sudah menjatuhkan talak tepat di malam pernikahan mereka.
...***...
Setelah merasa lelah karena menangis dalam jangka waktu yang lama. Viona pun akhirnya tertidur dengan sendirinya, hingga pagi pun menyapa. Seperti biasa, saat pagi hari tiba Viona akan langsung bergegas untuk bersiap siap karena sebentar lagi Anjar akan datang menjemputnya untuk melakukan perjalanan liburan bersama.
Sebenarnya, Anjar ingin membatalkan rencana liburan itu. Mengingat bagaimana marahnya William tadi malam hanya karena Viona datang bersama dengan nya.
Akan tetapi, Viona tetap bersikeras untuk pergi. Bahkan jika Anjar tidak jadi pergi pun, Viona tetap akan pergi. Meski hanya sendirian.
Hingga akhirnya, Anjar pun setuju untuk pergi bersama dengan nya dan melanjutkan rencana liburan itu. Anjar tahu jika saat ini keadaan sahabatnya tengah tidak baik baik saja. Maka dari itu, Anjar pun akhirnya memutuskan untuk pergi karena mungkin, itulah yang saat ini Viona butuhkan.
Sebuah tempat untuk menepi dan juga seorang sahabat yang akan menemani dan juga menjadi pendengar akan keluh kesah yang dia pendam selama ini.
Setelah segala persiapan selesai. Viona pun segera keluar kamar untuk menemui dan berpamitan kepada Bi Sari.
"Selamat pagi Bi. Masak apa nih? Wangi banget?" tanya Viona saat menyambangi dapur dimana Art nya itu tengah sibuk memasak.
"Ada omelet daging sama sup ayam kampung Non. Non mau sarapan sekarang?" tanya balik Bi Sari yang menatap penuh rasa khawatir pada istri dari majikan nya itu.
Akan tetapi, orang yang dicemaskannya tampak terlihat baik baik saja dan malah terlihat begitu berseri seri. Sama sekali tidak menunjukan jika terjdi sesuatu di antara dirinya dan juga suaminya tadi malam.
"Boleh. Oh iya Bi, aku izin pamit selama beberapa hari ya?" jawab Viona yang membuat Bi Sari cukup kaget saat mendengar kata 'pamit' di ucapkan oleh Viona.
"Pamit? Loh, memang nya Non mau kemana?"
"Aku mau pergi liburan Bi. Kebetulan aku ada jadwal off selama 2 hari. Jadi, tidak ada salahnya kan kalau aku pakai untuk berlibur,"
"Ya, tidak apa apa sih. Itu malah jauh lebih bagus. Lalu, bagaimana dengan Den William? Non, sudah bilang pada Den Will kalau mau pergi liburan?"
"Belum. Lagi pula, memang nya dia peduli ya aku pergi atau tidak? Bibi kan tahu sendiri bagaimana Pak Dokter. Tapi jika Pak Dokter bertanya. Ya, bilang saja kalau aku pergi liburan." jelas Viona.
"Baik lah Non. Nanti akan Bibi sampaikan jika Den Will bertanya,"
"Iya, Bi. Terima kasih ya,"
"Iya, Non. Sama sama. Ya sudah, sekarang lebih baik si Non sarapan dulu. Ibu hamil tidak boleh melewatkan makan dan harus makan yang banyak biar ibu dan bayinya sehat,"
"Iya, Bi."
Sebelum pergi, Viona pun menyempatkan diri untuk sarapan terlebih dahulu dan tidak butuh waktu lama hingga Viona menghabiskan sarapannya. Tidak lama kemudian, terdengar suara bel rumah berbunyi. Yang menandakan jika ada seseorang tengah datang untuk berkunjung.
"Biar Vio saja Bi. Mungkin itu teman Vio yang datang buat jemput Vio." ucap Viona mencegah langkah kaki Bi Sari yang akan beranjak untuk membukakan pintu.
Dengan langkah cepat, Viona pun segera pergi menuju ke arah pintu utama untuk membukakan pintu rumah itu dan seketika, Viona dibuat terkejut saat membuka pintu itu dan melihat siapa orang yang datang pagi ini.
Sama hal nya dengan Viona. William yang baru saja turun dari lantai atas pun ikut di buat kaget dengan kedatangan orang tersebut. Pria itu bahkan sampai terdiam terpaku ditempatnya berdiri saat melihat siapa orang yang datang kerumah nya sepagi ini.
"Sayang. Syukurlah kamu masih dirumah. Aku kangen," ucap Kanaya langsung menerobos masuk begitu saja. Lalu, langsung berlari menghampiri William yang masih berdiri anak tangga.
Setibanya di depan William, Kanaya pun langsung memeluk erat tubuh kekar William yang masih menggunakan piyama tidurnya. Mengabaikan Viona yang masih berdiri didepan pintu menatap tak percaya jika Kanaya bisa nekad mendatangi William dirumahnya. Meski dia tahu ada Viona juga yang saat ini tinggal di sana.
...****************...
...Jangan lupa tinggalkan jejak ya,like,komen dan subscribe...Biar Othor lebih semangat lagi,terima kasih 🥰🥰🥰 love sekebon untuk kalian ♥️♥️♥️*...
dn ikhlas mengikuti kata hati kak author 🙏 mau di bawa ke mna alur ceritanya sgt bagus, 💪❤️🔥