Maudy Nindya seorang gadis malang yang selalu mendapat perlakuan tak baik dari ibu tirinya dan juga saudara tiri nya, ayah Maudy menikahi seorang janda beranak 1 bernama Marni setelah kepergian ibu Maudy
penindasan dan penyiksaan yang Maudy alami bertambah ketika sang ayah meninggalkan nya untuk selama-lamanya
penderitaan Maudy berakhir setelah bertemu dengan seorang pria kaya raya yang tak lain adalah bos di tempat nya bekerja
mari ikuti ceritanya jangan lupa dukungan nya ya reader 🫰🏼🫰🏼🫰🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kamu kah orang nya?
" setelah lo ketemu sama cewe ini apa Lo bakal nikahin dia? tanya Farhan
" entahlah, yang pasti gue pengen tau dulu siapa dia " kata Virza
" gue yakin sih nih anak baik-baik, karena tadi Lo bilang dia masih virgin, hari gini udah jarang bro, cewe yang masih virgin " kata Farhan
" iya justru itu gue minta lo cari dia, gue takut dia hamil karena ulah gue " kata Virza
" oke nanti gue kabarin Lo lagi, gue pamit dulu ya " kata Farhan
" oke " lalu Farhan pergi meninggalkan ruang kerja Virza
Virza masih berusaha mengingat wajah Maudy, dalam pengaruh obat ia tidak bisa mengingat dengan baik wajah Maudy
...
Dua hari berlalu kini Maudy dan Dita sudah berada di dalam taksi dan menuju kantor nya
" mod... Gue harap Lo bisa mulai hidup Lo dari nol lagi, tetep semangat ya mod " kata Dita
" makasih ya Dit, gue akan berusaha untuk gak ingat-ingat lagi semua kejadian itu, sekarang gue mau fokus cari duit, gue mau sewa pengacara buat rebut lagi rumah orang tua gue dari tangan nenek sihir itu " kata Maudy
" gitu dong... Semangat " kata Dita
taksi yang mereka tumpangi tiba di kantor dan mereka berjalan menuju ruang kerja
Saat bel masuk berbunyi terdengar suara pengumuman yang meminta semua staf berkumpul di aula gedung
" ada apa ya? tumben kita diminta kumpul " kata Dita
Maudy hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu
Maudy dan Dita berjalan menuju aula gedung dan disana sudah berjejer staf-staf dari semua divisi
Farhan berdiri di depan para staf dan mengumumkan akan ada beberapa audit di semua divisi dan meminta semua divisi mempersiapkan diri
" untuk semua staf di minta kesiapan nya dan mungkin nanti pimpinan kita yang akan menjelaskan permasalah yang terjadi di kantor saat ini, silahkan pak Virza untuk menjelaskan " kata Farhan
Virza berjalan dan berdiri di samping Farhan lalu membuka pembahasan
" baik... Saya akan beritahukan kepada semua staf, telah terjadi kesalahan fatal yang merugikan perusahaan dalam jumlah besar, dan semua ini masih di selidiki penyebabnya, maka dari itu saya minta semua divisi melakukan evaluasi dan melaporkan semua hasil kerja nya kepada saya melalui pak Farhan .... " Virza berbicara panjang lebar
Saat Virza berbicara Maudy teringat wajah pria yang tidur dengan nya malam itu, seketika Maudy terlihat pucat, rasa trauma nya masih sangat besar setiap kali mengingat kejadian yang menurutnya sangat mengerikan, terlebih lagi pria itu mirip dengan bos nya ini
" mod... Lo ga papa kan? " tanya Dita
" ga papa Dit " jawab Maudy
Ia tak berani berkata apapun karena takut salah orang
" ga mungkin itu dia " batin Maudy
Tangan nya terasa dingin mengingat kejadian itu
selesai Virza berbicara kemudian di lanjutkan kembali oleh Farhan
" satu pengumuman lagi, bagi staf yang saya sebutkan nama dan ID nya tolong setelah ini menghadap pak Virza di ruangan CEO " kata Farhan
" dengarkan baik-baik, staf dengan nomor ID mkt99006 atas nama Maudy Nindya silahkan setelah ini menghadap ke ruang CEO terimakasih atas perhatian nya silahkan melanjutkan pekerjaan masing-masing " kata Farhan menutup briefing pagi ini
Semua staf membubarkan diri tak terkecuali Maudy dan Dita
" mod itu Lo kan yang di panggil pak CEO? " tanya Dita
tanpa menjawab maudy melihat isi tas nya, ia mencari nametag nya yang ternyata tak ada di tas
" id card gue ga ada di tas " kata Maudy
" mungkin itu sebabnya pak CEO panggil Lo ke ruangan nya " kata Dita
" apa iya? " tanya Maudy
" ya udah sana " suruh Dita
Maudy mengangguk dan berjalan menuju ruangan CEO yang selama ini belum pernah ia datangi
kakinya melangkah namun otaknya terus berputar, segala kemungkinan bermunculan di kepala Maudy hingga tak ia sadari kini sudah berada di ruangan CEO
" toktoktok " Maudy mengetuk pintu ruangan Virza
" masuk " kata Farhan yang sedang berada di sana
Maudy masuk dengan hati yang begitu ramai dengan dugaan-dugaan nya
" selamat pagi pak " ucap Maudy terlihat gugup
" pagi " jawab Farhan
Virza memandang Maudy namun Maudy tak berani menatap ke depan
" Han " ucap Virza
Farhan mengerti dan pergi keluar meninggalkan Maudy dan Virza
Virza berdiri dan berjalan mendekati Maudy
Maudy terlihat ketakutan dan memejamkan matanya
" Maudy... Apa ini punya kamu? " tanya Virza menyodorkan nametag Maudy
" i... Iya pak " lalu mengambil nametag dari tangan Virza
" kenapa kamu pergi ? " tanya Virza
Maudy membuka matanya, ia harus bisa melawan rasa trauma nya
" maksud anda apa? " tanya Maudy
" Maudy... Saya tau semua yang terjadi adalah kesalahan saya, saya akan bertanggung jawab atas semuanya " kata Virza
" maaf pak, saya sudah melupakan semua nya " kata Maudy
Virza menatap Maudy
" saya tau kejadian saat itu membuat kamu trauma sekali, saya ga mau di hantui rasa bersalah seumur hidup saya " kata Virza
Virza menatap Maudy, Maudy memang cantik, tubuhnya tinggi semampai dan raut wajahnya pun sangat manis dengan rambut panjang bergelombang di ujungnya menambah kecantikan seorang Maudy Nindya
Tanpa makeup berlebihan pun ia sudah terlihat sangat cantik
" tapi saya ingin melupakan nya dan anda tidak perlu bersusah payah bertanggung jawab " kata Maudy
" oke... Kalau kamu mau nya seperti itu, tapi kamu ingat saat itu saya tidak menggunakan pengaman, dan jika kamu merasakan perubahan pada diri kamu segera hubungi saya " kata Virza
" deg " hati Maudy berdenyut mendengar perkataan Virza
Maudy tak berfikir sejauh itu
" kita hanya melakukan nya sekali dan ga mungkin saya hamil karena itu " kata Maudy
" semua kemungkinan bisa saja terjadi, saya akan pantau kamu terus setelah ini " kata Virza
Tiba-tiba Maudy merasa kepalanya berputar, dan ia ambruk seketika membuat Virza panik
" Maudy... Maudy... dengar saya " kata Virza mencoba membangunkan Maudy namun sia-sia
" astaga... " lalu Virza membaringkan tubuh Maudy di sofa
" Han... panggil dokter " kata Virza di telepon
tak lama Farhan masuk bersama dokter jaga yang bertugas di klinik perusahaan
dokter memeriksa Maudy
" gimana dok? Dia kenapa? " tanya Virza
" sepertinya dia mengalami kecemasan dan trauma berat akhir-akhir ini, mungkin sedang ada masalah keluarga yang membuatnya merasa tertekan sehingga membuat ketahanan tubuhnya menurun " kata dokter
" hanya perlu istirahat dan minum vitamin setelah itu pasti membaik " kata dokter
" baiklah, terimakasih dok " kata Virza
Lalu Farhan membawa kembali dokter keluar dari ruangan Virza
Virza menatap wajah ayu yang terlihat pucat dan tak berdaya itu, begitu nyata terlihat wajah yang penuh beban
" maafkan aku Maudy, karena ulahku membuat kamu merasa tertekan seperti ini " ucap Virza
" Sepertinya aku tertarik sama kamu " kata Virza menatap maudy sambil tersenyum
setelah beberapa saat akhirnya Maudy sadar
" Maudy... " panggil Virza
" ssshhh " Maudy mendesis menahan kepalanya yang masih berdenyut
" maaf pak saya merepotkan, lebih baik saya kembali ke ruangan saya " kata Maudy namun baru saja hendak melangkah Maudy terhuyung karena kepala nya masih sangat terasa berat
" awas... Hati-hati... " kata Virza yang menangkap tubuh Maudy
" udah kamu istirahat dulu saja disini, biar nanti saya minta rekan kamu yang menghandle kerjaan kamu " kata Virza
" ga pak, ga usah saya bisa kok " kata Maudy
" diam disini ! " ucap Virza sedikit menekan
" i... Iya " jawab Maudy lalu Virza menelpon bagian marketing untuk meminta staf lain menghandle pekerjaan Maudy
Maudy menatap Virza
rahang tegas dengan tubuh atletis begitu terlihat menawan, tampan sempurna seorang Virza dewangga
Kemeja putih yang melekat di tubuhnya tak menutupi bentuk tubuh sempurna milik Virza
satu kancing atas di biarkan terlepas dan lengan yang di gulung membuat Virza semakin terlihat maskulin, meskipun seorang CEO Virza tak suka mengenakan dasi kecuali ada rapat penting yang harus ia lakukan