Azahra Micel Bagaskara harus menelan rasa kecewa karna Sky sang pacar hanya menjadikan nya sebuah ajang belas dendam.
"Gua gak akan pernah maafin lu Kak," ucap Zahra menahan rasa kesal.
"Gua bisa jelasin Ra, gua beneran sayang sama lu," ucap Sky memelas.
"BULSYIT!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwirara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekesalan Sky
Sky merentangkan tubuh nya dan mengucek mata nya yang sedikit silau dengan cahaya matahari yanga tembus dari gordeng kamar nya.
"Jam berapa sih ini kok udah silau gini," gumannya segera meraih ponsel nya di atas nakas terlihat pukul 8 pagi.
"Hah sepules itu gua sampe bangun sesiang ini," gumannya.
Ia pun segera bangun dan masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri Ia akan menemui Zahra hari ini.
Setelah rapi Ia pun turun untuk sarapan, namun rumah terlihat sepi seperti nya tidak ada orang di rumah.
"Bi, Mama sama Papa kemana?" tanya Sky duduk di kursi makan.
"Eh den Sky udah bangun ya, Ibu sama Bapak udah pergi katanya ada urusan," ucap Bi Surti.
Sky pun mengangguk dan segera menghabiskan sarapan nya Ia harus segera pergi ke rumah Zahra, Ia ingin memastikan kalo gadis itu baik baik saja.
"Bi nanti kalo Mama sama Papa pulang bilangin aku keluar sama anak anak," ucap Sky dan art nya pun mengangguk.
"Siap den," ujarnya dan Sky pun segera memakai helm nya Ia melajukan motor nya dengan kencang.
Sesampai nya di depan ruko tempat itu nampak sepi terlihat dari gerbang pun terkunci.
"Kemana sih dia? apa jangan jangan dia mau hindarin gua? chat yang semalam juga gak di bales kemana sih tu cewek bikin kesel gua aja," ucap Sky bingung harus bagimana karna ponsel Zahra tidak bisa dihubungi.
saat Sky sedang berguman tiba tiba ada sebuah mobil berhenti di dekat nya, ternyata Zahra keluar dari mobil itu.
Sky mengerutkan kening nya melihat Zahra keluar dari mobil mewah, beberapa pertanyaan bermunculan di kepalanya.
"Makasih ya Mas udah anterin aku pulang," ucap Zahra tersenyum dan pemuda itu pun mengangguk dan pergi meninggalkan tempat itu.
"Dari mana?" tanya Sky bersidekap dada di atas motor nya.
Sky terlihat kesal melihat Zahra di antar oleh seorang laki laki, apa mungkin Zahra punya pacar di belakang nya pikirnya.
"Kakak kok ada di sini?" tanya Zahra Ia tidak menyangka kalo Sky akan berkunjung padahal ini hari libur.
"Emang gak boleh ya gua kesini, gua pacar lu ya apa lu lupa," ucap Sky menahan kesal, Ia menatap Zahra hanya menunduk tidak seperti biasanya gadis itu diam.
Biasanya kalo Sky marah gadis itu akan menjawab dan tidak mau kalah.
"Maaf," jawab Zahra sedang tidak bersemangat, Ia baru saja pulang dari rumasakit karna kepala nya sedikit pening dan yang mengantarkan nya tadi adalah kakak tiri dari Marsya tadi memang Papa dan Mama tiri nya Masya datang berkunjung ke rumasakit menjenguk Ibu Laras.
Saat Zahra mau pulang Zeko mengajak nya pulang bareng, itulah yang terjadi mungkin saja Sky salah paham atas itu.
"Maaf untuk apa?" tanya Sky melihat Zahra membuka kunci gerbang dan mendorong gerbang hingga terbuka sedikit lebar.
Sky pun memasukan motor nya ke dalam karna berdiri di pinggir jalan lumayan panas.
"Maaf karna gak ngabarin, ponsel gua mati dari tadi pagi," ucap Zahra membuka kunci rumah dan mempersilahkan Sky masuk.
"Masuk Kak," ajak Zahra membuka pintu rumah dengan lebar karna tidak ada orang di rumah jadi Ia membiarkan pintu nya terbuka.
Sky pun segera duduk di sofa menyandarkan tubuhnya dengan wajah yang masih di tekuk sedangkan Zahra segera ke dapur mengambilkan minum untuk Sky dan juga dirinya.
"Minum dulu deh Kakak pasti haus kan," ucap Zahra meletakan minuman kaleng di atas meja.
Sky masih diam Ia masih kesal dengan pacar nya itu karna gadis itu sama sekali tidak mengerti perasaan nya.
"Kenapa? kak Sky marah sama gua karna gak ngasih kabar?" tanya Zahra namun Sky masih diam saja.
'Duh kaya bocil aja nih orang,' batinnya.
Namun Zahra berusaha sabar karna Ia sedang tidak ingin mencari masalah dengan siapa pun.
"Ayolah Kak gua kan udah minta maaf kalo gak percaya nih liat ponsel gua emang mati dari pagi karna semalam lupa isi batre," ucap Zahra memperlihatkan ponsel nya yang ada di dalam saku jaket nya.
"Iya iya gua percaya kok sekarang gua tanya lu dari mana dan siapa cowok tadi kaya nya kalian akrab apa dia selingkuhan lu?" tanya Sky membuat Zahra mengerutkan kening namun setelah nya Zahra tersenyum.
"Gua jelasin dan kakak denger baik baik ya biar gak salah paham. Gua semalam di telpon sama art nya Ciya kalo dia sakit dan di bawa kerumasakit gua sama Mika yang jagain dia karna ortu nya lagi pergi gitu jadi kita nungguin dia sampe pagi sampe bokap nya dateng, semalam saking buru buru nya gua sampai lupa kalo ponsel gua batre nya tinggal dikit," jelas Zahra.
"Kenapa pas gua telpon lu gak bilang kalo ada di rumasakit?" tanya Sky ingat jam 2 lebih Ia sempat menelpon gadis itu.
"Gua gak mau kakak khawatir dan malah ganggu istirahat nya maaf kalo udah boong," jelas nya namun Sky seperti nya belum percaya begitu saja Ia menatap gadis itu lekat.
"Terus dari mana dulu sampe jam segini bukannya kamu jagaian Ciya cuma sampe pagi ini udah jam 10 Ra kamu dari mana dulu?" tanya Sky sedikit melunak melihat wajah Zahra yang nampak lelah.
"Gua ketemu Ibu dulu kan mereka di rawat di rumasakit yang sama," jelas Zahra sambil sesekali menguap jujur Ia sangat mengantuk juga sedikit pusing.
"Oke gua percaya tapi untuk kedepan nya gua gak suka lu dekat dekat dengan cowok lain termasuk cowok tadi dan siapa pun itu," ucap Sky memperingatkan ingin sekali Zahra protes namun Ia tidak berani.
"Kamu baik baik aja kan?" tanya Sky khawatir melihat Zahra memijat kening nya.
"Kepala gua sedikit pusing boleh gak gua tidur bentar," ucap nya memelas dan Sky pun mengangguk melihat Zahra merebahkan tubuhnya di sofa sambil menekuk kaki nya.
"Kita kerumasakit aja gimana takut nya kamu kenapa napa," ajak Sky namun, Zahra dengan cepat menggelengkan kepalanya Ia sudah bosan mencium bau obat beberapa hari ini.
"Tapi wajah kamu pucat banget aku takut kamu kenapa napa," ucap Sky duduk di dekat kepala Zahra, Ia mengusap ngusap kening gadis itu dan Zahra yang merasa nyaman pun langsung terlelap.
"Sepertinya kamu sangat lelah sekali," gumannya.
Sky pun bingung harus bagaimana karna Zahra sudah tertidur lantas Ia pun bermain gemas di ponsel nya sambil menunggu Zahra bangun.
Satu jam berlalu Zahra pun mengerjapkan matanya dan ternyata kepalanya sudah mendingan lantas Ia pun bangun, Ia melihat Sky sedang asyik dengan ponsel nya sehingga Ia tidak menyadari kalo gadis itu sudah bangun.
"Kakak masih di sini? gua kira udah pulang?" tanya Zahra sambil menyandarkan tubuh nya di sofa.
"Mana tega aku ninggalin kamu sendiri, kalo sampe kamu kenapa napa gimana kan nanti aku juga yang repot," ucap Sky ikut bersandar di sebelah Zahra.
"Gimana keadaan ibu kamu?" tanya Sky.
Memang bukan hanya Sky yang menanyakan kabar ibu nya ada Arya juga yang bertanya lewat chat karna memang mereka bertetangga.