NovelToon NovelToon
Anak Untuk Kakakku

Anak Untuk Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Penikahan yang seharusnya berjalan bahagia dan penuh dengan keharmonisan untuk sepasang suami istri yang baru saja menjalankan pernikahan, tapi berbeda dengan Evan dan dewi. Pernikahan yang baru saja seumur jagung terancam kandas karena adanya kesalah pahaman antara mereka, akankah pernikahan mereka bertahan atau apakah akan berakhir bahagia. Jika penasaran baca kelanjutannya di novel ini ya, jangan lupa tinggalkan komen dan like nya… salam hangat…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan.

Saat ini Deri, dini, dewi dan juga Evan berada di dalam satu mobil menuju ke sebuah resto tempat mereka akan makan malam bersama. Terlihat Evan yang tengah mengemudikan mobil milik Deri, sedangkan langit berada di belakang dengan dini.

“Wi, kamu terlihat lain memakai baju ini. Kamu terlihat semakin dewasa dan cantik.” Puji Deri, padahal dari tadi dewi sudah di puji puji karena penampilannya yang berbeda oleh Deri dan dini.

“Ish… papa, udah deh jangan mulai lagi. Akukan jadi malu kalau di puji terus sama papa, tuh ma suaminya di bilangin.” Sungut dewi kesal dengan Deri yang selalu mengodanya.

“Tapi memang benar kog wi, mending kamu sering sering berpakaian seperti ini. Tertutup dan kelihatan elegan, dari pada kamu memakai rok pendek saat akan pergi.” Sindir dini mengkritik penampilan putrinya.

“Itukan style ma, anak muda jaman sekarang.” Dewi membela diri, dia tidak ingin di salahkan karena penampilannya dulu.

Sedangkan Evan hanya diam dan mendengarkan perdebatan antar anak dan orang tua tersebut, dia memilih fokus mengemudikan mobilnya agar cepat sampai di tempat tujuan mereka.

Melihat resto tempat tujuan mereka sudah ada di depan mata, Evan memasukkan mobilnya ke dalam area perkir resto tersebut. Terlihat beberapa pengunjung yang sangat ramai berada di resto tersebut, di lihat dari lahan parkir yang penuh dengan mobil dan juga motor.

“Wah… rame banget week and seperti ini ya pa,” ucap dini yang melihat mobil mobil berjejer rapi, Evan mencari lahan kosong untuk tempat perkir mereka.

“Kak disana terlihat kosong, ayo buruan nanti di ambil mobil yang lain.” Dewi yang berada di belakang Evan memajukan tubuhnya berada di tengah tengah antara Evan dan Deri, seketika bau parfum dewi dapat Evan cium.

Jantung Evan kembali berdetak tiba tiba mengingat kejadian di kamar dewi tadi, untuk menetralkan detak jantungnya Evan berdehem berulang kali dan agar dewi dapat segera memundurkan tubuhnya.

“Ehem… Ehem… Ehem…”

Tapi sial bagi Evan, dewi malah tidak memundurkan tubuhnya malah dewi semakin memajukan tubuhnya ke depan.

“Wi, kamu tuh ya kayak anak kecil. Kebiasaan….!!? Ayo sini mundur, biar kakakmu lebih leluasa bergerak.” Dini menarik kerah baju dewi dengan pelan, dewi yang merasakan tarikan kuat dari tangan dini terpaksa mengikutinya.

Akhirnya apa yang Evan mau terjadi, dewi duduk kembali ke tempatnya semula. Dengan nafas lega akhirnya Evan dapat memarkirkan mobilnya, tanpa adanya gangguan yang membuat jantungnya berdetak kencang tidak karuan.

Mereka pun turun dari dalam mobil setelah Evan memarkirkan mobilnya, Deri menghentikan langkahnya sengaja menunggu kedatangan dini. Sedangkan dewi dengan santai dan seperti tidak terjadi apa apa antara dirinya dan Evan, dengan santai mendekati Evan yang akan mengunci pintu mobilnya.

“Ayo van kita masuk.” Ajak Deri yang tengah di gandeng lengannya oleh dini.

Merka berempat masuk kedalam dengan Deri dan dini yang tengah memandu langkah Evan dan dewi, terlihat di dalam resto tersebut sangat ramai pengunjung. Sampai Deri sedikit kesusahan mencari kursi yang terlihat kosong, dengan langkah tergesa seorang Pelayang wanita mendekati Deri dan dini. Senyum ramah di perlihatkan oleh Pelayan tersebut.

“Untuk berapa orang pak…”

“Empat mb, oh iya apa private room ada yang kosong.” Tanya Deri yang ingin memilih ruangan yang sedikit tenang.

“Sebentar saya cek dulu ya pak,”

Denagn tenang Deri menunggu informasi dari pelayan wanita tersebut, tak lama Pelayang tersebut datang dan memberikan informasi jika private room ada yang kosong dan siap di tempati.

Deri dan rombongan segera mengikuti pelayang tersebut, dengan langkah santainya Deri berjalan bersama dini.

Saat akan memasuki private room terdengar suara memanggil Deri dari belakang, refleks Deri menoleh melihat suara yang sangat dia kenal.

“Derii…” panggil seorang laki laki di belakang Deri.

“Marcel…” jawab Deri yang melihat marcel tersenyum ramah ke arahnya.

“Kamu makan di sini juga…?” Tanya Deri sedikit antusias.

“Iya, kami baru saja datang setelah tadi berkeliling sebentar. Karena lapar jadi kami makan di sini, hai din…” sapa Marcel melihat dini.

“Dimana cila vel, kamu barengan cila dan anak kamu kan.” Tanya dini mencari keberadaan cila istri dari Marcel.

“Tuh mereka ada di sana, aku dari kamar mandi lihat kalian jadi aku sapa kalian dulu. Oh iya kamu memasak private room, gimana kalau kita makan bareng aja sekalian. Kebetulan makanan kami juga belum datang, soalnya kami baru saja sampai di sini.” Ajak Marcel melihat private room yang akan keluarga Deri masuki.

“Boleh boleh, mbak tolong nanti pesanan dia di antar ke ruangan kami ya…” ucap Deri memberi perintah ke pelayan yang masih berdiri di samping dini, pelayan tersebut pun menanyakan nomor meja milik Marcel.

“Meja nomor berapa ya pak.”

“meja nomor 105 mbak,” jawab Marcel mengatakan nomor mejanya, dengan segera Pelayang tersebut segera pergi.

Akhirnya Deri memilih masuk ke dalam bersama istri, dewi dan juga Evan, mereka memilih menunggu keluarga Marcel di dalam ruangan tersebut.

Dewi yang duduk di samping Evan, sedang kan Deri duduk bersama dini.

Beginilah gambaran private room di ruangan restoran.

Tak lama mereka menunggu datanglah Marcel dan juga keluarganya masuk ke dalam private room tersebut, terlihat dini dan juga Deri menyambut kedatangan mereka.

“Ayo masuk cila.” Ajak dini yang melihat cila masuk lebih dulu.

Cila segera duduk bersama Marcel, dengan posisi mereka yang saling berhadapan.

“Hello dewi, tadi tante ke rumah kamu tapi kamunya tidak ada. Katanya kamu lagi pergi antar kakak kamu ke kampus YYY, Hmm… jadi cowok tampan ini kakak kamu ya.” Cila melihat Evan dengan sorot mata berbinar, dia menggagumi ketampanan Evan.

“Salam kenal tante, saya Evan.” Evan segera mengenalkan dirinya, setelah cila menegurnya. Marcel melihat Evan dari atas sampai ujung kakinya, Marcel merasa jika mereka pernah bertemu tapi entah dimana.

“Bentar, apa kita pernah saling bertemu ya. Karena wajah kamu terlihat tidak asing bagi saya.” Tanya Marcel sambil menelisik penampilan Evan.

“Mungkin saja om, karena dunia ini sangat kecil. Jadi kemungkinan juga kita pernah saling bertemu di suatu tempat.” Jawab Evan.

Terlihat seorang wanita cantik yang masuk ke dalam private room Deri, Evan yang tadinya tersenyum ramah tiba tiba terdiam mematung setelah mencium bau parfum yang sangat dia kenal.

Dewi yang melihat Evan merasa sangat penasaran, dia sampai menautkan kedua alisanya menatap Evan.

“Selamat sore om, tante. Maaf saya terlambat, karena baru saja ke kamar mandi.” Terdengar suara lembut wanita tersebut menegur dini dan Deri.

“Tidak apa apa ca, ayo sini kamu duduk di depan Evan.” Ucap dini mempersilahkan wanita tersebut untuk segera duduk.

Dengan segera wanita tersebut duduk di depan Evan, sedangkan Evan yang melihat wanita yang berada di depannya seketika memelototkan kedua matanya. terkejut mengetahui siapa wanita yang saat ini berada di depannya.

1
Rohaniingsun09 Rohaniingsun09
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!